Tinggal satu tiket
Seberkas cahaya telah menyelinap di sela jendela kamar kos ku. Jarum jam dinding menunjukkan angka 7. namun aku belum saja sadar dari tidur. Dering telepon membuatku harus membuka mata yang mengganggu tidurku saja. Setengah jam lebih aku berbincang dengan temanku, juga setengah sadar juga waktu itu. Setelah ku tutup telepon itu tangan ku mulai olahraga pagi membalas sandek yang salah satunya dari kak A yang berisikan bahwa nanti jam 9 aku akan diajak seminar di (JHK). Sontak mataku terbelalak.
Ku balas ( ada kak. Jam kuliah tapi nanti jam 3 sore.Kalo kuliah pagi libur. Tapi aku nggak ada motor+temennya yang satu semester denganku).
(kalo gitu tak jemput ya. Soalnya kampus kita cuma diwakili 5 orang saja. Tiketnya Terbatas dan ini ada.satu dek.itu kalo.kamu mau)
oki doki mas. Jawab ku.
Aku bergegas nyuci baju dan nyetrika 3 helai baju dan mandi. Tepat pukul 08.45 wib aku sudah siap. Ponsel ku bergetar tanda sandek masuk dari kak A yang tahun ini menjabat sebagai ketua KSR Kampusku. (sudah siap?) .
Ku balas (sudah kak). Tak lama aku ke depan dia sudah berada di dpan kos ku. Sesampai ditempat...
Mana yang lain kak? Tanya ku.
(Nanti dek, kita ngisi.folmulir dulu yuk)ajak kak A.
aku dan kak A berjalan ke depan gedung, terasa seperti sepasang pasangan muda yang menghadiri resepsi,begitu formal pakaian yang ada disekitarku. Kak A juga bertemu dengan beberapa temannya. Aku yang ngintil dibelakangnya hanya ikut-ikutan saja jika ada teman kak A yang mengajakku jabat tangan. Kita berdua masuk ke dalam gedung dan tak sedikit orang menatap ke arah ku dan kak A. Pipiku terasa panas dan mungkin saja pipiku menjadi merah. Aku duduk bersebelah dengan kak A. Beberpa menit ku hirup napas,
kak A bertanya (faham enggak judul yang akan dibahas swminar ini) .
Entah betapa bodohnya aku atau terlalu jujurnya ku jawab (tidak) namun dalam hatiku berkata aku faham sedikit maksud dari IcID. Namun sebelum kak A mengeluarkan suara untuk menjelaskan. aku cepat berkata (aku sedikit mengerti apa arti judul ini kak,namun jangan tanya ke aku dulu karena aku jua belum pasti benar atau tidak pengertian yang sudah ada di dalam otakku.ini) kak A lalu tersenyum dan berkata ( jangan takut mengemukakan pendapat, apapun itu argumenmu dalam diskusi pasti akan melatih mental dan bicaramu.)dan.... Lain-lain.
Begitu banyak masukan dari.kak A yang membuatku merasa senang karena bermbah ilmu dan wawasan meskipun materi ini tak keluar dalam ujian. Tak muat jika ku.copy pastle omongan dari kak A.Pada intinya aku yang udah dewasa ini harus bisa merubah sikap.
Usai acara kak A mengajakku ke masjid. Setlah ke maajid kita bertemu dengan 3 angota yang lain yang sempat terpisah tempat duduk karena keterlambatnnya dengan kami. Yaitu kak M ,kak I,dan mbak E. Merka semua kakak tinggat semester diatasku.hanya aku saja yang terkecil. Aku diajak kak.A menghamipiri.mereka. Sesampai.ditempat salah satu dari mereka komplain sertifikat belum turun usai seminar. (mana mas. Jangan cuma berni bawa cewek doang dong) kata kak I dengan maksud menggoda. Kak A yang memegang sebagai ketua menjelaskan dengan satai. Lalu kita bersama-sama pulang menuju tempat membeli.es buah dan jajanan. Ya... Swmua senang hari ini... Kita bersama untuk bahagia...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar