Contoh Meresensi Buku Pengetahuan |
Judul : Bahaya Dan Pencegahan Flu Burung
Penulis : Fajar M. N.
Penerbit : Mitra Utama
Cetakan : 2009
Total : 68 Halaman
Hadirnya buku ini, setidaknya disemangati oleh semboyan, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Oleh sebab itu, buku ini diharapkan menjadi bacaan berguna bagi pembaca agar tahu atau setidaknya siaga terhadap serangan virus flu burung.
Dari 68 halaman menjelaskan apa yang dimaksud dengan flu burung, bagaimana manusia dapat tertular, bagaimana mengenali gejala flu burung pada manusia, dan cara yang dilakukan untuk pencegahan penularan flu burung.
Flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah penyakit flu yang disebabkan oleh virus Avian Influenza jenis H5N1 yang terdapat pada burung liar. Pada mulanya, penyakitflu burung ini adalah penyakit hewan yang menyerang bangsa unggas. Flu burung atau sampar unggas ( fowlplaque ) adalah penyakit virus yang menyerang berbagai jenis unggas, meliputi ayam, kafkun, merpati, unggas air, burung-burung piaraan, hingga ke burung-burung liar. Namun, babi dan binatang lainnya juga dapat tertular flu burung.
Pada manusia, penyakit flu burung biasanya dimulai dengan gejala-gejala umum yang terjadi pada saat kita terkena influenza biasa. Waspadai kondisi tubuh ketika kita ataupun salah seorang anggota keluarga kita mengalami demam dengan suhu di atas 38°C, dan mengalami satu atau lebih gejala berikut.
1. Batuk, filek, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, sulit Bernapas/sesak napas, nyeri perut/diare, muntah/mual, dan tidak nafsu makan.
2. Rasa nyeri yang terasa parah namun tidak jelas sumbernya. Gejalaselanjutnya yang kemudian terjadi pada penderita adalah adanya infeksi saluran napas bawah, dan dapat berkembang menjadi infeksi/peradangan paru-paru yang sedemikian parah sehingga bisa membuat penderita tidak tertolong jiwanya.
Cara yang Dilakukan untuk Mencegah Penularan Flu Burung diantaranya
1. Menjauhi tempat unggas berada dan tidak melakukan kontak dengan unggas hidup saat wabah flu burung sedang merebak.
2. Periksalah hewan unggas peliharaan kepada dokter hewan terdekat dan berikan vaksinasi pencegahan.
3. Jangan pernah menyentuh kotoran/tinja hewan unggas (peliharaan/peternakan/liar) yang ada di sekitar kita.
4. Segera bersihkan semua kotoran hewan unggas yang ditemukan di lingkungan sekitar tempat tinggal dengan menggunakan pengaman (sarung tangan dan masker), diikuti dengan penyemprotan desinfektan di area tersebut dan setelah selesai diakhiri dengan mencuci tangan dengan sabun.
5. Membersihkan secara teratur kandang hewan unggas (peliharaan maupun peternakan) dengan menggunakan pengaman (sarung tangan dan masker), diikuti dengan penyemprotan desinfektan di area tersebut dan setelah selesai diakhiri dengan mencuci tangan dengan sabun.
6. Terapkan kebiasaan rajin mencuci tangan dengan sabun untuk mempertahankan kebersihan tangan dari segala virus yangmenular, terutama setelah melakukan kontak dengan ayam, burung atau jenis unggas lainnya.
7. Jalani pola hidup sehat dengan makan yang seimbang, istirahat yang cukup dan berolah raga secara teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap risiko terkena virus.
Penulis : Fajar M. N.
Penerbit : Mitra Utama
Cetakan : 2009
Total : 68 Halaman
Hadirnya buku ini, setidaknya disemangati oleh semboyan, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Oleh sebab itu, buku ini diharapkan menjadi bacaan berguna bagi pembaca agar tahu atau setidaknya siaga terhadap serangan virus flu burung.
Dari 68 halaman menjelaskan apa yang dimaksud dengan flu burung, bagaimana manusia dapat tertular, bagaimana mengenali gejala flu burung pada manusia, dan cara yang dilakukan untuk pencegahan penularan flu burung.
Flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah penyakit flu yang disebabkan oleh virus Avian Influenza jenis H5N1 yang terdapat pada burung liar. Pada mulanya, penyakitflu burung ini adalah penyakit hewan yang menyerang bangsa unggas. Flu burung atau sampar unggas ( fowlplaque ) adalah penyakit virus yang menyerang berbagai jenis unggas, meliputi ayam, kafkun, merpati, unggas air, burung-burung piaraan, hingga ke burung-burung liar. Namun, babi dan binatang lainnya juga dapat tertular flu burung.
Pada manusia, penyakit flu burung biasanya dimulai dengan gejala-gejala umum yang terjadi pada saat kita terkena influenza biasa. Waspadai kondisi tubuh ketika kita ataupun salah seorang anggota keluarga kita mengalami demam dengan suhu di atas 38°C, dan mengalami satu atau lebih gejala berikut.
1. Batuk, filek, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri otot, sulit Bernapas/sesak napas, nyeri perut/diare, muntah/mual, dan tidak nafsu makan.
2. Rasa nyeri yang terasa parah namun tidak jelas sumbernya. Gejalaselanjutnya yang kemudian terjadi pada penderita adalah adanya infeksi saluran napas bawah, dan dapat berkembang menjadi infeksi/peradangan paru-paru yang sedemikian parah sehingga bisa membuat penderita tidak tertolong jiwanya.
Cara yang Dilakukan untuk Mencegah Penularan Flu Burung diantaranya
1. Menjauhi tempat unggas berada dan tidak melakukan kontak dengan unggas hidup saat wabah flu burung sedang merebak.
2. Periksalah hewan unggas peliharaan kepada dokter hewan terdekat dan berikan vaksinasi pencegahan.
3. Jangan pernah menyentuh kotoran/tinja hewan unggas (peliharaan/peternakan/liar) yang ada di sekitar kita.
4. Segera bersihkan semua kotoran hewan unggas yang ditemukan di lingkungan sekitar tempat tinggal dengan menggunakan pengaman (sarung tangan dan masker), diikuti dengan penyemprotan desinfektan di area tersebut dan setelah selesai diakhiri dengan mencuci tangan dengan sabun.
5. Membersihkan secara teratur kandang hewan unggas (peliharaan maupun peternakan) dengan menggunakan pengaman (sarung tangan dan masker), diikuti dengan penyemprotan desinfektan di area tersebut dan setelah selesai diakhiri dengan mencuci tangan dengan sabun.
6. Terapkan kebiasaan rajin mencuci tangan dengan sabun untuk mempertahankan kebersihan tangan dari segala virus yangmenular, terutama setelah melakukan kontak dengan ayam, burung atau jenis unggas lainnya.
7. Jalani pola hidup sehat dengan makan yang seimbang, istirahat yang cukup dan berolah raga secara teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap risiko terkena virus.
----------------------------------------------------------------------------------------
Judul Buku : Penyalahgunaan dan Pencegahan narkoba
Pengarang : O. Juhana, S.Pd.
Drs. Dadan Supardan
Nama Penerbit : PT. Mediantara Semesta
Tempat dan tahun penerbit : Jl. Danau Tondano No 4B Bendungan hilir,
Jakarta Pusat, 2006
Jumlah halaman : 68 halaman
Intisari buku (rangkuman)
Hak dan Kewajiban
Hak adalah kewenangan yang sad dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu atau menerima sesuatu perlakuan dari orang lain.
Contoh:
1. Anak berhak mendapat kasih saying dari orang tua.
2. Seorang adik berhak mendapat perlindungan dari kakaknya.
Kewajiban adalah sesuatu yang menjadi keharusan dilakukan oleh seseorang.
Contoh:
1. Berkewajiban mentaati segala peraturan yang ada di sekolah.
2. Berkewajiban mentaati segala peraturan yang ada di keluarga/rumah.
Kita hendaknya tidak menuntut hak sebelum melaksanakan semua bentuk kewajiban yang berlaku dalamkehidupan kita. Sebaliknya, seseorang tidak boleh hanya memaksakan kewajiban pada orang lain tanpa memberikan hak yang semestinya harus ia dapatkan.
Narkoba
Narkoba singkatan dari narkotika, obat, dan bahan berbahaya.seperti memakai narkoba orang akan ketergantungan. Bahkan dengan dampak yang ditimbulkan merugikan manusia mereka tidak memperdulikannya. Justru Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil dan Negara pemakai narkoba terbesar. Para pecandunya kebanyakan bahkan seorang remaja yang rasa ingin tahunya mereka sangat besar terhadap sesuatu.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba oleh seseorang bukan untuk tujuan pengobatan melainkan agar menikmati pengaruhnya.
Jenis-jenis barang narkoba yang dikonsumsi:
1. Ganja, adalah narkoba yang dikandung didalam tanaman ganja dan dipakai setelah dikeringkan.
2. Heroin/putaw, merupakan narkotika golongan 1 berupa serbuk putih.
3. Obat penenang/obat tidur, contohnya pil BK, Dum, MG, Rohyp, Lexo.
4. Sabu-sabu, jenis narkoba yang berbentuk Kristal putih.
Pencegahan narkoba bisa dengan beberapa cara:
1. Kuatkan iman dan takwa pada Tuha Yang Maha Esa
2. Jangan pernah untuk mencoba narkoba walaupun hanya satu kali.
3. Hindari pergaulan bebas
4. Jauhi berteman dengan pemakai narkoba
5. Jangan pernah tertipu dengan kenikmatan semu narkoba
6. Laporkan jika melihat kegiatan penyalahgunaan narkoba.
7. Tingkatkan pengetahuan tentang narkoba.
Narkoba bisa digunakan dengan cara diminum, dihisap, dan bisa juga dengan cara disuntik menggunakan jarum suntik. Akibat dari penggunaan jarum suntik dapat beresiko tinggi pada penularan HIV/AIDS. Adapun penyakit-penyakit lainnya yang berbahaya yang sulit untuk disembuhkan seperti kanker paru-paru, hepatitis, bahkan penyakit jiwa.
(1) Tujuan pengarang buku/karya
Bertujuan untuk member arahan kepada semua orang agara tahu bahwa narkoba itu dilarang, berbahaya, dan merupakan barang haram juga bertujuan untuk mendidik dan membina si pembaca buku agar terhindar dari narkoba dan tahu akan bahaya dan resiko bagi si pecandu narkoba.
(2) Tujuan penulisan resensi
Merangkum buku tersebut, mempelajari isi buku tersebut, memberikan pendapat, dan memahami apa yang dijelaskan dalam buku tersebut.
(3) Keunggulan buku atau karya/kelemahan buku:
Banyak sekali keunggulan maupun kelemahan yang terkandung dalam buku tersebut diantaranya:
Keunggulan : memberikan informasi yang sangat detil dan member arahan, pencegahan serta penanggulangan tentang narkoba.
Kelamahan : bukunya terlalu tebal, carapenjelasan berbelit-belit sedangkan yang dimaksud pengetiannya bertujuan dalam satu arti/penghamburan kata.
(4) Nilai buku atau karya:
Menurut saya 85% buku ini memberikan pelajaran positif bagi si pembaca, karena buku ini memberikan pengarahan yang sangat bagus, si pembaca dapat memahami maksud dan tujuan buku tersebut. 15% lagi tentang buku ini terlelu banyak penghamburan kata sehingga si pembaca cukup sulit mengerti maksud yang ditulis dalam buku tersebut.
Kata-kata mutiara
“Obat digunakan untuk orang sakit, bukan untuk membuat kamu sakit”
“Katakan tidak untuk narkoba”
Pengarang : O. Juhana, S.Pd.
Drs. Dadan Supardan
Nama Penerbit : PT. Mediantara Semesta
Tempat dan tahun penerbit : Jl. Danau Tondano No 4B Bendungan hilir,
Jakarta Pusat, 2006
Jumlah halaman : 68 halaman
Intisari buku (rangkuman)
Hak dan Kewajiban
Hak adalah kewenangan yang sad dimiliki seseorang untuk melakukan sesuatu atau menerima sesuatu perlakuan dari orang lain.
Contoh:
1. Anak berhak mendapat kasih saying dari orang tua.
2. Seorang adik berhak mendapat perlindungan dari kakaknya.
Kewajiban adalah sesuatu yang menjadi keharusan dilakukan oleh seseorang.
Contoh:
1. Berkewajiban mentaati segala peraturan yang ada di sekolah.
2. Berkewajiban mentaati segala peraturan yang ada di keluarga/rumah.
Kita hendaknya tidak menuntut hak sebelum melaksanakan semua bentuk kewajiban yang berlaku dalamkehidupan kita. Sebaliknya, seseorang tidak boleh hanya memaksakan kewajiban pada orang lain tanpa memberikan hak yang semestinya harus ia dapatkan.
Narkoba
Narkoba singkatan dari narkotika, obat, dan bahan berbahaya.seperti memakai narkoba orang akan ketergantungan. Bahkan dengan dampak yang ditimbulkan merugikan manusia mereka tidak memperdulikannya. Justru Indonesia merupakan salah satu Negara penghasil dan Negara pemakai narkoba terbesar. Para pecandunya kebanyakan bahkan seorang remaja yang rasa ingin tahunya mereka sangat besar terhadap sesuatu.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba oleh seseorang bukan untuk tujuan pengobatan melainkan agar menikmati pengaruhnya.
Jenis-jenis barang narkoba yang dikonsumsi:
1. Ganja, adalah narkoba yang dikandung didalam tanaman ganja dan dipakai setelah dikeringkan.
2. Heroin/putaw, merupakan narkotika golongan 1 berupa serbuk putih.
3. Obat penenang/obat tidur, contohnya pil BK, Dum, MG, Rohyp, Lexo.
4. Sabu-sabu, jenis narkoba yang berbentuk Kristal putih.
Pencegahan narkoba bisa dengan beberapa cara:
1. Kuatkan iman dan takwa pada Tuha Yang Maha Esa
2. Jangan pernah untuk mencoba narkoba walaupun hanya satu kali.
3. Hindari pergaulan bebas
4. Jauhi berteman dengan pemakai narkoba
5. Jangan pernah tertipu dengan kenikmatan semu narkoba
6. Laporkan jika melihat kegiatan penyalahgunaan narkoba.
7. Tingkatkan pengetahuan tentang narkoba.
Narkoba bisa digunakan dengan cara diminum, dihisap, dan bisa juga dengan cara disuntik menggunakan jarum suntik. Akibat dari penggunaan jarum suntik dapat beresiko tinggi pada penularan HIV/AIDS. Adapun penyakit-penyakit lainnya yang berbahaya yang sulit untuk disembuhkan seperti kanker paru-paru, hepatitis, bahkan penyakit jiwa.
(1) Tujuan pengarang buku/karya
Bertujuan untuk member arahan kepada semua orang agara tahu bahwa narkoba itu dilarang, berbahaya, dan merupakan barang haram juga bertujuan untuk mendidik dan membina si pembaca buku agar terhindar dari narkoba dan tahu akan bahaya dan resiko bagi si pecandu narkoba.
(2) Tujuan penulisan resensi
Merangkum buku tersebut, mempelajari isi buku tersebut, memberikan pendapat, dan memahami apa yang dijelaskan dalam buku tersebut.
(3) Keunggulan buku atau karya/kelemahan buku:
Banyak sekali keunggulan maupun kelemahan yang terkandung dalam buku tersebut diantaranya:
Keunggulan : memberikan informasi yang sangat detil dan member arahan, pencegahan serta penanggulangan tentang narkoba.
Kelamahan : bukunya terlalu tebal, carapenjelasan berbelit-belit sedangkan yang dimaksud pengetiannya bertujuan dalam satu arti/penghamburan kata.
(4) Nilai buku atau karya:
Menurut saya 85% buku ini memberikan pelajaran positif bagi si pembaca, karena buku ini memberikan pengarahan yang sangat bagus, si pembaca dapat memahami maksud dan tujuan buku tersebut. 15% lagi tentang buku ini terlelu banyak penghamburan kata sehingga si pembaca cukup sulit mengerti maksud yang ditulis dalam buku tersebut.
Kata-kata mutiara
“Obat digunakan untuk orang sakit, bukan untuk membuat kamu sakit”
“Katakan tidak untuk narkoba”
----------------------------------------------------------------------------------------
Judul : Guru Sebagian Fasilitator
Penulis : Eka Prihatin
Penerbit : PT. Karsa Mandiri Persada
Cetakan : 2008
Tebal : 114 halama
Buku guru sebagai fasilitator, didalamnya mengulas peranan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran didalam kelas sehingga mendapatkan kondisi pembelajaran yang lebih kondusif untuk meningkatkan kemampuan siswa.
Menurut kami buku ini cukup membantu para siswa untuk belajar lebih giat lagi, karena guru-guru telah mempasilitasi apa yang siswa inginkan, jelas siswa-siswa pun dalam belajar akan lebih bersemangat.
Guru bertingak sebagai orang yang mempasilitsai kepentingan siswa sehingga apa yang di inginkan tercapai. Guru harus dapat mengjak, merangsang dan memberi setimulus kepada siswa agar mampu mengoptimalkan kecerdasannya dan kecakapanya secara bebas, tetapi tepa bertanggung jawab. Guru perlu hadir disana, memberi bimbingan dan mensupport sehingga siswa mampu mengluarkan seluruh potensinya untuk menemukan cara meraih pengetahuannya. Perlu butuh waktu tambahan pada mulayan, tapi sekali siswa tahu cara menemukan pengetahuan, meraka akan berkembang sangat cepat untuk meraih pengetahuan yang lainnya.
Sudah diakui oleh siapapun bahwa guru merupakan sosok yang paling berjasa dalam hidup seseorang, perbedaanya dengan orang tua adalah bahwa guru bukan orang yang memiliki hubungan darah dengan muridnya sehingga apabila sesorang guru memiliki ke ikhlasan dalam menjalani kasih sayang dalam membimbing siswanya, itu merupakan prestasi yang luar biasa.
Fasilitator merupakan orang yang bertugas untuk memfasilitasi. Jika kita menghubungkan dengan peran seseorang, tugas kita adalah memfasitasi kepentingan orang tersebut.
Demikian halnya dengan pendidikan, guru dituntut sebagai fasilitator. Artinya, guru bertindak sebagai orang yang memfasilitasi kepentingan siswa sehingga apa yang di inginkan tercapai. Guru harus dapat mengajak, merangsang dan meberikan stimulus kepada siswa agar mampu mengoptimalakan kecerdasan dan kecakapanya secara bebas, tetapi tetap bertanggung jawab.
Sebagai fasilitator, guru adalah agen pengetahuan (buku pemilik pengetahuan). Ia memastikan siswa memperolah cukup informasi dan pengetahuan, baik melalui penjelasan atau kegiatan yang diarancangnya mapun melalui sources yang ia rekomendasikan. (misalanya buku-buku penunjang). Guru sebagai fasilitaor berarti guru merancang situasi sehingga siswa berperan dalam mengarahkan pembelajaran. Dan guru membantu siswa menemukan pengetahuan.
Penulis : Eka Prihatin
Penerbit : PT. Karsa Mandiri Persada
Cetakan : 2008
Tebal : 114 halama
Buku guru sebagai fasilitator, didalamnya mengulas peranan guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran didalam kelas sehingga mendapatkan kondisi pembelajaran yang lebih kondusif untuk meningkatkan kemampuan siswa.
Menurut kami buku ini cukup membantu para siswa untuk belajar lebih giat lagi, karena guru-guru telah mempasilitasi apa yang siswa inginkan, jelas siswa-siswa pun dalam belajar akan lebih bersemangat.
Guru bertingak sebagai orang yang mempasilitsai kepentingan siswa sehingga apa yang di inginkan tercapai. Guru harus dapat mengjak, merangsang dan memberi setimulus kepada siswa agar mampu mengoptimalkan kecerdasannya dan kecakapanya secara bebas, tetapi tepa bertanggung jawab. Guru perlu hadir disana, memberi bimbingan dan mensupport sehingga siswa mampu mengluarkan seluruh potensinya untuk menemukan cara meraih pengetahuannya. Perlu butuh waktu tambahan pada mulayan, tapi sekali siswa tahu cara menemukan pengetahuan, meraka akan berkembang sangat cepat untuk meraih pengetahuan yang lainnya.
Sudah diakui oleh siapapun bahwa guru merupakan sosok yang paling berjasa dalam hidup seseorang, perbedaanya dengan orang tua adalah bahwa guru bukan orang yang memiliki hubungan darah dengan muridnya sehingga apabila sesorang guru memiliki ke ikhlasan dalam menjalani kasih sayang dalam membimbing siswanya, itu merupakan prestasi yang luar biasa.
Fasilitator merupakan orang yang bertugas untuk memfasilitasi. Jika kita menghubungkan dengan peran seseorang, tugas kita adalah memfasitasi kepentingan orang tersebut.
Demikian halnya dengan pendidikan, guru dituntut sebagai fasilitator. Artinya, guru bertindak sebagai orang yang memfasilitasi kepentingan siswa sehingga apa yang di inginkan tercapai. Guru harus dapat mengajak, merangsang dan meberikan stimulus kepada siswa agar mampu mengoptimalakan kecerdasan dan kecakapanya secara bebas, tetapi tetap bertanggung jawab.
Sebagai fasilitator, guru adalah agen pengetahuan (buku pemilik pengetahuan). Ia memastikan siswa memperolah cukup informasi dan pengetahuan, baik melalui penjelasan atau kegiatan yang diarancangnya mapun melalui sources yang ia rekomendasikan. (misalanya buku-buku penunjang). Guru sebagai fasilitaor berarti guru merancang situasi sehingga siswa berperan dalam mengarahkan pembelajaran. Dan guru membantu siswa menemukan pengetahuan.
----------------------------------------------------------------------------------------
Judul Buku :
Peningkatan Mutu Pendidikan Dalam Mengajarkan Drama
Penulis Buku :
H. Resti Anti
Kata Pengantar
Drama sebagai salah satu karya sastra yang penting diajarkan. Oleh sebab itu Pendidik dalam mengajarkan drama diharapkan tampil memikat minat siswa. Guru juga diharapkan mampu “berakting” dengan vocal, gerak dan ekspresi yang memikat sehingga secara sugestif mampu menggairahkan minat siswa untuk belajar drama.
Tuntunan semacam itu jelas tidak mudah dilakukan oleh guru bahasa yang minim minat; wawasan dan talenta sastranya. Akibatnya muatan sastra dalam kurikulum sering gagal diterjemahkan, bahkan dilewati begitu saja, lantaran dianggap bukan sebagai materi esensial yang akan diujikan dalam Ulangan Umum maupun ujian.
Penerbit Buku :
CV. Citra Praya, 2009
Tebal Buku :
72 halaman
Saya yang menulis karangan ini untuk meningkatkan pada pendidik mengajarkan tentang drama. Tujuannya utnuk bagaimana guru untuk menigkatkan kualitas dalam mengajarkan tentang drama. Keunggulan buku ini sedikit materinya tapi mudah untuk dipelajarai untuk siswa Sekolah Dasar maupun tingkat lanjutnya. Kelemahannya kurang banyak materi yang ditulis didalam bukunya, jadi untuk mengetahui tentang selanjutnya tidak tahu. Tapi maklumlah untuk semua buku mempunyai kelebihan dan kekurangan.
A. Drama
Apa itu drama? Mungkin kalian sudah tahu sebelumnya, bahkan secara tidak sadar kalian sedang Drama. Tapi apakah kalian tahu tentang Drama? Jika kalian tidak tahu ayo kita langsung kepada pokoknya. Cekidot.
Kata drama diambil dari kata Greek, yaitu draomai yang artinya sesuatu yang telah diperbuat.
Untuk melengkapi apa drama itu, ayo kita bahas dengan seksama. Drama adalah suatu karangan dalam prosa atau narasi atau juga puisi yang menyajikan dalam dialog atau pantomime.
B. Criteria Apresiasi Sastra (Drama)
Apresiasi drama harus menunjang usaha pembinaan manusia seutuhnya dan harus mampu menyentuh kepekaan harmonis siswa. Kepekaan harmonis adalah kepekaan yang memungkinkan seseorang mapu menempatkan diri dalam kedudukan orang lain, lalu menirukan tingkah laku orang lain. Untuk lebih jelasnya, berikut ini pemaparan kedua criteria tersebut :
a. Kriteria Keterbatasan
1. Kejelasan bahasa (dialog)
2. Kejelasan tema dan pesan
3. Kejelasan alur (babak dan adegan)
4. Kejelasan dan ketajaman watak
b. Criteria kesesuaian
Untuk mendapatkan hasil pengajaran yang baik, diperlukan bahan yang sesuai dengan fase Perkembangan psikologis usia siswa. Naskah drama yang dipilih hendaknya memenuhi persyaratan tersebut. Seperti fase perkembangan psikologis dan dalam penggunaan bahasa, seperti untuk orang dewasa dan anak-anak.
Setelah saya membaca buku ini, ku bisa mengetahui tentang drama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar