BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama. Hidup besama antar manusia berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi yang mempengaruhinya. Melakukan komunikasi merupakan bagian terpenting dari semua aktivitas, agar timbul pengertian dalam menyelesaikan tugas masing-masing.
Komunikasi merupakan dasar interaksi antar manusia. Kesepakatan atau kesepahaman dibangun melalui sesuatu yang berusaha bisa dipahami bersama sehingga interaksi berjalan dengan baik. Dengan kata lain, komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian pengertian dari satu orang ke orang yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communisyang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Beberapa pendapat yang mendefinisikan komunikasi secara terpisah diantaranya :
a. Keith Davis
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang yang lain.
b. Chester I Barnard
Komunikasi adalah suatu alat di mana orang-orang yang bersangkutan saling berhubungan satu sama laindalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan umum.
c. Koontz O’Donnell
Komunikasi adalah sebagai suatu pemindahan informasi dari satu orang ke orang yang lain.
2. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Unsur-unsur komunikasi ada 5, yaitu :
1. Komunikator (Communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah orang yang berbicara, pengirim berita atau orang yang memberitakan.
2. Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan, mengirim atau menyiarkan.
3. Berita-berita yang disampaikan (message), dapat dalam bentuk perintah, laporan, atau saran.
4. Komunikasi (Communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para pengujung. Dengan kata lain adalah orang yang menerima berita.
5. Tanggapan atau reaksi (response), dalam bentuk jawaban atau reaksi.
3. BAGAIMANA MENYALURKAN IDE MELALUI KOMUNIKASI
Dalam praktek proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahap-tahapan tersebut bisa digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
4. HAMBATAN-HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Hambatan yang bersifat teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi.
Menurut Cruden dan Sherman dalam bukunya Personel Management, 1976, jenis hambatan teknis dari komunikasi :
· Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
· Kurangnya informasi atau penjelasan
· Kurangnya keterampilan membaca
· Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat
2. Hambatan semantik
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima pesan. Untuk menghindari hambatan ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikasinya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.
3. Hambatan manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang, dll.
Menurut Cruden dan Sherman :
· Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia
· Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologi dalam organisasi
5. KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. Dari segi sifatnya
a. Komunikasi lisan (oral communication)
Komunikasi lisan mejadikan bahasa sebagai media penyampaian pesan. Pikiran dan perasaan seseorang disampaikan melalui kata-kata yang dianggapnya tepat dan mewakili apa yang ada dalam dirinya.
b. Komunikasi tertulis (written communication)
Komunikasi tertulis menjadikan simbol yang dituliskan pada kertas atau tempat lain sebagai alat penyampaian ide atau perasaan. Pesan tulisan memiliki sistematis yang jelas, pilihan kata dan tanda baca, yang dapat membantu pihak lain memahami apa yang ingin kita sampaikan.
c. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan lambang kata-kata atau bahasa sebagai medianya, baik secara lisan maupun tulisan dalam praktek komunikasi.
d. Komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal adalah pesan atau informasi yang tidak disampaikan secara lisan maupun tulisan. Komunikasi ini biasanya terlontar dari penampilan gerak tubuh (bahasa tubuh), kontak mata, mimik (ekspresi wajah) atau pakaian.
2. Dari segi arahnya
a. Komunikasi keatas
b. Komunikasi kebawah
c. Komunikasi diagonal keatas
d. Komunikasi diagonal kebawah
e. Komunikasi horizontal
f. Komunikasi satu arah
g. Komunikasi dua arah
3. Menurut lawannya
a. Komunikasi satu lawan satu
b. Komunikasi satu lawan banyak (kelompok)
c. Kelompok lawan kelompok
4. Menurut keresmiannya
a. Komunikasi formal
Komunikasi yang dilakukan antara sesama anggota organisasi disesuaikan dengan urutan/ tingkatan dalam struktur organisasi. Kalau komunikasi formal disampaikan dari atasan ke bawahan komunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan perintah. Sedangkan komunikasi yang dilakukan dari bawahan ke atasan maka komunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan laporan.
b. Komunikasi informal
Komunikasi informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi. Komunikasi informal (the grapevine) biasanya disebarluaskan melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu organisasi dimana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan.
Jadi agar komunikasi informal bisa bermanfaat maka seseorang pemimpin harus bisa memakai jalur ini untuk memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan (komunikasi formal ini jangan sampai mengakibatkan timbulnya desas-desus yang meresahkan karyawan)
BAB III
KESIMPULAN
Komunikasi dalam organisasi pada dasarnya merupakan suatu kegiatan intern didalam organisasi. Semua masalah yang timbul dalam organisasi akan segera dapat diatasi apabila komunikasi yang berlangsung dalam organisasi dapat berjalan dengan baik. Komunikasi dalam organisasi akan berjalan baik apabila arus informasi dalam organisasi tidak menghadapi hambatan.
Pimpinan organisasi membutuhkan informasi yang cepat dan tepat. Oleh karena itu komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi. Untuk mendapatkan informasi yang cepat dan tepat hambatan dalam berkomunikasi yang bisa diakibatkan dari hambatan yang bersifat teknis, hambatan sematik, dan hambatan manusiawi harus diminimalisir.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Widiyatmini & Izzati A, Pengantar Organisasi & Metode, Jakarta: Gunadarma, 1996.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar