Contoh Kesalahan Berbahasa 2
A. Aspek
Fonologi
Fonologi
1. Kata
“Palan-palan”, seharusnya “Pelan-pelan”
“Palan-palan”, seharusnya “Pelan-pelan”
2. “tau”,
seharusnya “tahu”
seharusnya “tahu”
3. “Jogja”,
seharusnya “Yogyakarta”
seharusnya “Yogyakarta”
4. “menagis”,
seharusnya “menangis”
seharusnya “menangis”
5. “kanyataan”,
seharusnya “kenyataan”
seharusnya “kenyataan”
B. Aspek
Morfologi
Morfologi
1. “Merubah”,
seharusnya “mengubah”
seharusnya “mengubah”
C. Aspek
Sintaksis
Sintaksis
1.
“hilang isak dan tangisnya”, seharusnya
“hilang isak tangisnya”
“hilang isak dan tangisnya”, seharusnya
“hilang isak tangisnya”
2.
“Aku pandangi adis cantik itu berdiri
dengan tubung tingginya”, seharusnya, “Aku pandangi gadis cantik bertubuh
tinggi itu berdiri”
“Aku pandangi adis cantik itu berdiri
dengan tubung tingginya”, seharusnya, “Aku pandangi gadis cantik bertubuh
tinggi itu berdiri”
3.
“Dia menangis meraung berteriak keras
sekali”, “Dia menangis, meraung, berteriak keras sekali”
“Dia menangis meraung berteriak keras
sekali”, “Dia menangis, meraung, berteriak keras sekali”
4.
“Langkahnya pelan kemudian berlari”,
seharusnya, “Langkahnya pelan kemudian ia berlari”
“Langkahnya pelan kemudian berlari”,
seharusnya, “Langkahnya pelan kemudian ia berlari”
5.
“Pandanganku masih kosong dengan dua
pohon besar di tengah alun-alaun ini”, seharusnya “Pandanganku kosong pada dua
pohon besar di tengah alun-alun ini”
“Pandanganku masih kosong dengan dua
pohon besar di tengah alun-alaun ini”, seharusnya “Pandanganku kosong pada dua
pohon besar di tengah alun-alun ini”
D. Aspek
Semantik
Semantik
1.
“sakit hatiku remuk”, seharusnya,
“sakit, hatiku remuk”
“sakit hatiku remuk”, seharusnya,
“sakit, hatiku remuk”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar