Gaya Bahasa di dalam bahasa Indonesia
(Sumber:Mr. Agus, Bahasa Indonesia teach for Class IX semester 2)
Pengertian
Gaya bahasa adalag cara berbahasa dengan tujuan untuk menimbulkan kesaan tertentu pada pendengar atau pembacanya.
Macam-macam gaya bahasa antara lain:
Contoh Sinekdok pars pro toto:
Style of language in the Indonesian language (Source: Mr. Agus, Indonesian teach Class IX for the semester 2) Understanding
Style of languege in the Indonesian language is way of speaking in order to induce certain kesaan the listener or reader. Various kinds of style are:
Examples of pars pro toto Sinekdok:
If 'is a dark silent night,
If 'is a tranquil rice field,
Kalau'lah asleep at the mace,
Akh, thou nan still weak wave.
.................................................. ............
Rustam Effendi, sparks reflection
Meanwhile, when the loop was found at the end of the line is called epifora.
Epifora example:
(Sumber:Mr. Agus, Bahasa Indonesia teach for Class IX semester 2)
Pengertian
Gaya bahasa adalag cara berbahasa dengan tujuan untuk menimbulkan kesaan tertentu pada pendengar atau pembacanya.
Macam-macam gaya bahasa antara lain:
- Personifikasi (Gaya Insanan), gaya bahasa yang menganggap sesuatu benda dapat berbuat atau berbicara seperti manusia.
- Ingat ranting, berkuping nyaring
- Ingat batu, pandai berkata
- Lonceng berbunyi, memanggil siswa untuk berkumpul
- Metafora, gaya bahasa yang mengandung perbandingan yang sejajar atau memiliki kesamaan.
- Raja siang bersinar di ufuk timur
- Dewi malam keluar dari peraduannya
- Kepercayaan kepada diri sendiri meluap seperti ruap bibir
- Hiperbola, gaya bahasa yang melukiskan suatu peristiwa atau keadaan secara berlebihan.
- Selama ini, ia bekerja membanting tulang, memeras keringat untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
- Air mata menganak sungai
- Pelawak itu berhasil mengocak-ngocak perut penonton
- Film drama rumah tangga itu berhasil mengguncang-guncang perasaan penontonnya.
- Klimaks, gaya bahasa penegasan dengan menyebutkan beberapa hal berturut-turut yang makin lama makin menghebat.
- Sepeda, becak, motor, mobil menghiasi keramaian lalu lintas di kota ini.
- Jangankan harta benda, ragaku, jiwaku pun kupertaruhkan
- Perempuan itu sedih, sengsara, dan merana hidupnya.
- Antiklimas, gaya bahasa penegasan dengan menyebutkan beberapa hal berturut-turut yang makin lama makin menurun
- Gedung-gedung, rumah-rumah, gubuk-gubuk semuanya menutup pintu
- Jangankan berdiri, duduk, bahkan bergerak pun ia tidak mampu
- Sawahnya, rumahnya, ternaknya semua telah dijualnya.
- Repitisi, gaya bahasa penegasan dengan cara mengulang-ngulang kata atau kalimat
- Jangan cemas, dia pasti datang lagi, percayalah, dia pasti datang lagi
- Meskipun tidak lulus, engkau jangan putus asa, sekali lagi jangan putus asa
- Tenanglah, tenanglah, nanti aku yang membereskan
- Paradoks, gaya bahasa yang menyebutkan dua hal bertentangan padahal sebenarnya tidak.
- Pak Heru memang kaya, tetapi miskin batinnya
- Sering aku kesepian di kota besar yang ramai ini.
- Wajahnya tampak seram, tetapi hatinya seputih salju
- Antitesa, gaya bahasa yang memakai kata-kata berlawanan arti untuk menegaskan maksud.
- Besar kecil, tua muda, laki-laki, perempuan, semuanya menghadiri pertunjukan itu
- Diam tetapi bekerja keras itulah contoh yang baik
- Memang sudah menikah, tetapi tidak mau memberi nafkah
- Efemisme, gaya bahasa yang menggunakan kata-kata yang disusun sedemikian rupa agar lebih halus dan lebih sopan didengar.
- Memang nenekku sudah kurang pendengarannya
- Rasanya pemuda itu telah bertukar akal
- Hasil ulanganmu kurang memuaskan
- Ironi, gaya bahasa yang dipergunakan untuk menyindir secara halus lawan bicaranya.
- Lekas betul abang pulang hari ini. Sekarang baru pukul dua belas malam
- Aduh, manis benar kopi ini, Rina! Mungkin belum kau beri gula
- Wah bagus benar tulisanmu, Rina!Hampir-hampir tidak bisa dibaca.
- Sinisme, gaya bahasa yang dipergunakan untuk menyindir secara lebih kasar.
- Mual perutku mendengarkan nasihatmu!
- Jijik aku melihat si hidung belang itu!
- Muntah aku melihat tingkah lakumu!
- Sarkasme, gaya bahasa yang menyindir lawan bicaranya dengan cara amat kasar sehingga menyakitkan hati.
Contohnya:
- Memang otak udang isi kepalamu itu!
- Hai Bedebah, belum juga kau keluar dari ruangan ini!
- Dia memang pernah minggat dari sini.
- Metonimia, gaya bahasa yang mempergunakan kata yang berasosiasi dengan suatu benda.
- Cinta lebih tinggi daripada singgasana
- Ibu tadi membawa Kartini dari Sekolah
- Pernahkah Anda membaca Pertiwi?
- Jati membeli levis
- Pleonasme, gaya bahasa yang memberikan keterangan terhadap suatu kata yang sebenarnya telah mengandung keterangan.
- Nelayan itu mengurangi samudera yang luas
- Kapal terbang itu jatuh dari atas ke bawah sehingga hancur berkeping-keping
- Sebenarnya dia telah mendengar berita itu dengan telinganya sendiri
- Inversi, gaya bahasa yang menarik perhatian dengan cara membalik susunan
- Cakap benar pemuda itu.
- Itulah mahkota pengetahuanku.
- Memang tidak punya malu anak itu.
- Litotes, gaya bahasa yang mempergunakan kata yang berlawanan arti dengan tujuan untuk merendahkan diri.
- Sudikah Tuan singgah ke gubuk kami?
- Terimalah hadiah yang kurang berarti ini dengan tangan terbuka
- Pertolongan apakah yang Tuan harapkan dari saya yang bodoh ini
- Simbolik, gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan lambang-lambang.
- Berhati-hatilah berbicara dengan bunglon itu!
- Janganlah engkau tertipu oleh si kancil itu!
- Hendaknya jangan sampai terperangkap oleh lintah darat itu.
- Koreksi, gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu dengan salah lalu dibetulkan lagi.
- Selamat pagi anak-anak, maaf selamat sore
- Ayah sedang bekerja, bukan, sedang tidur.
- Silakan duduk Tuan, maaf, silakan makan.
- Retoris, gaya bahasa dengan mengajukan pertanyaan yang tidak perlu dijawab, untuk menarik perhatian.
- Inikah yang kamu maksud kerja?
- Mungkinkah kalian pandai tanpa belajar?
- Siapakah yang tidak mengakui bahwa Tuhan itu Maha Tahu?
- Asosiasi, gaya bahasa dengan membandingkan sesuatu benda dengan yang telah disebutkan dengan benda lain. Pada umumnya asosiasi menggunakan kata penghubung.
- Hatinya sedih bagai diiris-iris pisau
- Semangatnya keras seperti baja
- Mukanya pucat bagai mayat
- Sinekdok, gaya bahasa yang menyebutkan sesuatu benda.
Contoh Sinekdok pars pro toto:
- Sudah lama aku tidak melihat batang hidungmu
- Tak puasnya ia memandang tubuh yang kecil montok itu.
- Bu Tina membeli tiga ekor ayam untuk disembelih.
Sedangkan bila penyebutan itu seluruhnya tetapi yang dimaksudkan sebagian disebut Sinekdok totem pro parte.
Contoh Sinekdok Totem Pro Parte:
- Indonesia mendapat piala emas dalam Asian Games tahun ini
- Pada hari itu bangsa Indonesia mengumumkan kemerdekaannya.
- Letusan bom di Nagasaki sungguh telah menggoncangkan dunia.
- Paralelisme, gaya bahasa per ulangan yang terdapat di dalam sajak. Bila perulang itu terdapat pada awal baris disebut anafora.
Kalau 'lah diam malam yang kelam,
Kalau 'lah tenang sawah yang lapang,
Kalau'lah lelap orang di lawang,
Akh, engkau nan masih lemah melambai.
..............................................................
Rustam Effendi, Percikan Permenungan
Sedangkan bila perulangan itu terdapat pada akhir baris disebut epifora.
Contoh epifora:
Kalau kau mau, ia akan datang.
Bila kau pinta, ia akan datang
Jika kau kehendaki, ia akan datang
- Retisentia, gaya bahasa yang menyembunyikan sebagian pikiran atau perasaan untuk menarik perhatian.
Wajah yang senantiasa jernih lembut pada pemandangan itu..........................
Memang dia amat bijak sana lagi pula...........
Tentu saja peristiwa itu membuat Nani..................
- Tautologi, gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu dengan cara menyebutkan dua kaya yang searti.
- Peristiwa itu tidak saya inginkan, tidak saya harapkan
- Kehadirannya tidak saya panggil, tidak saya undang.
- Cintanya telah berurat berakar.
- Asindeton, gaya bahasa yang penyebutannya beberapa hal secara berurutan tanpa menggunakan kata sambung.
- Kaya, miskin, pandai, bodoh, sama saja di hadapan Tuhan.
- Sedih, sakit, susah telah menjadi untungya selama ia dalam perantauan
- Kesulitan, kegagalan adalah makanan bagi wiraswastawan
- Polisindeton, gaya bahasa yang penyebutannya menggunakan kata sambung.
- Orang tuaku dan kakak-kakaku dan adik-adikku berdoa untuk keberhasilanku
- Kedua tangannya dan kedua kakinya sangat manis dan lucu bentuknya.
- Lelah saat aku bekerja dan hidup dan tidak terganggu.
- IN ENGLISH (with google translate Indonesian- English)
Style of language in the Indonesian language (Source: Mr. Agus, Indonesian teach Class IX for the semester 2) Understanding
Style of languege in the Indonesian language is way of speaking in order to induce certain kesaan the listener or reader. Various kinds of style are:
- Personification (Insanan Style), a style that is considered something an object can do or talk like humans.
- Remember twigs, ears loud
- Remember the rock, clever to say
- Bell rang, summoning students to gather
- Metaphor, a style that contains a comparison of parallel or similar.
- King day shining on the eastern horizon
- Goddess of the night out of the dusk
- Confidence in yourself as scum overflow lip
- Hyperbole, a style that depicts an event or state of excess.
- During this time, he worked hard, sweated to make ends meet.
- Son's river of tears
- Comedian managed to shake the audience belly
- Domestic drama that managed to shake the feeling the audience.
- Climax, stylistic assertion by stating a few things in a row that grew in intensity.
- Bicycles, tricycles, motorcycles, cars adorned heavy traffic in this city.
- Never mind the property, my body, my soul was stake
- Women's sad, miserable, and miserable life.
- Antiklimas, stylistic assertion by stating a few things in a row that more and more decreased
- Buildings, houses, huts are all close the door
- Let stand, sit, even he was not able to move
- Their fields, homes, livestock have all been sold.
- Repitisi, stylistic assertion by repeating words or phrases.
- Do not worry, he'll come again, believe me, he'll come again
- Although it does not pass, you do not despair, once again do not despair
- Calm down, calm down, I'll take care
- Paradoxically, a style that says two contradictory things when they are not.
- Mr Heru is rich, but impoverished inner
- Often I was lonely in the big city is bustling.
- Her face was grim, but his heart as white as snow
- Antithesis, a style that uses words to make a point opposite meaning.
- Large and small, young and old, men, women, all attending the show
- Silent but hard work that's a good example
- Had been married, but do not want to give a living
- Efemisme, a style that uses words that are arranged in such a way that is more subtle and more polite to be heard.
- Indeed, my grandmother had less hearing
- It was the young man has exchanged reasonable
- The results are less satisfactory your test
- Irony, a style that is used to gently satirize his interlocutor.
- Well my brother came home early today. It's only midnight
- Alas, this coffee is sweet, Rina! You may not give sugar
- Wow really good writing, Rina! Was almost unreadable.
- Cynicism, a style that is used to satirize the more rugged.
- Listens to my stomach queasy!
- I was disgusted to see that the johns!
- Vomiting I see your behavior!
- Sarcasm, satirical style that his interlocutor with a very rough manner so painful.
- It's pea-brain that your head!
- Hey bastard, have not you come out of this room!
- He's never run away from here.
- Metonymy, a style that uses words that are associated with an object.
- Higher than the throne of love
- Ibu Kartini had brought from school
- Have you read the Earth?
- Teak buy levis
- Redundance, a style that provides information about a word that actually contain the details.
- Fishermen to reduce the vast ocean
- The planes that fall from the top down so shattered
- Actually, he had heard the news with his own ears
- Inversion, a style that attracts attention by inverting the arrangement
- Properly qualified young men.
- That is the crown of my knowledge.
- Does not have a shy child.
- Litotes, a style that uses the word in the opposite sense in order to humble himself.
- Would Mr drop into our hut?
- Please accept this gift which means less open-handed
- Help if the Lord expect of me that is stupid
- Symbolic language that describes the style of something with symbols.
- Be careful to speak with a chameleon!
- Do not be fooled by the deer that!
- Should not be trapped by the moneylender.
- Correction, a style that reveals something wrong and then corrected again.
- Good morning children, good afternoon sorry
- Dad was working, rather, was sleeping.
- Please sit down sir, excuse me, please eat.
- Rhetorical style of the language by asking questions that do not need to be answered, to attract attention.
- Is this what you mean work?
- Could it be that you are clever without learning?
- Who would not acknowledge that God is omniscient?
- Association, the style of language by comparing the object with something that has been mentioned by other objects. In general, using conjunctive association.
- His heart is sad like a knife sliced
- Her spirit was as hard as steel
- His face was pale like a corpse
- Sinekdok, a style that says one thing.
Examples of pars pro toto Sinekdok:
- I have not seen your nose sticks
- Not satisfied he looked at the plump little body.
- Mrs. Tina bought three chickens for slaughter.
- Meanwhile, when the mention of it entirely, but that meant some so-called totem Sinekdok pro parte.
- Indonesia received the gold trophy in this year's Asian Games
- On the day of Indonesia declared its independence.
- The eruption of the Nagasaki bomb really had to shake the world.
- Parallelism, looping style of language contained in the poem. When repeat was found on the beginning of a line is called anaphora.
If 'is a dark silent night,
If 'is a tranquil rice field,
Kalau'lah asleep at the mace,
Akh, thou nan still weak wave.
.................................................. ............
Rustam Effendi, sparks reflection
Meanwhile, when the loop was found at the end of the line is called epifora.
Epifora example:
- If you want, it will come.
- If you were asked, he would come
- If you want, it will come
- Retisentia, a style that hides some thoughts or feelings to attract attention.
- The face is always clear, soft on the scene ..........................
- Indeed she is very wise there anyway ...........
- Of course it makes Nani events ..................
- Tautology, a style that says something in a way synonymous mentions two wealthy.
- I do not want that event, I do not expect
- Presence is not my call, I did not invite.
- Her love had been entrenched.
- Asindeton, a style that is mention a few things in sequence without use conjunctions.
- Rich, poor, smart, stupid, just the same before God.
- Sadness, pain, difficult as long as he has been in the overseas profit
- Difficulties, failure is food for entrepreneurs
- Polisindeton, a style that mention use of the conjunction.
- My parents and brothers and sisters and pray for my success
- Both hands and both feet are very cute and funny shapes.
- Tired as I work and live and uninterrupted.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar