2 Contoh Proposal PTK Paud Pengembangan Bahasa dan Kognitif

PROPOSAL PTK PAUD
PENGEMBANGAN BAHASA

Nama Peneliti         :     Jauhar Indah Wahyuni, S.Pd
Unit Kerja              :     TK Islam Pasuruan


Judul Penelitian     :    Pemanfaatan Media Gambar Untuk Mengembangkan
        Kemampuan Berbahasa Anak Kelompok B Di Tk Islam
        Pasuruan

A.    Latar Belakang Masalah
1.    Kemampuan berbahasa Indonesia pada anak Kelompok B masih kurang. Hal ini terbukti bahasa yang dipergunakan oleh mereka campur aduk antara bahasa daerah dengan bahasa Indonesia. Sedangkan kegiatan belajar mengajar di TK Islam, bahasa pengantar yang digunakan  adalah bahasa Indonesia.
2.    Dalam pembelajaran, peran guru terlalu dominan sehingga pembelajaran kurang bermakna, pengetahuan yang didapat anak tidak dapat bertahan lama dari ingatannya

B.    Rumusan Masalah
1.    Bagaimana pemanfaatan media gambar untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak di Kelompok B TK Islam Pasuruan?
2.    Apakah pemanfaatan media gambar dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak di Kelompok B TK TK Islam Pasuruan?

C.    Rumusan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka rumusan tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan :
1.    Penerapan pemanfaatan media gambar untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak di Kelompok B TK Islam Pasuruan.
2.    Peningkatan kemampuan bahasa anak kelompok B di TK Islam Pasuruan setelah memanfaatkan media gambar.

D.    Rumusan  Hipotesis Tindakan
Rumusan Hipotesis Tindakan dalam penelitian ini adalah:
Melalui pemanfaat media gambar, maka dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak kelompok B di TK Islam Pasuruan

E.    Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil  penelitian tentang pemanfaatan media gambar untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak di Kelompok B TK Islam Pasuruan ini akan memberikan sumbangan pada khasanah ilmu pengetahuan tentang pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Secara praktis dalam proses pelaksanaan PTK berlangsung akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelompok B di TK Islam Pasuruan, sedangkan bagi anak kelompok B diperkirakan akan mendapat hasil yaitu kemampuan kognitif anak akan meningkat.


F.    Kajian Pustaka
1.    Media Pembelajaran
a.    Pengertian pembelajaran
Menurut Hamalik (2001:57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
b.    Pengertian Media dan Media Pembelajaran
Sadiman (1986: 7) mendefinisikan media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa, sehingga proses belajar mengeajar terjadi.
Media adalah semua benda yang digunakan kegiatan belajar mengajar agar dapat berangsung dengan lancar, teratur, efektif dan efesien sehingga tujuan pendidikan TK dapat tercapai. (Depdikbud : 1998 : 4)
c.    Tujuan dan fungsi pendidikan anak usia dini
Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahuai dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.                                           

d.    Peran pendidik dalam pendidikan anak usia dini
Peran guru anak usia dini lebih sebagai mentor atau fasilitator, dan bukan penstranfer ilmu pengetahuan sementara, karena ilmu tidak dapat ditransfer dari guru kepada anak tanpa keaktifan anak itu sendiri dalam proses pembelajaran, tekanan harus diletakkan pada pemikiran guru.

2.    Perkembangan Bahasa Anak
Sesuai dengan garis-garis besar program kegiatan belajar Taman Kanak Kanak (GBPKB-TK) perkembangan kemampuan berbahasa TK bertujuan agar anak didik mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya.
Mardiningsih (2004:15) menyatakan bahasa adalah suatu alat untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan kemauan yang murni manusiawi yang tidak intuitif dengan pertolongan system lambang-lambang yang diciptakan dengan sengaja
Menurut Sri Hastuti (1996) bahwa proses pemerolehan bahasa anak berlangsung tiga tahap yaitu (a) Tahap penilaian, (b) Tahap memahami makna dan (c) Tahap menggunakan kata dalam komunikasi

G.    Metode Penelitian
1.    Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah proses investigasi terkendali untuk merumuskan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Proses pemecahan masalah tersebut dilakukan secara bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran di kelas tertentu. (Arikunto, 2008).
Model siklus yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan Arikunto (2008:3) yang terdiri dari: 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (acting), 3) pengamatan (observing), 4) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus.
2.    Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelompok B TK Islam  Pasuruan dengan jumlah siswa 16 anak, 7 anak perempuan dan 9anak laki-laki.
3.    Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan tes. Observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati aktifitas anak dalam kegiatan pembelajaran dan juga untuk mengamati kemampuan siswa.
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah seluruh bahan rekaman selama penelitian berlangsung. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kegiatan pembelajaran melalui foto.
Tes pada penelitian ini berupa tes lisan, sehingga peneliti dan observer melakukan tanya jawab ketika kegiatan sedang berlangsung maupun ketika kegiatan sudah selesai.
4.    Instrumen Penelitian
instrumen yang digunakan berupa Lembar Observasi Siswa dan Format Penilaian. Lembar Observasi digunakan peneliti untuk mengetahui sikap dan tingkah laku anak ketika kegiatan berlangsung dan perubahan yang timbul. Format penilaian digunakan peneliti untuk mengetahui perkembangan kemampuan bahasa anak setelah belajar melalui pemanfaatan media pembelajaran
5.    Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari: pengamatan yang sudah ditulis, dokumen foto, dan format penilaian. Data-data tersebut dipelajari dan ditelaah.
Data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi kemudian ditulis ulang, dipaparkan semuanya, kemudian dipilah-pilah sesuai fokus penelitian. Setelah melalui proses analisis maka akan diperoleh data yang valid, kemudian data tersebut disimpulkan dan dimaknai. Adapun rumus untuk menentukan persentase kemampuan kognitif anak adalah:

X =  Jumlah skor yang diperoleh anak  x 100%
               Jumlah skor maksimal
6.    Standar Nilai Keberhasilan
Simbol Penilaian yang dipakai :
«     :    Anak belum mencapai indikator
««    :    Anak mencapai indikator dengan bantuan guru
«««    :    Anak sudah mampu mencapai indikator tetapi hasilnya belum
        maksimal
««««      :     Anak sudah mampu mencapai indikator dengan hasil
        maksimal


H.    Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Kurikulum TK dan RA. Jakarta: Direktorat Pendidikan TK dan SD.
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Tenaga Kependidikan.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006.Pedoman Pembelajaran TK. Jakarta: Direktorat Pendidikan TK dan SD.
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Berbahasa di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Pendidikan TK dan SD.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: Direktorat Jendreal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
Depdikbud. 1996. Pengembangan Kemampuan Berbahasa di Taman Kanak-kanak. Jakarta.
Depdiknas. 2005. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.
Depdiknas. 2007. Pengembangan Kemampuan Berbahasa di Taman Kanak-kanak. Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Hamalik, Oemar (1986). Media Pendidikan. Bandung : Alumni.
Moenir, Mardiah.1993. Teori Pendidikan Taman Kanak-kanak. Malang.
Sihkabudin. 1995. Model Media Pendidikan. Malang: FIP IKIP Malang
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

PROPOSAL PTK PAUD
PENGEMBANGAN KOGNITIF
Nama Peneliti         :     Jauhar Indah Wahyuni, S.Pd
Unit Kerja              :     TK Islam Pasuruan

Judul Penelitian     :    Penerapan  Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan
        Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B di TK
        Islam Pasuruan

A.    Latar Belakang Masalah
1.    Pembelajaran masih berpusat pada guru, anak kurang diberi kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuannya tentang sesuatu hal.
2.    Guru lebih banyak ceramah, sehingga pembelajaran kurang bermakna, pengetahuan yang didapat anak tidak dapat bertahan lama dari ingatannya.

B.    Rumusan Masalah
1.    Bagaimana penerapan metode eksperimen melalui kegiatan pengamatan pertumbuhan tanaman yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Islam Pasuruan?
2.    Apakah terdapat peningkatan kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Islam Pasuruan, setelah dibelajarkan dengan menggunakan metode eksperimen melalui kegiatan pengamatan pertumbuhan tanaman?

C.    Rumusan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka rumusan tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan :
1.    Penerapan metode eksperimen melalui kegiatan pengamatan pertumbuhan tanaman dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Islam Pasuruan.
2.    Peningkatan kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Islam Pasuruan setelah dibelajarkan dengan metode eksperiman melalui kegiatan pengamatan pertumbuhan tanaman.

D.    Rumusan  Hipotesis Tindakan
Rumusan Hipotesis Tindakan dalam penelitian ini adalah:
Jika diterapkan metode eksperiman melalui kegiatan pengamatan pertumbuhan tanaman, maka dapat meningkatkan kemampuan kogintif anak kelompok B di TK Islam Pasuruan

E.    Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil  penelitian tentang penerapan metode eksperimen melalui kegiatan pengamatan pertumbuhan tanaman dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok B di TK Islam Pasuruan ini akan memberikan sumbangan pada khasanah ilmu pengetahuan tentang pembelajaran di Taman Kanak-kanak. Secara praktis dalam proses pelaksanaan PTK berlangsung akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelompok B di TK Islam Pasuruan, sedangkan bagi anak kelompok B diperkirakan akan mendapat hasil yaitu kemampuan kognitif anak akan meningkat.


F.    Kajian Pustaka
1.    Anak Usia Dini
a.    Pengertian anak usia dini
Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa anak usia dini adalah anak yang sejak lahir sampai 6 tahun (Depdiknas, 2003).
b.    Karakteristik anak usia dini
Karakteristik anak usia dini yang khas tersebut seperti dikemukakan oleh Richard D. Kellough (dalam Hartati, 2005) adalah sebagai berikut : (1)anak itu bersifat egosentris; (2) Anak memiliki rasa ingin tahu yang besar; (3) Anak adalah makluk sosial; (4) Anak bersifat unik; (5) Anak umumnya kaya dengan fantasi; (6) Anak memiliki daya kosentrasi yang pendek; (7) Anak merupakan masa belajar yang paling pontesial.
c.    Tujuan dan fungsi pendidikan anak usia dini
Pendidikan pada anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahuai dan memahami pengalaman belajar yang diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak.                                            
d.    Peran pendidik dalam pendidikan anak usia dini
Peran guru anak usia dini lebih sebagai mentor atau fasilitator, dan bukan penstranfer ilmu pengetahuan sementara, karena ilmu tidak dapat ditransfer dari guru kepada anak tanpa keaktifan anak itu sendiri dalam proses pembelajaran, tekanan harus diletakkan pada pemikiran guru.
2.    Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
a.    Pengertian kognitif
Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek berasal dari bahasa inggris “intellect” yang menurut Chaplin (dalam Asrori, 2007: 36) diartikan sebagai berikut “Proses kognitif, proses berpikir, daya menghubungkan kemampuan menilai dan kemampuan mempertimbangkan juga kemampuan mental atau intelegensi”
b.    Ciri-ciri kognitif anak usia dini
Menuru Piaget dalam Moeslichatoen (1996 : 65) bahwa setiap individu akan mengalami empat periode perkembangan berpikir yang berlangsung mulai dari lahir sampai remaja. Masing-masing periode selalu dialami anak secara berurutan. Pertama, individu akan mengalami periode sensorimotor ± sampai umur 2,0 tahun. Kemudian periode  pra operasional ± sampai umur 7,0 tahun, dilanjutkan pada periode operasional konkrit ± sampai umur 11,0 tahun dan terakhir periode operasional formal ± sampai umur 15 tahun.
c.    Pengembangan kognitif anak usia dini
Montessori (dalam Sujiono, 2009 : 202) mengatakan bahwa masa ini merupakan periode sensitif selama masa inilah anak secara khusus muda menerima situasi-situasi dari lingkunganya.
d.    Tujuan pengembangan kognitif anak usia dini
Masa peka adalah sesuatu masa yang menuntut perkembangan anak dikembangkan secara optimal. Peneliti menunjukkan bahwa 80 % perkembangan mental, kecerdasan anak berlangsung pada usia ini. Kenyataan di lapangan bahwa anak yang tinggal kelas, drop out khususnya pada kelas rendah disebabkan anak yang bersangkutan tidak melalui pendidikan di TK (Depdiknas, 2007)

3.    Metode Eksperimen
a.    Pengertian metode eksperimen
Metode eksperimen adalah cara memberikan pengalaman kepada anak dimana anak memberi perlakuan terhadap sesuatu dan mengamati akibatnya       ( Depdiknas, 2005).
b.    Manfaat dan tujuan penggunaan metode eksperimen
Eksperimen yang berhasil bisaanya diawali oleh pembuatan rancangan program eksperimen yang rinci dan hati – hati. Adapun langkah – langkah pemakaian metode eksperimen menurut Gunarti, dkk (2008, 11.21) adalah sebagai berikut : Tahap I : Mempersiapkan eksperimen; Tahap II : Pelaksanaan eksperimen; Tahap III : Mengambil kesimpulan dari hasil eksperimen
c.    Kelebihan dan kelemahan metode eksperimen
Manfaat yang dapat diraih melalui pembelajaran dengan metode eksperimen akan berdampak pada seluruh aspek-aspek perkembangan anak, menurut Gunarti, dkk (208 : 11.7)
d.    Cara pembelajaran kognitif melalui eksperimen
pembelajaran kognitif melalui eksperimen adalah mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika biji ditanam.
e.    Media
Adapun media yang akan digunakan yaitu : Gelas bekas air mineral; Kapas; Air;Biji-bijian (kacang hijau, kacang tanah, kedelai)

G.    Metode Penelitian
1.    Rancangan Penelitian
a.    Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-interaktif dengan menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
b.    Penelitian ini menggunakan model PTK Kolaboratif yaitu peneliti berkolaborasi dengan teman sejawat, yang bertindak sebagai kolaborator.
c.    Konsep pokok penelitian tindakan yang akan dilaksanakan menggunakan Model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu 1) perencanaan (planning), 2) tindakan (acting), 3) pengamatan (observing), 4) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen itu dipandang sebagai satu siklus.
2.    Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelompok B TK Islam Pasuruan dengan jumlah siswa 20 anak, 9 anak perempuan dan 11 anak laki-laki.
3.    Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan tes. Observasi dilakukan untuk melihat dan mengamati aktifitas anak dalam kegiatan pembelajaran dan juga untuk mengamati kemampuan siswa.
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah seluruh bahan rekaman selama penelitian berlangsung. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kegiatan pembelajaran melalui foto.
Tes pada penelitian ini berupa tes lisan, sehingga peneliti dan observer melakukan tanya jawab ketika kegiatan sedang berlangsung maupun ketika kegiatan sudah selesai.
4.    Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan berupa Lembar Observasi Siswa dan Format Penilaian. Lembar Observasi digunakan peneliti untuk mengetahui sikap dan tingkah laku anak ketika kegiatan berlangsung dan perubahan yang timbul. Format penilaian digunakan peneliti untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak setelah belajar melalui pengamatan pertumbuhan tanaman
5.    Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari: pengamatan yang sudah ditulis, dokumen foto, dan format penilaian. Data-data tersebut dipelajari dan ditelaah.
Data yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi kemudian ditulis ulang, dipaparkan semuanya, kemudian dipilah-pilah sesuai fokus penelitian. Setelah melalui proses analisis maka akan diperoleh data yang valid, kemudian data tersebut disimpulkan dan dimaknai. Adapun rumus untuk menentukan persentase kemampuan kognitif anak adalah:
X =  Jumlah skor yang diperoleh anak  x 100%
                    Jumlah skor maksimal
6.    Standar Nilai Keberhasilan
a.    Standar Keberhasilan Individu
Bila anak mampu mencapai          
(anak mampu mengelompokkan biji-bijian menurut jenisnya)
b.    Keberhasilan klasikal
Standar nilai klasikal dalam penelitian ini di tetapkan minimal 75%. Artinya, kemampuan kognitif anak dinyatakan meningkat jika rata-rata  ketuntasan dalam kelas mencapai 75%.


H.    Daftar Pustaka
Asrori, Mohammad. 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima
Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Kognitif di Taman Kanak-Kanak. Jakrta : Depdiknas
Depdiknas, 2004. Pedoman Penilaian Di Taman Kanak – Kanak. Jakarta : Depdiknas
Gunarti, W, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka
Hartati, Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas
Iskandar. 2009. Penerapan PAKEM Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Plinggisan Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan. Malang : FIP UM
K. Roestiyah, N. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta
Kusumah, W & Dwitagama, D. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Indeks
Rachmawati, Y & Kurniati, E. 2010. Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak. Jakarta : PT Predana Media Grup
Sujiono, Yuliani, N. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar