Selama rentang 09-23 Januari 2013 –dengan susunan dari yang terbaru ke yang terlama-
Tentu saja, sosial media (facebook, twitter,dll) Kini, sudah menjadi bagian tak terpisahkan –bagi sebagian orang-. Tak syak lagi ini menjadi tantangan sekaligus peluang.
Teknologi selayak dua sisi mata uang, senatiasa menghadirkan dua kemungkinan: Kebaikan, keburukan. Tergantung siapa pengguna (user)nya. Begitu halnya dengan sosial media ini.
Baiklah, tanpa berpanjang kata, pada kesempatan ini izinkan saya me-resend lagi beberapa status. Beberapa diantaranya adalah hasil –copy-paste-. Atau intisari dari buku, film, atau kejadian apalah. Semoga bermanfaat. Afwan jika ada yang terkesan menggurui. Toh tak ada niatan ke sana. Ini adalah nasihat bagi diri saya pribadi khususnya. Jika ada kebaikan, mari tebar, kembangkan, Jika keburukan, tutupi. Happy nice reading. Thanks 4 visiting!
**
Rasulullah SAW bersabda : "Setiap anak Adam pasti ada salahnya dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah yang banyak bertaubat."
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) -Copas dari eramuslim.
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) -Copas dari eramuslim.
**
"Menunggu dan ditunggu itu sama-sama membuat tidak nyaman."–ontime is better, prito!”
**
Kini, di Usia, 25 Tahun, Leonel Messi sudah menjadi pemain terbaik dunia, 4 tahun berturut-turut. Reza Rahadian, sudah menerima piala Citra, menjadi aktor yang keren! Nah kita (prito khususnya), di usia 25 nanti kira-kira bisa menoreh prestasi apa?
-Menjadi renungan... "Masa depanmu, dibeli hari ini." Begitu tertulis dalam sebuah plakat di darul Huda. Life, must show on..
-Menjadi renungan... "Masa depanmu, dibeli hari ini." Begitu tertulis dalam sebuah plakat di darul Huda. Life, must show on..
**
Jarak antara kita dengan orang sukses, sejatinya dekat saja. Mereka bermimpi besar, kemudian bersemangat mewujudkan mimpi itu. Sementara kita, hanya berangan-angan, namun malas beraksi nyata mewujudkani. So... Mari tempuh jarak yg sejatinya dekat itu: aksi nyata
**
Jikapun harus ada tangisan. Maka menangislah untuk sesuatu yg memang "pantas" untuk ditangisi. Semoga dengan menangis sesak itu perlahan lenyap. Menangis itu menyehatkan lho, jika benar mengaplikasikannya. Adios!
***
Mari isi liburan dengan brilian. Brilian gak harus mahal! Mengisi liburan dg membantu orang tua itu juga keren! Saatnya tunjukan pengabdian.
***
"Melarung perahu kertas, menitipkan sebilah hati yg patah. Semoga, desir angin membawanya kembali ke dermaga ini, suatu saat, dengan sebilah hati yg baru.
**
"Hati itu bukan memilih, tapi dipilih." quots 'Perahu Kertas'. Jadi semakin ingin bc karya2nya Dee
**
Tak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki diri, menata hati. Tak juga kata tuntas. Menyusuri hari.
**
Saatnya berdamai dengan masa lalu. Seberapa kelam dan hitampun, bukan untuk dirutuki. Ia adalah pembelajaran yg amat berharga. Agar kita tak terjatuh di lubang yang sama. Berdamailah dg masa lalu, saatnya melangkah menuju masa depan! Adios!
**
"Berusahalah menjadi pribadi yang baik, insyaAllah akan dianugerahi yang terbaik!". Ini berlaku umum, termasuk prestasi, kesuksesan, jodoh juga. ¤Catatan170113 –
**
Alhamdulillah. Salah satu bentuk Kasih sayang Allah adalah dengan menghadirkan teguran lewat tangan manusia, atau jawaban-jawaban yg melegakan. Jika kita dirundung kesedihan, bisa jadi itu adalah bentuk kasih sayangNya yg lain, agar kita kmbali. Mari bersabar & bersyukur
**
"Berani jujur itu, hebat!" tulisan sebuah baliho. Bener banget, selalu salut pada orang-orang hanif nan jujur ditengah budaya manipulasi ini. Orang jujur, keren!
**
Ketika kita menjadi bagian dari orang-orang baik (atau dianggap baik), misal ustad, santri, mahasiswa, aktifis, tokoh,dll. Setiap tindak-tanduk kita akan lebih dilihat yang lainnya. Dan, tash, sekali kita melkukan kesalahan, cercaan bisa jadi lebih besar daripada kepada orang-orang “biasa”
**
Ya. Menjadi leader <ketua,kepala,atau apalah itu> bukanlah tugas mudah. Ia, ditekan dari atas, ditekan dari bawah. So... Hikmahnya, mari hargai leader-leader kita, mulai dari ketua kelas, ketua grup, ketua organisasi, dst. Esok lusa boleh jdi kitalah yg menjadi leader.
**
"Qulil khoiro au liyasmut! Berbicaralah yang baik, atau lebih baik diam." Itu petuah sang Baginda SAW. Tentu saja berlaku dalam dunia perfacebookan ini. Up date status yang bermanfaat tentu lebih baik dari pada GAJE. Apalagi status yang 'merusak'. Jika tidak, diamlah...
**
Nah, berjilbab 'rapi 'dan syar'i itu, tentu saja, bukan hanya tuntutan bagi para muslimah aktifis dakwah. Ia adalah kewajiban syariah. Semoga dipahami, tak ada maksud menggurui.
**
"Semua bermula dari tokoh
semakin unik tokoh, semakin unik cerita"
-Itu Proses Bro. Anak muda!"
Nasihat seorang 'penulis keren' via chating.
semakin unik tokoh, semakin unik cerita"
-Itu Proses Bro. Anak muda!"
Nasihat seorang 'penulis keren' via chating.
**
Ikut berbahagia atas keberhasilan orang lain itu menyenangkan lho. "Ye... Proposal skripsiku di-acc!" ungkap seorang teman sumringah. "Alhamdulillah!" ucapku sambil menerbitkan senyum. Ia membalasnya dengan senyum mengembang. Betapa menyenangkannya melihat ekspresi kebahagian. Sejatinya, ekspresi itu bisa jadi menstimulus kita untuk meraih kebahagian serupa. Bahkan lebih. InsyaAllah
**
"Sebagian dari kita mungkin mempersamakan antara cemburu dan iri. Padahal sejatinya keduanya dibangun di atas pondasi yang berbeda. iri dibangun atas dasar kebencian, sementara cemburu atas asas kecintaan. karena demikan tabiatnya, maka penyikapannyapun berbeda. Iri musti dilenyapkan, sementara cemburu selazimnya diarahkan menjadi cemburu positif, bukan malah cemburu buta. -Mengolah cemburu menjadi sesuatu-"
***
Seuntai kalimat yang sama namun diucapkan/dituliskan 2 orang yang berbeda, bisa jadi menghasilkan efek yang berbeda bagi pendengar (pembaca). Kenapa sebab? Karena dibalik apa yang diucapkan/dituliskan ada sesuatu yang tak terjemah lewat indra : Kekuatan ruhiyah. Begitulah, sesuatu yang lahir dari hati, kesucian, keikhlasan, akan lebih menghujam -tersampaikan.
**
Demikian dulu, jaringan internetnya lola, hehe. Sebagai penutup, berikut saya copaskan petuah mas Gola Gong.
-Menulis di Mata Gong
Bagi Gong, menulis itu bukan sekadar proses berkhayal, sekalipun tulisan yang dihasilkan ialah berjenis fiksi. Lebih dari itu, dia berpendapat bahwa menulis memerlukan proses berpikir yang tidak sembarangan.
Salah satu kalimat penutup yang Gong sampaikan kurang lebih berbunyi seperti ini, “Perlakuan kita terhadap huruf juga akan berakibat apa yang kiat terima nantinya. Artinya, jika kita menulis sesuatu yang baik, dengan niat dan cara yang baik pula, maka kebaikan pula yang akan kita terima kelak. Menulis itu apapun bentuknya sejatinya ialah bentuk da’wah bil qalam. Meskipun, isinya tak selalu strict ceramah keagamaan. Maka, perlakukanlah huruf-huruf itu dengan baik sehingga kita pun akan menuai kebaikan.”-
Bagi Gong, menulis itu bukan sekadar proses berkhayal, sekalipun tulisan yang dihasilkan ialah berjenis fiksi. Lebih dari itu, dia berpendapat bahwa menulis memerlukan proses berpikir yang tidak sembarangan.
Salah satu kalimat penutup yang Gong sampaikan kurang lebih berbunyi seperti ini, “Perlakuan kita terhadap huruf juga akan berakibat apa yang kiat terima nantinya. Artinya, jika kita menulis sesuatu yang baik, dengan niat dan cara yang baik pula, maka kebaikan pula yang akan kita terima kelak. Menulis itu apapun bentuknya sejatinya ialah bentuk da’wah bil qalam. Meskipun, isinya tak selalu strict ceramah keagamaan. Maka, perlakukanlah huruf-huruf itu dengan baik sehingga kita pun akan menuai kebaikan.”-
*Prito Windiarto, trainer menulis, cp : 087826263364 or 085223929033. email : Prito Windiarto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar