Perilaku Konsumen di dalam Ekonomi/ Consumer Behavior in Economics FOR CLASS X ECONOMY

Perilaku Konsumen di dalam Ekonomi

(Sumber: Feryanto, Agung. April. Ekonomi X. Klaten:PT IntanPariwara.)

            Setiap orang berperan sebagai konsumen dengan mengonsumsi barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan guna memperoleh kepuasan maksium. Setiap orang memiliki perilaku konsumsi berbeda-beda. Misalnya perilaku konsumsi masyarakat perkotaan berbeda dengan masyarakat perdesaan atau pegunungan.

1) Faktor yang Memengaruhi Konsumsi. Konsumen adalah orang atau pihak yang menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang dan jasa. Konsumsi bertujuan memenuhi kebutuhan hidup guna memperoleh kepuasaan maksimum. Adapun factor yagn memengaruhi konsumsi antara lain pendapatan, harga barang dan jasa, selera serta lingkungan social budaya.

2) Pendekatan Perilaku Konsumsi. Perilaku konsumsi berpengaruh terhadap tingkat kepuasaan tiap individu.

a) Pendekatan Kardinal. Menurut pendekatan cardinal, kepuasan konsumen dapat diukur secara kunatitatif dalam bentuk angka. Satuan kegunaan suatu barang disebut util (utility). Ukuran nilai kegunaan barang tergantung pada orang yang memberikan penilaian. Dengan demikian, pendekatan ini bersifat subjektif.

Ø  Nilai guna total (total utility) adalah nilai kepuasaan keseluruhan konsumen karean mengonsumsi suatu barang atau jasa. Semakin banyak jumlah barang yang dikonsumsi, nilai kepuasaan total semakin besar. Akan tetapi, pada titik tertentu nilai tertentu nilai kepuasaan tersebut menjadi berkurang.

Ø  Nilai guna marginal (marginal utility) adalah tambahan nilai kepuasan konsumen atas pertambahan nilai jumlah barang yang dikonsumsi. Misal: nilai guna totak konsumsi jeruk yang pertama sebesar 20 util. nilai guna total atas konsumsi jeruk yang kedua sebesar 40 util. nilai guna marginal atas pertambahan satu buah jeruk yang dikonsumsi adalah 40util-20util=20util.

Tabel berikut untuk melihat kepuasaan total dan kepuasaan marginal atas konsumsi jeruk

Tabel: Kepuasaan Total dan Kepuasaan Marginal dan Konsumsi Jeruk

Harga Jeruk per buah (price orange)
Jumlah Jeruk yang dikonsumsi (consumption total about Orange)
Uang yang harus dikeluarkan (money for pay)
Nilai guna total
(total about value in use)
Nilai guna Marginal (marginal about value in use)
Rp2500
1
Rp2500
20
0
Rp2500
2
Rp5000
40
20
Rp2500
3
Rp7500
55
15
Rp2500
4
Rp10000
65
10
Rp2500
5
Rp12500
70
5
Rp2500
6
Rp15000
70
0
Rp2500
7
Rp17500
65
-5
Rp2500
8
Rp20000
55
-10
Rp2500
9
Rp22500
40
-15
Rp2500
10
Rp25000
10
-30


            Data dalam table tersebut, dapat dilihat secara terus menerus, pada mulanya tingkat kepuasaan total akan meningkat. Akan tetapi, ketika sampai pada titik tertentu (titik jenuh), nilai kepuasan akan menurun. Inilah yang disebut dengan “hukum Gossen I”. hukum Gossen I, berbunyi: “jika jumlah barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertetnu terus ditambah, kepuasaan total yang diperoleh juga bertambah. Akan tetapi, kepuasan marginal semakin berkurang. Bahkan jika konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasaan yang diperoleh menjadi negative dan kepuasan total akan berkurang”.

b) Pendekatan Ordinal

            menurut pendekatan ordinal, nilai kepuasan atas konsumsi barang atau jasa tidak dapat diukur  dengan angka. Kepuasan diukur dengan peringkat, misalnya tidak puas, puas, cukup puas, dan sangat puas. Pendekatan ini disebut pendekatan indiferen disertai dengan kurga indiferen (indifference curve). Kurva indeferen menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi atas dua jenis barang atau jasa yang memberikan nilai kepuasaan yang sama. Kurva indeferen memiliki ciri antara lain bentuknya cembung dan menurun dari kiri atas ke kanan bawah, tidak saling memotong, serta yang terletak di sebelah kanan atas menunjukkan tingkat kepuasaan yang lebih tinggi. Kurva indeferen dapat dijelaskan melalui contoh berikut.

            Dewi memiliki uang sebesar: Rp100000, yang digunakan untuk membeli buku seharga; Rp2000 per unit, atau jajan mi ayam seharga: Rp3000 per mangkuk. Dewi berusaha memperoleh kepuasan maksimum dengan mengkombinasi kedua kebutuhan.

 Tabel: Kombinasi Kebutuhan Dewi dan Tingkat  Kepuasaan

Kombinasi Kebutuhan
(Combination requirement)
Buku (Book)
Mie ayam (chicken noodle)
Tingkat kepuasan (satisfaction level)
A
41
6
100
B
26
10
100
C
19
14
100
D
15
17
100
E
10
28
100
F
5
40
100


Berdasarkan table tersebut. Pada titik A, Dewi mengalokasikan uangnya untuk membeli 41 buku dan 6 kali makan mi ayam. Pada titik B, Dewi mengurangi pembelian buku dan menambah konsumsi mi ayam. Tingkat kepuasan atas kosumsi buku dan mi ayam pada kedua titik tersebut adalah sama. Demikian pula pada titik C, D, E, Ddan F.

            Hal ini sesuai dengan “Hukum Gossen II”, yang berbunyi: “bahwa seorang konsumen akan membagi pengeluaran untuk membeli berbagai macam barang sedemikian rupa sehingga kebutuhan terpenuhi secara seimbang.

            Menurut Vincent Gaspersz (2001), penilaian dan harapan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh factor sebagai berikut.

Ø  Keinginan dan kebutuhan. Keinginan dan kebutuhan mengandung pengertian yang berbeda. Keinginan adalah hasrat untuk memiliki suatu barang dan tidak harus dipenuhi. Kebutuhan adalah hasrat terhadap suatu abrang yang harus dipenuhi karena jika tidak terpenuh akan mengganggu kelangsungan hidup. Besar kecil keinginan dan kebutuhan berpengaruh terhadap penilaian dan harapan konsumen. Jika keinginan dan kebutuhan konsumen terhadap suatu barang besar, penilaian, dan pengharapan konsumen juga besar.

Ø  Pengalaman masa silam. Pengalaman merupakan guru terbaik, begitu sebagian orang yang menganggapnya. Pengalaman mengonsumsi suatu produk yang sama atau produk lainnya yang fungsinya sama akan memengaruhi penilaian dan harapan konsumen. Komsumen akan menjadikan pengalaman masa silam sebagai pelajaran dalam mengonsumsi produk yang sama pada masa kini dan akan datang.

Ø  Pengalaman dari teman. Pengalaman dari teman berpengaruh terhadap perilaku konsumsi seseorang. Teman yang pernah mengonsumsi suatu produk tertebtu sebelum Anda, akan menceritakan pengalamannya tentang kualitas produk tersebut. Dengan demikian, Anda memiliki kesempatan untuk menambah atau mengurangi penilaian dan harapan terhadap produk yang akan dikonsumsi.

Ø  Konsumsi iklan dan pemasaran. Iklan dan pemasaran merupakan media efektif dalam memengaruhi selera konsumen. Factor ini dapat mengubah penilaian dan harapan konsumen terhadap suatu barang. Ada kemungkinan harapan konsumen terhadap produk tertentu dipengaruhi oleh penyajian dan pemasaran yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar