Cagar Budaya di Kabupaten Ponorogo/ Heritage in Ponorogo FOR GENERAL ART CULTURE

Cagar Budaya di Kabupaten Ponorogo

(Sumber: __.2012. Warta Ganesha Edisi 14. Ponorogo: Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ponorogo.)

            Mungkin tidak banyak masyarakat Kabupaten Ponorogo yang tahu. Rumah yang terletak di jalan Soekarno-Hatta, nomor 24, tepatnya rumah tua dekat Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Ponorogo, yang memiliki luas tersebut merupakan rumah NdoroTondo atau RM TondoWinoto.

            Rumah tua namun tetap kokoh ini dibangun oleh EyangTondoWinoto pada tahun 1905. Luas tanahnya sendiri, kurang lebih 2800 meter persegi, dan luas bangunan 1000 meter persegi. Pada bangunan induk memiliki 4 kamar, 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, 1 ruang gamelan sekaligus ruang pusaka, dan 1 lagi yaitu gudang. Gudang tersebut dulunya pernah menjadi pabrik kain tenun. Karena pabrik itu gulung tikar, maka, gedung tersebut beralih fungsi menjadi gedung Film Ramayana, karena mengalami kebangkrutan dan gedung tersebut sekarang menjadi gudang.

            RadenMasTondoWinoto ini dulunya merupakan Adipati Ponorogo yang sekarang dikenal dengan Bupati. RM TondoWinoto juga salah satu sesepuh Ponorogo dan beliau adalah warok Ponorogo yang sakti. Maka apa yang beliau doa pasti terjadi. Beliau merupakan putri dari RM Sumonegoro, Aipati Sumoroto (sebelum pemerintahan ada di Kota Baru). RM TondoWinoto adalah sosok yang berwibawa ahli puasa (tirakat) serta ahli pemerintah, sakti hingga penjahat pun takut dengan beliau. Sehingga beliau sangat melegenda. Putra dari RM TondoWinoto sendiri ada yang menjadi bupati Kabupaten Ponorogo, yaitu RM Haryogi yang menjabat tahun 1960-1965. NdoroTondo lahir pada tahun 1829 kemudian tutup usia pada usia 90 pada tahun 1939, lalu dimakamkan di pemakaman Srandil.

            Rumah NdoroTondo yang berdiri sejak 107 tahun lalu banyak dilirik oleh investor, karen tempatnya yang strategis, namun tidak ada niat untuk dijual. Pihak keluarga pun, juga tidak ada niat untuk merubah bangunan hanya mungkin dicat agar terlihat bersih. Menurut Pak Bambang, narasumber serta cucu dari RM TondoWinoto, rumah ini biar menjadi cagar budaya Kabupaten Ponorogo. Banyak sekali peninggalan yang ada di rumah tersebut, seperti lemari antic, meja antic, beduk pusaka kadipaten Sumoroto, pusaka, gamelan pusaka, dan masih banyak lagi serta dirawat dengan baik oleh Pak Bambang. Seperti halnya masyarakat Jawa padau mumnya setiap Suro datang, pusaka dan gamelan pun juga dimandikan. Berhubungan tidak satu pun orang atau pawang yang berani memandikan pusaka peninggalan RM TondoWinoto, akhirnya Bapak Bambang memandikan pusaka tersebut.

            Namun untuk memandikan gamelan pihak keluarga mendatang langsung dari Keraton Solo. Gamelan tersebut dimainkan setiap satu Suro di teras depan rumah, akan tetapi jika ingin memainkan gamelan tersebut, harus diawali dengan ritual khusus yang tidak sembarang orang boleh memainkannya. Banyak sekali kejadian mistis yang sering terjadi di rumah itu. Tidak sedikit masyarakat yang percaya akan kejadian yang ada. Ada yang bilang, jika masuk rumah tersebut maka kita tidak bisa keluar dari rumah tersebut. Padahal, jika kita berniat baik kita tetap bisa keluar, contohnya saja kami. Pernah juga ada saat gamelan akan dimainkan, orang yang berlatih tidak menunggu Bapak Bambang untuk melakukan ritual pembuka. Pada akhirnya, setelah selesai memainkan gamelan dan ruang gamelan dikunci, gamelan tersebut berbunyi sendiri seperti rekaman yang dimainkan. Semakin mistis, saudara-saudara pun tidak ada yang berani tidur di rumah tersebut. Itulah yang mungkin menimbulkan anggapan oleh masyarakat Ponorogo, bahwa rumah itu adalah rumah yang mistis.

            Meang tidak bisa dipungkiri, bahwa Kabupaten Ponorogo masih kental dengan budya Kejawen. Sebagai generasi mudah, seharusnya tahu mengenal seluk beluk dari budaya. Kita harus menghormati, jangan sampai kita sendiri yang merusak, menjelekkan, bahkan kita tidak mau tahu mengenal budaya kita sendiri.   Ini tugas kita semua.


IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Heritage in Ponorogo

(Source: __ .2012. Warta Ganesha Edition 14. Ponorogo: Public High School 1 Ponorogo.)

Probably not many people who know the Ponorogo regency. The house is located at Soekarno-Hatta road, number 24, to be exact old house near Bank Rakyat Indonesia (BRI) branch of Roxburgh, who has such a broad NdoroTondo home or RM TondoWinoto.

The house is old but still sturdy built by EyangTondoWinoto in 1905. Acreage alone, approximately 2800 square meters and a building area of ​​1000 square meters. In the main building has 4 rooms, 1 living room, 1 kitchen, 1 living room as well as heirloom gamelan, and 1 more that is shed. The warehouse was once a woven fabric mills. Because the plant was shut down, then, the building was converted into a movie house Ramayana, due to bankruptcy and the building is now a warehouse.

This RadenMasTondoWinoto once the Duke of Roxburgh is now known as Regent. RM TondoWinoto also one of the Elders Roxburgh and Roxburgh Warok that he is powerful. So what is he praying inevitable. She is the daughter of RM Sumonegoro, Aipati Sumoroto (before the government is in the New Town). RM TondoWinoto authoritative expert is a person who fasts (penance) as well as government experts, until the criminals were afraid of magic with him. So he is very legendary. Son of RM TondoWinoto itself there is a regent Ponorogo, ie RM Haryogi who served in 1960-1965. NdoroTondo born in 1829 and then died at age 90 in 1939, and was buried in the cemetery Srandil.

NdoroTondo house that was founded 107 years ago, many considered by investors, karen strategic place, but there is no intention to sell. The family was, nor is there any intention to change the building may only be painted to look clean. According to Mr. Bambang, speakers and grandson of RM TondoWinoto, let this house be Ponorogo cultural heritage. A lot of relics that exist in the home, such as antique cabinets, antique tables, drum duchy Sumoroto heirloom, heirloom, heirloom gamelan, and many more as well as cared for by Mr Bambang. Like the Java community padau mumnya every Suro comes, heritage and gamelan was also bathed. None associated person or handler who dared bathe RM TondoWinoto heritage relics, finally Mr. Bambang bathe the relic.

But for the next family party gamelan bathe directly from the Solo Palace. Gamelan is played every Suro on the front porch of the house, but if you want to play the gamelan, must be preceded by a special ritual that not just anyone should play it. Lots of mystical events that often occur in the home. Not a few people who believe in the events. Some say, if it makes the house so we could not get out of the house. In fact, if we intend our good could come out, for example, just us. 've Also there when gamelan is played, people who do not wait for Mr Bambang practice to perform the ritual opening. In the end, after playing a gamelan orchestra and chamber locked, the gamelan itself reads like a record being played. The more mystical, the brothers had no one dared to sleep in the house. That might lead to the assumption by the people of Ponorogo, that the house is a mystical house.

Meang can not be denied, that is still thick with Ponorogo budya Kejawen. As easy generation, should know to know the ins and outs of the culture. We should honor, not to our own ruin, disfigure, even we do not want to know to know the culture of our own. It's incumbent on us all.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar