SISTEM OTOT

1.Fungsi Sistem Otot
• Menghasilkan Pergerakan
• Mengekalkan postur
• Menstabilkan sendi
• Mengartikulasi tulang – tulang dalam sendi

2.Jenis Otot
a.Otot rangka / lurik.
b.Otot vicera / polos.
c.Otot jantung.

A. Otot Rangka
OTOT RANGKA = OTOT SADAR = OTOT LURIK = OTOT SERAN LINTANG
BENTUK: tdd banyak serabut, intinya terletak di tepi (pinggir), terdapat
garis gelap dan terang (sangat jelas), panjang otot rangka bervariasi antara
1-40 mm, sedangkan tebalnya antara 10-100 mikron;setiap serabut otot
rangka dilapisi oleh sarkolema (di dlm sarkolema terdapat miofibril =
elemen yang dapat berkontraksi), serabut otot yang masing-masing
dilapisi sarkolema berkelompok membentuk 15-30 serabut otot dan dilapisi
fasiculus. Masing-masing fasikulus dilapisi oleh jaringan ikat perimisium.
Jaringan ikat yang meliputi serabut otot rangka disebut endomisium.
Masing-masing endomisium dilapisi lagi oleh epimisium. Dalam otot
rangka terdapat mioglobin à pigmen yang disebut mioglobin.

• LOKASI : semua otot yang melekat pada tulang, otot lidah,
langit-langi (palatinum), pharing, ujung esophagus.

• INNERVASI : sistem syaraf kraniospinal à bekerja menurut
kehendak individu.
• AKSI: kontraksi cepat, berlangsung sebentar.

SIFAT-SIFAT OTOT (global)

 1. KONTRAKTILITAS à kemampuan otot untuk mengadakan respon (memendek) bila dirangsang (otot polos 1/6 kali; otot rangka 1/10 kali)

 2. EKSTENSIBILITAS = DISTENSIBILITAS à kemampuan otot untuk memanjang bila otot ditarik atau ada gaya yang bekerja pada otot tersebut à bila otot rangka diberi beban; uterus berisi fetus

 3. ELASTISITAS à kemampuan otot untuk kembali ke bentuk & ukuran semula setelah mengalami ekstensibilitas/distensibilitas (memanjang) atau kontraktilitas (memendek)

 4. IRRITABILITAS = EKSITABILITAS à kemampuan otot untuk mengadakan respon bila di rangsang


Otot-otot Rangka Utama
• Kepala dan leher
– Frontalis
– Masseter
– sternokleidomastoid

• Lengan
– Deltoid
– Bicep
– Fleksor karpi

• Badan
– Diafragma
– Rektus abdominis
• Kaki
– Gluteus maximus
– Sartorius
– Tibialis antika
– Peroneus longus

B.Otot Polos
s Bentuk: seperti gelendong, panjang, ramping, pipih dan langsing.
• Setiap otot memiliki 1 inti (nukleus) di tengah (center).
• Sitoplasmanya tdd sarkoplasma yang mengandung miofibril (elemen yang mampu berkontraksi sehingga dpt bergerak).
• Panjang otot polos bervariasi antara 15-500 mikron, ter- gantung lokasi:ð plg pendek pembuluh darah; plg pjg uterus (rahim wanita).
• LOKASI: terdapat pada alat atau daerah organ yang berongga à saluran .

pencernaan makanan ( kerongkongan, esophagus, lambung, usus halus,
usus besar); trakhea ,bronkus, pulmo, uterus (rahim), kantung urine,
kantung empedu, pembuluh darah.

• INNERVASI (PERSYARAFAN): sangat dipengaruhi oleh sistem syaraf otonom
(bisa simpatis, bisa parasimpatis).
Untuk otot polos à peningkatan kerja otot polos seperti gerak peristaltik
dilakukan oleh syaraf parasimpatis, sedangkan penghambatan kerja otot
polos dilakukan oleh syaraf simpatis.
• AKSI: kontraksi lambat, berlangsung lama, kadang-kadang ritmis
Otot Polos


C.Otot Jantung
• BENTUK: tdd beberapa serabut otot yg bercabang & bersatu dg serabut di sebelahnya à anastomosoma atau sinsitium; mempunyai garis gelap dan terang (tdk sejelas pd otot rangka); intinya di tengah (center); pd interval tertentu terdapat keping-keping interkalar (intercalar disc), pd intercalar disc terdapat jaringan Purkinye yang berfungsi mempercepat penghantaran impuls (kecepatan 4 m/detik).

• LOKASI: hanya ada di jantung.
• INNERVASI (Penyebaran/saluran): sistem syaraf otonom.
• AKSI: kontraksi otomatis & ritmis.
• Otonom, bisa simpatis, bisa parasimpatis.
• Untuk otot jantung: peningkatan denyut jatung sangat dipengaruhi oleh syaraf simpatis, sedangkan pengurangan denyut jantung sangat dipengaruhi oleh syaraf parasimpatis.
• Kerja syaraf otonom, baik simpatis maupun parasimpatis
kebalikan dari kerja otot polos.
Otot Kardiak



3.Kareteristik Otot

• VOLUNTER à MRPKAN AKIBAT KERJA DARI OTOT RANGKA.( SADAR ).

1. MEMPERTAHANKAN SIKAP TUBUH à DUDUK, BERDIRI, TIDUR.
2. MELAKSANAKAN BERMACAM-MACAM GERAKANà
ANGGOTA TUBUH : PERGERAKAN.
JARI-JARI : UNTUK MEMEGANG.
DIAFRAGMA : RESPIRASI (PERNAFASAN).
PHARYNG : MENELAN MAKANAN .
LIDAH & BIBIR : MENGGERAKAN MAKANAN DAN VOKALISASI.

• INVOLUNTER (TDK DIPENGARUHI KEHENDAK) à AKIBAT KERJA OTOT POLOS & OTOT JANTUNG.

1. PROPULSI (DORONGAN) SUBSTANSI DLM BERMACAM-2 SALURAN,
MISALNYA: MAKANAN YANG BERJALAN SEPANJANG SALURAN
PENCERNAAN; DARAH YANG BERJALAN DI SEPANJANG PEMBULUH
DARAH; SEL TELUR YANG BERJALAN DI SEPANJANG SALURAN TELUR
(OVIDUCT); SPERMA YANG BERJALAN DI SPANJANG SALURAN MANI.

2. EKSPULSI (PENGELUARAN) SUBSTANSI YANG TERSIMPAN DALAM
KANTUNG (VESICA) à EMPEDU, URINE, FESES.
3. REGULASI (PENGATURAN) DIAMETER LUBANG à MENGATUR BESAR KECILNYA PUPIL MATA, PYLORUS LAMBUNG, REKTUM (ANUS).

STIMULUS = RANGSANGAN
1. MEKANIS à memijit, memukul, menarik, menyubit, menyentuh.
2. THERMIS (suhu) à dingin (bantuan es), panas (bantuan air panas).
3. KHEMIS à bantuan bahan kimia, baik anorganik maupun organik (bisa asam, basa, garam).
4. ELEKTRIS à dengan bantuan atus listrik (umumnya untuk penyembuhan).

Dari keempat stimulus mana yang terbaik ????

Dari keempat macam stimulus, ELEKTRIS yang terbaik, karena: intensitas rangsang, frekuensi rangsng serta durasi rangsang dapat diatur dan dikontrol dengan suatu alat.

•KONTRAKSI OTOT

TERDIRI DARI:

1. Periode Latent (PL) à Periode pemberian rangsang sampai terjadinya respon.
2. Periode Kontraksi (PK) à Periode pemendekan otot atau kontraksi.
3. Periode Relaksasi (PR) à Periode kembalinya otot pada keadaan semula setelah mengalami kontraksi.

PERUBAHAN-PERUBAHAN SELAMA KONTRAKSI OTOT.
1. PERUBAHAN BENTUK.
2. PERUBAHAN KIMIA.
3. PERUBAHAN PANAS.
4. PERUBAHAN LISTRIK.

PERUBAHAN BENTUK
• Pada saat terjadi kontraksi, otot menjadi pendek dan gemuk,
tetapi tidak mengalami perubahan volume.
• Terjadi perubahan bentuk dari protein.
• Menurut Szent-Gyorgy à perubahan ini karena adanya
protein dalam otot à aktomiosin à terurai menjadi aktin &
miosin à aktin mengalami torsi (perputaran).

PERUBAHAN KIMIA
• Pada saat istirahat komposisi otot sebagai berikut:
Air 75 % , Protein 20 % , Glikogen 1 % , Fosfokreatinin 0,3 % , Asam laktat 0,5 %, Heksosa phosfat 0,05 %.
• Pada saat kontraksi: Fosfat & asam laktat meningkat jumlahnya; fosfat & glikogen menurun jumlahnya; oksigen banyak digunakan; H2O & CO2 banyak dihasilkan.
• Untuk proses di atas sangat dibutuhkan energi, maka untuk kontraksi otot ada 4 (empat) macam, yaitu:

1. ATP (adenosin triphosfat)à ADP (adenosin diphosfat) →energi yang dihasilkan untuk kontraksi.
2. Fosfokreatin à asam phosfat + kreatin → energi yang dihasilkan untuk resintesis ATP.
3.Glikogen à asam laktat → energi yang dihasilkan untuk resintesis fosfokreatin.
4. 1/5 (seperlima) asamlaktat +O2 à H2O + CO2 → energi yang dihasilkan untuk mengubah 4/5 { EMPAT PERLIMA) ASAM LAKTAT MENJADI GLIKOGEN .

PERUBAHAN PANAS
• Dari seluruh energi yang digunakan untuk kontraksi hanya 20
%, untuk kerja dan selebihyahilang dalam bentuk panas.
• Panas yang timbul dapat digunakan untuk mempertahankan
suhu tubuh,sehingga pada suhu yang dingin à produksi
panas dapat ditingkatkan melalui pergerakkan otot.

PERUBAHAN LISTRIK
• Bila otot berkontraksi terjadi perubahan listrik sehingga timbul arus aksi yang mengalir dari daerah positif ke daerah negatif.
• Daerah aktif relatif lebih negatif di bandingkan dengan daerah non aktif (positif).
• Bila mengalami istirahat maka tidak akan timbul arus aksi.
• Istilah tersebut dapat dikatakan sebagai polarisasi, depolarisasi dan repolarisasi.

POLARISASI, DEPOLARISASI, REPOLARISASI

• Polarisasi à dalam keadaan istirahat à artinya otot bagian luar bermuatan positif, bagian dalam bermuatan negatif.
• Bila salah satu bagian di rangsang, maka akan terjadi perubahan muatan dari yang positif menjadi negatif, dan muatan negatif menjadi positif à artinya bagian yang dirangsang, bagian luar bermuatan negatif, bagian dalam bermuatan positif.
• Antara bagian yang dirangsang (sudah terjadi perubahan muatan disebut depolarisasi) dgn bagian yang tidak dirangsang ada perbedaan muatan.
• Perbedaan tersebut akan mengalami arus listrik , yang akan menyebabkan depolarisasi pada daerah sebelahnya dan ini akan berlanjut sampai impuls selesai secara keseluruhan.
• Pada saat depolarisasi berjalan ke daerah sebelahnya, maka pada awal perangsangan akan kembali ke muatan semula, bagian luar bermuatan positif, bagian dalam bermuatan negatif.

Kalau seluruh rangkaian sudah seperti semula, maka disebut polarisasi.

• Fascia palmaris: jenis fascia dalam yg.lebih padat ,terbentang di atas telapak tangan & memfixasi struktur yg. ada dibawahnya.

• Fascia plantaris : fascia yg.terletak di plantaris.

• Retikulum : bagian padat pada fasc.dalam & memfixasi tendon-tendon dari pergelangan tangan & mata kaki.

• Expirasi →diameter vertikal & horizontal rongga berkurang, diafragma terangkat ke atas.

• Karena menekan abdomen maka berfungsi juga untuk membantu kerja miksi, defekasi, & partus.

•Pada psien dyspneu →merasa enak dgn posisi ½ duduk , o.k posisi diafragma yg.paling terendah.

•Terdapt 3 hiatus (lubang) pada diafragma:

1Hiatus aorta ( di belakang )→dilalui oleh ao duktus thoracikus.
2.Hiatu eosophageal→dilalui oleh eosophagus & nervus vagus.
3.Hiatus kava→dilalui oleh vena kava inferior.


Perbandingan letak organ-organ terhadap
diafragma :

-Diatas diafragma: apex jantung, perikardium, basis paru & pleura
-Dibawah diafragma : hati, limpa, lambung, kelenjar suprarenal & kedua ginjal.
Persarafan diafragma oleh nervus phrenicus & intercostalis.

7. Otot yang masuk kebawah dinding abdominal posterior :
- Otot psoas(berhubungan dgn otot kuadratus lumborum)
a. Origo: di vert. Lumbal (dibelakang diafragma, dibagian bawah mediastinum)
b. Insersio: diatas trokanter minor os femur.
c. Struktur yg terdapat di otot ini : plexus lumbalis, aorta abdominalis, vena cava inferior, & kelenjar limfe.


-Otot iliakus :
a. Origo: Krista dan fosa iliaka .
b. Insersio: diatas trokanter minor femur.
c. Disebelah kanan: menopang ceacum.
d. Disebelah kiri : menyentuh kolon descenden

8. Ligamentum inguinale (lig. Pouparti)

-memanjang dari SIAS dan Spina pubis
-Dibawahnya terdapat arteri & vena femoralis serta nervus femoralis
-Hernia inguinal & hernia femoralis


9. RUANG ANATOMI

a. Axila:
-ruangan piramid antara lengan & dinding dada.
-batas: medial→dinding dada, lateral → Os. Humerus & ototnya, anterior→otot pektoralis, posterior → otot dan skapula
-Axila berisi A & V axilaris, plexus brakialis, & pembuluh limfe

b. Fosa Antekubital(fosa kubiti)
-ruang lekukan siku.
-batas: atas→permukaan bawah anterior lengan, medial→otot pronator teres, lateral→otot brakioradialis, dasar→otot brakialis,isi→arteri brakialis, nervus medianus, dan tendon otot bisep.

c. Fosa Isichio rektalis:
-ruang antara os. Ischium &rektum,berisi jaringan ikat dan lemak.
- abses ischio rektalis

d. Segitiga scarpa: segitiga femoralis .
-batas : lateral →otot sartorius,medial→otot adduktor paha, dasar →otot dalam paha,isi→ A,V & N femoralis serta lemak, atas →lig. Inguinale.

e. saluran hunteri
-penghubung antara segitiga scarpa & ruang poplitea.
-berisi A&V femoralis

F. Ruang Popliteal
- dibelakang lutut
- batas atas →otot paha medial & lateral, bawah → kepala otot gastroknemius
-Isi A,V,N Popliteal serta klj. Limfe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar