Sawah beririgasi dan subur yang sebagian besar terdapat di Pulau Jawa adalah tanah emas dan pilar kehidupan bangsa yang harus dipelihara dan dijaga. Itu harus kita keramatkan sebagai holyland— tanah pemberian Tuhan yang tak ternilai harganya. Dan itu jaringan irigasi yang sangat bagus, adalah karya besar bangsa kita; hasil perjuangan dan pengorbanan selama berabad-abad.Pokoknya, NOT FOR SALE.
Kesalahan kita yang terbesar dalam hal ini—dan itu membuktikan Indonesia memang bangsa yang tolol, kita memperlakukan modal (sawah beririgasi dan subur) sebagai komoditi. Padahal kita tahu betul, sekali berubah menjadi areal pabrik atau perumahan, padi tidak akan tumbuh lagi di situ.
Dan sekali si petani kehilangan sawahnya yang subur, dia dan keturunannya bakal kehilangan itu selamanya. Lingkungan sekitar pun ikut merugi, karena perubahan fungsi lahan biasanya dilakukan secara parsial; maka aliran air akan menjadi kacau dan menimbulkan banjir.
Kesalahan kita yang terbesar dalam hal ini—dan itu membuktikan Indonesia memang bangsa yang tolol, kita memperlakukan modal (sawah beririgasi dan subur) sebagai komoditi. Padahal kita tahu betul, sekali berubah menjadi areal pabrik atau perumahan, padi tidak akan tumbuh lagi di situ.
Dan sekali si petani kehilangan sawahnya yang subur, dia dan keturunannya bakal kehilangan itu selamanya. Lingkungan sekitar pun ikut merugi, karena perubahan fungsi lahan biasanya dilakukan secara parsial; maka aliran air akan menjadi kacau dan menimbulkan banjir.
Seiring dengan berjalannya waktu, areal pesawahan menjadi semakin berkurang. Ada yang berubah menjadi kolam ikan\/pemancingan, rumah/vila, industry rumah tangga atau dijadikan jalan mobil. Hal ini akan memberikan dampak positif maupun negative, terutama saat areal pesawahan itu dialih fungsikan menjadi jalan mobil. Sawah-sawah yang berada di pinggir jalan otomatis akan mengalami kenaikan harga tanah 2x lipat dari harga semula.
Bukan hanya berkurang, seiring dengan perkembangan zaman masyarakat terutama golongan muda mudi rata-rata tidak memiliki keterampilan dalam menggarap lahan pertanian. Hal ini sangat memprihatinkan karena golongan orang tua yang cukup terampil dan ahli dalam menggarap lahan pertanian kebanyakan sudah tidak bisa lagi bekerja karena factor usia, ada juga yang beralih profesi menjadi buruh bangunan, karena hasil dari bertani tidak mencukupi kebutuhan hidup. Hal ini lah yang membuat para petani menjual areal persawahan yang mereka miliki.
Dibawah ini adalah dampak positif dan dampak negative dari peralihan lahan persawahan menajdi pabrik industri, diantaranya adalah :
1. Dampak positif :
• Membantu perekonomian masyarakat
• Jika lahan pertanian tersebut dirubah menjadi sebuah industry, maka akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat yang otomatis akan mengurangi pengangguran.
2. Dampak negative :
• Berkurangnya lahan pertanian.
• Berkurangnya pasokan beras.
• Jika lahan tersebut diubah menjadi pabrik, maha akan. menghasilkan limbah yang akan merusak lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar