Artikel mengenai Segitiga Bermuda/ Article about the Bermuda Triangle FOR GENERAL GENERAL

Artikel mengenai Segitiga Bermuda

(Sumber: __.2010. Z-Magz Edisi III. Ponorogo: Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ponorogo.)

            Misteri melingkupi sebuah wilayah laut di dalam garis imajiner yang menghubungkan tiga wilayah, yaitu Bermuda, Puerto Ricko, dan Miami di Amerika Serikat. Ada yang menyebutnya “Segitiga Setan”, “ Limbo the Lost”, “Twilight Zone”, da yang paling tenar adalah sebutan ‘Segitiga Bermuda’ (terinspirasi dari artikel Vincent Gaddis di Majalah Argosy).

            Meski, dalam peta Amerika Serikat, The US. Board of Geographic, tak ada tempat bernama ‘Segitiga Bermuda’. Wilayah ini jadi salah satu lokasi paling misterius, horror, dan menakutkan di muka bumi. Apalagi, dalam sejarahnya, banyak kapal dan pesawat yang ‘tertelan’ di lokasi itu.

            Legenda Segitiga Bermuda makin ramai diperbincangkan ketika apda 5 Desember 1945, pukul 14.10 waktu setempat, lima pesawat yang dipiloti para penerbang terlatih dari kesatuan Penerbang 19 tiba-tiba hilang di segitiga itu. Padahal cuaca sedang cerah. Para pilot sempat meminta pertolongan lewat radio, namun, mereka tiba-tiba hilang. Pesawat yang ditugasi mencari mereka juga hilang secara misterius. Dilaporkan enam pesawat dan 27 orang hilang dalam peristiwa itu. Juga peristiwa hilangnya kapal induk USS Cyclops pada 1918, yang hingga saat ini jadi misteri terbesar dalam sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat.

            Berbagai macam dugaan aneh muncul, ada yang mengatakan alien yang bersumbunyi di bawah lautan, portal ke dimensi lain, gas methan, lokasi Atlantis yang hilang, hingga rumah iblis, Dajal. Namun, ada juga penjelasan ilmiah yang lebih layak dipertimbangkan untuk menjawab misteri ini. Seperti di muat laam LiveScience, ada jawaban logis untuk menjelaskan hilangnya kapal atau pesawat di Segitiga Bermuda itu. Daerah Segitiga Bermuda rentan terhadap badai tak terduga. Ada gelombang –Gulf Stream—yang sangat cepat dan turbulen—menelan serpihan kapal, pesawat, beserta penumpangnya. Menghapus bukti-bukti terjadinya bencana.

            Tak hanya itu, Laut di Segitiga Bermuda memiliki kedalaman hingga 30.000 meter atau lebih dari 9.000 meter dengan kondisi topografinya bisa ‘menelan’ kapal sehingga tak pernah ditemukan. Lamaan Sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat, www.history.navy.mil, menjelaskan bahwa factor signifikan yang menyebabkan hilangnya kapal di Segitiga Bermuda adalah arus laut yang kuat disebut Gulf Stream.

            Sebelum telegraf, radio, dan radar ditemukan, pelaut tidak tahu ada badai atau angin topan berada di dekatnya. Becana itu baru ketahuan setelah ada perubahan di cakrawala. Badai yang datang tiba-tiba yang menyebabkan kapal angkatan laut hilang di Bahama, Saratoga. Kapal dan kru hilang tak berbekas pada 18 Maret 1781.

            Dijelaskan juga bahwa tidak hanya di Segitiga Bermua, banyak kapal-kapal Angkatan Laut Amerika Serikat lainnya telah hilang di laut, karena badai di seluruh dunia—secara mendadak. Kapal dan pesawat bisa hilang secara tiba-tiba di wilayah Segitiga Bermuda itu karena anomaly kompas yang bisa mengacaukan system navigasi. Soal adanya anomaly ini pernah dicatat oleh Columbus dalam pelayarannya.

            Dalam sejumlah catatan disebutkan bahwa Segitiga Bermuda adalah salah satu dari dua lokasi di dunia yang memiliki anomaly. Wilayah lain adalah laut Jepang dan Filipina, yang juga dikenal dengan nama yang mirip, ‘Segitiga Formosa’. Factor cuaca juga ikut berperan mengapa kapal dan pesawat hilang di Bermuda. Pola cuaca Karibia-Atlantik sangat ekstrim. Badai local yang mendadak menimbulkan cipratan air kencang yang bisa jadi bencana bagi pelaut maupun pilot.

            Penelitian satelit bahkan membuktikan, adanya gelombang dahsyat setinggi 80 kaki atau bahkan lebih, terjadi di wilayah laut terbuka, seperti halnya Segitiga Bermuda. Gelombang ini bisa menghancurkan kapal besar dan membuatnya berkeping-keping. Ada juga factor topografi dasar laut di Segitiga Bermuda. Dari benting (gundukan pasir tengah laut), pulau di bawah laut, hingga palung yang luar biasa dalam. Dengan kombinasi arus laut, kapal atau pesawat bisa terjebak di dasar laut untuk selamanya. Sementara, seperti dimuat laman Pattyadailynews, 6 Mei 2010, ahli geokimia, Richard Mclver pada 1981 memperkenalkan teori peran gas metan hidrat dalam misteri Segitiga Bermuda. Yang juga menyebabkan kecelakaan adalah factor manusia. Banyak pelaut dengan pengetahuan seadanya nekat menyeberangi daerah serawan Segitiga Bermuda. Penjaga laut Amerika Serikat selama ini telah mengabaikan factor mitos atau fiksi di Segitiga Bermuda. Menurut pengalaman mereka, gabungan kekuatna alam dengan segala ketidakpastiannya adalah biang keladi ‘kekalahan’ manusia di Segitiga Bermuda.



IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Article about the Bermuda Triangle

(Source: __ .2010. Magz Z-Edition III. Ponorogo: Junior High School 1 Ponorogo.)

Mystery surrounding a sea area within an imaginary line connecting the three regions, namely Bermuda, Puerto Ricko, and Miami in the United States. Some call it "Satan's Triangle," "Limbo the Lost", "Twilight Zone", da most famous is called 'Bermuda Triangle' (inspired by Vincent Gaddis article in Argosy magazine).

Although, in the map of the United States, The U.S.. Board of Geographic, there is no place called the 'Bermuda Triangle'. This region to be one of the most mysterious locations, horror, and scary at the face of the earth. Moreover, historically, many ships and planes are 'swallowed' in that location.

Legend of the Bermuda Triangle increasingly crowded discussed when apda December 5, 1945, at 14.10 local time, five planes piloted by aviators trained 19 Airmen from the unit suddenly lost in the triangle. Though the weather was sunny. The pilot had radioed for help, however, they suddenly disappeared. Aircraft assigned to look for them also disappeared mysteriously. Reported six aircraft and 27 people missing in the incident. Also the loss events USS Cyclops in 1918, which to this day the biggest mystery in the history of the United States Navy.

Various kinds of strange allegations emerged, some say aliens who bersumbunyi under the sea, a portal to another dimension, methane gas, the location of the lost Atlantis, to the demon, the Beast. However, there is also a more scientific explanation worth considering to answer this mystery. As in Lam LiveScience fit, there is a logical answer to explain the loss of ships or aircraft in the Bermuda Triangle. Bermuda Triangle area vulnerable to unexpected storms. There is a wave-Gulf Stream-which is very fast and turbulent-swallow pieces of ships, aircraft, and its passengers. Erase evidence of a disaster.

Not only that, the Sea in the Bermuda Triangle has a depth of up to 30,000 feet or more than 9,000 meters with its topography could 'swallow' the ship that was never found. Lamaan History of the United States Navy, www.history.navy.mil, explained that the significant factor that led to the loss of ships in the Bermuda Triangle is a strong ocean current called the Gulf Stream.

Before the telegraph, radio, and discovered radar, sailors did not know a storm or hurricane was nearby. Becana was only discovered after a change on the horizon. The storm that came suddenly causing lost naval ship in the Bahamas, Saratoga. Ship and crew disappeared without a trace on March 18, 1781.

He also explained that not only in the Triangle Bermua, many ships of the U.S. Navy have been lost at sea the other, because storms around the world-a sudden. Ships and aircraft could disappear suddenly in the Bermuda Triangle region because compass anomaly that could disrupt the navigation system. About the existence of this anomaly ever recorded by Columbus in his voyage.

In some records suggest that the Bermuda Triangle is one of two locations in the world that has the anomaly. Another area is the Sea of ​​Japan and the Philippines, which is also known by similar names, 'Formosa Triangle'. Weather factors also come into play why ships and planes disappear in Bermuda. Caribbean-Atlantic weather pattern is very extreme. Local storms which cause sudden loud splashing water that could be a disaster for mariners and pilots.

Satellite studies even prove, the existence of huge waves as high as 80 feet or even more, occurred in the open ocean, such as the Bermuda Triangle. This wave could destroy large ships and make it to pieces. There is also the factor of seafloor topography in the Bermuda Triangle. Of benting (sand dune sea), the island under the sea, up to the trough extraordinary. With the combination of ocean currents, ship or aircraft may be trapped on the ocean floor forever. While, as pages loaded Pattyadailynews, May 6, 2010, geochemist, Richard Mclver in 1981 introduced the theory of the role of methane hydrates in the mystery of the Bermuda Triangle. Which also led to the accident is the human factor. Many sailors with local knowledge across the makeshift reckless serawan Bermuda Triangle. U.S. marine guards had been ignoring the factor of myth or fiction in the Bermuda Triangle. According to their experience, combined with all the natural kekuatna uncertainty is the culprit 'defeat' man in the Bermuda Triangle.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar