Pasar Input atau Pasar Produksi di dalam Ekonomi
(Sumber: Feryanto, Agus.2011. Ekonomi X. Klaten:PTIntan Pariwara.)
Pasar input biasanya disebut pasar factor produksi. Pada pasar ini terjadi interaksi antara rumah tangga selaku penjual dan perusahaan selaku pembeli. Rumah tangga menyediakan “input” berupa sumber daya alam (tanah), tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
1) Pasar Input Tanah. Tanah merupakan factor produksi yang dibutuhkan perusahaan dalam proses produksi. Perusahaan akan mengeluarkan pengorbanan tertentu berupa sewa tanah kepada rumah tangga untuk memperoleh tanah. Pada sisi lain, ketersediaan tanah tidak dapat ditambah sehingga bersifat langka. Penwaran tanah tidak akan berubah, walaupun harganya terus naik. Hal ini menyebabkan penawaran tanah bersifat inelastic sempurna. Balas jasa berupa sewa tanah di beberapa tempat akan berlainan. Ada beberapa teori yang dapat menjelaskan penyebab perbedaan harga sewa tanah.
a) Teori Kesuburan Asli Tanah. Perubahan harga sewa tanah tergantung tingkat kesuburan asli tanah. Jika tanah yang disewa memiliki kesuburan asli, hasil produksi akan lebih besar.
b) Teori perbedaan kesuburan tanah. Menurut David Ricardo, ahli ekonomi Inggris, tingkat kesuburan tanah berbeda-beda karena terbatasnya jumlah tanah yang subur. Hal ini memengaruhi harga sewa tanah. Jika tanah memiliki tingkat kesuburan rendah, harga sewa juga rendah. Jika tanah memiliki tingkat kesuburan tinggi, harga sewa juga tinggi.
c) Teori Letak Tanah. Menurut Von Thunen, sarjana ekonomi Austria, perbedaan harga sewa dipengaruhi letak tanah. Misalnya jika tanah terletak dekat fasilitas public dan pusat kegiatan ekonomi, harga sewanya tinggi. Letak tanah yang strategis memungkinkan banyak peluang ekonomi untuk mengembangkan usaha.
d) Teori Harga Derivasi Tanah. Harga sewa tanah ditentukan perubahan permintaan barang yang dihasilkan melalui proses produksi. Misalnya: ketika harga barang naik, petani berusaha meningkatkan hasil produksi melalui tambahan lahan.
2) Pasar Input Tenaga Kerja. Pasar input tenaga kerja merupakan tempat bertemunya jumlah permintaan dan penawaran factor produksi tenaga kerja. Permintaan tenaga kerja berasal dari perusahaan, sementara penawaran tenaga kerja berasal dari rumah tangga. Atas penyediaan tenaga kerja, rumah tangga memperoleh balas jasa berupa upah.
a) Upah tenaga kerja. Upah adalah balas jasa yang diterima rumah tangga atas penyerahan factor produksi kepada produsen untuk melakukan proses produksi. Upah dapat berupa uang, barang atau fasilitas umum. Pemberian balas jasa merupakan penerimaan rumah tangga agar dapat memenuhi kebutuhan sehingga hidup layak.
b) Teori Upah Tenaga Kerja
Ø Teori upah normal/ teori upah alami (oleh David Ricardo). Upah diberikan sesuai kemampuan keuangan perusahaan berdasarkan pada biaya hidup pekerja. Terjadinya persaingan tenaga kerja secara ketat akan menurunkan upah tenaga kerja.
Ø Teori upah besi (oleh Ferdinand Lasalle, seorang ahli dan social dari Jerman/ mahzab sosialis). Upah harus ditekan serendah-rendahnya untuk memperoleh keuntungan maksimum. Akibatnya, upah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk mengatasi permasalahan tersebut. Lasallee menganjurkan pekerja membentuk serikat pekerja.
Ø Teori dana upah (oleh John Stuart Mill, ahli ekonomi Inggris). Tinggi rendahnya upah tergantung ketersediaan jumlah modal untuk membayar upah. Jika jumlah penawaran tenaga kerja tinggi, tingkat upah akan menurun. Begitu juga ketika lab perusahaan menurun, tingkat upah ikut menurun.
Ø Teori upah etika (oleh kaum Utopis). Menurut teori ii, upah harus dapat mendorong pekerja untuk hidup layak. Oleh karena itu, perusahaan dianjurakn memberi tunjangan kepada pekerja.
3) Pasar Input Modal. Modal merupakan segala sesuatu yang berguna dalam meningkatkan hasil produksi. Modal dapat berupa uang dan barang dalam menciptakan atau menambah niai guna barang dan jasa.
a) Bunga Modal. Pemenuhan barang modal dapat diperoleh melalui investasi dana dari pemilik modal. Adanya investasi menyebabkan perusahaan berkewajiban untuk memberikan bunga modal atau tingkat pengembalian modal (rate of return of capital). Bunga modal diartikan sebagai balas jasa yang diterima pemilik modal atau investasi modal dalam proses produksi.
b) Teori Bunga Modal
Ø Teori Produktivitas (menurut Jean Baptiste Say, ahli ekonomi dan wirausaha dari Perancis). Modal pinjaman digunakan untuk kegiatan usaha produktif. Tambahan modal berguna untuk meningkatkan kemampuan produksi. Kelebihan investasi modal diberikan kepada pemilik modal dalam bentuk bunga modal.
Ø Teori Abstinence/ Teori Pengorbanan (menurut Nassau Willien Senior dan Marshall, ahli ekonomi Inggris). Bunga modal diberikan sebagai balas jasa pemilik modal atas investasi yang tidak digunakan oleh orang atau perusahaan lain. Dengan demikian, pemilik modal memperoleh balas jasa atas pengorbanan menunggu modal kembali.
Ø Teori Agio (menurut Von Bohm Bawerk, ahli ekonomi Austria). Balas jasa diberikan kepada pemilik modal atas kerugian akibat perbedaan nilai. Alasan kerugian disebabkan oleh berbagai hal sebagai berikut: Pertama, Alasan ekonomi, yaitu nilai uang sekarang lebih tinggi dibandingakn satu tahun akan datang. Kedua, alasan psikologi, yaitu manusia berasumsi bahwa nilai dan alat pemuas kebutuhan pada masa datang lebih rendah. Ketiga, alasan teknik, yaitu barang modal dapat digunakan untuk proses produksi selanjutnya.
Ø Teori Liquidity Peference (menurut John Maynard Keynes, tokoh pemikir ekonomi dan keuangan Inggris). Bunga modal diberkan sebagai ganti rugi atas pengorbanan karean tidak menggunakan uang “liquid” akibat dipinjam orang lain. Faktanya, orang lebih suka uang tunai karena beberapa alasan antara lain motif transaksi (transaction motive) kebutuhan sehari-hari; motif berjaga-jaga (precautionary motive) kebutuhan tidak terduga; sera motif spekulasi (speculation motive)
Ø Teori bunga Dinamis (menurut J. B. Schumpeter, ahli ekonomi Austria). Barang modal yang digunakan dalam proses produksi akan menghasilkan laba. Sebagian laba usaha diberikan kepada pemilik modal sebagai bunga.
4) Pasar Input Kewirausahaan. Kewirausaaan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mengombinasikan berbagai factor produksi agar memperoleh laba sebesar-besarnya dengan menekan kerugian serendah-rendahnya. Pemakaian “input” kewirausahaan akan memperoleh balas jasa berupa laba wirausaha.
a) Laba Wirausaha. Kewirausahaan memiliki peran penting dalam pengelolaan perusahaan. Jika factor ini mampu mengelola perusahaan dengan baik akan tercermin dari tingkat laba yang diperoleh selama periode tertentu. Akan tetapi, tidak selamanya perusahaan memperoleh laba. Adakalanya perusahaan mengalami titik impas atau bahkan menderita kerugian.
b) Teori Laba Wirausaha
Ø Teori inovasi (menurut J. B. Schumpeter, ahli ekonomi Austria). Pengingkatan laba perusahaan diperoleh jika wirausaha mengembangka produk baru atau melakukan inovasi atas produknya. Melalui inovasi diharapkan jumlah penjual meningkat sehingga berpengaruh terhadap laba perusahaan.
Ø Teori nilai lebih (Menurut Karl Marx, ahli ekonomi dan politik Jerman). Laba diperoleh karena adanya pembayaran upah yang rendah dibandingakn jasa pekerja kepada perusahaan. Artinya, laba diperoleh dari upah yang tidak dibayarkan perusahaan kepada pekerja. Pekerja hanya menerima ganti rugi atas keterlibatannya dalam proses produksi.
Ø Teori Keuntungan (menurut Jean Baptiste Say). Wirausaha memiliki tugas memimpin dan mengelola perusahaan agar memperoleh laba. Jika wirausaha berinvestasi di perusahaan, ia juga memperoleh bunga modal.
Ø Teori resiko usaha (menurut Hawley, ahli ekonomi Amerika). Wirausaha akan menanggung resiko kerugian jika usaha yang dikelola gagal. Oleh karena itu, wirausaha juga berhak memperoleh laba sebagai bagian dari pengelolaan usaha.
Ø Teori residu (menurut David Rivardo). Wirausaha akan memperoleh laba jika ada kelebihan penerimaan perusahaan yang dihasilkan dari selisih pendapatan total dikurangi biaya total. Kelebihan inilah yang diberikan kepada wirausaha sebagai bunga modal.
c) Unsur-Unsur Laba Wirausaha
Ø Upah wirausaha adalah balas jasa wirausaha atas kemampuan mengelola perusahaan.
Ø Bunga modal adalah balas jasa wirausaha karena menginvestasikan modal di perusahaan
Ø Sewa tanah adalah balas jasa wirausaha sebagai pemilik tempat lahan.
Ø Premi resiko diterima wirausaha dari kemungkinan resiko kerugian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar