Karya Tulis Ilmiah : Asuhan Keperawatan Pada an. G Usia 9 Bulan


BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang
Penyakit Hirschprung merupakan penyakit kelainan bawaan atau kongenital. Kelainan kongenital merupakan kelainan morfologik dalam pertumbuhan struktur bayi yang dijumpai sejak lahir dimana kelainan tersebut dapat berupa satu kelainan saja atau beberapa kelainan kongenital secara bersamaan yang dikenal dengan kelainan multiple (Markum, 1999 : 240).
“Hirschsprung disebut juga megacolon aganglionik kongenital, merupakan keadaan tidak ada atau kecilnya saraf ganglion parasimpatik pada pleksus mienterikus dari kolon distalis” (Sacharin, 1996 : 465).
Kelainan ini merupakan penyebab terbanyak obstruksi kolon dan merupakan sekitar sepertiga semua obstruksi neonatal. Diperkirakan angka kejadian penyakit hirschprung ialah 1 per 10.000 kelahiran (Markum, 1999 :443).

Data terakhir yang dikumpulkan dari Ruang Cempaka Perjan RS. Hasan Sadikin Bandung selama periode Februari sampai Agustus 2005 terdapat berbagai macam pasien yang dirawat di Ruang Cempaka diantaranya dengan penyakit gangguan sistem pencernaan, muskuloskeletal, kardiovaskuler dan perkemihan. Data yang diperoleh dari Ruang Cempaka Perjan RS. Hasan Sadikin Bandung pasien dengan kelainan sistem pencernaan salah satunya adalah penyakit Hirschsprung yaitu sebanyak 59 kasus atau sekitar 18,0 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1
Distribusi Pasien
 Di Ruang Cempaka Perjan RS. Hasan Sadikin Bandung
Periode Bulan Februari – Agustus 2005

No
Jenis Kasus
Bulan
Jml
%
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
1.
Hirschprung
6
8
9
12
7
12
5
59
18,0
2.
MAR
11
8
11
9
13
12
7
71
21,7
3.
Omphalocele
0
0
0
0
3
2
0
5
1,5
4.
Hipospadia
6
4
5
4
2
4
1
26
7,9
5.
HIL
5
3
9
12
7
9
1
46
14,0
6.
Labiopalatosckhizis
3
1
0
23
4
2
0
33
10,0
7.
Peritonitis
1
2
2
1
0
2
1
9
2,7
8.
Atresia Rekti
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9.
Hydrocele
1
1
3
0
0
1
0
6
1,8
10.
Diare
2
0
0
0
0
0
0
2
0,6
11.
Ileus Obstruktif
1
2
2
2
0
0
0
7
2,1
12.
Combustio
2
0
3
0
1
3
1
10
3,0
13.
Fraktur
0
1
0
0
0
0
0
1
0,3
14.
Hemangioma
0
4
2
1
4
1
1
13
3,9
15.
Apendik
1
3
1
1
3
11
0
20
6,1
16.
Hepatitis
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17.
Hernia
2
0
0
1
2
0
0
5
1,5
18.
Stenosis Pyloric
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19.
Polidactily
1
0
0
0
0
0
0
1
0,3
20.
DHF
4
4
0
0
0
0
0
8
2,4
21.
Ca Colon
0
0
0
0
3
2
0
5
1,5
Jumlah
48
41
47
66
46
59
17
327
100

Sumber : Catatan Medrec Ruang Cempaka Bulan Februari – Agustus 2005


Penyakit Hirschsprung cukup sering terjadi dan menimbulkan keadaan gawat bila terjadi pada hari – hari pertama kehidupan neonatus berupa adanya obstruksi saluran pencernaan yang dapat berakibat pada sistem tubuh lain. Hal ini juga merupakan stressor tersendiri yang dapat mengakibatkan kecemasan keluarga. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan penatalaksanaan yang efektif  dan perawatan komprehensif sehingga pasien yang dirawat memperoleh kemajuan yang optimal dalam perawatannya.
Mengingat hal tersebut diatas penulis mencoba menerapkan asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan sistem pencernaan yang disusun dalam bentuk “Asuhan Keperawatan Pada An. G Usia 9 Bulan Dengan Hirschsprung di Ruang Cempaka Perjan RS. Hasan Sadikin Bandung”.

A.    Tujuan Penulisan

1.      Tujuan Umum
          Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada Anak G Usia 9 bulan Dengan Hirschsprung secara komprehensif meliputi aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang berlandaskan pada ilmu dan kiat keperawatan, melalui pendekatan proses keperawatan.
2.      Tujuan Khusus
          Setelah melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan  Hirschsprung penulis dapat :
a.       Mampu melaksanakan pengkajian secara komprehensif serta merumuskan Diagnosa Keperawatan pada Anak G Usia 9 bulan Dengan Hirschsprung
b.      Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Anak G Usia 9 bulan Dengan Hirschsprung sesuai dengan diagnosa keperawatan yang ditemukan berdasarkan prioritas masalah
c.       Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada Anak G Usia 9 bulan Dengan Hirschsprung sesuai dengan perencanaan yang telah ditentukan
d.      Mampu melaksanakan evaluasi atau pengukuran keberhasilan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada Anak G Usia 9 bulan Dengan Hirschsprung.

B.     Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan laporan, penulis menggunakan metode deskriptif yang berbentuk studi kasus berupa laporan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan. Adapun teknik pengumpulan data sebagai berikut  :
1.      Observasi, yaitu pengumpulan data dengan mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien.
2.      Wawancara, yaitu pengumpulan data melalui tanya jawab dengan keluarga klien dan petugas kesehatan lain untuk mendapatkan data subjektif.
3.      Pemeriksaan fisik, yaitu pengumpulan data dari klien dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
4.      Studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data yang di dapatkan dari status klien.
5.      Studi kepustakaan, yaitu studi literatur yang diperoleh dari referensi-referensi yang ada.

C.    Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I


BAB II







BAB III

BAB IV
:


:







:

:
Pendahuluan yang meliputi, latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode dan teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan.
Tinjauan teoritis, yang terdiri dari konsep dasar Hirschsprung meliputi : pengertian Hirschsprung, anatomi fisiologi, etiologi, patifisiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis, komplikasi dan dampak terhadap kebutuhan dasar manusia. Selain itu diuraikan juga tentang konsep dasar keluarga, karakteristik anak usia 9 bulan, dan konsep asuhan keperawatan pada klien dengan Hirschsprung.
Tinjauan kasus yang meliputi, pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pembahasan.
Kesimpulan dan Saran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar