KOMUNIKASI EFEKTIF


Manusia disebut sebagai homo socius, artinya mahluk ciptaan tuhan yang tidak bisa berdiri sendiri dalam hidupnya dan selalu bergantung pada orang lain, dan berkomunikasi. Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagian besar kegiatan kita sehari-hari, mulai antar teman/pribadi, kelompok, organisasi atau massa. Komunikasi dilakukan oleh pihak yang memberitahukan (komunikator) kepada pihak penerima (komunikan). Komunikasi efektif tejadi apabila sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
komunikasi juga bisa berarti hubungan, misalnya: Phisical communication, yang berarti komunikasi dengan menggunakan kendaraan, baik kendaraan laut, darat, maupun udara atau antariksa, Telecomunication, yaitu komunikasi dengan menggunakan sarana telepon, telex dan kawat. Sekarang sudah pula terdapat gabungan antara telepon dan televise dan Signal Comunication, yaitu komunikasi dengan menggunakan tanda-tanda seperti tanda-tanda Morse dan sebagainya.

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi yaitu mengeluarkan pikiram, yang berarti memindahkan gagasan melalui lambang-lambang yang di mengerti kepada orang lain, dengan tujuan agar orang lain itu memahami apa yang dimaksudkan.Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandangan atas ide yang dipertukarkan tersebut. Dengan kata lain komunikasi adalah suatu pernyataan antar manusia yang bersifat umum dengan menggunakan lembaga-lembaga yang berarti. Yang dimaksud dengan lembaga-lembaga yang berarti yang berkaitan dengan komunikasi antar manusia adalah :
1. Bahasa, baik yang bersifar lisan maupun tulisan.
Dalam berkomunikasi, yang dipergunakan adalah bahasa yang dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Demikian pula tentang tulisan juga menyangkut tulisan yang dapat dipahami oleh para pihak yang bersangkutan.
2. Isyarat-isyara yang dipergunakan,
Dengan menggerakkan suatu bagian badan,yaitu kerlingan mata, mengangkat bahu dan sebagainya. Mengangkat bahu dapat diartikan tidak mengerrti sedangkan menganggukkan kepala berarti suatu persetujuan, sedangkan menggelengkan kepala berarti suatu penolakan atau suatu ketidaksettujuan.
3. Tanda-tanda,
Sandi Morse,bendera, bahasa bendera, seperti yang dipergunakan oleh para awak kapal laut, rambu-rambu lalu lintas, traffic light dan sebagainya.
4. Gambar-gambar, misalnya peta geografi, peta topografi, grafik-grafik dalam gambar statistik, skema organisasi, table-tabel dan sebagainya.
5. Pesan
Pesan yang bersifat umum adalah pesan yang tidak bersifat rahasia dan dapat diketahui oleh siapapun yang memiliki minat terhadap pesan demikiann. Tiap kali orang berkomunikasi, maka kegiatan itu sendiri memiliki unsure-unsur atau komponen-komponen serta juga melalui suatu proses.

B. BENTUK DASAR KOMUNIKASI
Bentuk paling dasar dari komunikasi adalah komunikasi nonverbal, yang merupakan proses komunikasi tanpa kata, berupa bentuk isyarat, gerak tubuh, exspresi wajah, hubungan yang runggang dan sikap terhadap waktu yang tersedia ketika berkomunikasi tanpa kata, dengan kata lain aksi lebih penting dibanding kata-kata.
Bentuk kedua adalah komunikasi verbal berupa kata-kata yang disusun agar memiliki arti. Untuk menciptakan kata-kata tentunya dibutuhkan aturan-aturan gramer dan meletakkan potongan-potongan kalimat yang sesuai pada tempatnya. Setelah itu baru kita kirim dalam bentuk tulisan atau perkataan. Biasanya orang lebih suka berkata satu sama lain dibandingkan menulis surat, karena berbicara membutuhkan waktu yang sedikit dan tidak membutuhkan penyusunan, pengetikan, menilis ulang, menggandakan, dan mendistribusikanya.
Komunikasi nonverbal berbeda dengan komunikasi verbal, yang tidak terstruktur, sehingga agak sulit untuk mempelajarinya karena dari satu budaya kebudaya lainnya dapat berbeda dalam menginterpretasikannya. Sedangkan komunikasi nonverbal berlangsung spontan dan tanpa ungkapan, misalnya jika kita marah, maka alis kita akan segera tertarik keatas untuk menyediakan ruang bagi bola mata untuk membelalak.
Bentuk yang ketiga adalah komunikasi tulisan. Komunikasi ini dapat berupa memo,surat, e-mail, faksimele, bulletin dan lain sebagainya yang ditransfer melalui tulisan atau simbil pada sebuah media. Menurut Robbins (2003) jenis komunikasi itu digunakan karena berwujud dan dapat diverifikasi di pengadilan maupun sebagai bukti administrasi keuangan. Pada umumnya, pihak pengirim dan penerima mempunyai arsip yang dapat disimpan untuk jangka waktu tertentu. Adapun kekuranggannya adalah menghabiskan banyak waktu, baik ketika menulis pesan maupun mendapatkan feedback sebuah surat. Biasanya untuk mendapatkan balasan dari pihak yang bersangkutan dibutuhkan waktu lebih dari dua hari untuk mendapatkan balasan dari pihak yang bersangkutan.

C. PROSES KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Menurut Bovee Thill (2003) komunikasi merupakan proses mengirim dan menerima pesan, dan komunikasi dikatakan efektif apabila pesan tersebut dapat dimengerti dan menstimuli tindakan atau mendorong orang lain untuk mulakukan tindakan sesuai dengan pesan yang disampaikan tersebit.
Collen McKenna mendifinisikan komunikasi sebagai proses pengiriman pesan kepada penerima dengan saling pengertian. Proses ini melibatkan beberapa komponen, yaitu pengirim pesan (sender), pesan yang dikirimkan (message), bagaimana pesan tersebut dikirimkan (delivery channel atau media), penerima pesan (receiver), dan unpan balik (feedback) yang diharapkan.
Fungsi komunikasi dalam kehidupan sehari hari dapat : Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept), Eksistensi Diri (Self Existence), Kelangsungan Hidup (Live Continuity), Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness) dan Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress).

D. KOMPONEN KOMUNIKASI
Komponen komunikasi yang terpokok diantaranya yaitu :
1. Komunikator, yaitu orang yang mengkomunikasikan atau menghubungkan suatu pesan kepada orang lain.
2. Komunikan, yaitu orang yang menerima pesan.
3. Pesan, yaitu berupa gagasan, pendapat dan sebagainya yang sudah dituangkan dalam suatu bentuk, dan melalui lembaga komunikasi diteruskan kepada orang lain atau komunikan.
Di samping komponen-komponon pokok tersebut dapat ditambahkan komponen lainnya seperti :
a. Sumber, asal suatu gagasan atau pendapat yang menjadi suatu pesan. Sumber bisa berupa lembaga, kejadian, atau diri kita sendiri.
b. Media komunikasi, yang merupakan sarana atau alat-alat atau saluran-saluran yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan yang akan dikomunikasikan.
c. Kegiatan encoding, artinya menuangkan gagasan atau pendapat dalam suatu bentuk pesan yang dinyatakan oleh komunikator kepada komunikan.
d. Kegiatan decoding, artinya kegiatan untuk memahami suatu pesan yang diterima oleh komunikan dari komunikator.
e. Tujuan yang berupa komunikan, bisa merupakan hadirin, massa, atau kelompok, atau pula perseorangan.

E. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune” ,yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
1. Menciptakan suasana yang menguntungkan.
2. Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
3. Pesan yang disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
4. Pesan dapat menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
5. Pesan dapat menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihk komunikan.
Berbicara tentag minat atau awareness di pihak komunikan, dapat dikemukakan bahwa minat akan timbul bilamana ada unsure-unsur sebagai berikut :
a. Tersedianya suatu hal yang menarik minat.
b. Terdapat kontras, yaitu perbedaan antara hal yang satu dengan lainnya, sehingga apa yang menonjol itu menumbuhkan perhatian.
c. Terdapat harapan untuk mendapat keuntungan atau mungkin gangguan dari hal yang dimaksudkan.
Itulah beberapa hal saja yang dapat menimbulkan sesuatu komunikasi yang efektif. Sudah barang tentu untuk menciptakan keefektifan tidaklah semudah itu, karena factor-faktor lain seperti kejiwaan, lingkungan dan budaya turut memainkan peranannya.

E. FUNGSI DAN MANFAAT KOMUNIKASI EFEKTIF
Dengan berkomunikasi, kita dapat menjalin hubungan, saling pengertian dengan orang lain karena komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting, di antaranya adalah:
1. Fungsi informasi.
Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya.
2. Fungsi ekspresi.
Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
3. Fungsi kontrol.
Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
4. Fungsi sosial.
Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara komunikator dan komunikan.
5. Fungsi ekonomi.
Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan dengan finansial, barang dan jasa.

Manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan efektif, di antaranya adalah:
1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas sesuai dengan yang dimaksudkan.
2. Adanya saling kesefahaman antara komunikator dan komunikan dalam suatu permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan, komunitas.

F. ASAS KOMUNIKASI
Selanjutnya menurut Boove (2003) memaparkan beberapa asas komunikasi agar dapat berkomunikasi secara efektif, antara lain yaitu:
1. Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang lain.
2. Orang hanya bisa memahami tentang suatu hal jika menghubungkanya dengan hal lain yang telah dimengerti.
3. Orang yang melakukan komunikasi menpunyai suatu kewajiban untuk meminta penjelasan.

G. CIRI-CIRI PESAN YANG EFEKTIF
Adapun ciri-ciri pesan yang efektif antara lain yaitu :
1. menyediakan informasi yang praktis
Dengan menerangkan bagaimana mengerjakan sesuatu, menjelaskan mengapa perubahan dilakukan, menberikan solusi terhadap masalah, mendiskusikan status sebuah proyek, dan lain-lain.
2. Memberikan fakta dibandingkan kesan
Dengan menggunakan bahasa yang konkrit dan menjelaskan secara detailyang dimaksud. Informasi harus jeelas, meyakinkan, akurat, dan etis.
3. Mengklarifikasi dan menyingkat beberapa informasi
Dengan menggunakan table, bagan, foto maupun diagram yang menjelaskan tentang pesan yang dimaksud.
4. Masyarakat tanggung jawab secara jelas
Dengan menjelaskan apa yang kita harapkan atas apa yang dapat kita lakukan, karena pesan kita hanya ditujukan pada orang-orang tertentunsaja.
5. Membujuk dan menyedikaitan rekomendasi
Biasanya pesan yang disampaikan adalah membujuk para pegawai untuk melakukan sesuatu atau pelanggan untuk memanfaatkan layanan yang kita tawarkan dengan menjelaskan manfaat yang akan mereka peroleh dengannya.

H. TEKNIK
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa komunikasi efektif tejadi apabila suatu pesan yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Karena itu, dalam berkomunikasi, khususnya komunikasi verbal dalam forum formal, diperlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memahami maksud dan tujuan berkomunikasi.
2. Mengenali komunikan (audience).
3. Berorientasi pada tema komunikasi.
4. Menyampaikan pesan dengan jelas.
5. Menggunakan alat bantu yang sesuai.
6. Menjadi pendengar yang baik.
7. Memusatkan perhatian.
8. Menghindari terjadinya gangguan.
9. Membuat suasana menyenangkan.
10. Memanfaatkan bahasa tubuh dengan benar.

I. PENGUKURAN EFEK KOMUNIKASI
Seperti halnya dengan ilmu-ilmu yang lain,ilmu komunikasi juga dapat mengadakan pengukuran terhadap berbagai keefektifannya. Ada beberapa parameter yang dapat digunakannya, yaitu:
1. Audience coverage,
artinya berapa besar jumlah hadirin atau komunikan dalam suatu kesempatan yang dicapai oleh suatu pesan.
2. Audience respons,
artinya apa pendapat-pendapat dari komunikasi terhadap masalah atau pesan yang telah disampaikan.
3. Comunication inpact,
artinya apakah yang berbekas di pihak komunikan.
4. Process of influence,
artinya metode dan teknik komunikasi yang manakah yang paling efektif untuk menyampaikan pesan.

Melalui berbagai parameter seperti dikemukakan diatas, orang dapat mengadakan penilaian tentang efek komunikasi yang dilakukan sehingga kemudian dapat menentukan berbagai kebijaksanaan, baik untuk memperbaiki maupun untuk meluaskan komunikasi.



Daftra Pustaka


Ann Marriner,Tomey1996, Guide to Nursing management and Leadership, Mosby year book Inc
Astrid Dr, S. Susanto (1974). Komunikasi Dalam Teori dan Praktik. Universitas Pajajaran. Bina Cipta.
Deddy Mulyana, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung, Remaja Rosdakarya.
Devito,Joseph A.1997.Komunikasi Antar Manusia.Indonesia:Profesional Books
Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi
Elaine.L.Monica1998, Kepemimpinan dan Management Keperawatan ,pendekatan berdasarkan pengalaman, Penerbit buku kedokteran EGC
Fisher, B. Aubrey, 1986, Teori-teori Komunikasi. Penyunting: Jalaluddin Rakhmat, Penerjemah: Soejono Trimo. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamid, A.Y.S 1996. Komunikasi Terapeutik. Jakarta: tidak dipublikasikan
Jalaludin Rakhamat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya
John Fiske, 1996, Introduction to Communication Studies, Sage Publications,
Kanus, W.A. Et.al. 1986. An evaluation of outcome from intensive care in major medical centers. Ann Intern Med 104, (3):410
Lindbert, J., hunter, M & Kruszweski, A. 1983. Introduction to person-centered nursing. Philadelphia: J.B. Lippincott Company.
Maryati, Dra M.M. (2008). Manajemen Perkantoran Efektif. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Unit Penerbit dan Percetakan.
Mulyana, Dedy, 2001, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Onong Effendy, 1994, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung, Remaja Rosdakarya.
Potter, P.A & Perry, A.G. 1993, Fundamental of Nursing Concepts, Process and Practice. Thrd edition. St.Louis: Mosby Year Book
Pratikno R (1987). Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Bandung. Remamadja Karya CV.
Roger. B. Ellis Robert,J Gates and Neil kenwarthy1995, Interpersonal communication in Nursing Theory and Practice, Churcill Livingstone,
Sasa Djuarsa S., 2003, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta.
Stephen W. Littlejohn,1996, Theories of Human Communiation, Wadsworth Publication, New Jersey
Stuart, G.W & Sundeen S.J 1995. Pocket gide to Psychiatric Nursing. Third edition. St.Louis: Mosby Year Book
Stuart, G.W & Sundeen S.J,1995.Principles and Practise of Psychiatric Nursing. St. Louis: Mosby Year Book
Sukoco, Badri munir. 2006. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta. Erlangga.
Sullivan, J.L & Deane, D.M. 1988. Humor and Health. Journal of qerontology nursing 14 (1):20, 1988
Uchjana,Onong.2007.Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar