Resensi Backpacker in Love

1.      Data Publikasi
a.       Judul Artikel         : Backpacker in Love
b.      Penulis                   : Gol A Gong & Tias Tatanka
c.       Penerbit                 : PT Lintas Kata
d.      No ISBN               : 978 – 602 – 17658 – 0 – 7
e.       No. Halaman         : viii + 308
f.       Tema                     : Teenlit

2.      Ringkasan
Laras, remaja usia 17 tahun, berkarakter begitu berbeda dengan kebanyakan teman seusia. Terlahir sebagai bagian dari keluarga Keraton Solo yang berkelimpahan materi, dia lebih menyukai gaya hidup yang jauh dari kenyataan. Dengan ransel dan sepeda motor, gadis itu memuaskan jiwa petualangnya hingga ke luar kota, meski kadang-kadang harus membolos. Meski begitu, Laras tak pernah ketinggalan mengerjakan tugas-tugas pelajaran. “Tapi, lihatlah Larasati! Dia masih duduk di motor Mio-nya. Kedua matanya yang bening dihiasi bola hitam pekat menyaksikan teman-temannya di persimpangan jalan. Mereka ibarat semut berpencaran, mecari lubang-lubang kelas dengan berbagai ekspresi wajah” (hal.5).
            Petualangan Laras menjadi begitu berwarna dengan adanya kisah cinta. Boni, teman sekelasnya, begitu cemburu karena menjadi pesaing terberat dalam merebut hati Candra. Laras sendiri tak sedikit pun menaruh hati pada Candra, meski pria ini begitu tergila-gila padanya. Panah-panah asmara Laras justru datang dari sosok gondrong bernama Darmanto, anak tukang sapu sekolah. “Sesekali Laras memergokin Darmanto menatapnya dengan penuh kasih. Hati Laras menciut”(hal.89).
Permasalahan semakin memanas ketika Laras memutuskan untuk menyusul ayahnya yang telah bercerai dari ibunya itu ke Jakarta. bertahun-tahun terpisah dengan papanya telah menciptakan ceruk kerinduan dalam jiwanya. Namun, Laras kehilangan motor kesayangannya sampai Jakarta. Musibah ini justru membuat Laras dan Darmanto semakin deket. Lalu bagaimana kisah Laras menghadapi setiap persoalan yang ditemuinya di jalanan? Seperti apa kekhawatiran mama Laras setiap kali di pergi backpacking sendirian? Bagaimana tanggapan keluarga besar Keraton soal hubungan asmaranya dengan Darmanto, terlebih eyang Laras yang selalu memperhatikan bibit, bobot, dan bebet dalam perjodohan? Akankah Laras bertemu papanya di Jakarta?
Backpacker in Love akan membuat pembaca betah berlama-lama mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Meskipun bergenre teenlit, novel ini juga cocok dibaca oleh kalangan dewasa. Setiap kisahnya akan membawa pembaca pada nostalgia masa remaja yang penuh warna dalam masa pencarian jati diri.
Kisah-kisah Laras saat backpacking bisa menjadi contoh agar para remaja tidak terbawa arus gaya hidup hedonis. Backpacker in Love juga dapat membuka wawasan bahwa kegiatan backpacking bukanlah kegiatan yang negatif. Berbagai persoalan tak terduga yang ditemui di jalanan akan mengasah kemandirian dan jiwa sosial. Seperti saat Larasati kehilangan motornya di Semarang, memutuskan bekerja sebagai tukang cuci piring di sebuah restoran. Namun gajinya malah diberikan kepada temannya sesama tukang cuci piring yang bernasib lebih tidak beruntung dari Laras.

3.      Keunggulan
a.       Buku ini memiliki cerita yang sangat menarik.
b.      Dapat mengajarkan paca pembaca untuk tetap berusaha di dalam situasi seperti apapun yang sedang dialami.
c.       Apa yang kita anggap baik belum tentu itu adalah baik untuk kita.
d.      Buku ini banyak menggandung nilai moral dan nilai kehidupan.
e.       Sisipan puisi-puisi pendek sebagai pembuka dan pada setiap bab membuat buku ini menjadi lebih menarik.

4.      Kelemahan
a.       Masih ditemukan beberapa ketikan yang salah yang lulus dari proses editing.

5.      Pendapat Akhir/Saran
Menurut saya buku ini sangat menarik. Di dalamnya terdapat berbagai nilai moral dan kehidupan yang dapat memberikan kita motivasi untuk tetap berusaha. Namun, disatu sisi kita juga harus ingat bahwa apa pun yang kita anggap baik untuk diri kita belum tentu itu adalah benar apa yang terbaik untuk diri kita. Saya berharap akan ada buku Backpacker in Love selanjutnya atau buku yang memiliki nilai moral dan kehidupan seperti buku ini.

6.      Lampiran










Tidak ada komentar:

Posting Komentar