Mengenal Layang-layang/ Know Your Kite FOR GENERAL GENERAL


Mengenal Layang-layang

(sumber pertama: Rani. Abdul.2007. Seri Mengenal Angin. Surabaya:PT AlfathPutra.)

(sumber kedua: Kite An Historical survey by Clive Hart, Resived and Expanded Second Edition)

Perhatikan:

Ø  Bermain layang-layang lebih asyik jika dilakukan di tempat yang memiliki cukup angin, seperti di tanah lapang atau di tepi pantai.

Ø  Jangan bermain layang-layang di saat cuaca buruk, misalnya saat hujan disertai guntur, karena itu berbahaya

Ø  Jangan bermain layang-layang di jalan raya

Ø  layang-layang hendak dibuat dari kertas atau kertas yang ringan dan kuat

layang-layang muncul pertama kali di China lebih dari 2000 tahun yang lalu. Sumber terdahulu menyebutkan bahwa sekitar tahun 200 Sebelum Masehi, Jenderal Han Hsin dari Dinasti Han menerbangkan layang-layang untuk mengukur seberapa jauh pasukannya harus menggali terowongan. Dengan mengetahui jarak tersebut maka pasukannya akan mencapai tengah kota tempat musuhnya berada. Dengan demikian, ia dapat mengalahkan musuhnya.

                Pada masa Dinasti Silla berkuasa di Korea, sektar tahun 600, Jenderal Gim Yu-Sin diperintahkan untuk meredamkan pemberontakan. Pasukannya menolak untuk berperang karena mereka melihat bintang jatuh (sekarang: komet) dari langit yang berarti pertanda buruk bagi mereka. Untuk menghidupkan kembali semangat pasukannya, Jenderal Gim Yu-Sin membuat tipu daya bagi pasukannya. Dengan membuat layang-layang berukuran besar yang membawa bola api yang diterbangkan di kegelapan malam. Pasukannya yang melihat bola api tersebut beranggapan seolah bintang jatuh tersebut sudah kembali ke angkasa. Ini merupakan pertanda baik bagi mereka. Akhrnya mereka mau maju berperang meredakan pemberontakan.

Sekitar 300 tahun lalu di Jepang, seorang pencuri disebutkan menggunakan layang-layang besar untuk membawa dirinya ke puncak puri Nagoya untuk mencuri patung emas di puncak puri. Usahanya berhasil, namun ia kemudian ditangkap dan dipenjara karena menyombongkan perbuatannya mencuri emas di puncak puri.

Abad XVIII dan abad XIX, layang-layang digunakan sebagai kendaraan dan alat untuk penelitian ilmiah. Benjamin Franklin dan Alexander Wilson menggunakan layang-layang untuk mempelajari lebih lanjut angin dan cuaca. Alexander Graham Bell dan Wright bersaudara menggunakan layang-layang di seluruh penelitian dan memberikan kontribusi bagi perkembangan dunia penerbangan.

Salah satu penggunaan layang-layang yang paling aneh dikembangkan oleh George Pocock. Tahun 1822, ia menggunakan sepasang layang-layang untuk menarik kereta. Kecepatannya mencapai 20 mil per jam dan panjang perjalanan sejauh 100 mil. Dan, karena saat itu pajak jalan raya hanya dikenakan pada kereta bertenaga kuda, maka ia pun terbebas dari pajak.

Perang Dunia Kedua, angkatan laut Amerika Serikat menemukan sejumlah kegunaan layang-layang. layang-layang Harry Saul berguna untuk menghalau pesawat yang terbang rendah mendekati target. Pilot yang hilang di laut dicari dengan layang-layang box Gibson-Girl yang dapat mengangkut orang sehingga akhirnya pilot dapat diangkat. layang-layang Paul Garber digunakan untuk latihan sasaran dan pengenalan laut. Selanjutnya, setelah pesawat terbang ditemukan, penggunaan layang-layang untuk kepentingan militer dan penelitian ilmiah mulai berkurang. layang-layang banyak digunakan untuk tujuan rekreasi.

Lima puluh tahun terakhir tampak perkembangan menarik di dunia layang-layang. Penggunaan bahan-bahan seperti nylon, ripstop, serat fiber, dan karbon membuat layang-layang lebih kuat, ringan, kaya warna, dan lebih tahan lama. Tahun 1972, Peter Powell memperkenalkan permainan layang-layang ketangkasan dengan dua tali. Setelah itu, masyarakat mengenal layang-layang tidak hanya untuk kesenangan tetapi juga olahraga. Mereka pun antusias menciptakan layang-layang yang dapat manuver dan menjadi lebih cepat. Kompetisi layang-layang dengan menggunakan music sekarang menjadi popular.

                layang-layang yang lebih besar dan lebih bertenaga dirancang tahun 1980, Peter Lynn dari Selandia Baru memperkenalkan permainan layang-layang yang dapat menarik sepeda roda tiga terbuat dari stainless steel. Tahun 1900, permainan layang-layang di atas roda, air, dan es menjadi terkenal. Tahun 1999, sebuah tim pelayang menggunakan layang-layang untuk menarik kereta sampai ke kutub utara.

Tahukah kamu?

                Ada empat Negara yang memiliki museum layang-layang, yaitu China (di Provinsi Shandong, Republik Rakyat Cina), India (di Ahmedabad, India), Jepang (di Tokyo, Shirone, Showamachi, Odako-Kaikan, dan Yokaichi Oodako), Amerika Serikat (di Washington) dan tiga Negara yang memajang layang-layang dalam jajaran koleksi museum yaitu Jerman (d Munich), Inggris (di London), dan Amerika  Serikat (Washington). Dari keempat Negara tersebut, Jepang adalah Negara yang memiliki museum layang-layang terbanyak di dunia. Hingga tahun 1997, tercatat ada tiga museum layang-layang yang tersebar di Negara Jepang. Hal ini sangat memungkinkan mengingat Jepang sendiri selama ini memang dikenal sebagai Negara dengan tradisi layang-layang yang sangat kuat dan menyatu dengan budaya masyarakat Jepang.

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Know Your Kite

(First source: Rani. Abdul.2007. Knowing Wind Series. Surabaya: PT AlfathPutra.)

(Second source: Kite An Historical Survey by Clive Hart, Resived and Expanded Second Edition)

Note:

 Playing kite is more fun if done in a place that has enough wind, such as in the field or on the beach.

 Do not fly kites in times of severe weather, such as rain and thunder, because it's dangerous

 Do not fly kites on the highway

 wanted kites made of paper or paper that is lightweight and strong

kites first appeared in China over 2000 years ago. Sources earlier said that around the year 200 BC, General Han Hsin of the Han Dynasty flew a kite to measure how far his army would have to dig a tunnel. By knowing the distance of the troops will reach the city center where the enemy is located. Thus, he can defeat his enemy.

During the Silla Dynasty in Korea's power, prominence 600 years, General Gim Yu-Sin ordered to deaden rebellion. Troops refused to fight because they see a shooting star (now: comets) from the sky, which means a bad omen for them. To revive the spirit of his troops, General Gim Yu-Sin devised for the troops. By making large kites that are flown bring fireballs into the night. Troops who saw the fireball assumed as a falling star is already back into space. This is a good sign for them. Akhrnya they want to go to war defuse the rebellion.

About 300 years ago in Japan, a thief mentioned using a large kite to carry him to the top of Nagoya castle to steal the gold statue on top of the castle. It worked, but he was later arrested and jailed for stealing gold boasted deeds atop the castle.

Century XVIII and XIX centuries, kites are used as a vehicle and tool for scientific research. Benjamin Franklin and Alexander Wilson use kites to learn more about wind and weather. Alexander Graham Bell and the Wright brothers used a kite throughout the study and contributed to the development of the aviation world.

One use of a kite most bizarre developed by George Pocock. In 1822, he used a pair of kites to pull a train. Speeds up to 20 miles per hour and travel up to 100 miles long. And, since that time road tax is only levied on horse-powered carriage, so he is free from tax.

Second World War, the U.S. Navy found a number of uses kite. Harry Saul kite useful to dispel the low-flying aircraft approaching the target. Pilot lost at sea sought with box kites Gibson-Girl that can carry people so eventually the pilot can be removed. Paul Garber kites used for target practice and the introduction of the sea. Furthermore, after the aircraft was found, the use of kites for military purposes and scientific research began to decrease. kite widely used for recreational purposes.

The last fifty years seemed exciting developments in the world kite. The use of materials such as nylon, ripstop, fiberglass, and carbon make the kite more powerful, lighter, richer color, and more durable. In 1972, Peter Powell introduced the stunt kite game with two straps. After that, people familiar with the kite is not only for pleasure but also sports. They were enthusiastic about creating a kite that can maneuver and be faster. Kite competition using the popular music now.

kite bigger and more powerful designed in 1980, Peter Lynn of New Zealand introduced the game of kite that can pull a tricycle made of stainless steel. In 1900, the game kite on wheels, water, and ice became famous. In 1999, a team pelayang using a kite to pull the train up to the north pole.

Do you know?

There are four countries that have a kite museum, namely China (Shandong Province, People's Republic of China), India (Ahmedabad, India), Japan (in Tokyo, Shirone, Showamachi, odako-Kaikan, and Yokaichi Oodako), United States (in Washington) and three countries are displaying a kite in the ranks of the German museum collections (d Munich), England (London), and the United States (Washington). Of the four countries, Japan is the country that has the largest kite museum in the world. Until 1997, there were three museums scattered kites in Japan. It is very possible considering Japan itself has been known as a country with a tradition of kite a very strong and united with the Japanese culture.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar