DONGENG KERAJAAN
Pada suatu masa di negeri antah berantah,
Tersebutlah sebuah kerajaan yang sangat besar. Kerajaan kuat dan disegani kerajaan kerajaan disekitarnya. Kerajaan itu kaya raya. Saking kayanya, semua kerajaan di sekitarnya menjadikannya acuan dalam ekonomi dan ideologinya. Dewan perkumpulan kerajaan-kerajaan bahkan, secara tidak langsung, berada dibawah kekuasaannya.
Suatu masa, di suatu jaman pemerintahan seorang raja. Kerajaan itu lupa daratan dan mulai melakukan hal hal yang tidak semestinya. Terkisahlah sebuah kerajaan makmur yang diluluh-lantakan olehnya dengan alasan ideologi. Walau pada akhirnya ternyata itu semua demi harta kekayan kerajaan dan penimbunan sumber energi belaka, Dewan Persatuan Kerajaan Kerajaan tidak berani berbuat apa apa. Karena kerajaan itu memanglah sebuah kerajaan yang kuat sekali.
Suatu saat Dewa marah dan mulai memberikan malapetaka kepada kerajaan itu. Satu persatu, dengan cara yang ajaib, Dewa menghancurkan menara tertinggi kerajaan itu. Dewa juga menyebar ketidak percayaan kepada kerajaan dikalangan rakyat jelata. Begitu juga kepercayaan dari kerajaan kerajaan lain yang mulai berkurang kepadanya.
Tapi tidak ada yang berani berbuat macam macam, lagi lagi karena kerajaan itu adalah kerajaan terkuat di negeri itu. Satu satunya kerajaan yang dibolehkan memiliki senjata pemusnah massal dalam bentuk bom-nuklir oleh Dewan Persatuan Kerajaan.
Suatu saat, proyek luar angkasa gabungan para kerajaan kerajaan negeri itu juga dihambat oleh Dewa. Proyek itu adalah sebuah proyek gabungan dimana banyak kerajaan menanamkan modal untuk penelitian. Dewa merusak sistem penyaluran oksigen ke proyek itu, sehingga proyek itu terhambat. Kerajaan kerajaan lain mulai gelisah, sebab sistem yang rusak itu adalah sistem induk dari semua proyek itu. Jika sistem yang rusak itu tidak diperbaiki secepatnya, maka seluruh proyek gabungan itu akan berakhir.
Tetapi kerajaan lain tentunya tidak dapat berbuat apa apa, karena lagi lagi, sistem itu adalah milik kerajaan terkuat di negeri itu yang juga merupakan kerajaan satu satunya yang memiliki senjata pemusnah massal.
Kepercayaan kerajaan kerajaan di Dewan Persatuan Kerajaan semakin turun. Karena kerajaan itu sudah mulai keluar jalur dan bertindak sewenang wenang.
Banyak kerajaan dan suku suku yang mulai memusuhinya. Tapi karena mereka langsung diberi label penyebar teror, maka mereka tidak dapat berbuat apa apa. Suara mereka tidak didengar oleh Dewan Persatuan Kerajaan, karena DPK memang anti-penyebar teror. Bahkan kerajaan kerajaan kecil dan suku suku itu malah menjadi korban teror.
Dan begitulah kerajaan itu semakin hari semakin kaya dan semakin lalim. Kerajaan anti-penyebar teror itu telah menjadi penyebar teror itu sendiri. Dewa hanya tersenyum sambil memberikan peringatan peringatan kecil sebelum pada waktunya nanti menurunkan hukuman.
Pada suatu masa di negeri antah berantah,
Tersebutlah sebuah kerajaan yang sangat besar. Kerajaan kuat dan disegani kerajaan kerajaan disekitarnya. Kerajaan itu kaya raya. Saking kayanya, semua kerajaan di sekitarnya menjadikannya acuan dalam ekonomi dan ideologinya. Dewan perkumpulan kerajaan-kerajaan bahkan, secara tidak langsung, berada dibawah kekuasaannya.
Suatu masa, di suatu jaman pemerintahan seorang raja. Kerajaan itu lupa daratan dan mulai melakukan hal hal yang tidak semestinya. Terkisahlah sebuah kerajaan makmur yang diluluh-lantakan olehnya dengan alasan ideologi. Walau pada akhirnya ternyata itu semua demi harta kekayan kerajaan dan penimbunan sumber energi belaka, Dewan Persatuan Kerajaan Kerajaan tidak berani berbuat apa apa. Karena kerajaan itu memanglah sebuah kerajaan yang kuat sekali.
Suatu saat Dewa marah dan mulai memberikan malapetaka kepada kerajaan itu. Satu persatu, dengan cara yang ajaib, Dewa menghancurkan menara tertinggi kerajaan itu. Dewa juga menyebar ketidak percayaan kepada kerajaan dikalangan rakyat jelata. Begitu juga kepercayaan dari kerajaan kerajaan lain yang mulai berkurang kepadanya.
Tapi tidak ada yang berani berbuat macam macam, lagi lagi karena kerajaan itu adalah kerajaan terkuat di negeri itu. Satu satunya kerajaan yang dibolehkan memiliki senjata pemusnah massal dalam bentuk bom-nuklir oleh Dewan Persatuan Kerajaan.
Suatu saat, proyek luar angkasa gabungan para kerajaan kerajaan negeri itu juga dihambat oleh Dewa. Proyek itu adalah sebuah proyek gabungan dimana banyak kerajaan menanamkan modal untuk penelitian. Dewa merusak sistem penyaluran oksigen ke proyek itu, sehingga proyek itu terhambat. Kerajaan kerajaan lain mulai gelisah, sebab sistem yang rusak itu adalah sistem induk dari semua proyek itu. Jika sistem yang rusak itu tidak diperbaiki secepatnya, maka seluruh proyek gabungan itu akan berakhir.
Tetapi kerajaan lain tentunya tidak dapat berbuat apa apa, karena lagi lagi, sistem itu adalah milik kerajaan terkuat di negeri itu yang juga merupakan kerajaan satu satunya yang memiliki senjata pemusnah massal.
Kepercayaan kerajaan kerajaan di Dewan Persatuan Kerajaan semakin turun. Karena kerajaan itu sudah mulai keluar jalur dan bertindak sewenang wenang.
Banyak kerajaan dan suku suku yang mulai memusuhinya. Tapi karena mereka langsung diberi label penyebar teror, maka mereka tidak dapat berbuat apa apa. Suara mereka tidak didengar oleh Dewan Persatuan Kerajaan, karena DPK memang anti-penyebar teror. Bahkan kerajaan kerajaan kecil dan suku suku itu malah menjadi korban teror.
Dan begitulah kerajaan itu semakin hari semakin kaya dan semakin lalim. Kerajaan anti-penyebar teror itu telah menjadi penyebar teror itu sendiri. Dewa hanya tersenyum sambil memberikan peringatan peringatan kecil sebelum pada waktunya nanti menurunkan hukuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar