Menyapa Kawan Lama


Menyapa Kawan Lama 

 
Bismillah.
Assalamualaikum Wr. Wb.

Taram… Tak terasa sudah tahun 2014. Wush! Waktu memang berlari amat kencangnya.
Sudah lama tak menulis di catatan facebook. Kangen! Tersebab itu, kini nulis lagi deh. Walaupun suka GAJE. He. Habis, tapi gimana lagi? Heu.
Here we go…
Nah, mengutip pepatah bijak yang entah dari mana. Jika ingin di-, maka maka me- lah. Jika ingin diberi, memberilah, jika mau ditolong, maka menolong lah, jua, pabila ingin dicintai maka mencintailah. Hehe.
Berdasarkan hal tersebut (bahasa ala skrisi), maka, ketika ingin DISAPA, MENYAPALAH.
Tersebab itu, catatan ini sejatinya adalah bagian dari sapaan kepada Sahabat sekalian.
Apa kabar? Semoga sehat selalu. Segenap urusan dimudahkanNYA.
Mohon maaf jika saya tidak sempat menyapa satu per satu. Maaf juga kalau saya ketinggalan momen-momen spesial sahabat sekalian. Baik suka maupun duka.
Ada yang menikah, punya putra baru, ulang tahun, khitbah, syukuran anak, lulus, wisuda, punya buku baru, karya anyar, ataupun bisa jadi di momen duka, sakit, dll. Maaf jika saya tidak sempat walau sekedar mengucap sepatah dua patah kata. Ada kalanya tertinggal berita, ada saatnya malah tak tahu sama sekali. Mohon maaf.
Semoga segenap kealfaan ini tak memutus tali silaturahim.
Saat ‘menyedihkan” dalam hidup adalah ketika diri merasa “dilupakan”. Ketika merasa diri ini tidak pernah menjadi “apa-apa” di hatinya. Saat seolah tidak pernah ada sesuatu hal yang terjadi. Amat menyesakan.
Saya tak sepenuhnya menyalahkan. Toh bisa jadi itu akibat kesalahan sendiri. Seperti premis di atas, mungkin saya –dilupakan- karena saya –melupakan-
Dari puluhan teman-teman seangkatan SD, kini, paling hanya beberapa orang saja yang masih suka bertegur sapa. Yang lain entah ke mana. No Hp tak punya.
Dari ratusan kawan semasa SMP, sebagian besar jua “raib” dari radar saya. Hanya tersisa beberapa gelintir saja.
Dari ratusan keluarga besar DH, hanya sebagian saja yang masih ber-say helo.
Dan lain sebagainya…
Padahal, betapa indahnya menjaga sebuah hubungan
Beberapa waktu lalu, ketika berkunjung ke Sukaraja, Kang Irin Sobirin, kawan sekobong menyambut hangat. Teramat antusias. Trims bro.
Beberapa waktu kemudian, Alhamdulillah dipertemukan dengan dua kawan seperjuangan semasa SMP, Dike Agus Trianto Pamungkas dan Fredi Nurmita. Berbincang ngalor ngidul dengan mereka selalu menyenangkan.
Disusul beberapa hari ke depan, adik kelas, Taufik Hidayat. Pertemuan spesial. Daku diinsyafkan satu hal: Prito telah banyak tertinggal.
Lihatlah, adik kelas itu telah menggapai “goal” nya dengan cepat. Menghafal quran. Bahkan hanya dalam waktu sekitar dua tahun. Wow. Subhanallah. Senin pekan ini beliau di wisuda. 3 setengah tahun masa kuliah. Amazing! Selamat al akh!
Silaturahim… Selalu ada hikmah yang bisa dipetik.
Tersebab itu, sekali lagi, lewat catatan ini saya coba menyambungnya. Walau sekedar di dunia maya. Semoga, kita dapat berjumpa lagi di dunia nyata. Kalaupun tidak di akhirat sana.
Semoga hati-hati kita semoga selalu tersimpul dalam naunganNya. Jangan lupa saling mendoakan.

Sampai jumpa
dari Saudaramu, Kawanmu, adikmu, kakakmu, muridmu: Prito Windiarto (a.k. Prian Alfan)
Salam Satu Hati


Bismillah.
Assalamualaikum Wr. Wb.

Taram… Tak terasa sudah tahun 2014. Wush! Waktu memang berlari amat kencangnya.
Sudah lama tak menulis di catatan facebook. Kangen! Tersebab itu, kini nulis lagi deh. Walaupun suka GAJE. He. Habis, tapi gimana lagi? Heu.
Here we go…
Nah, mengutip pepatah bijak yang entah dari mana. Jika ingin di-, maka maka me- lah. Jika ingin diberi, memberilah, jika mau ditolong, maka menolong lah, jua, pabila ingin dicintai maka mencintailah. Hehe.
Berdasarkan hal tersebut (bahasa ala skrisi), maka, ketika ingin DISAPA, MENYAPALAH.
Tersebab itu, catatan ini sejatinya adalah bagian dari sapaan kepada Sahabat sekalian.
Apa kabar? Semoga sehat selalu. Segenap urusan dimudahkanNYA.
Mohon maaf jika saya tidak sempat menyapa satu per satu. Maaf juga kalau saya ketinggalan momen-momen spesial sahabat sekalian. Baik suka maupun duka.
Ada yang menikah, punya putra baru, ulang tahun, khitbah, syukuran anak, lulus, wisuda, punya buku baru, karya anyar, ataupun bisa jadi di momen duka, sakit, dll. Maaf jika saya tidak sempat walau sekedar mengucap sepatah dua patah kata. Ada kalanya tertinggal berita, ada saatnya malah tak tahu sama sekali. Mohon maaf.
Semoga segenap kealfaan ini tak memutus tali silaturahim.
Saat ‘menyedihkan” dalam hidup adalah ketika diri merasa “dilupakan”. Ketika merasa diri ini tidak pernah menjadi “apa-apa” di hatinya. Saat seolah tidak pernah ada sesuatu hal yang terjadi. Amat menyesakan.
Saya tak sepenuhnya menyalahkan. Toh bisa jadi itu akibat kesalahan sendiri. Seperti premis di atas, mungkin saya –dilupakan- karena saya –melupakan-
Dari puluhan teman-teman seangkatan SD, kini, paling hanya beberapa orang saja yang masih suka bertegur sapa. Yang lain entah ke mana. No Hp tak punya.
Dari ratusan kawan semasa SMP, sebagian besar jua “raib” dari radar saya. Hanya tersisa beberapa gelintir saja.
Dari ratusan keluarga besar DH, hanya sebagian saja yang masih ber-say helo.
Dan lain sebagainya…
Padahal, betapa indahnya menjaga sebuah hubungan
Beberapa waktu lalu, ketika berkunjung ke Sukaraja, Kang Irin Sobirin, kawan sekobong menyambut hangat. Teramat antusias. Trims bro.
Beberapa waktu kemudian, Alhamdulillah dipertemukan dengan dua kawan seperjuangan semasa SMP, Dike Agus Trianto Pamungkas dan Fredi Nurmita. Berbincang ngalor ngidul dengan mereka selalu menyenangkan.
Disusul beberapa hari ke depan, adik kelas, Taufik Hidayat. Pertemuan spesial. Daku diinsyafkan satu hal: Prito telah banyak tertinggal.
Lihatlah, adik kelas itu telah menggapai “goal” nya dengan cepat. Menghafal quran. Bahkan hanya dalam waktu sekitar dua tahun. Wow. Subhanallah. Senin pekan ini beliau di wisuda. 3 setengah tahun masa kuliah. Amazing! Selamat al akh!
Silaturahim… Selalu ada hikmah yang bisa dipetik.
Tersebab itu, sekali lagi, lewat catatan ini saya coba menyambungnya. Walau sekedar di dunia maya. Semoga, kita dapat berjumpa lagi di dunia nyata. Kalaupun tidak di akhirat sana.
Semoga hati-hati kita semoga selalu tersimpul dalam naunganNya. Jangan lupa saling mendoakan.

Sampai jumpa
dari Saudaramu, Kawanmu, adikmu, kakakmu, muridmu: Prito Windiarto (a.k. Prian Alfan)
Salam Satu Hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar