Bangunan bersejarah di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur
(Sumber: __.2012. Warta Ganesha Edisi 14. Ponorogo: Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ponorogo.)
A) Tugu Kemerdekaan, di Kabupaten Ponorogo
Dahulu di Kabupaten Ponorogo, juga terdapat tugu kemerdekaan yang dibangun pada tahun 1946, namun tugu tersebut telah berubah menjadi “Tujuh Patung Macan” serta pengembalanya. Sebenarnya sangat disayangkan tugu kemerdekaan untuk mengenang sejarah pun hilang begitu saja.
B) Watu Dakon (batu padas) dan goa Sigala-gala
Batu padas (watu Dakon) memiliki tinggi kira-kira 100-150 cm, yang ada di perempatan STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri) sebelah selatan itu. Ternyata pada aslinya, batu itu membentang luas dari kampus STAIN hingga balai desa Ronowijayan, perlu disayangkan, bahwa batu tersebut hanya tersisa sedikit. Batu padas (Watu Dakon) tersebut dulunya sering digunakan untuk temu kangen, anara abdi dalem Kerajaan Majapahit (Ki Joyodrana yang bertapa di goa Bedalisada dan Ki Joyodipa yang bertapa di goa Sigala-gala). Goa Sigala-glaa sekarang tepatnya di belakang sekolah MTsN Sentono. Tidak sembarang orang bisa melihat goa itu, selama beliau berdua menunggu tokoh yang diserahi amanah dari PrabuBrawijaya Kelima.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
Historic buildings in Ponorogo, East Java
(Source: __ .2012. Warta Ganesha Edition 14. Ponorogo: Public High School 1 Ponorogo.)
A) Independence monument, in Ponorogo
Formerly in Ponorogo, there is also the independence monument built in 1946, but the monument has been changed to "Sculpture Seven Tigers" and pengembalanya. Actually very unfortunate independence monument to the memory of history was lost.
B) Watu Dakon (stone padas) and cave Sigala-gala
Stone padas (Watu Dakon) had a high of approximately 100-150 cm, which is in the intersection STAIN (State Islamic High School) south it. It turns out the original, the stone expanse of the campus to the village hall Ronowijayan STAIN, have pity, that stone is left only slightly. Stone padas (Watu Dakon) is used often used to meet each other, anara Majapahit courtiers (Ki Joyodrana who meditated in the cave Bedalisada and Ki Joyodipa who meditated in the cave Sigala-gala). Goa Sigala-glaa now exactly behind the school MTsN Sentono. Not just anyone can see the cave, waiting for him both figures were assigned the mandate of the Fifth PrabuBrawijaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar