Kebutuhan CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Air menempati proporsi yg besar dlm tubuh. Air menyusun 75% BB pd bayi, 70% BB pria dewasa dan 55% pria lansia. Wanita à mpy simpanan lemak relatif lebih banyak, 10% lebih sedikit daripada pria.


KOMPARTEMEN UTAMA CAIRAN DLM TUBUH

CIS (Cairan intra seluler)
• Didalam sel tubuh
• Menyusun ±70% dari TBW (Total Body Water)
• Menyusun sekitar 2/3 dari TBW

CES (Cairan Ekstra seluler)
• Cairan di luar tubuh
• Meliputi : cairan intravaskuler, interstitial dan transseluler.

Interstitial
• Terdapat pd ruang antar sel.
• Plasma darah, CSS, Cairan limfe, Cairan Sinovial
• Tidak berperan dlm keseimbangan cairan krn jumlahnya tll sedikit.

Pergerakan Cairan & Elektrolit
• Difusi
• Osmosis
• Transpot aktif



Difusi
Perpindahan larutan dari area berkonsentrasi tinggi menuju area berkonsentrasi rendah mll membran semipermeabel.
• Ukuran molekulà molekul lebih besar lebih lambat bergerak drpd molekul kecil
• Konsentrasi larutan à larutan konsentrasi tinggi bergerak lebih cepat dibandingkan konsentrasi rendah
• Temperatur larutanà semakin tinggi temperatur, semakin besar kecepatannya.
• Dinding PDà molekul kecil dan elektrolit melintas bebas.. Molekul besar (glukosa) tidak bisa berdifusi (difusi terbantu atau facilitated diffution)
Osmosis
Perpindahan cairan melintasi membran semipermeabel dari area berkonsentrasi rendah ke area berkonsentrasi tinggi . Krn ukuran molekul protein yg besar, maka tidak dpt scr bebas melewati membran plasma, Akibatnya : tjd ketidakseimbangan tekanan osmotik koloid (tekanan onkotik) shg cairan terterik ke dlm ruang intravaskuler.
Transpot Aktif
Proses pengangkutan yg digunakan oleh molekul untuk berpindah melintasi membran sel melawan gradien konsentrasinya. Gerakan partikel tanpa memandang konsentrasinya dan tingkatannya. Membutuhkan ATP (adenosin tri pospat). Fungsi: mempertahankan konsentrasi ion Na dan K dlm ruang ekstrasel dan intrasel mll suatu proses yg disebut dg pompa Na K


Pengaturan Keseimbangan Cairan

1. Rasa Haus
Muncul apabila osmolalitas plasma mencapai 295 mOsm/kg. Bila osmolalitas meningkat, sel akan mengkerut dan sensasi rasa haus akan muncul akibat dehidrasi.

2. Hormon ADH
Dibentuk di hipotalamus dan disimpan di neurohipofisi posterior. ADH terstimuli jika tdp peningkatan osmolalitas dan penurunan cairan ekstrasel. ADH meningkatkan reabsorbsi air pada duktus pengumpul shg dpt menahan air dan mempertahankan volume cairan ekstrasel.

3. Hormon Aldosteron
Disekresi oleh kelj adrenal. Bekerja pd tubulus ginjal untuk meningkatkan absorbsi Na

4. Prostaglandin
Merupakan asam lemak alami yg tdapat di banyak jaringan dan berperan dlm respons radang, pengontrolan TD, kontraksi uterus, dan motilitas GI. Pada ginjal, prostaglandin berperan sirkulasi ginjal, reabsorbsi Na.

5. Glukokortikoid
Meningkatkan reabsorbsi Na dan air shg volume darah meningkat dan tjd retensi Na.


Pengeluaran Cairan

Kulit
• Pengeluaran cairan oleh kulit diatur oleh saraf simpatis yg dirangsang oleh klj sebacea

Paru-paru
• Respon thd perubahan kecepatan pergerakan atau kondisi demam

Pencernaan
• Normal, jumlah cairan yg hilang mll sistem pencernaan setiap harinya 100-200 ml

Ginjal
• Salah satu organ pengekskresi cairan yg utama pd tubuh dlm bentuk uri


Pengeluaran cairan (mnrt Price&Wilson)
• Urine (1500 cc)
0.5 – 1 cc / kg BB/jam
• Feses (200 cc)
• Udara ekspirasi (400 cc)
• Keringat (400 cc)
• Total = 2500 cc
• IWL (Insensible Water Loss) = 10 – 15 cc/kg BB/24 jam
• Kenaikan suhu 1° C+ 10% dari IWL normal


Regulasi cairan elektrolit

KATION
• Na = 135 – 145 mEq/L
• K = 3,5 – 5,0 mEq/L
• Ca = 4,5 – 5,5 mEq/L
• Mg = 1,5 – 2.5 mEq/L

ANION
• Cl = 9,5 – 105 mEq/L
• Fosfat = 1,7 – 2,6 mEq/L


Faktor yg berpengaruh dlm Keseimbangan Cairan dan ELektrolit

Usia
• Bayi/anak dipengaruhi bbrp faktor.
• Asupan banyak = haluaran banyak, metabolisme tinggi, immaturitas ginjal,
• Dewasa/lansia: berkaitan dg masalah jantung dan ginjal.

Temperatur Lingkungan
• Suhu panas menstimulus sistem saraf simpatis dan peningkatan evaporasi tubuh melalui keringat.

Kondisi stress
• Stres à metabolisme meningkat à urin meningkat
• Stress à pelepasan ADH à Produksi urine menurun .

Keadaan Sakit
• Luka bakar, CRF, CHF

Diet
• Diet à protein menurun à kadar albumin turun à cairan interstisial tdk bisa masuk ke PD à EDEMA

Gangguan Keseimbangan cairan
FVD (Fluid Volume Defisit)
• = defisit volume cairan =hipovolemia
• Dehidrasi isotonik : jmlh cairan yg hilang sebanding dg jmlh elektrolit yg
hilang
• Dehidrasi hipertonik : jmlh cairan yg hilang lebih besar drpd jmlh elektrolit yg hilang
• Dehidrasi hipotonik: jmlh cairan yg hilang lebih sedikit drpd jmlh elektrolit yg hilang



FVE (Fluid Volume Eccess)

• = volume cairan berlebih = over hidrasi=hipervolemia
• Retensi cairan dan Na di ruang ekstrasel
• Manifestasi klinis:
1. Edema perifer / pitting edema
2. Asites
3. Edema palpebra
4. Ronki basah pd lapang paru
5. Peningkatan BB yg tidak lazim


Ketidak seimbangan elektrolit

• Hiponatremia = kekurangan kadar Na di cairan ekstrasel -> perub tek osmotik (pindahnya cairan dari ekstrasel ke intrasel à edema

• Hipernatremia = kelebihan kadar Na di cairan ekstrasel -> perub tek osmotik (pindahnya cairan intrasel ke ekstra sel) à kulit kering, poliuria, mukosa bibir kering, kejang, oliguri, anuria

• Hipokalemia = kekurangan kadar K di cairan ekstrasel shg K pindah keluar à kelemahan, penurunan kemampuan otot, distensi usus, penurunan bising usus, aritmia nadi, perubahan EKG

• Hiperkalemia = kelebihan kadar kalium di cairan ekstrasel à cemas, iritabilitas, hipotensi. (kasus jarang terjadi)

• Hipokalsemia = kekurangan kadar Ca di cairan ekstrasel à kronis : osteomalasia (tubuh mengambil dari tulang)

• Hiperkalsemia = kelebihan kadar Ca pada cairan ekstrasel à penurunan eksitabilitas otot dan saraf

• Hipomagnesemia = kekurangan kadar Mg dlm serum (disebabkan konsumsi alkohol berlebih, malnutrisi, DM)

• Hipermagnesemia = kelebihan kadar Mg dlm serum (jarang ditemui à CRF)

• Hipokloremia = penurunan kadar Cl dlm serum (krn kehilangan sekresi GI berlebih spt muntah, diare, diuresis)

• Hiperkloremia = peningkatan kadar Cl dlm serum (berkaitan dengan hipernatremia)à kelemahan, letargi dan pernafasan kusmaul.

• Hipofosfatemia = penurunan kadar fosfat dlm serum

• Hiperfosfatemia = peningkatan kadar fosfat dlm serum
krn kadar fosfat berbanding terbalik dengan kadar Ca maka kead hipofosfatemia = hiperkalsemia






Tidak ada komentar:

Posting Komentar