Example for perform a drama in English
(Source: Sudarwati. Look Ahead.Jakarta: Erlangga.)
Timun Mas
Act 1
Narator : along, long time ago, there was a peasant couple. They lived in a village near a forest. They lived happily. Unfortunately, they didn’t have any children yet. Everyday, they prayed to God for a child.
Mother : oh, God … please give us a child. I promise I will always protect my child. Please answer our prayer. Thank you God.
Act 2
Narator : One day. The Green Giant, Buto Ijo, passed by their house. He heard what they were praying for.
Mother : oh, my God! Who are you?
Giant : I’m Buto Ijo.
Father : Who’s that, honey?
Mother : oh husband, Buto Ijo is in front of our home. I’m scared, he will kill both of us.
Giant : Whoa .. ha.. haa don’t be afraid. I’m not going to kill you. But I will fulfill your request to have a child.
Father : what? Are you kidding?
Giant : No… no.. I’m serious, yes, I’, serious. Yes, I’m serious. If you don’t believe me, it dosen’t matter.
Mother : all right … All right. My husband, let’s see what he can do to help us.
Giant : look, here are some cucumber seeds. Plant these seeds, then you’ll get a daughter.
Father : do you mean it? It’s so easy.
Giant : yes, I mean it. But remember, on her seventeenth birthday, I’ll come back take the girl.
Mother : oh, husband … please I want a child. Let’s try his offer.
Father : but … but alright, alright. Okay, I’ll take your offer.
Mother : oh, thank you, Buto Ijo.
Giant : whoa..ha..ha.. see you again seventeen years from now. And remember your promise.
Act 3
Narrator : the couple planted the seeds. Months later, a golden cucumber grew in the yard. The cucumber was getting bigger and bigger each day. When it was ripe, they picked it.
Father : wife, take a look at this cucumber. What a big one.
Mother : it is, husband. I think it’s time for us to open it up. Don’t you think so?
Father : yes, let’s cut it into two.
Narrator : carefully, they cut the cucumber into two. To their surprise, they found a beautiful baby gril inside the cucumber. How joyful they were.
Mother : look, husband! There is baby girl inside this cucumber.
Father : yes, there is. Oh, God, thank you so much … thank you so much.
Mother : I think I will name her Timun Mas, husband.
Father : I agree with you because she came from the cucumber and she is really cute and has fair skin.
Narrator : years passed by and Timun Mas grew into a lovely girl. Her parents were very proud of her but their hearts hurt so bad when they remembered their promise to Buto Ijo. The couple then remembered that there was a scared hermit living in the mountain. So, they went there for help.
Mother : please, good hermit, help us. Don’t let Buto Ijo take your dearest daughter. She’s been with us for seventeen years.
Father : yes, good hermit. I can’t do anything to prevent him. What shall we do? Please help us.
Hermit :please stop crying. Here is a bundle. There are four things and messages inside. They will help Timun Mas run away from the giant.
Father : thank you, good hermit.
Act 5
Narrator : on Timun Mas’s seventeent birthday, Buto Ijo came for the couple’s promise.
Giant : whoa..haa..ha… hey, peasant… where is your daughter? I come here to pick her up. Remember the promise you said to me.
Father : be patient… Buto Ijo… Timun Mas, my daughter is playing in the field.
Giant : huh… I know you’re lying. But never mind I’ll find her by myself.
Father : timun mas, come here, child. Take this bundle. It contains chili seeds, salt, cucumber seeds, and shrimp paste. Throw each of them when the giant gets closer to you. These will help you get away from the giant. Run as fast as you can.
Act 6
Narrator : the giant chased Timun Mas and he was getting closer and closer. Timun mas then took a handful of salt from the bundle. She spread out the salt. Suddenly a wide sea appeared between them. The giant had to swim to reach her.
Giant : ho… ho… ho… ho…you think you can run away from me. No way. Whoa…ha… haa… C’mon I’ll get you.
Timun Mas : oh, no… he’s closer right behind me.
Narrator : Timun Mas was still running, but now the giant almost caught her. Quickly, she took the chili seeds and threw them at the giant. The seeds suddenly grew into some trees and trapped the giant. The trees grew some thorns as sharp as a knife. The giant screamed painfully.
Giant : ouch…ouch.. this girl is not nice! You want to play with me. Okay, what’s the game, huh?
Timun Mas : oh, no! he is still chasing me. I must run ….
Narrator : but the giant was very strong. Again he almost caught Timun Mas. So, Timun Mas took the cucumber seeds. She threw them onto the ground and suddenly they became a wide cucumber field.
Giant : hey, what’s this? Cucumbers are everywhere. Hm.. delicious. Okay, I’ll stop a moment. I’m thirsty. Hm… yummy. Yummy…
Timun Mas : hosh..hoshh… oh, I’m out of breath. But the giant was eating the cucumbers. This is my chance to run away.
Giant : whooooaaah…! I’m very sleepy. I want tto sleep first. After that I’ll find Timus Mas. Wait for me girl, I’ll come and make you my dinner tonight.
Narrator : Timun Mas kept on running as fast as she could. But soon she was very tired herself. And things were getting worse too! The giant had woken up.
Giant : whoooaaah! Hm.. I’m fresh again. Hey … Timun Mas. You can’t run from me. I’ll get you. Hohoho… where are you? C’mon … c’mon, girl.
Timun Mas : oh, God. He has woken up. What shall I do, God? Please help me. This is my last hope.
Narrator : desperately she then threw her last weapon, the shrimp paste. The paste turned into a big swamp.
Giant : oh, no what is this? It’s so sticky and smells fishy! Timun Mas ….! I swear I will swallow you as soon as I catch you!
Narrator : the giant fell into the swanp but his hands almost reached Timun Mas. Suddenly the swamp pulled him to the bottom.
Giant : oh, no … help…. Help…… help …
Narrator : The giant panicked for he couldn’t breathe. Finally he drowned. Timun Mas was very relieved. She was safe now. From then on, Timun Mas lived happily with her parents with no fear anymore.
IN INDONESIAN (with google translate English-indonesian)
Contoh untuk melakukan sebuah drama dalam bahasa Inggris
(Sumber:. Sudarwati Lihat Ahead.Jakarta:. Erlangga)
Timun Mas
UU 1
Narator: bersama, waktu yang lama lalu, ada beberapa petani.Mereka tinggal di sebuah desa dekat hutan. Mereka hidup bahagia.Sayangnya, mereka tidak punya anak belum. Setiap hari, mereka berdoa kepada Tuhan untuk seorang anak.
Ibu: oh, Tuhan ... tolong memberi kita anak. Aku berjanji akan selalu melindungi anak saya. Jawablah doa kita. Terima kasih Tuhan.
Act 2
Narator: Suatu hari. Raksasa Hijau, Buto Ijo, melewati rumah mereka. Dia mendengar apa yang mereka doakan.
Ibu: oh, Tuhan! Siapa kau?
Raksasa: Saya Buto Ijo.
Ayah: Siapa itu, Sayang?
Ibu: oh suami, Buto Ijo ada di depan rumah kami. Aku takut, dia akan membunuh kita berdua.
Raksasa: Wah .. ha .. haa jangan takut. Aku tidak akan membunuhmu. Tapi aku akan memenuhi permintaan Anda untuk memiliki anak.
Ayah: apa? Apakah Anda bercanda?
Raksasa: Tidak ... tidak .. Aku serius, ya, saya ', serius. Ya, aku serius. Jika Anda tidak percaya saya, itu tidak masalah.
Ibu: semua benar ... Semua benar. Suami saya, mari kita lihat apa yang bisa dilakukannya untuk membantu kami.
Giant: melihat, berikut adalah beberapa biji mentimun. Tanamlah biji ini, maka Anda akan mendapatkan anak perempuan.
Ayah: yang Anda maksud itu? Ini sangat mudah.
Raksasa: ya, aku serius. Tapi ingat, pada hari ulang tahun ketujuh belas, aku akan kembali mengambil gadis itu.
Ibu: oh, suami ... silahkan saya ingin seorang anak. Mari kita coba tawarannya.
Ayah: tapi ... tapi apa, baik-baik saja. Oke, aku akan mengambil penawaran Anda.
Ibu: oh, terima kasih, Buto Ijo.
Giant: whoa .. ha .. ha .. bertemu lagi tujuh belas tahun dari sekarang. Dan ingat janji Anda.
UU 3
Narator: pasangan menanam bibit. Beberapa bulan kemudian, mentimun emas tumbuh di halaman. Mentimun itu semakin besar dan besar setiap hari. Ketika sudah matang, mereka mengambilnya.
Ayah: istri, melihat mentimun ini. Apa yang besar.
Ibu: itu, suami. Saya pikir ini saatnya bagi kita untuk membukanya.Jangan Anda pikir begitu?
Ayah: ya, mari kita memotongnya menjadi dua.
Narator: hati-hati, mereka memotong mentimun menjadi dua.Namun yang mengejutkan, mereka menemukan sebuah gril bayi yang cantik di dalam mentimun. Bagaimana menyenangkan mereka.
Ibu: lihat, suami! Ada bayi perempuan di dalam mentimun ini.
Ayah: ya, ada. Oh, Tuhan, terima kasih banyak ... terima kasih banyak.
Ibu: Saya rasa saya akan nama Timun Mas-nya, suami.
Ayah: Saya setuju dengan Anda karena ia berasal dari timun dan dia benar-benar lucu dan memiliki kulit yang adil.
Narator: tahun lewat dan Mas Timun tumbuh menjadi gadis yang manis. Orang tuanya sangat bangga padanya tapi hati mereka terluka begitu buruk ketika mereka ingat janji mereka untuk Buto Ijo.Pasangan itu lalu teringat bahwa ada seorang pertapa yang hidup ketakutan di gunung. Jadi, mereka pergi ke sana untuk bantuan.
Ibu: silahkan, baik pertapa, membantu kita. Jangan biarkan Buto Ijo mengambil tersayang putri Anda. Dia telah bersama kami selama tujuh belas tahun.
Ayah: ya, pertapa yang baik. Saya tidak dapat melakukan apapun untuk mencegahnya. Apa yang harus kita lakukan? Harap membantu kami.
Pertapa: silahkan berhenti menangis. Berikut ini adalah uang. Ada empat hal dan pesan di dalamnya. Mereka akan membantu Mas Timun melarikan diri dari raksasa.
Ayah: terima kasih, baik pertapa.
UU 5
Narator: pada hari ulang seventeent Timun Mas, Buto Ijo datang untuk janji pasangan.
Giant: whoa .. haa .. ha ... hei, petani ... mana putri Anda? Saya datang ke sini untuk menjemputnya. Ingat janji yang Anda berkata kepada saya.
Ayah: bersabar ... Buto Ijo ... Timun Mas, anak saya bermain di lapangan.
Giant: ya ... aku tahu kau berbohong. Tapi sudahlah aku akan menemukannya sendiri.
Ayah: mas Timun, datang ke sini, anak. Ambil bundel ini. Ini berisi biji cabai, garam, biji mentimun, dan terasi. Lemparkan masing-masing ketika raksasa itu semakin dekat kepada Anda. Ini akan membantu Anda melepaskan diri dari raksasa. Jalankan secepat Anda bisa.
UU 6
Narator: raksasa mengejar Timun Mas dan dia semakin dekat dan dekat. Mas Timun kemudian mengambil segenggam garam dari bungkusan itu. Dia menyebar garam. Tiba-tiba sebuah laut yang luas muncul di antara mereka. Raksasa itu harus berenang untuk mencapai nya.
Giant: ho ... ho ... ho ... ho ... Anda pikir Anda bisa lari dari saya.Tidak mungkin. Wah ... ha ... haa ... Ayo saya akan mendapatkan Anda.
Mas Timun: oh, tidak ... dia lebih dekat tepat di belakang saya.
Narator: Mas Timun masih berjalan, tapi sekarang raksasa hampir menangkapnya. Dengan cepat, ia mengambil biji cabai dan melemparkan mereka di raksasa. Benih tiba-tiba berkembang menjadi beberapa pohon dan terjebak raksasa. Pohon-pohon tumbuh beberapa duri setajam pisau. Raksasa itu berteriak menyakitkan.
Giant: aduh ... aduh .. gadis ini tidak baik! Anda ingin bermain dengan saya. Oke, apa permainan, ya?
Mas Timun: oh, tidak! dia masih mengejar saya. Saya harus menjalankan ....
Narator: tapi raksasa itu sangat kuat. Sekali lagi ia hampir tertangkap Mas Timun. Jadi, Mas Timun mengambil biji mentimun.Dia melemparkan mereka ke tanah dan tiba-tiba mereka menjadi kebun mentimun yang luas.
Giant: hei, apa ini? Mentimun yang mana-mana. Hm .. lezat. Oke, aku akan berhenti sejenak. Saya haus. Hm ... yummy. Enaknya ...
Mas Timun: Hosh .. hoshh ... oh, aku kehabisan napas. Tapi raksasa itu makan mentimun. Ini adalah kesempatanku untuk melarikan diri.
Giant: whooooaaah ...! Saya sangat mengantuk. Saya ingin tuntuk tidur pertama. Setelah itu saya akan menemukan Mas timus.Tunggu aku gadis, aku akan datang dan membuat Anda makan malam saya malam ini.
Narator: Timun Mas terus berlari secepat yang dia bisa. Tapi segera dia sangat lelah dirinya sendiri. Dan hal-hal yang semakin buruk juga! Raksasa itu sudah bangun.
Giant: whoooaaah! Hm .. Aku segar kembali. Hei ... Mas Timun.Anda tidak bisa lari dari saya. Saya akan mendapatkan Anda.Hohoho ... di mana kau? Ayo ... ayolah, gadis.
Mas Timun: oh, Tuhan. Dia telah terbangun. Apa yang harus saya lakukan, Tuhan? Tolong bantu saya. Ini adalah harapan terakhir saya.
Narator: putus asa ia kemudian melemparkan senjata terakhir, pasta udang. Pasta berubah menjadi rawa besar.
Giant: oh, tidak apa ini? Ini sangat lengket dan berbau amis! Timun Mas ....! Aku bersumpah aku akan menelan Anda segera setelah saya menangkap Anda!
Narator: raksasa itu jatuh ke swanp tetapi tangannya hampir mencapai Mas Timun. Tiba-tiba rawa menariknya ke bawah.
Giant: oh, tidak ... membantu .... Bantuan ...... membantu ...
Narator: Raksasa itu panik karena ia tidak bisa bernapas. Akhirnya dia tenggelam. Mas Timun sangat lega. Dia aman sekarang. Sejak saat itu, Mas Timun hidup bahagia bersama orang tuanya dengan tidak takut lagi.
(Sumber:. Sudarwati Lihat Ahead.Jakarta:. Erlangga)
Timun Mas
UU 1
Narator: bersama, waktu yang lama lalu, ada beberapa petani.Mereka tinggal di sebuah desa dekat hutan. Mereka hidup bahagia.Sayangnya, mereka tidak punya anak belum. Setiap hari, mereka berdoa kepada Tuhan untuk seorang anak.
Ibu: oh, Tuhan ... tolong memberi kita anak. Aku berjanji akan selalu melindungi anak saya. Jawablah doa kita. Terima kasih Tuhan.
Act 2
Narator: Suatu hari. Raksasa Hijau, Buto Ijo, melewati rumah mereka. Dia mendengar apa yang mereka doakan.
Ibu: oh, Tuhan! Siapa kau?
Raksasa: Saya Buto Ijo.
Ayah: Siapa itu, Sayang?
Ibu: oh suami, Buto Ijo ada di depan rumah kami. Aku takut, dia akan membunuh kita berdua.
Raksasa: Wah .. ha .. haa jangan takut. Aku tidak akan membunuhmu. Tapi aku akan memenuhi permintaan Anda untuk memiliki anak.
Ayah: apa? Apakah Anda bercanda?
Raksasa: Tidak ... tidak .. Aku serius, ya, saya ', serius. Ya, aku serius. Jika Anda tidak percaya saya, itu tidak masalah.
Ibu: semua benar ... Semua benar. Suami saya, mari kita lihat apa yang bisa dilakukannya untuk membantu kami.
Giant: melihat, berikut adalah beberapa biji mentimun. Tanamlah biji ini, maka Anda akan mendapatkan anak perempuan.
Ayah: yang Anda maksud itu? Ini sangat mudah.
Raksasa: ya, aku serius. Tapi ingat, pada hari ulang tahun ketujuh belas, aku akan kembali mengambil gadis itu.
Ibu: oh, suami ... silahkan saya ingin seorang anak. Mari kita coba tawarannya.
Ayah: tapi ... tapi apa, baik-baik saja. Oke, aku akan mengambil penawaran Anda.
Ibu: oh, terima kasih, Buto Ijo.
Giant: whoa .. ha .. ha .. bertemu lagi tujuh belas tahun dari sekarang. Dan ingat janji Anda.
UU 3
Narator: pasangan menanam bibit. Beberapa bulan kemudian, mentimun emas tumbuh di halaman. Mentimun itu semakin besar dan besar setiap hari. Ketika sudah matang, mereka mengambilnya.
Ayah: istri, melihat mentimun ini. Apa yang besar.
Ibu: itu, suami. Saya pikir ini saatnya bagi kita untuk membukanya.Jangan Anda pikir begitu?
Ayah: ya, mari kita memotongnya menjadi dua.
Narator: hati-hati, mereka memotong mentimun menjadi dua.Namun yang mengejutkan, mereka menemukan sebuah gril bayi yang cantik di dalam mentimun. Bagaimana menyenangkan mereka.
Ibu: lihat, suami! Ada bayi perempuan di dalam mentimun ini.
Ayah: ya, ada. Oh, Tuhan, terima kasih banyak ... terima kasih banyak.
Ibu: Saya rasa saya akan nama Timun Mas-nya, suami.
Ayah: Saya setuju dengan Anda karena ia berasal dari timun dan dia benar-benar lucu dan memiliki kulit yang adil.
Narator: tahun lewat dan Mas Timun tumbuh menjadi gadis yang manis. Orang tuanya sangat bangga padanya tapi hati mereka terluka begitu buruk ketika mereka ingat janji mereka untuk Buto Ijo.Pasangan itu lalu teringat bahwa ada seorang pertapa yang hidup ketakutan di gunung. Jadi, mereka pergi ke sana untuk bantuan.
Ibu: silahkan, baik pertapa, membantu kita. Jangan biarkan Buto Ijo mengambil tersayang putri Anda. Dia telah bersama kami selama tujuh belas tahun.
Ayah: ya, pertapa yang baik. Saya tidak dapat melakukan apapun untuk mencegahnya. Apa yang harus kita lakukan? Harap membantu kami.
Pertapa: silahkan berhenti menangis. Berikut ini adalah uang. Ada empat hal dan pesan di dalamnya. Mereka akan membantu Mas Timun melarikan diri dari raksasa.
Ayah: terima kasih, baik pertapa.
UU 5
Narator: pada hari ulang seventeent Timun Mas, Buto Ijo datang untuk janji pasangan.
Giant: whoa .. haa .. ha ... hei, petani ... mana putri Anda? Saya datang ke sini untuk menjemputnya. Ingat janji yang Anda berkata kepada saya.
Ayah: bersabar ... Buto Ijo ... Timun Mas, anak saya bermain di lapangan.
Giant: ya ... aku tahu kau berbohong. Tapi sudahlah aku akan menemukannya sendiri.
Ayah: mas Timun, datang ke sini, anak. Ambil bundel ini. Ini berisi biji cabai, garam, biji mentimun, dan terasi. Lemparkan masing-masing ketika raksasa itu semakin dekat kepada Anda. Ini akan membantu Anda melepaskan diri dari raksasa. Jalankan secepat Anda bisa.
UU 6
Narator: raksasa mengejar Timun Mas dan dia semakin dekat dan dekat. Mas Timun kemudian mengambil segenggam garam dari bungkusan itu. Dia menyebar garam. Tiba-tiba sebuah laut yang luas muncul di antara mereka. Raksasa itu harus berenang untuk mencapai nya.
Giant: ho ... ho ... ho ... ho ... Anda pikir Anda bisa lari dari saya.Tidak mungkin. Wah ... ha ... haa ... Ayo saya akan mendapatkan Anda.
Mas Timun: oh, tidak ... dia lebih dekat tepat di belakang saya.
Narator: Mas Timun masih berjalan, tapi sekarang raksasa hampir menangkapnya. Dengan cepat, ia mengambil biji cabai dan melemparkan mereka di raksasa. Benih tiba-tiba berkembang menjadi beberapa pohon dan terjebak raksasa. Pohon-pohon tumbuh beberapa duri setajam pisau. Raksasa itu berteriak menyakitkan.
Giant: aduh ... aduh .. gadis ini tidak baik! Anda ingin bermain dengan saya. Oke, apa permainan, ya?
Mas Timun: oh, tidak! dia masih mengejar saya. Saya harus menjalankan ....
Narator: tapi raksasa itu sangat kuat. Sekali lagi ia hampir tertangkap Mas Timun. Jadi, Mas Timun mengambil biji mentimun.Dia melemparkan mereka ke tanah dan tiba-tiba mereka menjadi kebun mentimun yang luas.
Giant: hei, apa ini? Mentimun yang mana-mana. Hm .. lezat. Oke, aku akan berhenti sejenak. Saya haus. Hm ... yummy. Enaknya ...
Mas Timun: Hosh .. hoshh ... oh, aku kehabisan napas. Tapi raksasa itu makan mentimun. Ini adalah kesempatanku untuk melarikan diri.
Giant: whooooaaah ...! Saya sangat mengantuk. Saya ingin tuntuk tidur pertama. Setelah itu saya akan menemukan Mas timus.Tunggu aku gadis, aku akan datang dan membuat Anda makan malam saya malam ini.
Narator: Timun Mas terus berlari secepat yang dia bisa. Tapi segera dia sangat lelah dirinya sendiri. Dan hal-hal yang semakin buruk juga! Raksasa itu sudah bangun.
Giant: whoooaaah! Hm .. Aku segar kembali. Hei ... Mas Timun.Anda tidak bisa lari dari saya. Saya akan mendapatkan Anda.Hohoho ... di mana kau? Ayo ... ayolah, gadis.
Mas Timun: oh, Tuhan. Dia telah terbangun. Apa yang harus saya lakukan, Tuhan? Tolong bantu saya. Ini adalah harapan terakhir saya.
Narator: putus asa ia kemudian melemparkan senjata terakhir, pasta udang. Pasta berubah menjadi rawa besar.
Giant: oh, tidak apa ini? Ini sangat lengket dan berbau amis! Timun Mas ....! Aku bersumpah aku akan menelan Anda segera setelah saya menangkap Anda!
Narator: raksasa itu jatuh ke swanp tetapi tangannya hampir mencapai Mas Timun. Tiba-tiba rawa menariknya ke bawah.
Giant: oh, tidak ... membantu .... Bantuan ...... membantu ...
Narator: Raksasa itu panik karena ia tidak bisa bernapas. Akhirnya dia tenggelam. Mas Timun sangat lega. Dia aman sekarang. Sejak saat itu, Mas Timun hidup bahagia bersama orang tuanya dengan tidak takut lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar