Pantun dan Puisi di dalam bahasa Indonesia
(Sumber: Soenaryo, Andi. Pantun dan Puisi. Penerbit Kartika.)
Pantun dan puisi adalah bagian dari karya kesustraan. Kesusastraan berasal dari kata dasar “susastra” mendapat impuhan ‘ke-an’. Susastra sendiri berasal dari gabungan kata “su” yang berarti baik dan “sastra” yang berarti tulisan. Jadi “susastra” berarti tulisan baik. Kesusastraan Indonesia mempunyai arti jamak meliputi semua hal sastra Indonesia. Menurut definisi Usman Effendi. Kesusastraan adalah semua ciptaan manusia dalam bentuk bahasa lisan maupun tulisan yang dapat menimbulkan keindahan (bagus).
Secara umum Kesusastraan Indonesia dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1) Kesusastraan Lisan yaitu karangan atau ciptaan yang diwujudkan dalam bentuk bahasa lisan.
2) Kesusastraan tertulis yaitu karangan atau ciptaan yang diwujudkan dalam bentuk lisan.
Menurut bentuknya Kesusastraan dibagi menjadi:
1) Puisi adalahbentuk Kesusastraan yang terikat oleh: banyaknya baris (berbait-baik), banyaknya suku kata dalam tiap baris, sajak atau rima bunyi akhir kata dalam baris.
2) Prosa adalah bentuk Kesusastraan yang bebas tidak terikat seperti pada bentuk puisi. Prosa dapat dibendakan: pertama, Prosa biasa yaitu karangan yang berbentuk paduan antara prosa dan puisi; kedua, prosa liris lebih mementingkan irama yang tidak terikat oleh bait dan sajak.
Pusi
Menurut zamannya puisi dibagi menjadi tiga:
I) Puisi yaitu hasil karya cipta masyarakat lama, Puisi laam dapat dibagi menjadi:
1) Mantra adalah kata-kata yang mengandung hikmat dan kekuatan gaib;
2) Bidal/ peribahasa yang meliputi:
a) Pepatah adalah kiasan yang dinyatakan dengan kalimat. Yang dikiaskan adalah sesuatu tentang keadaan atau kelakuan seseorang. Contoh: rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya.
b) Ungkapan adalah kiasan tentang keadaan atau kelakuan seseorang dinyatakan dengan sepatah kata yang merupakan bagian kalimat. Contoh: anak itu panjang tangan (suka mencuri), orang itu bertangan besi (kejam).
c) Perumpamaan adalah kalimat yang mengungkapkan keadaan atau kelakuan seseorang dengan mengambil perbandingan dari alam sekitarnya. Contoh: seperti air di atas daunt alas, bagai punguk merindukan bulan.
d) Tamsil atau ibarat adalah perumpamaan juga namun diiringi dengan bagian-bagian kalimat yang menjelaskan. Contoh: bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau; bagai burung dalam sangkat, mata terlepas badan terkurung.
e) Pemeo adalah kata-kata atau slogan yang menjadi popular karena sering diucapkan kembali yang sifatnya mengandung dorongan semangat atau ejekan. Contoh: memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat; merdeka atau mati; sekali merdeka tetap merdeka.
3) Pantun, syarat-syarat pantun sebagai berikut:
a) Terdiri atas empat baris;
b) Tiap-tiap baris terdiri 8 sampai 10 suku kata;
c) Dua baris yang pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya disebut isi pantun;
d) Pantun mementingkan rima akhir, maksudnya bunyi akhir baris pertama (1) sama dengan bunyi akhir baris ketiga (3) dan bunyi akhir baris kedua (2) sama dengan bunyi baris contoh keempat (4). Contoh:
Kalau ada sumur di lading (a)
Boleh aku menumpang mandi (b)
Kalau ada umurku panjang (a)
Boleh kita berjumpa lagi (b)
Menurut isinya, pantun dibedakan menjadi: pantun anak-anak; pantun orang muda; pantun orang tua; pantun jenaka; pantun teka-teki.
Menurut bentuknya pantun dibedakan menjadi:
i) Pantun biasa, seperti contoh yang telah dikemukakan dimuka disebut pantun biasa atau pantun saja;
ii) Pantun berkait disebut juga pantun berantai, ada pula yang menamakan seloka. Pantun berkaitan terdiri atas beebrapa bait atas beberapa bait yang sambung menyambung.
iii) Talibun, talibun semacam pantun juga, tetapi terdiri atas enam, delapan, atau sepuluh baris. Bila terdiri enam baris, maka yang tiga beris merupakan sampiran dan yang tiga baris berikutnya merupakan isi.
iv) Pantun kilat adalah pantun yang terdiri hanya dua baris saja, baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua merupakan isi.
4) Syair, syair berarti pula sajak (puisi) karena penyair ialah penggubah sajak. Kata syair berasal dari kata syu’ur yang berarti perasaan.
Bentuk syair sebagai berikut:
a) Terdiri dari beberapa bait;
b) Tiap bait terdiri dari 4 baris;
c) Tiap baris terdiri 8 sampai 10 atau lebih suku kata;
d) Tidak terbagi atas sampiran dan isi;
e) Semua merupakan isi;
f) Biasanya beruntun, karena untuk melukiskan cerita;
g) Rima akhirnya/ a a a a / artinya berima rangkai.
Menurut isinya syair dapat dibedakan:
a) Syair yang merupakan dongeng;
b) Syair berisi kiasan atau sindiran;
c) Syair yang berisi cerita atau hikayat;
d) Syair cerita kejadian;
e) Syair ajaran agama atau budi pekerti;
5) Gurindam, syarat-syarat gurindam
a) Gurindam terdiri atas 2 baris;
b) Rumus rima akhirnya / a a/
c) Baris pertama merupakan syarat, baris kedua berisi akibat dari apa yang disebutkan pada baris pertama;
d) Cukup terdiri dari dua baris saja;
e) Isinya yang umum nasehat atau sindiran
Contoh gurindam:
Kurang pikir kurang siasat.
Tentu dirimu kelak tersesat.
6) Kalimat berirama. Kalimat berirama adalah bentuk prosa, namun di dalamnya irama puisi sangat terasa.
II) Puisi Baru
Menurut bentuknya dapat dibagi menjadi:
a) Distikhon (sajak dua seuntai). Tiap bait terdiri atas dua baris.
b) Tersina (sajak tiga seuntai). Tiap bait terdiri atas tiga baris.
c) Quantrin (sajak empat seuntai). Tiap bait terdiri atas empat baris.
d) Quin (sajak lima seuntai). Tiap bait terdiri atas lima baris.
e) Sextet (sajak enam seuntai). Tiap bait terdiri atas enam baris.
f) Septima (sajak tujuh seuntai). Tiap baris terdiri aatas tujuh baris.
g) Stanza atau octaf (sajak delapan seuntai). Tiap baris terdiri atas delapan baris.
h) Sonata (sajak empat belas seuntai). Terdiri dari 14 baris, dengan pola:
1) (1X4)+(2X3)
2 bait X 4 baris + 2 bait X 3 Baris.
2) (2X4)+(1X6)
2 bait X 4 baris + 1 bait X 6 baris.
3) (3X4)+(1X2)
3 bait X 4 baris + 1 bait X 2 baris.
4) (1X8)+(2X3)
1 bait X 8 baris + 2 baris X 3 bait
5) (1X8)+(1X4)+2
1 bait X 8 baris + 1 bait X 4 baris + 2 baris.
6) (1X8)+(1X6)
1 bait X 8 Baris + 1 bait X 6 Baris.
7) (1X14)
1 bait X 14 baris.
i) Sajak bebas, disebut juga puisi bebas. Bebas dalam jumlah baris, suku kata juga rimanya. Salah satu contoh sajak bebas yang terkenal adalah sajak karangan penyair Chairil Anwar yang berjudul “Aku”.
III) Puisi Modern
Menurut puisi Barat namun berlaku pula dalam kesusastraan di Indonesia menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi:
a) Balada adalah puisi yang berisi kisah atau cerita, bisa berbentuk Epik, boleh juga berbentuk Lirik. Biasanya dalam menuturkan balada dengan dilagukan.
b) Romace adalah puisi yang berisi luapan perasaan kasih sayang terhadap kekasih.
c) Elegy adalah sajak yang menggambarkan kesedihan, suara sukma yang meratap-ratap, batin yang merintih.
d) Ode dalah sajak yang berisi pujian dan sanjungan terhadap seseorang yang berjasa besar dalam masyarakat atau pujian sanjungan terhadap pahlawan bangsa.
e) Himne adalah sajak pujian kepada Tuhan atau sajak keagamaan.
f) Epigram adalah sajak yang berisi ajaran hidup, semangat perjuangan.
g) Satire adalah sajak yang berisi kritikan atau sindiran yang pedas terhadap kepincangan-kepincangan yang terjadi dalam masyarakat
Prosa
Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata, serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi.
Menurut zamannya prosa dapat dibedakan menjadi dua yakni, prosa lama dan prosa baru.
I) Prosa Lama, yang termasuk dalam prosa lama adalah:
a) Hikayat adalah yang mengisahkan tentang kehidupan raja-raja atau dewa-dewa. Dalam hikayat biasanya melukiskan kesaktian atau kehebatan pelakunya.
b) Cerita-cerita panji disebut pula hikayat yang berasal dari kesusastraan Jawa yang berkisah tentang empat kerajaan di Pulau Jawa, yaitu: Kerajaan Jenggala, Kerajaan Kediri, Kerajaan Ngurawan dan Kerajaan Singosari.
c) Cerita Berbingkai adalah cerita yang didalamnya ada pula ceritanya. Cerita dalam cerita itu disebut cerita sisipan. Kadang kala cerita sisipan itu di dalamnya ada pula cerita. Sehingga cerita berbingkai ini menjadi cerita yang bersusun-susun.
d) Tambo adalah cerita sejarah yang tidak sepenuhnya mengandung kebenaran, karena dicampurkan dengan hal-hal yang tidak masuk akal.
e) Dongeng adalah cerita yang lahir dari khayalan pengarangnya. Jadi dongeng bukan merupakan cerita yang benar-benar terjadi. Menurut isinya dongeng dapat dibedakan menjadi: Dongeng yang lucu, Fabel, Sage, Legenda.
II) Prosa Baru. Bila dalam prosa lama kita dibawa pada alam khayal atau santai, namun dalam prosa baru kita dibawa pada peristiwa-peristiwa yang kita hayati dan alami setiap hari. Prosa baru dibedakan menjadi:
a) Roman adalah cerita yang melukiskan sesuatu kehidupan manusia, baik perbuatan lahir maupun peristiwa-peristiwa batinnya. Menurut isinya roman dibedakan menadi: Roman bertenden; roman masyarakat; romanejarah; roman jiwa; roman detektif; roman adat; roman Picisan.
b) Novel. Bila mana roman biasanya dikisahkan seluruh hidup tokohnya dari masa kanak-kanak hingga dewasa sampai meninggal duna, tetapi dalam novel yang dilukiskan hanya sebagian dari hidupnya tokoh cerita, yaitu bagian hidupnya yang merubah nasib tokoh tersebut. Bila roman beraliran romantic sedangkan novel beraliran realism (kenyataan. Kadang-kadang naturalism (alamiah).
c) Cerita pendek (cerpen) adalah semacam cerita rekaan yang sering kita jumpai pada media cetak. Dalam novel kritis (pergolakan) jiwa pelaku mengakibatkan perubahan nasib, tetapi dalam Cerita pendek (cerpen) krisis tersebut tidak harus mengakibatkan perubahan nasib tokoh pelakunya.
d) Kisah. Dalam kesusastraan modern kisah sama saja dengan cerita biasa, yaitu yang menceritakan tentang sesuatu hal baik benda hidup maupun benda mati.
e) Biografi dan otobiografi. Biografi adalah catatan riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain. Otobiografi adalah catatan riwayat hidup yang ditulis oleh dirinya sendiri.
f) Drama adalah karangan yang berbentuk scenario lengkap, dimana semuanya telah-diuraikan secara rinci oleh penulis drama, misalnya kalimat-kalimat yang harus diucapkan oleh pemain, sikap dan gerak-gerik yang harus dimainkan oleh pemain juga tempat adegan dalam cerita drama diuraikan secara rinci oleh penulisnya. Drama biasanya untuk pentas di panggung atau disandiwarakan. Drama dibagi atas beberapa bagian yang disebut babak, dan babak dibagi pula atas adegan. Beberapa unsure yang membantu dalam pementasan drama adalah sebagai berikut: babak, adegan, prolog, dialog, monolog, epilog, mimic, pantomime.
Menurut isinya drama dapat dibagi menjadi empat yakni: tragedy dan komedi, tragedy-komedi, lelucon.
g) Esai dan kritik. Esai adalah suatu kupasan atau pembicaraan tentang obyek kebudayaan atau seni. Peninjauan obyek itu sendiri berdasarkan pandangan penulis esai tersebut, itulah sebabnya esai bersifat subyektif. Penulis esai tidak mengubah sesuatu, ia hanya membicarakan suatu hasil cipta karya orang lain. Kritikan lain dengan esai kalau esai sifatnya subyektif maka kritikan sifatnya haruslah obyektif. Dalam kritikan penulis mengemukakan kebaikan maupun kekurangan dari tulisan yang dikritiknya. Sehingga kritikan bisa diterima oleh semua pihak, baik orang lain maupun penulis yang dikritiknya. Kritik sering tidak mengenakkan orang yang dikritiknya .
(Source: Soenaryo, Andi. Pantun and Poetry. Publisher Kartika.)
Rhymes and poems are part of the work kesustraan. Literature comes from the word "literary" get impuhan 'all-ness'. Literature itself is derived from the combination of the words "su" meaning good and "literature" which means writing. So the "literary" means good writing. Indonesia has a plural sense literature includes all things literary Indonesia. By definition Usman Effendi. Literature are all human creations in the form of oral and written language that can lead to beautiful (good).
In general, Indonesian Literature can be divided into two kinds:
1) Oral Literature essay or a creature that is embodied in the form of spoken language.
2) Literature written essay or a creature which is manifested in oral form.
According to the literature form is divided into:
1) Poetry Literature adalahbentuk bound by: the number of rows (berbait-well), number of syllables in each line, verse or rhyme sound the final word in the line.
2) Prose Literature is a free form is not bound as in the form of poetry. Prose can in noun: first, that ordinary prose essay in the form of a blend between prose and poetry; second, more concerned with lyrical prose that is not bound by the rhythm of verse and rhyme.
Poems
According to the poetry of his time is divided into three:
I) Poems are the copyrighted works of the old society, Lam Poetry can be divided into:
1) Mantra is a word that contains the wisdom and supernatural powers;
2) thimbles / proverb which include:
a) The saying is a metaphor that is expressed by the sentence.Which is figured is something about a person's circumstances or behavior. Example: the base of intelligent industrious, frugal rich base.
b) The phrase is a metaphor about the circumstances or conduct of a person is found with a word that is part of the sentence. Example: The length of the child's hand (like stealing), iron-handed people (cruel).
c) The parable is a sentence that expresses a person's circumstances or behavior by taking the ratio of the natural surroundings. Example: like water on a pedestal of leaves, like punguk missed the moon.
d) Tamsil or the like is accompanied by the parable, but also parts of a sentence that explains. Example: how kerakap in stone, life would not hesitate to die; like a bird in Sangkat, regardless eyes locked body.
e) is the byword of words or a slogan that became popular because it is often said that nature again contain encouragement or derision.Example: to popularize the sport and community mengolahragakan; free or die, once independence remains independent.
3) Pantun, the terms of the poem as follows:
a) Consisting of four lines;
b) Each line consists of 8 to 10 syllables;
c) the first two lines and two lines called sampiran next poem is called content;
d) Pantun emphasis on end rhyme, meaning the sound end of the first row (1) equal to the sound end of the third line (3) and the sound end of the second row (2) equal to the sound of the four sample lines (4). Example:
If there are wells in a field for (a)
Can I ride a bath (b)
If there are long my age (a)
We may meet again (b)
According to it, rhyme can be divided into: nursery rhyme: rhymes young people; rhyme parents; limerick; rhyme riddle.
According to the verse form is divided into:
i) regular Pantun, as an example that has been presented in advance so-called regular rhyme or rhyme only;
ii) in relation Pantun also called a chain rhyme, some are calling seloka. Beebrapa rhyme stanza relates consists of the few bars that connect connect.
iii) Talibun, talibun sort of rhyme as well, but consist of six, eight, or ten lines. If consists of six lines, then the three Beris is sampiran and the next three lines are the contents.
iv) Pantun lightning is a poem consisting only of two lines, the first row and second row is sampiran the contents.
4) poem, verse means, the poem (the poem) is a composer as poet rhymes. The word poetry comes from the word meaning syu'ur feelings.
Poetic form as follows:
a) Consists of a temple;
b) Each stanza consists of four lines;
c) Each row consists of 8 to 10 or more syllables;
d) It is divided into sampiran and content;
e) All of the content;
f) Normally a row, because in order to illustrate the story;
g) finally Rima / AAAA / rhyming means the chain.
According to the poem it can be distinguished:
a) The poem is a tale;
b) The poem contains allusions and innuendo;
c) a story or poem that contains the saga;
d) verse the story of the event;
e) Poetry religion or morality;
5) couplets, couplets conditions
a) couplets consist of two lines;
b) The formula finally rhyme / a a /
c) The first line is a requirement, the second line contains the result of what is mentioned in the first row;
d) Self consists of two lines;
e) The contents of the general counsel or innuendo
Examples of couplets:
Less thought less finesse.
Sure you get lost later.
6) The sentence rhythm. Sentence is a form of rhythmic prose, but in which the rhythm of poetry is very pronounced.
II) New Poetry
According to the shape can be divided into:
a) Distikhon (rhymes two-strand). Each stanza consists of two lines.
b) Tersina (rhymes three strand). Each stanza consists of three lines.
c) Quantrin (verse four strand). Each stanza consists of four lines.
d) Quin (verse five strand). Each stanza consists of five lines.
e) Sextet (verse six strand). Each stanza consists of six lines.
f) Septima (verse seven strand). Each line consists of seven lines aatas.
g) or octaf Stanza (verse eight strand). Each row consists of eight lines.
h) Sonata (fourteen poems strand). Consists of 14 lines, with the pattern:
1) (1X4) + (2X3)
2 verse X 4 line + 2 x 3 line stanza.
2) (2x4) + (1X6)
2 X 4 line stanza stanza + 1 X 6 lines.
3) (3X4) + (1X2)
Stanza 3 lines + 1 X 4 X 2 lines of verse.
4) (1x8) + (2X3)
1st stanza lines + 2 X 8 X 3 line stanza
5) (1x8) + (1X4) +2
1 X 8 line stanza stanza X + 1 + 2 line 4 line.
6) (1x8) + (1X6)
1 Temple Row + 1 X 8 X 6 line stanza.
7) (1X14)
1 X 14 line stanza.
i) free poem, free poems also called. Freely in the number of lines, syllables also rimanya. One example is the famous free verse poem written by poet Anwar's "I".
III) Modern Poetry
According to Western poetry but also applies in the literature in Indonesia by type can be divided into:
a) The ballad is a poem that contains the story or the story, could be epic form, may also form lyrics. Usually in the ballads sung said.
b) Romace is a poem that contains a burst of affection for a lover.
c) Elegy is a poem describing the grief, the sound of a wailing soul, a mind that is groaning.
d) which contains the poem Ode dalah praise and adulation to someone who made a large contribution in the compliment or compliment to the hero of the nation.
e) Hymns are poems of praise to God or a religious poem.
f) Epigram is a poem that contains the teachings of life, the spirit of struggle.
g) Satire is a poem that contains a scathing criticism or satire of lameness, lameness occurring in the community
Prose
Prose is a free essay is not bound by the number of rows, number of syllables, and not bound by the rhythm and rimanya as in poetry.
According to the prose of his day can be divided into two namely, prose old and new prose.
I) Long Prose, which is included in long prose is:
a) The Tale is a story about the lives of kings or gods. In the saga of supernatural power or grandeur usually describe the culprit.
b) The stories also called the banner of the saga literature came from Java, which is about four kingdoms in Java, namely: The Kingdom Jenggala, Kediri kingdom, the Kingdom and the Kingdom Singosari Ngurawan.
c) Framed story is a story in which there is also the story. The story in the story called the story inserts. Sometimes it's inset story in which there are stories. So that the frame story is a story-tiered bunk.
d) Tambo is a historical story that does not fully contain the truth, because it is mixed with things that make no sense.
e) Fables are stories born of fantasy author. So the tale is not a story that actually happened. According to the tales it could be classified into: a funny tales, fables, Sage, The Legend.
II) New Prose. When we brought the old prose in dreamland or relaxed, but we brought in a new prose on the events which we live and experience every day. The new prose can be divided into:
a) Roman is a story that describes something of human life, both the act of birth and the events of his mind. According to the novel it is distinguished menadi: Roman bertenden; roman society; romanejarah; roman soul detective novels; roman customary dime novel.
b) Novel. Where the novel is usually narrated the entire life characters from childhood to adulthood to death duna, but in a novel that depicted only a portion of his characters, which is part of his life that changed the fate of these figures. When the romance novel wing wing while the romantic realism (kenyataan. Sometimes naturalism (natural).
c) Short Stories (short stories) is a kind of fiction that often encountered in the print media. In the novel critical (turbulence) lead actor changes the fate of the soul, but in the short story (stories) of the crisis should not lead to change the fate of the culprit figures.
d) Acts. In modern literature the same story with the usual story, one that tells about something that both living and inanimate objects.
e) Biography and autobiography. Biography is a biography notes written by other people. Autobiographical memoir is a record written by himself.
f) Drama is a form of writing a complete scenario, where everything has been-described in detail by the playwright, for example, the sentences to be pronounced by the player, attitudes and gestures that should be played by the player is also the scene of the drama is described in detail by the author. Drama is usually to perform on stage or disandiwarakan. Drama is divided into several sections called round, and round are divided on the scene. Some of the elements that help in staging the drama is as follows: round, scene, prologue, dialogue, monologue, epilogue, mimic, pantomime.According to the drama it can be divided into four namely: tragedy and comedy, tragedy, comedy, farce.
g) Essays and criticism. The essay is a critique or discussion of culture or art objects. A review of the object itself is based on the author's view these essays, which is why the essay is subjective.Essayist does not change anything, he just talked a result of the copyrights of others. Another criticism of the essay if the essay is its subjective nature of criticism must be objective. The authors propose the good criticism and lack of literary critic. So that criticism can be accepted by all parties, both others and the authors he criticizes. Critics often unpleasant people he criticizes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar