Sistem Informasi Akuntansi/ Accounting Information Systems FOR SENIOR HIGH SCHOOL AKUNTASI

Sistem Informasi Akuntansi

(Sumber: Feryanto, Agus.2011. Ekonomi X. Klaten:PTIntan Pariwara.)

                Akuntansi berperan penting bagi suatu organisasi yang berorientasi pada laba ataupun nirlaba. Akuntansi berperan sebagai alat pencatatan dan penyajian transaksi keuangan hingga menjadi bentuk laporan keuangan pada periode tertentu. Dengan adanya akuntansi, data keuangan diolah menjadi laporan yang sistematis dan terperinci sehingga bisa secara mudah dipahami oleh pemakai informasi akuntansi. Laporan keuangan akan berguna dalam pengambilan keputusan suatu organisasi.

1) Kualitas Informasi Akuntansi

                Penyajian informasi keuangan harus disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). SAK (Standar Akuntansi Keuangan) adalah suatu himpunan prinsip, prosedur, dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Akhirnya, laporan keuangan dapat dimengerti, diperbandingkan, dan tidak menyesatkan. Menurut SAK (Standar Akuntansi Keuangan), laporan keuangan memiliki sifat dan tujuan tertentu.

a) Sifat Laporan Keuangan

                agar informasi keuangan bis diterima oleh pemakai informasi, laporan keuangan yang disajikan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

Ø  Dapat dipahami, artinya informasi akuntansi bisa dipahami oleh pemakai informasi karena disajikan dalam bentuk sistematis dan sesuai pengertian pemakai.

Ø   Relevan, artinya informasi Akuntansi harus seusai (memiliki relevansi) dengan kebutuhan pemakai dalam pengambilan keputusan berdasarkan data-data akuntansi.

Ø  Dapat diandalkan, artinya informasi akuntansi bebas dari unsure menyesatkan, kesalahan material, dapat diandalkan pemakai, dan disajikan secara jujur.

Ø  Dapat diperbandingkan, artinya informasi Akuntansi harus bisa dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga berguna untuk mengetahui kinerja perusahaan.

Ø  Dapat dipercaya, artinya informasi Akuntansi bisa diuji, bersifat netral, dan menyajikan data sewajarnya

Ø  Tepat waktu, artinya informasi Akuntansi dilaporkan secara tepat waktu sehingga membantu dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Ø  Materialitas, artinya kelalaian mencantumkan atau kesalahan mencatat dapat memengaruhi keputusan pemakai.

b) Tujuan Laporan Keuangan

Ø  Memberikan informasi mengenai harta, utang, dan modal pada satu periode tertentu

Ø  Memberikan informasi mengenai laba perusahaan

Ø  Memberikan informasi kepada pemakai untuk memprediksi kondisi perusahaan pada masa depan

Ø  Memberikan informasi mengenai perubahan harta dan utang perusahaan.

Kewajiban perusahaan untuk melakukan pembukuan berdasarkan pada ketentuan kitab undang-undang hukum dagang (KUHD) pasal 6, berbunyi “Tiap-tiap orang yang melakukan/ menjalankan perusahaan menyelenggarakan pembukuan perusahan sehingga diketahui segala hak dan kewajibannya.” Dasar hukum yang lai nadalah Undang-Undang Pajak Tahun 2000 pasal 28.

2) Proses Kegiatan Akuntansi

                Proses kegiatan Akuntansi meliputi pencatatan, pengelompokan, peringkasan (ikhtisar), pelaporan, dan penganalisis data keuangan organisasi. Proses penatatan dan pengelompokan transaksi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh organisasi. Proses pelaporan dan penganalisaan data dilakukan dalam satu periode waktu. Kegiatan Akuntansi berperan penting dalam menyajikan laporan keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu. Oleh karena itu, informasi Akuntansi harus disajikan dalam bentuk laporan secara akurat, sistematis, dan tepat waktu sehingga berguna bagi pemakai informasi Akuntansi.

3) Pemakai Akuntansi

                Para pihak yang memakai informasi Akuntansi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: pemakai intern dan pemakai ekstern.

a) Pemakai intern Informasi Akuntansi

                pemakai intern adalah pihak yang mengurusi dan mengelola kegiatan usaha perusahan, yaitu pimpinan (manager). Pimpinan perusahaan akan bertanggung jawab terhadap kinerja perusahaan. Pimpinan menggunakan informasi Akuntansi untuk merencanakan, mengendalikan, mengawasi, dan mengevaluasi kinerja peruhsaan selama satu periode waktu. Selain itu, manfaat lain antara lain melindungi harta perusahaan, menyusun rencana kegiatan pada masa depan, dan mengukur laba perusahaan selama periode tertentu.

b) Pemakai Ekstern Informasi Akuntansi

                Pemakai ekstern adalah pihak yang tidak terlibat dalam pengelolaan perusahaan. Pihak pemakai ekstern yang menggunakan informasi Akuntansi dibedakan sebagai berikut.

(1) Pemilik Perusahaan (investor). Pemilik perusahaan adalah pihak yang menyetorkan atau menginvestasikan modal untuk kegiatan usaha. Pemilik perusahaan membutuhkan informasi Akuntansi untuk mengetahui posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang di modal. Jika kinerja perusahaan baik, pemilik modal bisa berharap memperoleh keuntungan. Jika perusahaan merugi, pemilik modal harus siap menanggung resiko kerugian.

(2) Kreditor. Kreditor adalah pihak yang memberikan pinjaman kepada perusahaan sebagai tambahan modal. Informasi Akuntansi diperlukan kreditor sebagai dasar untuk memberikan pinjaman. Jika kinerja perusahaan baik dan positif, kreditor tidak segan untuk mengucurkan dana kepada perusahaan tersebut.

(3) Pemerintah. Informasi Akuntansi yang dibutuhkan pemerintah digunakan untuk menetapkan besarnya pajak yang ditanggung perusahaan. Besarnya pajak disesuakaikan dengan ketentuan tariff perpajakan badan usaha. Pajak perusahaan berguna untuk membiayai pembangunan dan pengeluarna rutin Negara.

(4) Karyawan. Karyawan adalah sumber daya manusia yang memiliki peran penting dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan. Karyawan juga membutuhkan informasi Akuntansi untuk mengetahui kemampuan keuangan perusahaan. Dalam hal ini, kemampuan perusahaan meliputi kemampuan memberikan upah, dana pension, tunjangan, dan peluang kerja bagi masyarakat.

(5) Masyarakat. Perusahaan juga ikut andil dalam perekonomian nasional, seperti penyediaan lapangan kerja dan tanggung jawab social lainnya. Kemampuan perusahaan tersebut bisa diketahui melalui laporan keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.

4) Bidang Akuntansi

a) Akuntansi Keuangan (Financial Accounting). Akuntansi keuangan berkaitan erat dengan penyusunan laporan keuangan yang berguna bagi pemakai informasi Akuntansi. Laporan keuangan yang diperlukan berupa neraca, laporan laba/ rugi, dan laporan perubahan modal.

b) Akuntansi Pemeriksaan (Auditing Accounting). Akuntasi pemeriksaan berkaitan dengan penentuan kewajaran laporan. Bidang Akuntansi ini bertugas memastikan laporan keuangan yang disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

c) Akuntansi Biaya (Cost Accounting). Akuntansi biaya merupakan bidang Akuntansi yang kegiatan usahanya berkaitan dengan penetapan biaya produksi. Penyajian laporan biaya produksi erguna bagi perusahaan untuk menentukan kebijakan produksi pada masa datang.

d) Akuntansi Manajemen (Management Accounting). Akuntansi manajemen khusus pada pembahasan informasi Akuntansi yang berguna bagi pihak manajemen dalam mengelola perusahaan.

e) Akuntansi Pemerintah (Government Accounting). Akuntansi pemerintah khusus pada penyajian laporan keuangan pada lembaga pemerintah. Akuntansi ini menyajikan dan melaporkan data Akuntansi atas pengelolaan keuangan Negara.

f) Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting). Akuntansi perpajakan adalah bidang Akuntansi yang khusus pada penyiapan data keuangan untuk menghitung pajak. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

g) Akuntansi Pendidikan (Education Accounting). Akuntansi pendidikan berkaitan dengan pengembangan pendidikan Akuntansi. Bidang Akuntansi ini juga melaukan penelitian berkaitan dengan informasi Akuntansi.

h) Akuntansi Anggaran (Budgeting Accounting). Akuntansi anggaran membahas rencana keuangan pada satu periode tertentu. Akuntansi anggaran juga menyampaikan perbandingan atas laporan keuangan yang sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan.

i) Sistem Akuntansi (Accounting System). Sistem Akuntansi adalah bidng khusus akuntansi yang khusus pada pembuatan suatu rencana dan pelaksanaan prosedur dalam pengumpulan, pencatatan, dan pelaporan data keuangan.

5) Profesi Akuntan

                Akuntan adalah orang yang memiliki ahli di bidang Akuntansi. Di Indonesia, Akuntan tergabung dalam satu wadah yang bernama “Ikatan Akuntan Indonesia” (IAI). Profesi Akuntan dapa dibedakan sebagai berikut.

a) Akuntan Itern. Akuntan intern adalah orang yang bekerja pada suatu perusahaan tertentu dan bertanggung jawab terhadap laporan keuangan. Akuntan intern bertugas menyusun system Akuntansi, menyusun laporan keuangan menyusun anggaran, menangani masalah perpajakan, serta memeriksa laporan keuangan.

b) Akuntan Publik. Akuntan public adalah orang yang bekerja secara independen dengan memberikan jasa Akuntansi bagi perusahaan atau organisasi non bisnis. Jasa yang ditawarkan berupa pemeriksaan laporan keuangan yang sesuai Standar Akuntansi Keuangan. Jasa lainnya berupa konsultasi perpajakan dan penyusunan laporan keuangan.

c) Akuntan Pemerintah. Akuntan pemerintah adalah orang yang bekerja pada lembaga pemerintahan. Akuntan ini bertugas memeriksa keuangan, mengadakan perencanaan system Akuntansi, dan mengendalikan keuangan Negara. Akuntan pemerintah misalnya Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

d) Akuntan Pendidik. Akuntan pendidik adalah orang yang bertugas mengembangkan dan mengajarkan Akuntansi kepada siswa atau pun mahasiswa, misalnya dosen dan guru mata pelajaran Akuntansi. Akuntan pendidik juga melakukan penelitian dan pengembangan mengenai ilmu Akuntansi.

6) Etika Profesi Akuntan

                Prinsi etika profesi dalam kode etik Akuntan Indonesia menyatakan pengakuan profesi terhadap tanggung jawab kepada public, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip etika profesi akuntan diuraikan sebagai berikut.

a) Memiliki pertimbangna moral dan professional dalam tugasnya sebagai bentuk tanggung jawab profesi.

b) Memberikan pelayanan dan menghormati kepercayaan public.

c) Memiliki integritas tinggi dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan public

d) Menjunjung sikap objektif dan bebas dari kepentingan pihak tertentu.

e) Melaksanakan tugas dengan hati-hati sesuai kompetensi dalam memberikan jasa pada klien.

f) Menjaga rahasia informasi dan tidak mengungkanpkan informasi tanpa persetujuan

g) Menjaga reputasi dan menjauhi tindakan yang discredit profesi.



IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Accounting Information Systems

(Source: Feryanto, Agus.2011. Economics X. Klaten: PTIntan Pariwara.)

Accounting is critical for an organization's profit-oriented or non-profit. Accounting serves as a tool of recording and presenting financial transactions into the form of financial statements in the period. With the accounting, financial data is processed into a systematic and detailed reports that can be easily understood by the users of accounting information. The financial statements will be useful in decision making of an organization.

1) Quality of Accounting Information

Presentation of financial information must be tailored to the Financial Accounting Standards (IFRSs). SAK (Financial Accounting Standards) is a set of principles, procedures, and techniques of accounting that govern the preparation and presentation of financial statements. Finally, the financial statements understandable, comparable, and not misleading. According to GAAP (Accounting Standards), the financial statements have certain properties and purpose.

a) Nature of Financial Statements

that financial information is received by the user bus information, financial statements must meet the following requirements.

 It is understandable, that information can be understood by the users of accounting information as presented in a systematic and appropriate understanding of the user.

 Relevant, meaning that accounting information should be after (relevance) to the needs of users in making decisions based on accounting data.

 Reliable, meaning that the information is free from elements of misleading accounting, material errors, reliable user, and honestly presented.

 Can be comparable, meaning that accounting information should be compared with the previous period that is useful to know the performance of the company.

 Trustworthy, meaning that accounting information can be tested, neutral, and present data appropriately

 Timely, meaning that accounting information reported in a timely manner so that aid in corporate decision-making.

 Materiality, meaning omissions or errors noted include decisions can affect users.

b) Purpose of Financial Statements

 Provide information about the property, debt, and equity at a particular period

 Provides information on corporate earnings

 Provide information to the user to predict the future condition of the company

 Provides information on changes in property and corporate debt.

Company's obligation to keep books based on the provisions of law statute book trade (businesses) Article 6, states that "every person who is / bookkeeping firm run company that is known all rights and obligations." Legal basis lai nadalah Act Tax Year 2000 article 28.

2) Process Activity Accounting

Accounting activities include the process of recording, classifying, peringkasan (overview), reporting, and financial data analyzer organization. Penatatan process and grouping of transactions is a routine activity undertaken by the organization. The process of reporting and data analysis conducted over a period of time. Accounting activities play an important role in presenting the financial statements of a company at a certain period. Therefore, accounting information must be presented in the form of reports in an accurate, systematic, and timely information that is useful to users of Accounting.

3) User Accounting

The parties who use accounting information can be grouped into two types: internal users and external users.

A) Internal Users of Accounting Information

Internal users are those who take care of and manage the company's business activities, the leader (manager). Head of the company will be responsible for the performance of the company. Leaders use accounting information for planning, control, supervise, and evaluate the performance of peruhsaan over a period of time. In addition, other benefits such as protecting corporate assets, devise action plans in the future, and measures the company's earnings for a certain period.

b) External Users of Accounting Information

External users are those who are not involved in the management of the company. Parties external users who use accounting information are distinguished as follows.

(1) Business Owners (investors). Owner of the company is a party to deposit or invest capital for business activities. Accounting information company owners need to know the financial position and performance of the company in the capital. If the performance is good, the owner of capital can expect to benefit. If the company is losing money, the owner must be prepared to bear the risk of capital loss.

(2) Creditors. Creditor is a party providing additional loans to the company as capital. Accounting information is needed as a basis for a creditor to lend. If the performance is good and positive, creditors are not reluctant to disburse funds to the company.

(3) Government. Accounting information needed government used to determine the amount of tax borne by the company. Disesuakaikan tax rate with the provisions of tariff taxation of business entities. Useful corporate tax to finance the construction and routine pengeluarna State.

(4) Employees. Employees are human resources has an important role in order to improve the performance of the company. Employees also need accounting information to determine the financial capacity of the company. In this case, the ability of the company include the ability to provide wages, pension funds, benefits, and employment opportunities for the community.

(5) Society. The company also took part in the national economy, such as employment and other social responsibilities. The ability of the company can be known through the financial statements of the company for a certain period.

4) Sector Accounting

a) Financial Accounting (Financial Accounting). Financial accounting is closely related to the preparation of financial statements useful to users of accounting information. The financial statements are required in the form of balance sheet, profit / loss, and statement of changes in equity.

b) Accounting Auditing (Auditing Accounting). Accounting inspection reports relating to the determination of reasonableness. Accounting is in charge of ensuring that the financial statements prepared in accordance Financial Accounting Standards (IFRSs).

c) Cost Accounting (Cost Accounting). Accounting Cost accounting is a field whose business activities related to the production costing. Statements erguna production costs for the company to determine production policy in the future.

d) Management Accounting (Management Accounting). Management accounting specifically in the discussion of accounting information is useful to management in managing the company.

e) Accounting for Government (Government Accounting). Specific government accounting in preparing the financial statements on government agencies. Accounting presents accounting and reporting of data on the financial management of the State.

f) Accounting Taxation (Tax Accounting). Tax accounting is a specialized field of accounting in preparing the financial data to calculate the tax. This meant that companies pay taxes in accordance with applicable regulations.

g) Accounting Education (Accounting Education). Related to the development of accounting education Accounting education. Accounting is also melaukan research related to accounting information.

h) Accounting Budget (Budgeting Accounting). Accounting discuss budget financial plan for a set period. Budget accounting also said comparisons to the financial statements are true with a predetermined plan.

i) System of Accounting (Accounting System). Accounting system is a special bidng special accounting on making a plan and implementation procedures in the collection, recording, and reporting of financial data.

5) Accounting Profession

Accountants are the people who have experts in the field of Accounting. In Indonesia, Accounting incorporated in a container called "Indonesian Institute of Accountants' (IAI). Accounting Profession Dapa distinguished as follows.

a) Accounting Itern. Internal accountants are people who work at a particular company and is responsible for the financial statements. Accountant in charge of preparing the system of internal accounting, preparing financial statements budgeting, dealing with tax issues, as well as the financial statements.

b) Certified Public Accountants. Public accountants are people who work independently to provide accounting services for companies or non-business organizations. Services offered in the form of financial statements in conformity inspection of Financial Accounting Standards. Other services such as tax advice and the preparation of financial statements.

c) Government Accountants. Government accountants are people who work for government agencies. The accountant in charge of the finances, conduct planning accounting system, and control of state finances. Government accountants as the Supreme Audit Agency (BPK) and the Financial and Development Supervisory Agency (BPK).

d) Accounting Educators. Accounting educators are in charge of developing and teaching Accounting to students or any student, for example, teachers and subject teachers of Accounting. Accounting educators also conduct research and development of the science of accounting.

6) Accountants Professional Ethics

Prinsi ethical codes of professional ethics in the accounting profession Indonesia declared recognition of the responsibility to the public, service users accountant, and colleagues. Accounting profession ethical principles outlined below.

a) Has pertimbangna moral and professional in his duties as a form of professional responsibility.

b) Provide public service and respect for the beliefs.

c) Have high integrity in maintaining and improving public confidence

d) Respect objective attitude and free from vested interest.

e) Carry out duties with care according to its competence in providing services to clients.

f) Maintain confidential information and no information without the approval mengungkanpkan

g) Maintain reputation and avoiding actions that discredit profession.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar