FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN

1. PASSAGE (JALAN LAHIR)

image Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal

Adalah jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina.

Agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal

Rongga-rongga panggul yang normal adalah : pintu atas panggil hampir berbentuk bundar, sacrum lebar dan melengkung, promontorium tidak menonjol ke depan, kedua spina ischiadica tidak menonjol kedalam, sudut arcus pubis cukup luas (90-100), ukuran conjugata vera (ukuran muka belakang pintu atas panggul yaitu dari bawah simpisis ke promontorium) ialah 10-11 cm, ukuran diameter transversa (ukuran melintang pintu atas panggul) 12-14 cm, diameter oblique (ukuran sserong pintu atas panggul) 12-14 cm, pintu bawah panggul ukuran muka melintang 10-10,5 cm.

Jalan lahir dianggap tidak normal dan kemungkinan dapat menyebabkan hambatan persalinan apabila : panggul sempit seluruhnya, panggul sempit sebagian, panggul miring, panggul seperti corong, ada tumor dalam panggul

Dasar panggul terdiri dari otot-otot dan macam-macam jaringan, untuk dapat dilalui bayi dengan mudah jaringan dan otot-otot harus lemas dan mudah meregang, apabila terdapat kekakuan pada jaringan, maka otot-otot ini akan mudah ruptur.

Kelainan pada jalan lahir lunak diantaranya disebabkan oleh serviks yang kaku (pada primi tua primer atau sekunder dan serviks yang cacat atau skiatrik), serviks gantung (OUE terbuka lebar, namun OUI tidak terbuka), serviks konglumer (OUI terbuka, namun OUE tidak terbuka), edema serviks (terutama karena kesempitan panggul, sehingga serviks terjepit diantara kepala dan jalan lahir dan timbul edema), terdapat vaginal septum, dan tumor pada vagina.

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/

Passage terdiri dari :

1. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul)

   a. Os. Coxae

  • Os illium
  • Os. Ischium
  • Os. Pubis

   b. Os. Sacrum = promotorium

   c. Os. Coccygis

2. Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen

Pintu Panggul

(1) Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium, linea inominata dan pinggir atas symphisis.

(2) Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut midlet

(3) Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut outlet

(4) Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan outlet.

Sumbu Panggul

Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang panggul yang melengkung ke depan (sumbu Carus)

Bidang-bidang :

(1) Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas symphisis dan promontorium

(2) Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah symphisis.

(3) Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan dan kiri.

(4) Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis

Stasion bagian presentasi atau derajat penurunan :

a. Stasion 0 : sejajar spina ischiadica

b. 1 cm di atas spina ischiadica disebut Stasion 1 dan seterusnya sampai Stasion 5

c. - 1 cm di bawah spina ischiadica disebut stasion -1 dan seterusnya sampai Stasion-5

Ukuran-ukuran panggul

(1) Ukuran luar panggul :

a) Distansia spinarum : jarak antara kedua spina illiaka anterior superior : 24 – 26 cm

b) Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan dan kiri : 28 – 30 cm

c) Konjugata externa (Boudeloque) 18 – 20 cm

d) Lingkaran Panggul 80-90 cm

e) Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia Tuberum (dipakai Oseander) 10,5 cm

(2) Ukuran dalam panggul :

Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis

1. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis 10,5-11 cm

2. konjugata transversa 12-13 cm

3. konjugata obliqua 13 cm

4. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke promontorium

Ruang tengah panggul :

1. bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm

2. bidang tersempit ukurannya 11,5 x 11 cm

3. jarak antar spina ischiadica 11 cm

Pintu bawah panggul (outlet) :

1. ukuran anterio posterior 10-11 cm

2. ukuran melintang 10,5 cm

3. arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki kurang dari 800

Inklinasi Pelvis (Miring panggul) adalah sudut yang dibentuk dengan horizon bila wanita berdiri tegak dengan inlet 55-600

Jenis Panggul

Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis panggul :

(1) Ginekoid

(2) Android

(3) Antropoid

(4) Platipeloid

Otot - otot Dasar Panggul

Ligamen - Ligamen Penyangga Uterus

  1. Ligamentum Kardinale sinistrum dan dekstrum (Mackendrot) : Ligamen terpenting untuk mencegah uterus tidak turun. Jaringan ikat tebal serviks dan puncak vagina kearah lateral dinding pelvis.
  2. Ligamentum Sacro - uterina sinistrum dan dekstrum : Menahan uterus tidak banyak bergerak Melengkung dari bagian belakang serviks kiri dan kananmelalui dinding rektum kearah os sacrum kiri dan kanan.
  3. Ligamentum Rotundum sinistrum dan dekstrum (Round Ligament) : Ligamen yang menahan uterus dalam posisi antefleksi. Sudut fundus uterus kiri dan kanan ke inguinal kiri dan kanan.
  4. Ligamentum Latum sinistrum dan dekstrum (Broad Ligament) : Dari uterus kearah lateral.
  5. Ligamentum infundibulo pelvikum : Menahan tubafallopi. Dari infundibulum ke dinding pelvis.

2. POWER (KEKUATAN)

- Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu

- Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim

- His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan

- Kontraksi adalah gerakan memendek dan menebalnya otot-otot rahim yang terjadi diluar kesadaran (involuter) dan dibawah pengendalian syaraf simpatik

- Retraksi adalah pemendekan otot-otot rahim yang bersifat menetap setelah adanya kontraksi

- His yang normal adalah timbulnya mula-mula perlahan tetapi teratur, makin lama bertambah kuat sampai kepada puncaknya yang paling kuat kemudian berangsur-angsur menurun menjadi lemah

- His tersebut makin lama makin cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan proses persalinan sampai anak dilahirkan

- His yang normal mempunyai sifat : kontarksi otot rahim mulai dari salah satu tanduk rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal dominan yaitu menjalar ke seluruh otot rahim, kekuatannya seperti memeras isi rahim, otot rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula sehingga terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim, bersifat involunter yaitu tidak dapat diatur oleh parturient,

- Tenaga meneran merupakan kekuatan lain atau tenaga sekunder yang berperan dalam persalinan, tenaga ini digunakan pada saat kala 2 dan untuk membantu mendorong bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut dan diafragma. Meneran memberikan kekuatan yang sangat membantu dalam mengatasi resistensi otot-otot dasar panggul

- Persalinan akan berjalan normal, jika his dan tenaga meneran ibu baik

- Kelainan his dan tenaga meneran dapat disebabkan karena hypotonic/atonia uteri dan hypertonic/tetania uteri

Passage terdiri dari :

1. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul)

a. Os. Coxae

  • • Os illium
  • • Os. Ischium
  • • Os. Pubis

b. Os. Sacrum = promotorium

c. Os. Coccygis

2. Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen

Pintu Panggul

(1) Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium, linea inominata dan pinggir atas symphisis.

(2) Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut midlet

(3) Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut outlet

(4) Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan outlet.

Sumbu Panggul

Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang panggul yang melengkung ke depan (sumbu Carus)

Bidang-bidang :

(1) Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas symphisis dan promontorium

(2) Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah symphisis.

(3) Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan dan kiri.

(4) Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis

Stasion bagian presentasi atau derajat penurunan :

a. Stasion 0 : sejajar spina ischiadica

b. 1 cm di atas spina ischiadica disebut Stasion 1 dan seterusnya sampai Stasion 5

c. - 1 cm di bawah spina ischiadica disebut stasion -1 dan seterusnya sampai Stasion-5

Ukuran-ukuran panggul

(1) Ukuran luar panggul :

a) Distansia spinarum : jarak antara kedua spina illiaka anterior superior : 24 – 26 cm

b) Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan dan kiri : 28 – 30 cm

c) Konjugata externa (Boudeloque) 18 – 20 cm

d) Lingkaran Panggul 80-90 cm

e) Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia Tuberum (dipakai Oseander) 10,5 cm

(2) Ukuran dalam panggul :

Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium, linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis

1. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis 10,5-11 cm

2. konjugata transversa 12-13 cm

3. konjugata obliqua 13 cm

4. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke promontorium

Ruang tengah panggul :

1. bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm

2. bidang tersempit ukurannya 11,5 x 11 cm

3. jarak antar spina ischiadica 11 cm

Pintu bawah panggul (outlet) :

1. ukuran anterio posterior 10-11 cm

2. ukuran melintang 10,5 cm

3. arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki kurang dari 800

Inklinasi Pelvis (Miring panggul) adalah sudut yang dibentuk dengan horizon bila wanita berdiri tegak dengan inlet 55-600

Jenis Panggul

Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis panggul :

(1) Ginekoid

(2) Android

(3) Antropoid

(4) Platipeloid

Otot - otot Dasar Panggul

Ligamen - Ligamen Penyangga Uterus

1. Ligamentum Kardinale sinistrum dan dekstrum (Mackendrot) : Ligamen terpenting untuk mencegah uterus tidak turun. Jaringan ikat tebal serviks dan puncak vagina kearah lateral dinding pelvis.

2. Ligamentum Sacro - uterina sinistrum dan dekstrum : Menahan uterus tidak banyak bergerak Melengkung dari bagian belakang serviks kiri dan kananmelalui dinding rektum kearah os sacrum kiri dan kanan.

3. Ligamentum Rotundum sinistrum dan dekstrum (Round Ligament) : Ligamen yang menahan uterus dalam posisi antefleksi. Sudut fundus uterus kiri dan kanan ke inguinal kiri dan kanan.

4. Ligamentum Latum sinistrum dan dekstrum (Broad Ligament) : Dari uterus kearah lateral.

5. Ligamentum infundibulo pelvikum : Menahan tubafallopi. Dari infundibulum ke dinding pelvis.

3. PASSANGER

Passenger terdiri dari janin dan plasenta

Janin merupakan passanger utama, dan bagian janin yang paling penting adalah kepala, karena kepala janin mempunyai ukuran yang paling besar, 90% bayi dilahirkan dengan letak kepala

Kelainan-kelainan yang sering menghambat dari pihak passanger adalah kelainan ukuran dan bentuk kepala anak seperti hydrocephalus ataupun anencephalus, kelainan letak seperti letak muka atau pun letak dahi, kelainan kedudukan anak seperti kedudukan lintang atau pun letak sungsang

a. Janin.

Kepala janin dan ukuran-ukurannya

Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.

1. Tulang Tengkorak ( Cranium )

a. Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak

b. Bagian tengkorak :

- Os Frontalis

- Os Parientalis

- Os Temporalis

- Os Occipitalis

c. Sutura

- Sutura Frontalis

- Sutura Sagitalis

- Sutura Koronaria

- Sutura Lamboidea

d. Ubun-ubun ( Fontanel )

- Fontanel mayor / bregma

- Fontanel minor

2. Ukuran-ukuran kepala

a. Diameter

- Diameter Occipito frontalis 12 cm

- Diameter Mento Occipitalis 13,5 cm

- Diameter Sub Occipito Bregmatika 9,5 cm

- Diameter Biparietalis 9,25 cm

- Diameter Ditemporalis 8 cm

b. Ukuran Cirkumferensial ( Keliling )

- Cirkumferensial fronto occipitalis 34 cm

- Cirkumferensia mento occipitalis 35 cm

- Cirkumferensia sub occipito bregmatika 32 cm

3. Postur janin dalam rahim

i. Sikap (habitus)

Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam sikap fleksi, di mana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi, serta lengan bersilang di dada.

ii. Letak janin

Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang janin berada terhadap sumbu ibu, misalnya letak lintang di mana sumbu janin sejajar dengan dengan sumbu panjang ibu; ini bisa letak kepala, atau letak sungsang.

iii. Presentasi

Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di bagian bawah rahim yang dapat dijumpai pada palpasi atau pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala, presentasi bokong, presentasi bahu, dan lain-lain.

iv. Posisi

Posisi merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu (maternal pelvis). Misalnya pada letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan, UUK kanan belakang.

b. Placenta.

Placenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap sebagai penumpang atau pasenger yang menyertai janin namun placenta jarang menghambat pada persalinan normal.

c. Air Ketuban.

Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membran yang kuat dan ulet tetapi lentur. Amnion adalah jaringan yang menentukan hampir semua kekuatan regang membran janin dengan demikian pembentukan komponen amnion yang mencegah ruptura atau robekan sangatlah penting bagi keberhasilan kehamilan. Penurunan adalah gerakan bagian presentasi melewati panggul, penurunan ini terjadi atas 3 kekuatan yaitu salah satunya adalah tekanan dari cairan amnion dan juga disaat terjadinya dilatasi servik atau pelebaran muara dan saluran servik yang terjadi di awal persalinan dapat juga terjadi karena tekanan yang ditimbulkan oleh cairan amnion selama ketuban masih utuh.

4. Psikis (psikologis)

Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan atau memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang menjadi hal yang nyata.

Psikologis meliputi :

  • Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
  • Pengalaman bayi sebelumnya
  • Kebiasaan adat
  • Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu

Sikap negatif terhadap peralinan dipengaruhi oleh:

a. Persalinan sebagai ancaman terhadap keamanan

b. Persalinan sebagai ancaman pada self-image

c. Medikasi persalinan

d. Nyeri persalinan dan kelahiran

5. PENOLONG

Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi proses persalinan.

Referensi

1. Mochtar R. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jilid I. Jakarta, EGC ; 1998

2. Oxorn, Harry. Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan (Human Labour and Birth). Jakarta, Yayasan Essentia Medica ; 2003.

3. Bobak L J. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC ; 2004.

4. Manuaba IBG. Ilmu Kebidanan, Penyulit Kandungan, dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta, EGC; 1998.

5. Cunningham F. Gary dkk. Obstetri Williams,Edisi 21, Jakarta, EGC; 2006.

6. Bidanshop.blogspot.com

7. http://lenteraimpian.wordpress.com

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar