Mengenal Candi Borobudur/ Know the Borobudur Temple FOR GENERAL HISTORY


Mengenal Candi Borobudur

(Sumber: buku Ilmu Pengetahuan Sosial. Tanggal 8 Juli 2009)

            Letak candi Borobudur adalah di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Candi Borobudur adalah candi agama Budha. Candi Borobudur didirikan pada tahun 824 Masehi pada masa pemerintahan Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra dan Kerajaan Mataram Hindu. Menurut Poerbatjaraka, nama Borobudur berasal dari kata “biara” dan “budur”. Kata “biara” berasal dari biara atau wihara. Sedangkan kata “bidur” berarti tempat yang menonjol di atas bukit. Jadi, Borobudur berarti kuil atau biara pendeta yang terletak di atas bukit. Bangunan candi Borobudur terdiri atas 10 tingkat.

            Tingkat pertama sampai tingkat keenam berbentuk persegi. Tingkat ketujuh sampai kesepuluh berbentuk lingkaran. Pada puncaknya terdapat sebuah stupa induk. Diameter stupa tersebut 9,90 meter, sedangakn tingginya 7 meter. Bangunan candi Borobudur dibagi tiga bagian:

I) Kamadatu. Kamadatu meliputi tingkat pertama sampai tingkat ketiga.

II) Rupadatu. Rupadatu merupakan tubuh candi meliputi tingkat keempat sampai keenam. Bagian Rupadatu terdapat relief lalitavistara yang menggambarkan kehidupan sang Budha saat masih bergelimang harta. Sang Budha menganggap hal itu sebagai sandiwara belaka. Untuk memperoleh hidup sejati, sang Budha mengasingkan diri dan bertapa. Pada saat bertapa itulah, sang Budha mendapat wahyu tentang hidup sejati. Untuk melihat bagian ini kita harus berkeliling lewat lorong-lorong candi. Terdapat juga relief Jatakamala yang menggambarkan cerita sang Budha yang selalu berbuat baik sewaktu hidupnya. Bagian Rupadatu terdiri atas lorong dengan pagar tembok dan dihiasi dengan relief yang panjangnya 4 km. arca Budha terdapat pada relung yang terbuka bagian depannya. Terdapat 64 arca Budha.

III) Arupadatu. Arupadatu meliputi bagain tingkat ketujuh sampai kesepuluh. Pada tingkat ini tidak ada relief. Bagian Arupadatu terdiri atas batu bundar denan lingkaran stupa yang tak dihiasi. Bagian ini digambarkan manusia telah mencapai tingkat kesempurnaan, yaitu manusia mencapai alam nirwana. Bagian ini terdapat 72 stupa yang mengelilingi stupa induk. Stupa tersebut terdapat tiga lingkaran. Lingkaran pertama terdapat 32 buah stupa. Pada lingkaran kedua terdapat 24 buah stupa. Pada lingkaran ketiga terdapat 16 buah stupa. Stupa tersebut terdapat lubang di dalamnya ada arca Budha.

            Relief Karmawibangga terletak di bagian Kamadatu. Relief Karmawibangga atau hukum karma menggambarkan manusia yang baik maupun yang buruk dan berlakunya hukum sebab akibat (karma). Terdapat panel 1 sampai 117 yang menggambarkan perbuatan buruk. Pada panel 118 sampai 160 menggambarkan berbagai akibat dari suatu perbuatan.

            Arca yang terdapat di candi Borobudur memiliki sikap tangan (mudra) yang berbeda.

Ø   Bhumisparcamudra. Sikap ini berarti menyentuh bumi sebagai saksi. Patung ini menghadap ke timur.

Ø  Witarkamudra. Sikap ini berarti Budha memberi pengajaran. Patung ini menghadap ke seluruh mata angin dan berada di tingkat 7. Disebut juga patung Witarkamudra.

Ø  Dhyanamudra. Sikap ini berarti mengheningkan cipta atau meditasi. Arca ini menghadap ke barat.

Ø  Waramudra. Sikap ini berarti budha memberi anugerah (Dermawan). Paung ini menghadap ke selatan.

Ø  Abhyamudra. Sikap ini berarti Budha bersikap melindungi. Patung ini menghadap ke utara.

Ø  Dharmacakramudra. Sikap ini berarti Budha memberikan ajaran yang benar. Arca ini menghadap seluruh mata angin dan berada di tingkat 8.

Terdapat pula 32 buah arca singa. Usaha pemugaran pertama kali dilakukan oleh Th. Van Erp, ahli bangunan berkebangsaan Belanda. Th. Van Erp melakukan pemugaran dari tahun 1907 sampa 1910. Selanjutnya pada tahun 1973 sampai 1983 dilakukan pemugaran tahap kedua yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dengan UNESCO.

IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):

Know the Borobudur Temple

(Source: Social Science books. Date July 8, 2009)

Location of Borobudur temple is in the village of Borobudur, Borobudur District, Magelang regency. Borobudur Temple is a Buddhist temple. Borobudur Temple was founded in 824 AD during the reign of King Samaratungga of Sailendra dynasty and the Hindu Mataram kingdom. According Poerbatjaraka, Borobudur name comes from the word "monastery" and "budur". The word "monastery" is derived from the convent or monastery. While the word "bidur" means a prominent place on the hill. So, Borobudur means temple or monastery clergy located on the hill. Borobudur temple consists of 10 levels.

The first level up to level six square shaped. The seventh to the tenth circle. At its peak there is a stupa. Diameter of the stupa is 9.90 meters, 7 meters high sedangakn. Borobudur temple is divided into three parts:

I) Kamadatu. Kamadatu includes the first level to the third level.

II) Rupadatu. Rupadatu is the temple of the body include the level of the fourth to sixth. Lalitavistara Rupadatu part there is a relief depicting the Buddha's life while still wallowing in wealth. The Buddha considered it as a farce. To obtain the true life, the Buddha exile and imprisoned. At that time imprisoned, the Buddha received revelation about the true life. To see this we have to go around through the halls of the temple. There are also reliefs depicting stories Jatakamala Buddha who always do well during his life. Rupadatu part consists of hallway with wall and decorated with reliefs length of 4 km. Buddha statues are in niches that open front. There are 64 statues of Buddha.

III) Arupadatu. Arupadatu include any part of the seventh to the tenth degree. At this level there is no relief. Arupadatu part consisting primarily to circle round stone stupa was decorated. This section described the human has reached the level of perfection, namely human nature reaches nirvana. This section includes 72 stupas surrounding the main stupa. The stupa there are three circles. The first circle there are 32 pieces stupa. In the second circle there are 24 pieces of stupa. In the third circle contained 16 pieces stupa. The stupa there is a hole in it there are statues of Buddha.

Karmawibangga reliefs located at the Kamadatu. Relief Karmawibangga or human law of karma describes the good and the bad and the enactment of the law of cause and effect (karma). There is a panel of 1 to 117 that describes the bad deeds. At 118 to 160 panels depict the consequences of an act.

Arca contained in Borobudur temple has a hand gesture (mudra) different.

 Bhumisparcamudra. This attitude means touching the earth as witnesses. The statue faces east.

 Witarkamudra. This attitude means that Buddhism teaches. This statue overlooking the whole of the wind and were on level 7. Also called Witarkamudra sculpture.

 Dhyanamudra. With this attitude of silence or meditation. This statue facing west.

 Waramudra. This means the Buddhist attitude gives grace (Benefactor). This Paung facing south.

 Abhyamudra. This attitude means Buddhist condescend. This statue facing north.

 Dharmacakramudra. This attitude means providing teaching true Buddhism. This statue overlooking the whole of the wind and were on level 8.

There are also 32 lion statues. Restoration effort was first performed by Th. Van Erp, a Dutch building. Th. Van Erp did sampa 1907 restoration of 1910. Subsequently in 1973 to 1983 conducted the second phase of the restoration undertaken by the Government of Indonesia to UNESCO. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar