Manusia Purba
(Sumber pertama: Matroji. 2003. IPS Sejarah Untuk SLTP Kleas 1. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.)
(Sumber kedua: Hizubulla, A.Z. 2005. Temuan Fosil Manusia di Dunia. Bandung.)
(sumber peta: google earth.2012)
A) Pengertian Manusia Purba
Penelitian manusia purba dilakukan dengan mengadakan penggalian di wilayah yang diperkirakan sebagai tempat hidup manusia purba. Penelitian itu menghasilkan temuan berupa sisa-sisa tumbuhan, hewan ddan manusia yang sudah membatu (fosil). Fosil tumbuhan, hewan dan manusia itu ditemukan di lapisan bumi tertentu. Dengan mengetahui umur lapisan bumi, dapat ditentukan umur fosil. Fosil manusia purba adlaah sisa kerangka manusia yang telah membatu karena terkubur selama ribuan tahun. Fosil pandu adalah fosil yang member petunjuk tentang kehidupan zaman prasejarah.
B) Jenis Manusia Purba
Tempat temuan fosil manusia purba di Indonesia:
1) Sangiran, Jawa Tengah;
2) Trinil, Jawa Timur;
3) Sambungmacan, Jawa Timur;
4) Kedungbrubus, Jawa Timur;
5) Ngandong, Jawa Timur;
6) Wajak, Jawa Timur;
7) Perning, Mojokerto, Jawa Timur;
8) Patiayam, Kudus, Jawa Tengah;
9) Punung, Pacitan, Jawa Timur;
10) Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur;
Daftar istilah dan singkatan:
Cranium adalah tengkorak yang tidak memiliki rahan bawah; femur adalah paha; tibia adalah tulang kering; pelvis adalah tulang panggul.
ER: East (Lake) Rudolf, Kenya;
WT: West (Lake) Turkana, Kenya;
KP: Kanapoi, Kenya;
SK: Swartkrana, South Africa;
Sts, Stw: Sterkfontein, South Africa;
TM: Transvaal Museum, South Africa;
OH: Olduvai Hominid, Tanzania;
AL:Aftar Locality, Ethiopia;
ARA-VP: Aramis Vertebrate Paleontology, Eth;
BOU-VP: Bouri Vertebrate Paleontology, Ethi;
UMUR/ AGE | Homo erectus | Homo sapiens (arachaic) | Homo sapiens neanderthalensis | Cro-Magnon | Homo sapiens sapiens (modern) |
1,3 ribu tahun- 1,8 juta tahun/ 1,3 thousand years old-1,8 thousand years old. | 125 ribu tahun-3,6 juta tahun/ 125 thousand years old-3,6 milion years old. | 35 ribu tahun-70 ribu tahun/ 35 thousand years old- 70 thousand years old. | 10 ribu tahun- 30 ribu tahun/ 10 thousand years old- 30 thousand years old. | 15 ribu tahun-25 ribu tahun/ 15 thousand years old-25 thousand years old. |
Ø ARA-VP, situs 1,6, dan 7, Ardipithecus ramidus. Ditemukan oleh Tim White, Berhane Asfaw dan Gen Suwa pada tahun 1992,1993, dan 1994 di Aramis, Ethiopia, Afrika. Umurnya diperkirakan 4,4 juta tahun. Temuan berupa gigi, bagian rahang bawah (anak-anak), bagian dari cranium dan sebagian tulang tangan.
Ø KP271, “Kanapoi Hominid”, Australopithecus anamensis. Ditemukan oleh Bryan Patterson pada tahun 1965 di Kanapoi, Kenya Afrika, diperkirakan umurnya 4 juta tahun.
Ø KP29281, Australopithecus anamensi. Ditemukan oleh Peter Nzube pada tahun 1994 di Kanapot, Kenya. Temuan berupa rahang bawah lengkap dengan gigi, diperkirakan berumur 4 juta tahun.
Ø KP29285, Australopithecus anamensis. Ditemukan oleh Kamoya Kimeu pada tahun 1994 di Kanapoi, Kenya, diperkirakan berumur 4,1 juta tahun lalu.
Ø AL129-1, Australopithecus afarensis. Ditemukan oleh Donald Johanson pada tahun 1973 di Hadar, Ethiopia, umurnya diperkirakan 3,4 juta tahun. Temuan berupa bagian dari sepasang tulang kaki (termasuk lutut kanan), dimana bentuknya hampir mirip dengan sikut manusia sekarang.
Ø AL288-1, “Lucy”, Australopithecus afarensis. Ditemukan oleh Donald Johanson dan Tom Gray pada tahun 1974 di Hadar, Ethiopia. Diperkirakan merupakan seorang wanita dewasa berumur 25 tahun, tinggi sekitar 107 cm, berat 28 kg. temuan berupa kerangka (40%), pelvis, femur dan tibia. Perkirakan umur 3,2 juta tahun.
Ø AL333, “The First Family”, Australopithecus afarensis ?. ditemukan pada tahun 1975 oleh Donald Johanson bersama tim di Hadar, Ethiopia. Perkirakan umur 3,2 juta tahun.
Ø “Laetoli footprints”, Australopithecus afarensis ?. ditemukan (hanya) berupa rangkaian jejak kaki 2 atau tiga manusia purba Australopithecus, ditemukan oleh Paul Abell di Laetoli, Tanzania, Afrika, pada tahun 1978. Umur diperkirakan 3,7 juta tahun.
Ø AL444-E, Australopithecus afarensis. Ditemukan oleh Bill Kimbel dan Yoel Rak pada tahun 1992 di Hadar, Ethiopia. Temuan berupa tongkorak yang hampir lengkap (70%) denga volume 550 cc. diperkirakan berumur 3 juta tahun.
Ø KNM-WT40000, Kenyanthropus platyops. Ditemukan oleh Justus Erus pada tahun 1999 di Lomekwi, Kenya, umur diperkirakan 3,5 juta tahun.
Ø “Taung Child”, Australopithecus africanus. Ditemukan oleh Raymond Dart pada tahun 1924 di Taung, Afrika Selatan. Ukuran volume sekitar 410-440 cc, diperkirakan berumur 2-3 juta taun.
Ø TM1512, Australopithecus africanus (dulu Plesianthropus transvaalensis). Ditemukan oleh Robert Broom pada tahun 1936 di Sterkfontein, Afrika Selatan. Temuan berupa bagian wajah, rahang atas dan tempurung kepala.
Ø Sts5, “Mrs Ples”, Australopithecus africanus. Ditemukan oleh Robert Broom pada tahun 1947 di Sterkfontein. Volume otak sekitar 485 cc.
Ø Sts14, Australopithecus africanus. Ditemukan oleh Robert Broom dan J. T. Robinson pada tahun 1947 di Sterkfontein, diperkirakan berumur 2,5 juta tahun.
Ø BOU-VP-12/130, Australopithecus garhi. Ditemukan oleh Yohannes Haile-Selassie pada tahun 1997 di Bouri, Ethiopia. Temuan berupa bagian tengkoran, rahang atas dengan giginya diperkirakan berusia 2,5 juta tahun.
Ø Stw573, “Little Foot”, Australopithecus. Ditemukan oleh Ron Clarke antara tahun 1994-1997 di Sterkfontein. Temuan berupa tengkorak, tulang kaki, lengan dan tangan. Umur diperkirakan 3,3 juta tahun.
Ø KNM-WT17000, “The Black Skull”, Australopithecus aethiopicus. Ditemukan oleh Alan Walker pada tahun 1985 di Turkana Barat, Kenya.
Ø TM1517, Australopithecus robustus (dulu Paranthropus robustus). Ditemukan oleh seorang anak sekolah, Gert Terblanche pada tahun 1983 di Kromdraai, Afrika Selatan, terdiri dari pecahan tengkorak, 5 buah gigi, dan beberapa tulang kerangka. Specimen ini merupakan specimen robustus yang pertama.
Ø SK48, Australopithecus robustus (dulu Paranthropus crassidens). Ditemukan oleh Fourie pada tahun 1950 di Swartkrans, Afrika Selatan, berupa cranium, ‘perempuan’ dewasa, diperkirakan umur fosil ini 1,5-2 juta tahun.
Ø DNH7, :”Eurydice”, Australopithecus robustus. Ditemukan oleh Andre Keyser pada tahun 1994 di Gua Drimolen, Afrika Selatan. Diperkirakan berumur 1,5-2 juta tahun.
Ø OH5, “Zinjanthropus”, “Nutcracker man”, Australopithecus boisei. Ditemukan oleh Mary Leakey pada tahun 1959 di Olduvai, Tanzania, Afrika. Diperkirakan berumur 1,8 juta tahun.
Ø KNM-ER406, Australopithecus boisei. Ditemukan oleh Richard Leakey pada tahun 1969 di Danau Turkana, Kenya. Umur diperkirakan 1,7 juta tahun, volume otak 510 cc.
Ø KNM-ER732, Australopithecus boisei. Ditemukan oleh Richard Leakey pada tahun 1970 di dekat Danau Turkana, Kenya. Perkirakan umur 1,7 juta tahun, volume otak 500 cc.
Ø KGA10-525, Australopithecus boisei. Ditemukan oleh A. Amzaye pada tahun 1993 di Konso Ethiopia (Suwa dan rekan-rekan pada tahun 1997). Temuan berupa tengkoran, rahang bawah, umur diperkirakan 1,4 juta tahun.
Ø Homo habilis. Ditemukan oleh Leakey pada tahun 1960-an di Olduvai, Tanzania;
Ø OH7, “Jinny’s Child”, ditemukan oleh Jonathan Leakey pada tahun 1964, terdiri dari rahang bawah, dua fragmen cranial anak-anak, beberapa tulang tangan, diperkirakan berumur 1,8 juta tahun.
Ø OH8, ditemukan pada tahun 1960, diperkirakan berumur 1,8 juta tahun.
Ø OH13, “Cindy”, ditemukan tahun 1963, berupa rahan bawah, gigi, potongan rahang atas, volume otak 650 cc, diperkirakan berumur 1,6 juta tahun.
Ø OH16, “George”, ditemukan pada tahun 1963, ditemukan berupa gigi, bagian dari tengkorak, volume otak 640 cc, diperkirakan berumur 1,7 juta tajun.
Ø OH24, “Twiggy”, Homo habilis. Ditemukan oleh Peter Nzube pada tahun 1968 di Olduvai, Tanzania, volume otak 590 cc, diperkirakan berumur 1,85 juta tahun.
Ø KNM-ER1470, Homo habilis (Homo rudolfiendsis?). ditemukan oleh Benard Ngeneo pada tahun 1972 di Koobi Fora, Kenya, volume otak 790 cc, diperkirakan berumur 1,9 juta tahun.
Ø KN-MER1805, “The Mystery Skull”, Homo habilis. Ditemukan oleh Paul Abel pada tahun 1973 di Koobia Fora, Kenya, volume otak 600 cc, diperkirakan berumur 1,85 juta tahun.
Ø KNM-ER1914,Homo habilis? Ditemukan oleh Kamoya Kimeu pada tahun 1973 di Koobi Fora, Kenya, volume otak 570 cc, diperkirakan berumur 1,8-1,9 juta tahun.
Ø Stw53, Homo habilis. Ditemukan oleh Alun Hughes pada tahun 1976 di Sterkfontein, Afrika Selatan, diperkirakan berumur 1,5-2 juta tahun.
Ø OH62, “Dik-dik hominid”, Homo habilis. Ditemukan oleh Tim White pada tahun 1986 di Olduvai, Tanzania, diperkirakan berumur 1,8 juta tahun.
Ø “Peking Man Site”, Homo erectus (dulu Sinanthropus pekinensis). Antara tahun 1929 dan 1937, 14 pecahan atau bagian dari cranium, 11 rahang bawah, beberapa gigi, kerangka dan peralatan terbuat dari batu ditemukan di Zhoukoudian (Choukoutien), dekat Beijing, Cina. Diperkirakan berumur 500,000 dan 300,000. Pada tahun 1933 di tempat yang sama ditemukan pula sejumlah fosil manusia modern. Studi fosil manusia di China dilakukan oleh Davidson Black hingga ia meninggal pada tahun 1934, dan tempatnya diganti oleh Franz Weidenreich hingga ia meninggalkan China pada tahun 1941. Fosil asli hilang pada tahun 1941 (Perang Dunia Kedua) ketika dikirim ke Amerika Serikat, tetapi setelah Perang Dunia Kedua dilokasi tersebut (Zhoukoudian) dan lokasi lain di Cina ditemukan kembali Homo erectus.
Ø OH9, “Chellean Man”, Homo erectus. Ditemukan oleh Louis Leakey pada tahun 1960 di Olduvai, Tanzania, mempunyai volume otak 1065 cc, diperkirakan berumur 1,4 juta tahun.
Ø OH12, “Pinhead”, Homo erectus. Ditemukan oleh Margaret Cropper pada tahun 1962 di Olduvai, Tanzania, mempunyai volume otak 750 cc, diperkirakan berumur 600,000 dan 800,000 tahun.
Ø KNM-ER3733, Homo erectus (Homo ergaster). Ditemukan oleh Bernard Ngeneo pada tahun 1975 di Koobi Fora, Kenya, volume otak 850 cc, dimana bentuk tengkorak sangat mirip dengan fosil “Peking Man”. Perkiraaan umur 1,7 juta tahun.
Ø KNM-WT15000, “Turkana Boy”, Homo erectus (Homo ergaster). Ditemukan oleh Kamoya Kimeu pada tahun 1984 di Nariokotome dekat Danau Turkana, Kenya. Temuan ini merupakan temuan kerangka yang nyaris lengkap, diduga merupakan kerangka seoerang anak laki-laki berumur 12 tahun, tinggi sekitar 160 cm, volume otak 910-1100 cc. perkiraan umur 1,6-1,8 juta tahun.
Ø Homo antecessor. Ditemukan di Atapuerca, Spanyol, temuan berupa bagian wajah seorang anak erumur 10-11 tahun. Fosil ini diperkirakan berumur sekitar 780,000 tahun.
Ø “Heidelberg Man”, “Maur Jaw”, Homo sapiens(arachaic), Homo heidelbergensis. Ditemukan pada tahun 1907 di dekat Heidelberg, Jerman, umur diperkirakan 400,000-700,000 tahun.
Ø “Rhodesian Man”, Homo sapiens (archaic), dulu Homo rhodensiensis. Ditemukan pada tahun 1921 di Broken Hill, Rhodesia Utara, Zambia. Volume otak 1280 cc, perkiraan umur 125,000-200,000 tahun.
Ø AragoXXI, “Tautavel Man”, Homo sapiens (arachaic) Homo heidelbergensis. Ditemukan pada tahun 1971 oleh Henry de Lumley di Arago, Perancis Selatan. Volume otak 1150 cc, diperkirakan berumur 400,000 tahun.
Ø Petralona1, Homo erectus (arachaic), ditemukan pada tahun 1960 oleh seorang penduduk desa di Petralona, Yunani, mempunyai volume otak 1220 cc, umur diperkirakan 250,000-500,000 tahun.
Ø Atapeurca5, Homo sapiens (arachaic). Ditemukan pada tahun 1992 dan 1993 oleh Juan-Luis Arsuaga di Sima de los Huesos, Spanyol Utara. Volume otak 1125 cc, diperkirakan berumur 300,000 tahun.
Ø Feldhofer, Neanderthal1, Homo sapiens neanderthalensis. Ditemukan oleh Johan Fuhlrot pada tahun 1856 di Fieldhofer, Lembah Neander, Jerman.
Ø “Spy1&2”, Homo sapiens neanderthalensis. Ditemukan oleh Marcel de Puydt dan Max Lohest pada tahun 1886 di Grotto of Spy d’Orneau, Belgia, diperkirakan umurnya 60,000 tahun.
Ø “Krapina Site”, Homo sapiens neanderthalensis. Ditemukan oleh Dragutin Gorjanovic-Kramberger pada tahun 1899 di dekat Krapina, Kroasia, ditemukan dalam bentuk gigi, rahang. Gorjanovic mempublikasikan temuannya pada tahun 1906.
Ø “Old Man”, Homo sapiens neanderthalensis. Ditemukan oleh Amadee dan Jean Bouyssonie pada tahun 1908 di dekat La-Chapelle-aux-Saints, Perancis, volume otak 1620 cc, umur diperkirakan 50,000 tahun.
Ø “Shanidar Site”, Homo sapiens neanderthalensis. Ditemukan oleh Ralph Solecki, dia telah menemukan kerangka tahun 1953-1960 di Gua Shanidar, Iraq, umurnya diperkirakan 40,000 dan 70,000 tahun.
Ø “Saint-Cesaire Neanderthal”. Homo sapiens neanderthalensis. Ditemukan oleh Francois Leveque pada tahun 1979 di dekat desa Saint-Cesaire, Perancis, ditemukan tengkorak yang nyaris lengkap, diperkirakan berumur 35,000 tahun.
Ø Homo sapiens dari Olduvai. Pada tahun 1970-an, di Celah Olduvai, Louis Leakey menemukan sisa-sisa pondok batu diduga berusia 1,7 juta tahun, dimana konstruksi bangunan seperti ini hanya dapat dibangun oleh Homo sapiens dan masih digunakan di sejumlah daerah di Afrika. Leakey menyimpulkan bahwa Homo sapiens pernah hidup apda tahun 1,7 juta tahun yang lalu.
Pada tahun 1977, Mary Leakey menemukan fosil jejak kaki di Laetoly, Tanzania, Afrika, ditemukan pada lapisan batuan yang diperkirakan berumur 3,6 juta tahun. Temuan Mary kemudian diteliti dan dipelajari oleh sejumlah ahli paleontropologi. (Don Johanson dan Tim White), dan menyimpulkan bahwa jejak kaki tersebut berasal dari jejak kaki manusia modern (Homo sapiens).
Ø “Cro-magnon Site”, Homo sapiens sapiens (Modern). Ditemukan oleh seorang pekerja di Cro-Magnon, Perancis pada taun 1868, diperkirakan umurnya 28,000 tahun. Manusia Cro-Magnon diperkirakan hidup di Eropa sekitar 30,000-10,000 tahun yang lalu, merupakan volume otak sekitar 1,600 cc.
Ø LB1, “Hobbit”, Homo floresiensis. Ditemukan oleh tim dari Indonesia dan Australia pada tahun 2003 di Liang Bua, Flores, Indonesia. Temuan berupa tengkorak yang hampir lengkap, dan bagian kerangka yang terdiri dari tulang kaki, bagian tulang panggul. Tangan dan beberapa fragmen. Temuan di perkirakan merupakan kerangka wanita dewasa, tinggi badan sekitar 1 meter dan volume otak hanya 417 cc, kemungkinan termasuk Homo erectus kerdil. Umur diperkirakan 18,000 tahun. Homo floresiensis diduga hidup di Liang Bua sekitar 95,000-13,000 tahun yang lalu, mereka telah menggunakan alat batu dan api, berburu gajah kerdil, komodo dragon, dan tikus besar. Para ahli meyakini bahwa Homo floresiensis merupakan Homo erectus kerdil. Beberapa spekulasi muncul, alat batu yang ditemukan merupakan buatan Homo sapiens (alat yang sama ditemukan berumur 90,000-13,000 tahun yang lalu), dan tidak sama dengan alat batu buatan Homo erectus. Karena evolusi tubuh dari erectus ke floresiensis terjadi edengan drastic, spekulasi muncul yang menyatakan bahwa floresiensis berevolusi dari hominid yang lebih kecil seperti Dmanisi hominids yang ditemukan di Georgia yang memiliki volume otak antara 600 dan 700 cc, lebih kecil dari erectus awal (800-900 cc). prof. Teuku Jacob menyebutkan bahwa LB1 bukan spesies baru tapi merupakan manusia modern ras “Australomelanesid” yang berumur 1,300-1,800 tahun yang lalu.
Ø Homo soloensis (manusia dari Solo). Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh von Koeningswald dan Weidenrich pada tahun 1931-1934 dilembah sungai Bengawan Solo. Fosil yang ditemukan berupa tengkorak. Dari volume otaknya, dapat diketahui bahwa jenis ini sudah merupakan manusia (Homo), bukan lagi manusia kera (Pithecanthropus).
Ø Homo wajakensis (manusia dari Wajak). Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh Dubois pada tahun 1889 di daerah Wajak dekat Tulungagung, Jawa Timur. Manusia jenis ini sudah mampu membuat alat-alat maupun tulang. Mereka juga telah mengenal cara memasak makanan.
(Peta 1. Letak Wajak, Jawa Timur, Indonesia)
Homo (manusia). Fosil manusia purba jenis Homo adalah paling muda dibandingkan fosil manusia purba lainnya. Disebut juga Homo erectus (manusia berjalan tegak) atau Homo sapiens(manusia cerdas atau bijaksana). Dengan cara stratifigrafi, diketahui fosil tersebut berada pada lapisan Notopuro. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil Homo amat bervariasi umurnya, antara 25,000-40,000 tahun. Ciri-ciri Homosebagai berikut: tinggi tubuh 130-210 cm; otak lebih berkembang daripada Meganthropus dan Pithecanthropus; otot kunyah, gigi dan rahang sudah menyusut; tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu; mempunyai ciri-ciri ras Mongoloid dan Austramelanosoid.
Ø Trinil2, “Java Man”, “Pithecanthropus I”, Homo erectus (dulu Pithecanthropus erectus/ Manusia kera yang berjalan tegak). Ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di Trinil, Indonesia, volume otak 940 cc. diperkirakan berumur 700,000 tahun. Beberapa ahli meyakini fosil ini merupakan fosil manusia modern. Fosil berupa tulang rahang, bagian atas tengkorak, geraham dan tulang kaki.
(Peta 2 dan 3. Letak Trinil, Indonesia)
Ø Sangirang2, “Pithecanthropus II”, Homo erectus. Ditemukan oleh G. H. R. von Koeningswald pada tahun 1937 di Sangiran, Jawa Tengah, Indonesia, memiliki volume otak 815 cc. fosil ini sangat mirip dengan Pithecanthropus I.
Ø Sangiran17, “Pithecanthropus VIII”, Homo erectus.Ditemukan oleh Tukimin (orang Jawa) pada September 1969 di Sangiran, Jawa Tengah, Indonesia. Fosil ini merupakan temuan cranium terlengkap, dan juga merupakan erectus terlengkap di Jawa, volume otak 1000 cc, umur diperkirakan 700,000-800,000 tahun.
(Peta 4. Letak Sangiran, Jawa Tengah, Indoensia)
Ø Pithecanthropus mojokertensis (Manusia kera dari Mojokerto). Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh von Koeningswald di dekat Mojokerto, Jawa Timur, pada tahun 1936. Fosil berupa tengkorak anak-anak. Fosil tersebut disebut juga Pithecanthropus robustus.
Ø Pithecanthropus soloensis (manusia kera dari Solo). Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh von Koenigswald dan Oppenorth di Ngandong dan Sangirang, di tepi sungai Bengawan Solo, antara tahun 1931-1933. Fosil berupa tengkorak dan tulang kering.
Pithecanthropus (manusia kera). Fosil manusia purba jenis Pithecanthropus adalah jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Dengan cara stratifigrafi, diketahui fosil tersebut berada pada lapisan Pucangan dan Kabuh. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil Pithecanthropus amat bervariasi umurnya, antara 30,000-2 juta tahun. Ciri-ciri Pithecanthropus sebagai berikut: tinggi tubuhnya kira-kira 165-180 cm; badan tegap, namun tidak setegap Meganthropus; tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis; otot kunyah tidak sekuat Meganthropus; hidung lebar dan tidak berdagu; makanan bervariasi tumbuhan dan daging hewan buruan.
Ø Meganthropus palaoejavanicus. Meganthropus palaoejavanicus adalah manusia raksasa dari Jawa Kuno. Fosil manusia purba ini adalah jenis yang paling tua yang pernah di temukan di Indonesia. Penemunya Ralph von Koeningswald di desa Sangirang, Jawa Tengah, Indonesia. Fosil yang ditemukan berupa rahang bawah dan rahang atas serta gigi lepas. Dengan cara stratigrafi, diketahui fosil tersebut berada pada lapisan Pucangan. Berdasarkan umur lapisan tanah, diperkirakan fosil Meganthropus palaoejavanicus berumu 1-2 juta tahun. Ciri-ciri Meganthropus palaoejavanicus sebagai berikut: berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala; bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok; tidak berdagu; otot kunyah, gigi dan rahang besar dan kuat; makanannya jenis tumbuh-tumbuhan.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english)
(Source one: Matroji., 2003. IPS History for Junior Class 1. Jakarta: PT Pratama Gelora script.)
(Source two: Hizubulla, AZ, 2005. Findings Fossil Man in the World. London.)
(Source maps: google earth.2012)
A) Definition of Ancient Man
Early human studies carried out by conducting excavations in the region is estimated as early human life. The study resulted in the finding of the remains of plants, animals, human ddan petrified (fossil). Fossils of plants, animals and humans were found in certain layers of the earth. By knowing the age of a layer of earth, age of fossils can be determined. Tends to the rest of the fossil hominid skeleton that has been petrified since buried for thousands of years.Fossils of the waveguide is a member of fossil clues about prehistoric life.
B) This type of Ancient Man
Site of the discovery of early human fossils in Indonesia:
1) Sangiran, Central Java;
2) Trinil, East Java;
3) Sambungmacan, East Java;
4) Kedungbrubus, East Java;
5) Ngandong, East Java;
6) Wajak, East Java;
7) Perning, Mojokerto, East Java;
8) Patiayam, Holy, Central Java;
9) Punung, Pacitan, East Java;
10) Ruteng, Flores, East Nusa Tenggara;
Glossary of terms and abbreviations:
Cranium is a skull with no lower anger; femur is the thigh; tibia is the shinbone; pelvis is the pelvic bone.
ER: East (Lake) Rudolf, Kenya;
WT: West (Lake) Turkana, Kenya;
KP: Kanapoi, Kenya;
SK: Swartkrana, South Africa;
Sts, STW: Sterkfontein, South Africa;
TM: Transvaal Museum, South Africa;
OH: Olduvai Hominid, Tanzania;
AL: Aftar Locality, Ethiopia;
ARA-VP: Aramis Vertebrate Paleontology, Eth;
Bou-VP: Bouri Vertebrate Paleontology, Ethi;
UMUR/ AGE | Homo erectus | Homo sapiens (arachaic) | Homo sapiens neanderthalensis | Cro-Magnon | Homo sapiens sapiens (modern) |
1,3 ribu tahun- 1,8 juta tahun/ 1,3 thousand years old-1,8 thousand years old. | 125 ribu tahun-3,6 juta tahun/ 125 thousand years old-3,6 milion years old. | 35 ribu tahun-70 ribu tahun/ 35 thousand years old- 70 thousand years old. | 10 ribu tahun- 30 ribu tahun/ 10 thousand years old- 30 thousand years old. | 15 ribu tahun-25 ribu tahun/ 15 thousand years old-25 thousand years old. |
ARA-VP, 1.6 sites, and 7, Ardipithecus ramidus. Was found by Tim White, Gen Suwa and Berhane Asfaw in 1992.1993, and 1994 at Aramis, Ethiopia, Africa. Estimated 4.4 million years old. The findings of the teeth, the lower jaw (the children), part of the cranium and part of the hand bones.
KP271, "Kanapoi Hominid", Australopithecus anamensis.Discovered by Bryan Patterson in 1965 in Kanapoi, Kenya Africa, an estimated 4 million years old.
KP29281, Australopithecus anamensi. Discovered by Peter Nzube in 1994 in Kanapot, Kenya. The findings of the lower jaw complete with teeth, an estimated 4 million years old.
KP29285, Australopithecus anamensis. Discovered by Kamoya Kimeu in 1994 in Kanapoi, Kenya, was estimated to be 4.1 million years ago.
AL129-1, Australopithecus afarensis. Discovered by Donald Johanson in 1973 in Hadar, Ethiopia, an estimated 3.4 million years old. The findings form part of a pair of leg bones (including the right knee), where the shape is almost similar to the human elbow now.
AL288-1, "Lucy", Australopithecus afarensis. Discovered by Donald Johanson and Tom Gray in 1974 in Hadar, Ethiopia.Thought to be an adult female was 25 years old, height about 107 cm, weight 28 kg. findings form the framework (40%), pelvis, femur and tibia. Estimate 3.2 million years old.
AL333, "The First Family", Australopithecus afarensis?.discovered in 1975 by Donald Johanson's team at Hadar, Ethiopia.Estimate 3.2 million years old.
"Laetoli footprints", Australopithecus afarensis?. found (only) a series of two or three footprints of Australopithecus hominid, was discovered by Paul Abell at Laetoli, Tanzania, Africa, in 1978.Estimated 3.7 million years old.
AL444-E, Australopithecus afarensis. Discovered by Bill Kimbel and Yoel Rak in 1992 in Hadar, Ethiopia. The findings of tongkorak nearly complete (70%) premises 550 cc volume. estimated 3 million years old.
KNM-WT40000, Kenyanthropus platyops. Discovered by Justus Erus in 1999 in Lomekwi, Kenya, an estimated 3.5 million years old.
"Taung Child", Australopithecus africanus. Discovered by Raymond Dart in 1924 at Taung, South Africa. Size of about 410-440 cc volume, was estimated to be 2-3 million epidemic.
TM1512, Australopithecus africanus (first Plesianthropus transvaalensis). Discovered by Robert Broom in 1936 at Sterkfontein, South Africa. The findings form part of the face, upper jaw and cranium.
Sts5, "Mrs Ples", Australopithecus africanus. Discovered by Robert Broom in 1947 at Sterkfontein. Brain volume of about 485 cc.
Sts14, Australopithecus africanus. Discovered by Robert Broom and J. T. Robinson in 1947 at Sterkfontein, an estimated 2.5 million years old.
BOU-VP-12/130, Australopithecus Garhi. Discovered by Yohannes Haile-Selassie in 1997 at Bouri, Ethiopia. The findings form part tengkoran, upper jaw with teeth an estimated 2.5 million years old.
Stw573, "Little Foot", Australopithecus. Discovered by Ron Clarke at Sterkfontein between the years 1994-1997. The findings of the skull, leg bones, arm and hand. Estimated 3.3 million years old.
KNM-WT17000, "The Black Skull", Australopithecus aethiopicus.Discovered by Alan Walker in 1985 in West Turkana, Kenya.
TM1517, Australopithecus robustus (was Paranthropus robustus).Discovered by a schoolboy, Gert Terblanche in 1983 at Kromdraai, South Africa, consisting of skull fragments, 5 pieces of gear, and some skeleton bones. Robustus specimen is the first specimen.
SK48, Australopithecus robustus (was Paranthropus crassidens).Discovered by Fourie in 1950 at Swartkrans, South Africa, a skull, 'female' adult, estimated age of 1.5-2 million years old fossils.
DNH7, "Eurydice", Australopithecus robustus. Discovered by Andre Keyser in 1994 in Cave Drimolen, South Africa. An estimated 1.5-2 million years old.
OH5, "Zinjanthropus", "Nutcracker man ', Australopithecus boisei.Discovered by Mary Leakey in 1959 at Olduvai Gorge, Tanzania, Africa. An estimated 1.8 million years old.
KNM-ER406, Australopithecus boisei. Discovered by Richard Leakey in 1969 at Lake Turkana, Kenya. Estimated 1.7 million years old, the brain volume 510 cc.
KNM-ER732, Australopithecus boisei. Discovered by Richard Leakey in 1970 near Lake Turkana, Kenya. Estimate 1.7 million years old, the brain volume 500 cc.
KGA10-525, Australopithecus boisei. Discovered by A. Amzaye in 1993 in Konso Ethiopia (Suwa and colleagues in 1997). The findings of tengkoran, lower jaw, an estimated 1.4 million years old.
Homo habilis. Found by Leakey in the 1960s in Olduvai, Tanzania;
OH7, "Jinny's Child", was discovered by Jonathan Leakey in 1964, consists of the lower jaw, two cranial fragments of children, some hand bones, an estimated 1.8 million years old.
OH8, discovered in 1960, an estimated 1.8 million years old.
OH13, "Cindy", discovered in 1963, under the form of anger, teeth, pieces of the upper jaw, brain volume 650 cc, an estimated 1.6 million years old.
OH16, "George", was discovered in 1963, found a tooth, part of the skull, brain volume 640 cc, was estimated to be 1.7 million tajun.
OH24, "Twiggy", Homo habilis. Discovered by Peter Nzube in 1968 at Olduvai Gorge, Tanzania, brain volume 590 cc, an estimated 1.85 million years old.
KNM-ER1470, Homo habilis (Homo rudolfiendsis). Ngeneo discovered by Benard in 1972 at Koobi Fora, Kenya, brain volume 790 cc, an estimated 1.9 million years old.
KN-MER1805, "The Mystery Skull", Homo habilis. Discovered by Paul Abel in 1973 in Koobia Fora, Kenya, brain volume 600 cc, an estimated 1.85 million years old.
KNM-ER1914, Homo habilis? Discovered by Kamoya Kimeu in 1973 at Koobi Fora, Kenya, brain volume 570 cc, an estimated 1.8 to 1.9 million years old.
Stw53, Homo habilis. Discovered by Alun Hughes in 1976 at Sterkfontein, South Africa, an estimated 1.5-2 million years old.
OH62, "Dik-dik hominid" Homo habilis. Was found by Tim White in 1986 at Olduvai Gorge, Tanzania, an estimated 1.8 million years old.
"Peking Man Site", Homo erectus (was Sinanthropus pekinensis). Between 1929 and 1937, 14 fractions or part of the cranium, lower jaw 11, a few teeth, skeletons and stone tools found at Zhoukoudian (Choukoutien), near Beijing, China. Was estimated to be 500.000 and 300.000. In 1933 in the same place also discovered a number of fossils of modern humans. The study of human fossils in China conducted by Davidson Black until he died in 1934, and was replaced by Franz Weidenreich place until he left China in 1941. The original fossils disappeared in 1941 (World War II) when sent to the United States, but after the Second World War location (Zhoukoudian) and other locations in China Homo erectus was found again.
OH9, "Chellean Man", Homo erectus. Was found by Louis Leakey in 1960 at Olduvai Gorge, Tanzania, has a 1065 cc brain volume, an estimated 1.4 million years old.
OH12, "Pinhead", Homo erectus. Found by Margaret Cropper in 1962 at Olduvai Gorge, Tanzania, has a brain volume of 750 cc, was estimated to be 600.000 and 800.000 years.
KNM-ER3733, Homo erectus (Homo ergaster). Discovered by Bernard Ngeneo in 1975 at Koobi Fora, Kenya, brain volume 850 cc, which is very similar to the shape of the skull fossil "Peking Man". 1.7 million year age estimates.
KNM-WT15000, "Turkana Boy", Homo erectus (Homo ergaster).Discovered by Kamoya Kimeu in 1984 in Nariokotome near Lake Turkana in Kenya. This finding is a finding that was almost complete skeleton, thought to be the framework seoerang boy was 12 years old, height about 160 cm, the volume of 910-1100 cc brain. the estimated age of 1.6 to 1.8 million years.
Homo antecessor. Found in Atapuerca, Spain, the findings of the face of a child erumur 10-11 years. This fossil is estimated to about 780.000 years old.
"Heidelberg Man", "Maur Jaw", Homo sapiens (arachaic), Homo heidelbergensis. Discovered in 1907 near Heidelberg, Germany, age estimated 400000-700000 years.
"Rhodesian Man", Homo sapiens (archaic), first Homo rhodensiensis. Discovered in 1921 in Broken Hill, Northern Rhodesia, Zambia. Brain volume 1280 cc, the approximate age of 125000-200000 years.
AragoXXI, "Tautavel Man", Homo sapiens (arachaic) Homo heidelbergensis. Discovered in 1971 by Henry de Lumley in Arago, Southern France. Brain volume 1150 cc, estimated age of 400,000 years.
Petralona1, Homo erectus (arachaic), discovered in 1960 by a villager in Petralona, Greece, had a brain volume of 1220 cc, an estimated 250000-500000 years of age.
Atapeurca5, Homo sapiens (arachaic). Discovered in 1992 and 1993 by Juan-Luis Arsuaga at Sima de los Huesos, Northern Spain. Brain volume 1125 cc, an estimated 300,000 years old.
Feldhofer, Neanderthal1, Homo sapiens neanderthalensis.Discovered by Johan Fuhlrot in 1856 in Fieldhofer, Neander Valley, Germany.
"Spy1 & 2", Homo sapiens neanderthalensis. Discovered by Marcel de Puydt and Max Lohest in 1886 at the Grotto of Spy d'Orneau, Belgium, estimated age of 60.000 years.
"Krapina Site", Homo sapiens neanderthalensis. Discovered by Dragutin Gorjanovic-Kramberger in 1899 near Krapina, Croatia, was found in the shape of the teeth, jaw. Gorjanovic published its findings in 1906.
"Old Man", Homo sapiens neanderthalensis. Discovered by Amadee and Jean Bouyssonie in 1908 near La-Chapelle-aux-Saints, France, volume 1620 cc brain, estimated age of 50.000 years.
"Shanidar Site", Homo sapiens neanderthalensis. Discovered by Ralph Solecki, he has found the skeleton of Shanidar Cave 1953-1960, Iraq, estimated age of 40.000 and 70.000.
"Saint-Cesaire Neanderthal." Homo sapiens neanderthalensis.Discovered by Francois Leveque in 1979 near the village of Saint-Cesaire, France, found an almost complete skull, estimated age of 35,000 years.
Homo sapiens from Olduvai. In the 1970's, the Gap of Olduvai, Louis Leakey discovered the remains of a stone cottage believed to 1.7 million years old, where the construction of buildings like this can only be built by Homo sapiens and is still used in some parts of Africa. Leakey concluded that Homo sapiens have lived 1.7 million years apda years ago.
In 1977, Mary Leakey discovered fossil footprints in Laetoly, Tanzania, Africa, found in rock layers is estimated to 3.6 million years old. Findings Mary then studied and studied by a number of experts paleontropologi. (Don Johanson and Tim White), and concluded that the footprints were derived from the footprints of modern humans (Homo sapiens).
"Cro-Magnon Site", Homo sapiens sapiens (modern). Found by a worker at the Cro-Magnon, France on the epidemic in 1868, an estimated age of 28.000 years. Cro-Magnon man lived in Europe is estimated around 30.000 to 10.000 years ago, a brain volume of about 1.600 cc.
LB1 "Hobbit", Homo floresiensis. Discovered by a team from Indonesia and Australia in 2003 in Liang Bua, Flores, Indonesia.The finding of a nearly complete skull and partial skeletons consisting of a leg bone, the pelvic bone. Hand and a few fragments. The findings in the estimate is an adult female skeleton, about 1 meter in height and brain volume is only 417 cc, possibly including Homo erectus, stunted. Age is estimated to 18.000 years.Homo floresiensis in the Liang Bua thought to live around 95.000 to 13.000 years ago, they have used stone tools and fire, hunting pygmy elephants, Komodo dragon, and rats. The experts believe that Homo erectus Homo floresiensis is a pygmy. Some speculation emerged, the stone tools made by Homo sapiens is found (the same tool found was 90.000 to 13.000 years ago), and not the same as artificial stone tools of Homo erectus. Because the evolution of the body from erectus to floresiensis edengan drastic happens, speculation emerged that states that floresiensis evolved from smaller hominids like Dmanisi hominids are found in Georgia who has a brain volume between 600 and 700 cc, smaller than the initial erectus (800-900 cc ). prof. Teuku Jacob says that LB1 is not a new species but a modern human race "Australomelanesid" which was 1.300 to 1.800 years ago.
soloensis Homo (man of Solo). This type of early human fossils discovered by von Koeningswald and Weidenrich in 1931-1934 Solo river valley. The fossils were found in the form of the skull. Of brain volume, it is known that this is a kind of human (Homo), no longer the ape-man (Pithecanthropus).
wajakensis Homo (humans from Wajak). This type of early human fossils found by Dubois in 1889 in an area close Wajak Tulungagung, East Java. Human species is capable of making tools and bones. They also have to know how to cook food.
(Map 1. Placemark Wajak, East Java, Indonesia)
Homo (human). Hominid fossil Homo species is young compared to most other early human fossils. Also called Homo erectus (upright man) or Homo sapiens (intelligent or wise man). Stratifigrafi manner, these fossils are known in Notopuro layer. Based on the age of topsoil, estimated age of fossil Homo vary greatly, between 25.000 to 40.000 years. Homo traits as follows: 130-210 cm tall; the brain is more developed than Meganthropus and Pithecanthropus; chewing muscles, teeth and jaws have shrunk; forehead bulges have been reduced and chin; a discrete and Austramelanosoid Mongoloid race. Trinil2, "Java Man", "Pithecanthropus I", Homo erectus (Pithecanthropus erectus first / Human ape walking upright).Discovered by Eugene Dubois in 1891 in the Trinil, Indonesia, the brain volume of 940 cc. estimated age of 700.000 years. Some experts believe it is fossils fossils of modern humans. Fossils of a jaw bone, the top of the skull, jaw and leg bones.
(Maps 2 and 3. Location of Trinil, Indonesia)
Sangirang2, "Pithecanthropus II", Homo erectus. Discovered by G. H. R. von Koeningswald in 1937 at Sangiran, Central Java, Indonesia, has a brain volume of 815 cc. These fossils are very similar to the Pithecanthropus I.
Sangiran17, "Pithecanthropus VIII", Homo erectus. Discovered by Tukimin (Javanese) in September 1969 at Sangiran, Central Java, Indonesia. The fossil is the most complete cranium findings, and also a complete erectus in Java, volume 1000 cc brain, estimated 700000-800000 years of age.
(Map 4. Location of Sangiran, Central Java, premises)
mojokertensis Pithecanthropus (ape man from Mojokerto). This type of early human fossils discovered by von Koeningswald near Mojokerto, East Java, in 1936. Fossilized skull of children. The fossil was called Pithecanthropus robustus.
soloensis Pithecanthropus (ape-man from Solo). This type of early human fossils discovered by von Koenigswald and Oppenorth in Ngandong and Sangirang, Solo river, between the years 1931-1933. Fossil of the skull and bone dry.
Pithecanthropus (ape man). Hominid fossil species Pithecanthropus was an early human species most commonly found in Indonesia. Stratifigrafi manner, known fossils in a layer and Kabuh Pucangan. Based on the age of topsoil, estimated age of fossil Pithecanthropus vary greatly, between 30.000 to 2 million years. Pithecanthropus characteristics as follows: her height is approximately 165-180 cm; body upright, but not setegap Meganthropus; thick brow ridge and the crosswise along the temples; chewing muscles are not as strong as Meganthropus; wide nose and chin; varied diet of plants and meat game animals.
Meganthropus palaoejavanicus. Meganthropus palaoejavanicus the giants of ancient Javanese. Hominid fossils are the oldest kind ever found in Indonesia. The inventor Ralph von Koeningswald Sangirang village, Central Java, Indonesia. The fossils were found in the form of the lower jaw and upper jaw and teeth loose. By way of stratigraphy, fossils are known to be at Pucangan layer. Based on the age of topsoil, estimated fossil Meganthropus palaoejavanicus berumu 1-2 million years. The characteristics of Meganthropus palaoejavanicus as follows: well-built with sharp protrusions on the back of the head; thick-boned cheeks, forehead with a prominent bulge; no chins; chewing muscles, teeth and jaws large and strong; food plant species.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar