Menelusuri Jejak Bathoro Katong, di Ponorogo, Jawa Timur
(Sumber: __.2011. Warta Ganesha Edisi 12. Ponorogo: Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ponorogo.)
Bathoro Katong. Sosok yang sejak lahir bernama Lembu Kanigoro itu merupakan keturunan Majapahit yang terakhir yang dibawa oleh kakak tirinya untuk menimba ilmu Islam di Demak. Setelah tuntas, ia di daulat untuk menyebarkan Islam di daerah antara gunung Lawu dan gunung Wilis yang tidak lain merupakan kerajaan Wengker. Raja KetutSuryongalam yang tidak mampu mengelola kerajaan dengan baik akrena menjadi boneka bagi Permaisuri dan menterinya menyerang kehadiran Bathoro Katong. Namun, ia kalah tanding dan berseumbunyi di Desa Bancangan Siman Sekarang. Kemudian ia berlari ke Desa Purbosuman, yaitu tempat ia berseumbunyi, namun ia tertimpa pohon yang tumbang. Dilanjutkan pelariannya ke barat hingga di sebuah tempat, ia menengok ke belakang dan mendongakkan kepalanya mencari daerah yang lebih tinggi, tempat itu kemudian bernama Dengok. Namun akhirnya ia tewas.
Bertahtalah BathoroKatong di kerajaannya. Ia membangun rumah bagi para prajuritnya (sentanan) yang sekarang dijuluki desa Sentono. Ia menamai Wengker menjadi Ponorogo. “Pono” yang dalam bahasa Jawa berati tahu, dan “Rogo” yang berarti diri, merupakan kiasan bahwa sebagai manusia selalu tahu diri. Kiasan itu kemudian berkembang menjadi ilmu “Sangkan Paraning Dumadi”. Setelah BathoroKatong turun tahta, ia digantikan oleh Surodiningrat yang merupakan putranya. Namun, Surodiningrat Ketiga pergi untuk ke Magetan dan menjadi Bupati di sana.
Berdasarkan CandraSengkala (penanda tahun saka menggunakan lambang) yang terdapat di batu sebelum memasuki gapura kelima makam BathoroKatong, bergambarkan Manusia, Udang, Garuda, dan Gajah. Berati Kabupaten Ponorogo, berdiri pada tahun 1418 Saka, atau 1496 Masehi.
Juru Kunci
Sejak tahun 1960, H. SumaniAbdulMukti menjadi juru kunci makam BathoroKatong. Banyak hal yang ia alami selama menjadi juru kunci. Ditetapkannya makam BathoroKatong sebagai cagar alam pada tahun 1980, menjadikan berbagai perubahan terjadi pada kompleks makam BathoroKatong. Pada tahun 1996, ia mendapatkan perintah dari Pemerintah untuk membantu dalam hal merawat makam. Lalu ia mengusulkan adiknya, Sunardi kepada Pemerintah. Sebelumnya, ia diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada tahun 1990 dengan Surat Keputusan sebagai juru kunci.
“Seharusnya saya sudah pension mas. Sejak tahun 2002. Tetapi gimana lagi, saya juga masih ingin merawat makam. Sekarang saya digantikan oleh MuqimRaharjo, anak saya.” Tutur pria yang masih hafal dengan sejarah BathoroKatong tersebut. MuqimRaharjo diangakt menjadi juru kunci pada tahun 2000, setelah sebelumnya selama tujuh tahun menjadi pembantu honorer.
Perubahan Makam BathoroKatong
Berbagi perubahan fisk banyak ditemui di kompleks makam BathoroKatong. Sebelumnya pada tahun 1977, bagian makam diberi atap atas prakarsa Bupati Sumadi. Selanjutnya pada masa pemerintah Bupati Drs. SubarkahPutroHadiwiryo, pagar benteng di sekitar kompleks dibangun. Kemudian juga ditambahkan tujuh gapura menuju kompleks makam.
Gapura pertama terletak di bagian selatan jalan RadenKatong menghadap ke selatan berbatasan dengan Jalan NikenGandini. Gapura kedua, berada di pertengahan panjang jalan pertigaan jalan RadenKatong dan jalan KiAgengMirah. Gapura keempat, berada sebelum memasuki halaman masjid BathoroKatong dan Paseban. Kemudian, gapura kelima, menghadap ke barat, di depannya bgian utara terdapat prasasti didirikannya Kabupaten Ponorogo. Gapura Keenam, menghadap ke selatan, di depannya terdapat dua kendil dan dua petilasan di sebelah kanan dan kiri gapura. Memasuki gapura keenam, adalah makam prajurit BathoroKatong. Kemudian, memasuki gapura ketujuh, adalah makam BathoroKatong dan perwira serta pemerintah lainnya.
Kemudian pada tahun 1995, dibangunlah Gedong Putri (maka istri BathoroKatong) dan perombakan benteng di masa jabatan Bupati MarkumSingodimedjo. Terakhir pada tahun 2003, direnovasi fasilitas listrik dan jalan. Juga dibangun paseban pada masa Bupati MarkumSingodimedjo, dibantu Gubernur Jawa Timur, yakni ImamUtomo.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
Tracing Traces Bathoro Katong, in Ponorogo, East Java
(Source: __ .2011. Warta Ganesha Edition 12. Ponorogo: Public High School 1 Ponorogo.)
Bathoro Katong. Figure named Ox Kanigoro birth was a descendant of the last Majapahit brought by his stepbrother to study Islam in Demak. Once completed, he in the good fortune to spread Islam in the region between the mountains and the mountains Wilis Lawu which is nothing but a royal Wengker. KetutSuryongalam king who is not able to manage the kingdom with both because of being a puppet for the queen and ministers attacked the presence Bathoro Katong. However, he lost in the village of sparring and berseumbunyi Bancangan Siman Now. Then he ran to the village Purbosuman, which is where he berseumbunyi, but he was hit by a fallen tree. Continued to escape to the west in a place, he looked back and tilted his head look higher regions, where it is then called Dengok. But finally he was killed.
Bertahtalah BathoroKatong in his kingdom. He built the house for his soldiers (sentanan) which is now dubbed Sentono village. He named Wengker be Ponorogo. "Pono" which in Javanese means to know, and "Rogo" which means self, a metaphor that as humans always know themselves. Allusion was later developed into the science of "Sangkan Paraning dumadi". After BathoroKatong abdicated, he was succeeded by his son Surodiningrat that is. However, Surodiningrat Third went to to Magetan and became regent there.
Based candrasengkala (marker saka year using symbol) contained in the rock before entering the fifth gate BathoroKatong tomb, bearing the image of Man, Shrimp, Garuda, and Elephant. Means Ponorogo, established in 1418 Saka or 1496 AD.
Interpreter Lock
Since 1960, H. SumaniAbdulMukti a caretaker BathoroKatong tomb. Many things he experienced during a caretaker. Enactment BathoroKatong tomb as a nature reserve in 1980, makes various changes occur in the tomb complex BathoroKatong. In 1996, he received orders from the Government to assist in caring for the grave. Then he proposed his younger brother, Sunardi to the Government. Previously, he was appointed civil servants (PNS) in 1990 by the Decree as caretaker.
"I should have retired mas. Since 2002. But how else, I also still want to take care of the grave. Now I was replaced by MuqimRaharjo, my son. "Said the man who was familiar with the history BathoroKatong. MuqimRaharjo diangakt a caretaker in 2000, after seven years as a part time maid.
Tomb change BathoroKatong
Share changes fisk mostly found in tomb complex BathoroKatong. Previously in 1977, part of a roof above the tomb of the Regent Sumadi initiative. Subsequently during the government Regent Drs. SubarkahPutroHadiwiryo, palisades around the complex was built. Then also added seven gates to the tomb complex.
The first gate is located in the southern part of the road facing south RadenKatong bordered by Jalan NikenGandini. Second gate, located at the mid-length of the fork in the road and road RadenKatong KiAgengMirah. The fourth gate, before entering the courtyard of the mosque is BathoroKatong and Paseban. Then, the fifth gate, facing west, in front of the north there is the inscription bgian establishment Ponorogo. Sixth gate, facing south, in front of which two petilasan kendil and two on the right and the left gate. Entering the sixth gate, is BathoroKatong war cemeteries. Then, entering the seventh gate, is the tomb BathoroKatong and officers as well as other governments.
Then in 1995, built gedong daughter (then wife BathoroKatong) and reshuffle the fort at Regent MarkumSingodimedjo tenure. Last in 2003, renovated electrical facilities and roads. Also built paseban during MarkumSingodimedjo Regent, assisted the Governor of East Java, namely ImamUtomo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar