Premarital Check Up, Persiapan Prima, Wujudkan Keluarga Bahagia
(Sumber: Brosur Prodia Laboratorium)
Premarital Check Up adalah sebuah tindakan pencegahan untuk mendeteksi kesehatan reproduksi dan genetika. Segera jadwal pemeriksaan kesehatan pra nikah Anda dan pasangan untuk kebahagian seutuhnya.
Setiap orang yang merencanakan pernikahan tentu menginginkan kebahagiaan rumah tangga yang akan menentukan kebahagian sebuah pernikahan adalah kesehatan kedua calon mempelai, karena bila salah satu di antaranya mempunyai masalah kesehatan, maka kebahagiaan tidak dapat dirasakan seutuhnya. Karena itu disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum memasuki jenjang pernikahan guna mewujudkan keluarga bahagia.
A) Panel Premarital (Check Up Kesehatan Pra nikah). Panel premarital merupakan sekumpulan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan status kesehatan kedua calon mempelai, terutama untuk mendeteksi adanya penyakit menular, menahun, atau diturunkan yang dapat mempengaruhi kesuburan pasangan maupun kesehatan janin.
B) Perlukah Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Premarital? Sangat perlu. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan pra nikah berarti Anda dan pasangan dapat melakukan tindakan preventif/ pencegahan terhadap masalah kesehatan terkait kesuburan dan penyakit yang diturunkan secara genetic.
C) Apa saja yang diperiksa? Kondisi kesehatan fisik kedua calon mempelai secara umum
Ø Penyakit kencing manis (Diabetes Melitus), yang dapat mempengaruhi kehamilan dan bersifat menurun.
Ø Hepatitis B menjadi masalah kesehatan yang serius, baik bagi penderitanya maupun bagi keluarganya
Ø Penyakit keturunan yang lain seperti thalassemia (penyakit keturunan dimana sel darah merah mudah rusah), hemophilia (penyakit gangguan pembekuan darah. Kedua penyakit itu dapat diturunkan melalui pernikahan dengan pengidapan atau mereka yang bersifat pembawa (carrier)
Ø Golongan darah ABO dan ketidakcocokan Rhesus, dimana ketidakcocokan rhesus dapat membahayakan janin yang akan dikandung
Ø Ada tidaknya Penyakit Menular Seksual (PMS). Sebagian besar Penyakit Menluar Seksual (PMS) termasuk sifilis, herpes, dan gonore bisa mengakibatkan terjadinya kecacatan pada janin.
D) Kapan pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan? Tiak ada batasan waktu yang pasti, namun pemeriksaan yang dilakukan 6 bulan sebelum dilangsungkan pernikahan dianggap ideal. Pertimbangannya, jika ditemukan masalah pada hasil pemeriksaan kesehatan kedua calon mempelai, masih cukup waktu untuk melakukan konseling dan memutuskan penanganan yang tepat terhadap penyakit yang diderita/ masalah yang ditemukan.
E) Manfaat Pemeriksaan dalam Panel Premarital. Berikut manfaat masing-masing pemeriksaan yang tercakup dalam Panel Premartital:
Ø Hematologi rutin, gambaran darah tepi, analisa hemoglonin HPLC, dan Badan Inklusi HbH. Pemeriksaan hematologi rutin bermanfaat untuk mengetahui kondisi kesehatan kedua calon mempelai secara umum, medeteksi adanya kelainan sistemik (hati dan ginjal) yang dapat mempengaruhi bentuk dan fungsi sel darah, deteksi penyakit infeksi dan penyakit darah. Dari hasil pemeriksaan hematologi, dapat diketahui kemungkinan penyakit keturunan seperti thalessemia dan hemophilia. Untuk memastikan adanya thalessemia dapat dilihat dari hasil pemeriksaan gambaran darah tepi, analisa Hemoglobin HPLC dan badan inklusi HbH. Sedangkan untuk memastikan adanya penyakit hemophilia perlu dikalukan pemeriksaan lanjutan yaitu pemeriksaan hematologi faal hermostasis.
Ø Golongan darah A, B, O, dan Rhesus. Selain untuk kepentingan transfuse darah (jika kelak dibutuhkan), juga untuk mengetahui kecocokan rhesus. Disebut rhesus negative jika tidak ada factor rhesus dalam darah dan sebaliknya rhesus positif jika ada. Jika seorang wanita dengan rhesus negative hamil dari suami yang mempunyai rhesus positif, dan mengandung anak dengan rhesus positif (ada 50% kemungkinan ini, sementara 50% kemungkinan mengandung anak dengan rhesus negative), maka secara alami ibu akan emnghasilkan antibody yang menyerang darah janinnya, dan menyebabkan sel darah merah janin rusak, sehingga janin dapat mengalami anemia, kerusakan otak dan jantung dan akibat fatal lainnya.
Ø Urin rutin. Mengetahui kondisi adanya kelainan ginjal atau saluran kemih, penyakit metabolic atau sistemik dan pada kedua calon pasangan.
Ø Glokosa puasa. Untuk mendiagnosa diabetes mellitus (lebih dikenal dengan kencing manis) yang cenderung dapat diturunkan kepada janin/ anak yang akan dikandung.
Ø HBsAg. Untuk mengetahui ada tidaknya infeksi Hepatitis B, yang dapat ditularkan kepada pasangan melalui kontak fisik (melalui darah/ luka), dan kepada bayi akan dikandung.
Ø VDRL/ RPR. Untuk mendeteksi ada tidaknya sifilis dan gonore, dimana selain berakibat buruk pada penderita, kedua jenis penyakit ini dapat ditularkan kepada pasangan melalui hubungan seksual, atau dari ibu kepada janin dan dapat mengakibatkan cacat dan kematian pada janin.
Ø Anti-Rubella IgG, Anti-Ticoplasma IgG, Anti-CMV IgG. Untuk mendeteksi infeksi Rubella, infeksi Toxoplasma, dan infeksi Cytomegalovirus, yang dapat mengakibatkan keguguran, bayi lahir premature, dan dapat juga menyebabkan kelainan pada janin yang dikandungnya.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
Premarital Check Up, Preparation Prima, Make Your Family Happy
(Source: Brochure Prodia Laboratory)
Premarital Check Up is a precautionary measure to detect reproductive health and genetics. Immediately schedule premarital medical examination you and your partner to complete happiness.
Any person planning a wedding would want domestic happiness happiness that will determine the health of a marriage is both prospective bride, because if one of them had health problems, then happiness can not be felt fully. Because it is advisable to conduct a medical examination before entering the marriage in order to create a happy family.
A) Premarital Panel (Pre-marital health check-ups). Premarital panel is a set of laboratory tests to ascertain the health status of both the prospective bride and groom, especially for the detection of infectious diseases, chronic, or lowered which may affect fertility and fetal health partner.
B) Should Do Premarital Medical Examination? Very necessary. By doing premarital medical examination means you and your partner can take preventive actions / preventive health issues related to fertility and genetically inherited disease.
C) What is checked? Physical health in general both prospective bride
Disease Diabetes (diabetes mellitus), which can affect pregnancy and is declining.
Hepatitis B is a serious health problem, both for the sufferer and for their families
hereditary diseases such as thalassemia (a hereditary disease in which red blood cells easily rusah), hemophilia (blood clotting disorder. Both diseases can be reduced through marriage with pengidapan or those who are carriers (carrier)
Blood group ABO and Rhesus incompatibility, which can harm fetal rhesus incompatibility to be conceived
Presence or absence of Sexually Transmitted Diseases (STDs). Most of Menluar Sexual Diseases (STDs), including syphilis, herpes, and gonorrhea can cause defects in the fetus.
D) When this examination should be done? Sodium absorption ratio is certainly no time limit, but tests carried out 6 months before the wedding took place is considered ideal. Discretion, if found in the results of health problems both prospective bride, is still enough time to counsel and the right to decide treatment for the illness / problems found.
E) The Benefits of Premarital Examination Panel. Here are the benefits of each inspection are included in Panel Premartital:
routine hematology, peripheral blood picture, hemoglonin HPLC analysis, and Inclusion Body HBH. Routine hematological examination beneficial to know the health condition of both the bride generally, detecting abnormalities of systemic (liver and kidney) which can affect the shape and function of blood cells, detection of infectious diseases and blood diseases. From the results of hematology, it is known possibility thalessemia and hereditary diseases such as hemophilia. To ensure thalessemia can be seen from the results of the examination of peripheral blood picture, Hemoglobin HPLC analysis and inclusion bodies HBH. Meanwhile, to ensure the hemophilia disease need further investigation the first requests physiology hermostasis hematological examination.
Blood type A, B, O, and Rh. In addition to the benefit of blood transfusions (if needed later), as well as to determine the suitability of rhesus. Called rhesus negative if no rhesus factor in blood and vice versa if there is rhesus positive. If a woman with Rh negative pregnant from her husband who has rhesus positive and rhesus positive conceive a child with (there is a 50% chance of this, while 50% chance of containing a child with rhesus negative), then the mother will naturally emnghasilkan blood antibodies that attack the fetus, and cause fetal red blood cells broken, so that the fetus can experience anemia, damage to the brain and heart and other deadly consequences.
Urine routine. Knowing the condition of the kidney or urinary tract abnormalities, metabolic or systemic disease and the second potential mates.
Glokosa fasting. To diagnose diabetes mellitus (better known as diabetes) are likely to be revealed to the fetus / child to be conceived.
HBsAg. To determine the presence or absence of hepatitis B infection, which can be transmitted to a partner through physical contact (via blood / injury), and the baby will be conceived.
VDRL / RPR. To detect the presence or absence of syphilis and gonorrhea, which in addition to a negative impact on patients, both types of the disease can be transmitted to your partner through sexual contact, or from mother to the fetus and can lead to disability and death in the fetus.
Anti-Rubella IgG, Anti-Ticoplasma IgG, Anti-CMV IgG. To detect infection Rubella, Toxoplasma infection, and cytomegalovirus infection, which can lead to miscarriage, premature birth, and may also cause abnormalities in the fetus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar