Kegunaan dan Nilai Barang di dalam Ekonomi
(Sumber: Feryanto, Agung. April. Ekonomi X. Klaten:PT IntanPariwara.)
Setiap manusia membutuhka alat pemuas berupa barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam. Barang adalah segala sesuatu yang berwujud, dapat dilihat, diraba, dan ditimbang. Jasa adalah segala sesuatu yang tidak berwujud, tetapi manfaatnya dapat dinimkati.
1) Kegunaan Barang
Ø Kegunaan dasar (elementary utility) yaitu kegunaan bahan dasar yang diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Misal: getah karet akan bernilai guna tinggi jika telah menjadi ban kendaraan.
Ø Kegunaan bentuk (form utility) yaitu kegunaan suatu barang yang diperoleh setelah terjadi perubahan bentuk. Misal: batu kali dipahat menjadi arca dan kayu gelondongan dibentuk menjadi rak buku.
Ø Kegunaan tempat (Place Utility) yaitu kegunaan barang setelah berpindah tempat. Misal: pasir di sungai dibawa ke rumah penduduk sebagai bahan bangunan.
Ø Kegunaan waktu (time utility) yaitu kegunaan barang yang bermanfaat pada waktu terentu. Misal: jas hujan bermanfaat jika cuaca sedang hujan dan kipas angin digunakan saat udara sedang panas.
Ø Kegunaan kepemilikan (ownership utility) yaitu kegunaan barang berpindah kepemilikan kepada orang lain. Misal: alat pertanian memiliki nilai guna yang tinggi jika dimiliki petani.
Ø Kegunaan pelayanan (service utility) yaitu kegunaan barang yang disertai dengan layanan atau jasa tertentu. Misal: radio berguna bagi pendengar jika ada layanan siaran radio.
2) Nilai Barang
Nilai barang atau jasa dapat dibedakan menjadi nilai pakai dan nilai tukar. Nilai pakai menunjukkan kemampuan suatu barang untuk dipakai atau digunakan dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas. Nilai pakai barang dapat dibedakan sebagai berikut.
Ø Nilai pakai subyektif adalah nilai yang diberikan terhadap suatu barang oleh seseorang karena dapat memenuhi kebutuhannya. Misal: perlengkapan medis bagi tenaga kesehatan memiliki nilai tinggi, tetapi memiliki nilai rendah bagi tenaga pendidik.
Ø Nilai pakai objektif adalah nilai atas suatu barang karena mampu memenuhi kebutuhan setiap orang. Misal: jasa arsitek memiliki nilai yang sama, yaitu memberikan jasa rancangan bangunan.
Nilai tukar menunjukkan kemampuan suatu barang untuk ditukarkan dengan barang lain atau sejumlah uang. Nilai tukar dapat dibedakan sebagai berikut.
Ø Nilai tukar subjetif adalah nilai tukar suatu barang dilihat dari sudut pandang pemiliknya atau orang yang menukarkannya dan bersifat individual. Misal: seorang pelukis tidak akan menukarkan cat minyak dengan cat air, walaupun kedua barang tersebut memiliki nilai guna yang sama.
Ø Nilai tukar objektif adalah nilai tukar barang dapat ditukarkan dengan barang lain (biasa disebut harga). Misal: intan memiliki nilai tinggi sehingga intan memiliki harga tinggi di setiap tempat. Contoh lainnya jasa seorang petani penggarap sawah yang ditukarkan dengan seperempat hasil panen sawah garapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar