Apakah arah mata angin itu? Bagaimana hubungan mata angin dengan budaya?
(sumber: Rani. Abdul.2007. Seri Mengenal Angin. Surabaya:PT AlfathPutra.)
Mata angin merupakan pedoman yang dipakai untuk menentukan arah. Arah mata angin sangat penting bagi navigasi atau pelayaran, kompas, dan peta. Berdasarkan pusat mata angin, kita akan melihat 8 arah yaitu dengan sebagai berikut (searah jarum jam).
Ø Utara (O derajat)
Ø Timur laut (45 derajat): terletak di antara utara dan timur
Ø Timur (90 derajat)
Ø Tenggara (135 derajat): terletak di antara timur dan selatan
Ø Selatan (180 derajat)
Ø Barat daya (225 derajat)
Ø Barat (270 derajat)
Ø Barat laut (315 derajat)
Menurut kepercayaan orang jaman dahulu setiap arah mata angin ditunggu oleh dewa. Oleh karena itu, ada makna simbolis tertentu dalam penentuan arah menghadap rumah. Keempat arah mata angin yang dijaga oleh dewa tersebut sebagai berikut:
Ø Timur di jaga oleh Maha Dewa
Ø Barat di jaga oleh Batara Yamadipati
Ø Utara di jaga oleh Batara Wisnu
Ø Selatan di jaga oleh Batara Brahma
Tahukah kamu?
Pada jaman dahulu dalam masyarakat Jawa hampir tidak dijumpai rumah yang menghadap ke barat atau ke timur. Menurut mitos orang Jawa, yang menjaga arah barat adalah Batara Yamadipati atau dikenal sebagai dewa kematian. Sehingga, bagi orang yang mempercayai mitos tersebut, arah menghadap ke barat harus dihindari karena jika dilanggar berarti sama dengan mengharap kematian. Rumah orang biasa (masyarakat umum, bukan bangsawan) umumnya menghadap kea rah utara atau selatan. Sedangkan, gedung yang menghadap ke timur khusus dipergunakan untuk keratin.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
Is the cardinal directions? How is the relationship with the culture of the wind?
(Source: Rani. Abdul.2007. Knowing Wind Series. Surabaya: PT AlfathPutra.)
The wind is a guideline used to determine the direction. Direction of the wind is very important for navigation or shipping, compass, and maps. Based on the center of the wind, we will see that the 8 directions as follows (clockwise).
North (O degrees)
Northeast (45 degrees): located in the north and east
East (90 degrees)
Southeast (135 degrees): located in the eastern and southern
South (180 degrees)
Southwestern (225 degrees)
West (270 degrees)
Northwest (315 degrees)
According to ancient beliefs of each cardinal directions awaited by the gods. Therefore, there is a certain symbolic significance in determining the direction of the house overlooks. All four cardinal directions are guarded by the gods as follows:
East guarded by the Great God
West guarded by Batara Yamadipati
North guarded by Vishnu
South guarded by God Brahma
Do you know?
In antiquity in the Java community is hardly found the house facing west or to the east. According to Javanese myth, which keeps the west is Batara Yamadipati otherwise known as the god of death. So, for those who believe in the myth, facing west direction should be avoided because if violated equates to expect death. Homes of ordinary people (the general public, not the nobility) facing generally towards the north or south. Meanwhile, the building facing east specifically used for keratin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar