AIR MATA SAMPUL RINDUKU

Menulis adalah caraku menyampaikan rindu
Kata-kataku bertaburan seperti gerimis
Di laptop ini tempat ku mendekap kasih sayang
Jemari ini berlari di atas keyboard.
Di pagi hari ku membuka mata dari mimpi yang menghabiskan waktu beribu-ribu detik
Aku lebih suka menghitung waktu dengan detik dari pada menit
Teringat selalu diingatanku, Sakit ku rasa.
Di malam hari ku pejamkan mata bersama bintang - bintang di langit
Sepintas mengingatmu, Masih ku dapatkan rasa itu
perih rasa hatiku.
Dalam keramaian suasana aku butuh ketenangan jiwa
tanah pun basah mengguyur desa senja ini
sebasah pipi ini saat membayangkan ditinggal olehmu
tak mampu menyirami jiwaku yang kering kerontang karena duka
sepertinya kemarau panjang melanda jiwaku
mungkin sepanjang jarak dan waktu yang tak pernah kita bertemu
semangatku tuk meraih mimpi buyar karena memikirkanmu
Akankankah aku pergi seorang diri
Tanpa bayang-bayang mu yang akan menemani .
Kegagalan cinta yang membawa kekecewaan ini
Kuharap masih bisa ku menghibur diri
Kutulis puisi ini agar dunia mengerti jiwa ini bersedih
Ah ,,aku harus kuat..
Tak ada gunanya aku terus bersedih
Tak ada gunanya aku meratapi semua ini
Semua pasti ada hikmahnya
Allah pasti menetapkan rencana yang indah untukku
Ku coba tersenyum mulai sekarang dan untuk hari esok
Aku yakin aku pasti bisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar