MANUSIA KAIDAH SOSIAL DAN KAIDAH AGAMA

JENIS  DAN  FUNGSI  KAIDAH  SOSIAL  DAN  KAIDAH
AGAMA  DALAM  KEHIDUPAN

A.Manusia Kaidah Sosial Dan Kaidah Agama.
   
        Pada umumnya manusia ketika di lahirkan dia hanya seorang diri,seperti yang kita ketahui bahwa manusia yang pertama adalah Adam. Ketika adam hadir di dunia dia seorang diri ,bahkan kehadirannya di
dunia ini tampa sehelai kainpun yang menutupi tubuhnya,maka oleh sebab itu dengan perjalanan waktu tertentu ,akhirnya Allah SWT ,mentaqdirkan untuk melengkapi kehidupan Adam dengan menghadirkan Hawa sebagai pendamping Adam.
        Kalau kita lihat ceritera-ceritera tentang manusia yang hidup menyendiri seperti misalnya ceritera Robinson Crusoe yang di ceritakan sebagai manusia yang hidup sendiri. Kemudian muncul lagi tokoh  “Friday” sebagai teman Robinson  Crusoe walaupun temannya itu pria juga .ternyata dengan adanya dua orang yang menyatakan hidup sendiri ,membuktikan bahwa pengarang sudah mempunyai perasan tentang kehidupan bersama antar manusia.
       Hidup menyendiri mungkin hanya sesaat saja ,mungkin suatu saat akan kembali keoada saudara atau keluarga ,sebab hidup sendiri itu bersifat temporer.
       Manusia memang di ciptakan oleh Allah SWT,dengan akal dan fikiran yang sempurna,namun manusia tidak dikaruniai tuhan dengan alat –alat fisik yang cukup untuk dapat hidup sendiri. Seperti misalkan harimau di karuniai oleh tuhan  kuku yang cukup dan taring  untuk mencari makan sendiri.
Namun manusia hanya di beri alat untuk brtahan yang sangat ampuh dan istimewa yaitu jauh lebih ampuh dari pada alat hewan, yaitu akal dan fikiran yang di mamfaatkan untuk mencari alat materil yang di gunakan untuk kehidupan.

        Maka dari itu bahwa manusia jika hidup terkuryng sendiri tampa ada impormasi dari manpun akan menimbulkan terganggu jiwanya.oleh sebab itu Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain,atau disebut gregariousness dan karena itu manusia juga di sebut social animal (=hewan social; hewan yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama).
         Mubungan antara manusia dengan manusia ialah yang terpenting adanya reaksi atau pengaruh dari hubungan tersebut ,baik reaksi itu bersifat fositiv ataupun bersifat negative.Sebab sesuai dengan Fithrahnya bahwa manusia sejak di lahirkan sudah mempunyai dua hasrat atau keinginan pokok yaitu:
a.    Keinginan untuk menjadi satu dengan nmanusia lain di sekelilingnya ( yaitu                  masyarakat )
b.    Keinginan untuk manjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
 
        Untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan kedua lingkungan tersebut maka manusia di tuntut untuk menggunakan akal dan  fikirannya.sehingga akan menimbulkan kelompok-kelompok sosial atau social group dalam kehidupannya.adapun yang di namakan kelompok-kelompok sosial yang memenuhi persyaratan tertentu ialah :
       1.setiap angota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebahagian dari          kelompok yang bersangkutan.
       2.ada hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya,dalam kelompok itu.
       3.ada satu paktor yang dimilikimbersama oleh anggota kelompok. Sehingga hubungan semakin erat dengan tujuan dan kepentingan yang sama ,idielogi politik yang sama dan menjadi pemersatu.
       4.berstruktur,berkaidah dan mempunyai pola perilaku.
    
          Dilihat dari jenisnya kelompok-kelompok social terdiri dari :
1.    Klasifikasi tipe-tipe kelompok social.
     
       Seorang sosiolog jerman yaitu Georg Simmel mengambil ukuran besar kecilnya jumlah anggota kelompoknya serta interaksi social dalam kelompok tersebut.
       Dalam analisanya Gerg Simmel membentuk kelompok kecil yang terdiri satu orang  sebagai pokus hubungan social yang di sebut monad lalu di kembangkan dengan meneliti kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang yaitu “dyad”serta “triad” dan kelompok-kelompok kecil lainnya.untuk perbandingan,analisa tersebut kemudian di perkenbangkan lebih jauh oleh Leopold Von Wiese dan Howard Becker.
Ukuran lain yang di ambil adalah atas dasar derajat interaksi social dalam kelompok tersebut .
       Beberapa sosiolog memperhatikan pembagian atas dasar kelompok-kelompok dimana anggotanya saling kenal mengenal ( face-to-face group-ings),contoh misalnya keluarga,rukun tetangga dan desa ,dengan kelompok-keompok  social kota-kota,korforasi dan Negara,di mana anggouta-anggoutanya tidak mempunyai hubungan yang erat.Ukuran tersebut di atas ,kemudian oleh sosiolog-sosiolog seperti F Stuart Chapin,di perkembangkan lebih lanjut dengan memperhatikan tinggi rendahnyaderajat eratnya hubungan antara anggouta kelompok tersebut.
2.  Kelompok-kelomppok Sosial dipandang dari sudut individu:
      Seorang warga dari masyarakat yang masih sederhana susunannya,secara relative menjadi anggouta pula dari kelompok-kelompok kecilsecara terbatas.misalnya atatas dasar kekerabatan ,usia,sex dan kadang perbedaan pekerjaan atau kedudukan ,maka akan memberikan sesuai dengan kedudukan atau prestige sesuai denfan adapt istiadat,adapun yang paling penting bnahwa keanggotaan pada kelompok-kelompok social
      ( termasuk,pada masyarakat-masyarakatyang masih sederhana)
tidak selalu bersifat sukarela.

3.  In-group dan Out-group
       Dalam proses socialization, orang mendapatkan pengetahuan antara ”kami”-nya dengan “mereka”-nya dan bahwa kepentingan suatu kelompok social serta sikap-sikap yang mendukungnya terwujud dalam pembedaan  kelomnpok-kelompok social tersebut yang dibuat oleh individu.
        Kelompok-kelompok social dengan mana individu meng-indetifikasikan dirinya,merupakan in-group-nya. Jadi jika kelompok social merupakan “in-group”atau tidak bagi individu .
        bersifat re;atif dan tergantung pada situasi social tertentu .out group diartikan oleh individu sebagai kelompok yang menjadi lawan in-group-nya,yang di hubungkan dengan istulah”kami atau kita”dan “mereka”misalnya “kita warga R.T. 00I “sedangkan”mereka warga R.T. 002.
       Sikap ini di dasarkan pada factor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggotanya. Sikap ini selalu di tandai dengan suatu kelainan yang berwujud suatu antaginisme atau antipati. Perasaan in-group dan out-group atau perasan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar sikap yang dinamakan enthno-centrisme.

4.  primary group dan secondary-group
       Di dalam klasifikasi kelompok social ,pembedaan yang luas dan fundamentil adalah pembedaan antara kelompok kecil dimana hubungan antara anggotanya rapat sekali di suatu pihak ,denga kelompok yang lebih besar di pihak lain.
       Charles Horton Cooley mengemukakan perbedaan antara primary group dengan secondary group yang  di tulis dalam karyanya yang ber judul social Organization pada tahun 1909.
       ini dapat di terjemahkan dengan istilah “kelompok utama “ dan kelompopk sekunder”

5. Gemeinschaft dan Gesellschaft
     Asal mula dari buah fikiran Charles Horton Cooley tentang primary group,dapat di kembalikan pada buah fikiran yang telah di kemukakan oleh Frdinand Toninies tentang Gemein-schaft dan Gesellschaft.
     Hubungan positif antara manusia selalu bersifat Gemeinschftlich. Adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan bathin yang murni dan bersifat alamiyah serta bersufat kekal. 
      Dasar hubungan tersebut ialah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah di kodratkan; kehidupan tersebut dinamakan juga bersifat  nyata dan organis,sebagaiman dapat di umpamakan dengan organ tubuh manusia atau hewan .
      Dan juga akan di jumpai dalam keluarga ,kelompok kerabatan ,rukun tetangga dan lain sebagainya.
Gesellschaft merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek,bersifat sebagai suatu bentuk dalam fikiran belaka ( imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis sepaerti sebuah mesin. Bentuk ini terdapat dalam hubungan perjanjian  yang berdasarkan ikatan timbale-balik ,misalnya ikatan antara pedagang ,organisasi dalam suatu pabrik atau industri dan lainsebagainya.
      Tonnies menyesuaikan kedua bentuk kehidupan bersama manusia yang pokok tersebut diatas,dengan dua bentuk kemauan azasi dari manusia. Yaitu Wesenwille adalah bentuk kemauan yang di kodratkan ,yang timbul dari keseluruhan kehidupan alami.jadi perasan dan akal merupakan kesatuan dank e dua-nya terikat pada kesatuan hidup yang alamiyah dan organis. Sedangkan Kurwille adalah bentuk kamuan yang di pimpinoleh cara berfikir yang di dasarkn pada akal. Serta kemauan yang di tujukan pada tujuan-tujuan yang tertentu dan yang rasionil sifatnya, terhadap tujuan-tujuan mana ,unsure-unsur kehidsupan linnya hanya berfunsi sebagai alat belaka.Wesenwille selalu menimbulkan Gemeinschaft, sedangkan Kurwille selalu menjelmakan Gesellschaft.

          Jadi kalau penulis membaca dari keterangan di atas bahwa,apaun bentuk nya manusia adalah kaidah sosoial yang paling pokok .
      Namun juga manusia sebagai makhluk yang telah di ciptakan oleh Allah swt ,dalam bentuk yang sempurna maka oleh sebab itu wajar saja saja kalu manusia dengan kesempurnaan fisik dan dengan akal fikiran ,manusia adalah termasuk kaidah Agama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar