Pengertian Berita, Laporan, dan Memo


Pengertian Berita, Laporan, dan Memo

BERITA, LAPORAN, DAN MEMO

A.    Pengertian Berita
Berita menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Berita juga berarti laporan. Ada juga yang mengatakan berita adalah informasi baru yang disajikan dalam pembacaan dan penulisan yang jelas, actual (terkini), dan menarik.
Berita adalah laporan peristiwa atau pendapat yang actual (terkini), menarik, penting, serta cermat dalam fakta. Dengan kata lain, berita merupakan laporan fakta.

B.    Syarat Berita
a.    Berdasarkan Fakta
Artinya: keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan (suatu yang benar-benar terjadi).
b.    Aktual (terkini)
Artinya: jarak waktu peristiwa atau kejadian berdekatan dengan waktu penyiaran berita.
c.    Menarik
Sebuah berita dikatakan menarik jika:
•    Berguna
•    Dekat dengan pembaca atau pendengar
•    Bersifat konflik
•    Berkaitan dengan tokoh-tokoh terkenal
•    Memiliki daya pengaruh yang kuat
•    Berupa berita bencana, humor, aneh (luar biasa), kemajuan (kesuksesan).
d.    Seimbang
Berita harus ditulis objektif dan tidak berat sebelah. Sebuah berita disebut objektif jika disampaikan tanpa prasangka dan tanpa usaha memengaruhi pembaca/pendengar.
e.    Lengkap
Berita harus bisa menjawab pertanyaan 5W + 1H (what, who, where, when, why, dan how) atau apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana.
f.    Sistematis
Berita disusun secara urut, yaitu yang berjangkauan luas dan penting diletakkan pada bagian awal, sedangkan yang bersifat khusus, sempit, dan kurang penting diletakkan pada bagian akhir.
g.    Berita Harus Dapat Dipahami 
Berita ditulis secara ringkas dan dengan bahasa yang rancu.

C.    Unsur-unsur Berita
Unsur-unsur berita adalah jawaban dari 5W + 1H. 5W adalah what, who, why, when, where, dan 1H dalah how.
    What    : apa yang terjadi?
    Who    : siapa yang terlibat dalam peristiwa itu?
    Why    : mengapahal itu bisa terjadi
    When    : bilamana atau kapan peristiwa itu terjadi?
    Where    : di mana peristiwa itu terjadi?
    How    : bagaimana peristiwa out bisa terjadi?
D.    Menyusun Naskah Berita
1.    Menggunakan struktur tata bahasa yang benar.
2.    Menggunakan penalaran logika yang benar (logis).
3.    Tidak menggunakan makna ganda.
4.    Menggunakan pilihan kata yang tepat.

E.    Fakta dan Opini
a.    Fakta
Fakta adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar ada dan terbukti kebenarannya.
b.    Opini atau Pendapat
Opini adalah sesuatu yang sifatnya masih sebatas pernyataan, belum terjadi, baru dalam angan-angan, dan belum tentu kebenarannya.

F.    Laporan
a.    Pengertian
Laporan adalah suatu cara komunikasi yang dalam hal ini penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Karena laporan yang dimaksud sering berbentuk tertulis maka dapat pula dikatakan bahwa laporan adalah semacam dokumen yang menyampaikan informasi mengenai suatu fakta yang telah dialami atau diselidiki.
b.    Jenis-jenis Laporan
1.    Laporan berbentuk formulir isian
Jenis laporan ini ditulis dalam formulir daftar isian. Laporan semacam ini biasanya besifat rutin.
2.    Laporan berbentuk surat
Bila penulis memutuskan untuk mempergunakan surat bagi laporannya maka nada dan pendekatan yang bersifat prbadi memegang peranan penting. Bentuknya biasanya lebih panjang daripada bentuk surat pada umumnya.
c.    Laporan Memorandum
Bentuknya mirip dengan laporan berbentuk surat. Hanya, isinya lebih singkat. Laporan bentuk ini biasanya digunakan dalam hubungan kerja antara atasan dengan bawahan.
d.    Laporan Perkembangan  dan Laporan Keadaan
Laporan perkembangan adalah jenis laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan atau perubahan atas suatu kegiatan yang tengah dilakukan dalam mencapai suatu sasaran yang telah ditentukan. Sebaiknya, laporan keadaan adalah sejenis laporan yang menggambarkan suatu kondisi atau keadaan suatu hal sampai pada waktu hal itu dilaporkan.

G.    Menulis Memo dan Pengumuman
a.    Memo
Memo adalah bentuk komunikasi tertulis yang di dalamnya memuat pesan ringkas. Memo digunakan secara intern dalam suatu organisasi atau bersifat informal. Penulisan memo dapat ditulis tangan atau ditik. Isi memo dapat berupa permintaan, harapan, ataupun pemberitahuan.
b.    Pengumuman atau Pemberitahuan
Pengumuman merupakan suatu bentuk penyampaian informasi yang ditujukan kepada khalayak (masyarakat). Isi yang dikemukakannya bersifat terbuka.

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1.    Akhir-akhir ini media massa sering memuatfoto seksi artis, tetapi para artis tersebut membantah bahwa itu hanya teknik canggih yang dikuasai fotografer. Kalimat opini yang tepat sesuai ilustrasi di atas adalah....
A.    Saya membaca berita yang serupa itu kemarin di surat kabar "Jawa Pos" tanggal 4 Maret 2010.
B.    Berani sekali para artis berfoto seperti ini, padahal foto seperti itu akan membuat nama mereka tercemar.
C.    Sudah lebih sepuluh artis berfoto seksi dimuat di surat kabar ibu kota
D.    Artis-artis yang berfoto seksi tersebut tidak semuanya mengaku bahwa itu tubuh asli mereka.
E.    Salah seorang artis berfoto seksi itu telah dipanggil ke kepolisian karena dianggap melanggar kesusilaan.

Pembahasan:
Kalimat opini maksudnya ialah kalimat yang berisi pendapat.
Menanggapi atau berpendapat tentu harus disertai dengan logika, agar pendapat/opini diterima orang lain.
Pada soal ini, para artis mengelak/membantah bahwa itu hanya teknik canggih dan ini berarti para artis tidak semuanya mengaku bahwa itu tubuh asli mereka.
Jawaban: D

2.    Sebuah rumah tinggal di Jl. Kemenangan III RT 10/02, Kelurahan Glodok, Jakarta Barat terbakar, Selasa (6!3) sore.
Api diperkirakan berasal dari pekerja las yang sedang memasang awning (kere) di dinding kompleks sekolah Ricci yang menempel di dinding rumah tersebut. Dengan delapan unit mobil pemadam, api sudah bisa dipadamkan satu setengah jam kemudian, pukul 18.30 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
Kalimat tanya yang tepat untuk menyatakan fakta pada paragraf di atas adalah.... ,
A.    Dari manakah penyebab kebakaran itu?
B.    Apakah pemilik rumah pada saat itu tidak mengetahuinya?
C.    Bagaimana perasaan pemilik rumah ketika mengetahui rumahnya kebakar?
D.    Siapakah nama pemilik rumah ketika mengetahui rumahnya terbakar?
E.    Apakah ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut?

Pembahasan:
Fakta adalah hal yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar terjadi. Kalimat tanya yang tepat untuk menyatakan fakta pada paragraf di atas adalah Apakah ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut?
Jawaban: E

3.    Bahasa laporan hendaknya memenuhi kriteria sebagai berikut, kecuali....
A.    Logis    D. Mudah dipahami
B.    Baku    E. Menariklindah
C.    Jelas
Pembahasan:
Bahasa laporan hendaknya logis, jelas, baku, dan mudah dipahami serta menghindari makna yang ambigu atau konotatif.
Bahasa laporan tidak perlu menarik/indah.
Jawaban: E

4.    Seorang Kepala Sekolah SMA 13 menugasi pembina OSIS SMAN 13 untuk mempersiapkan acara penyambutan walikota ke sekolah tersebut pada tanggal 25 April 2010. Kalimat isi memo yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah....
A.    Sudi kiranya Bapak memparsiapkan acara penyambutan walikota tanggal 25 April 2010.
B.    Atur acara penyambutan walikota, jangan sampai memalukan sekolah kita tanggal 25 April 2010.
C.    Segera persiapkan acara penyambutan walikota di sekolah ini, tanggal 25 April 2010.
D.    Bapak persiapkanlah acara penyambutan walikota yang tidak lama lagi, yaitu tanggal 25 April 2010.
E.    Saya mohon sungguh-sungguh agar Bapak : persiapkan acara penyambutan walikota tanggal  25 April 2010.

Pembahasan:
Memo, yaitu sejenis surat yang dipergunakan dalam surat-menyurat intern sebuah kantor. Isi memo bias memberikan petunjuk, atau perintah singkat, meminta laporan, dan sebagainya. Kalimat memo harus singkat dan jelas karena berisi instruksi singkat yang langsung pada persoalan. Jadi, isi memo yang sesuai adalah Segera persiapkan acara penyambutan walikota di sekolah ini, tanggal 25April 2010.
Jawaban :



CERPEN, NOVEL, DAN DRAMA

A.    Pengertian Cerpen, Novel, dan Drama
•    Cerpen etau cerita pendek adalah karangan pendek berbentuk prosa yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur fiksi dalam aspek yang terkecil. Kependekan cerpen bukan karena bentuknya yang lebih pendek daripada novel, melainkan karena aspek masalahnya yang dibatasi.
•    Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh problematika kehidupan seseorang atau beberapa,tokoh.
•    Drama adalah bentuk karya sastra yang bertujuan - menggambarkan kehidupan dengan menyampaikan peristiwa dan emosi melalui perilaku dan dialog.

B.    Perbedaan Cerpen dan Novel
a.    Cerpen
•    alur lebih sederhana.
•    Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang.
•    Latar yang dilukiskan hanya sebentar dan terbatas.
•    Tema mengupas masalah yang relatif sederhana,
b.    Novel
•    Alur febih rumit dan panjang, ditandai dengan perubahan nasib pada diri sang tokoh.
•    Tokohnya lebih banyak dengan berbagai karakter.
•    Latar meliputi wilayah geografi yang luas dan dalam waktu yang lebih lama.
•    Tema lebih kompieks, ditandai oleh adanya tema¬tema bawahan.

C.    Unsur Intrinsik Cerpen dan Novel
a.    Tema
Adalah gagasan atau pokok masalah yang menjadi struktur isi cerita.
b.    Alur (Plot)
Alur (plot) disebut juga jalan cerita, atau rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita.
Jenis-Jenis alur, antara lain:
1.    Berdasarkan pengembangannyalurutan peristiwanya
•    Alur maju (progresif)
•    Alur mundur (regresif)
•    Alur maju-mundur/campuran
2.    Berdasarkan kuantitas alumya
•    Alur tunggal
Adalah alur yang hanya memiliki satu garis pengembangan cerita.
•    Alur ganda
Adalah alur yang hanya memiliki beberapa gais pengembangan cerita.
3.    Berdasarkan kualitas kepaduannya
•    Alur erat
Yaitu hubungan antara peristiwa yang satu dan yang lain begitu padu sehingga bagian-bagian pembentuk peristiwa itu tidak mungkin dilepaskan.
•    Alur renggang
Yaitu, hubungan antara peristiwa yang satu dan yang lain terjalin secara renggang.
c.    Latar
Latar atau setting dalam karya fiksi, seperti cerpen dan novel, tidak terbatas pada penempatan lokasi-lokasi tertentu yang bersifat tiksi saja, tetapi juga berwujud tata cara, adat istiadat, kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku di tempat yang bersangkutan.
Latar atau seting meliputi:
1.    Latar tempat
Yaitu, penggambaran letak kejadian.
Misal: Bandung, Semarang, dan sebagainya.
2.    Latar waktu
Yaitu, penggambaran waktu kejadian.
Misal: slang hari, sore hari, dan sebagainya.
3.    Latar suasana/budaya
Yaitu, penggambaran suasana ataupun budaya yang melatar belakangi terjadinya cerita atau peristiwa dalam cerpen.
d.    Penokohan
•    Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
•    Untuk menggambarkan tokoh tersebut, pengarang dapat menggunakan teknik berikut:
1.    Teknik analitik
Karakter tokoh diceritak3n langsung oleh tokoh.
2.    Teknik dramatic
Karakter tokoh dikemukakan melalui:
•    Penggambaran fisik clan laku tokoh.
•    Penggambaran tingkah laku tokoh.
•    Pengungkapan jalan pikiran tokoh.
•    Dialog antartokoh.
•    Penggambaran melatui reaksi tokoh ihi sendiri.
•    Penggambaran melalui reaksi tokoh lain.
e.    Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang adalah posisi pengarang dalam, membawakan cerita.
1.    Orang pertama;
Yaitu, pengarang berada dalam cerita dan biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya.
2.    Orang ketiga
Yaitu, posisi pengarang berada di luar cerita dan biasanya menggunakan kata ganti dia, mereka, atau nama orang.
f.    Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang. Pesan ini bisa berupa harapan, nasihat, kritik, clan sebagainya.

D.    Nilai-nilai yang Tekandung pada Cerpen, Novel, dan Drama
a.    Nilai Keagamaan (Religius)
Yaitu, nilai-nilai yang berhubungan dengan penghayatan, pengamalan agama atau keyakinan spiritual seseorang, ataupun agama dan keyakinan mereka.


b.    Nilai Sosial-Kemasyarakatan
Yaitu, nilai-nilai yang berkaitan dengan hubungan timbal balik antar-anggota masyarakat dan antarkelompok masyarakat dalam interaksi saling membutuhkan,
c.    Nilai Pendidikan (Edukasi)
Yaitu, nilai-nilai yang berhubungan dengan perubahan perilaku yang makin baik, makin bermoral, makin beradab, makin bermanfaat, makin dewasa, dan seterusnya.
d.    Nilai Kemanusiaan (Humanitas)
Yaitu, nilai-nilai yang berhubungan dengan hakikat hidup manusia sebagai makhluk yang beragam kepentingan, keinginan, dan harapan-harapannya serta kebiasaan--kebiasaannya.
e.    Nilai Budaya/Adat (Kultur)
Yaitu, nilai-nilai yang berhubuhgan dengan adat istiadat/kebiasaan dalam masyarakat.
f.    Nilai Moral
Yaitu, nilai-nilai yang berhubungan dengan akhlak/budi pekerti atau susila/baik buruknya tingkah laku.

E.    Unsur-unsur Drama
a.    Penokohan
Penokohan/karakter pelaku utama adalah pelukisan karakter/kepribadian pelaku utama. Tokoh dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.    Tokoh protagonist
yaitu tokoh utama sebagai tokoh idaman atau tokoh yang mendukung cerfta.
2.    Tokoh antagonis
Yaitu, tokoh penentang cerita.
3.    Tokoh tritagonis
Yaitu, tokoh pembantu, yang kehadirannya mendampingi keberadaan tokoh.
b.    Dialog
Dua tuntutan yang harus dipenuhi dalam percakapan dialog:
1.    Dialog harus turut menunjang gerak laku.
2.    Dialog yang diucapkan di atas pentas lebih tajam dan tertib daripada ajaran sehari-hari.
c.    Alur
Plot/jalan cerita adalah rangkaian kejadian yang dialami oleh para pelaku cerita, biasanya terdiri atas eksposisi, intrik, klimaks, antklimaks, dan konklusi.
1.    Eksposisi/introduksi
merupakan pergerakan terhadap konflik melalui dialog-dialog pelaku.
2.    Intrik
merupakan persentuhan konflik atau keadaan mulai tegang.
3.    Klimaks
merupakan perkumpulan konflik atau ketegangan yang telah mencapai puncaknya dalam cerita.
4.    Antiklimaks
merupakan konflik mulai menurun atau masalah dapat diselesaikan.
5.    Konklusi
merupakan akhir peristiwa atau penentuan terhadap nasib pelaku utama.


d.    Latar
Latar adalah keterangan mengenai tempat, ruang dan waktu, serta suasana di dalam naskah drama.

F.    Hal-hal yang Harus Diperhatikan pada Pementasan Drama
a.    Gerak (Action)
Adalah aksi atau perbuatanlgerak-genk dalam drama:
b.    Mimik
Adalah gerak-gerak atau perubahan raut muka pada permainan atau pementasan drama.
c.    Pantomimik
Adalah gerak-gerik anggota tubuh pada permainan atau pementasan drama.
d.    Akting (Acting),
Adalah seni atau profesi berperan di atas pentas/panggung drama, film, dan sejenisnya yang merupakan gambaran perwatakan dramatik, baik secara emosi maupun intelektual yang diwujudkan dalam laku/gerak atau kata-kata dan mimik.
e.    Blocking (Perubahan Posisi)
Adalah perpindahan atau perubahan posisi aktor pemeran di atas pentas.
f.    Tata Panggung
Adalah seni menata penggung untuk keperluan pementasan drama.
g.    Tata Busana
Adalah seni merancang busana yang sesuai untuk pementasan drama.
h.    Tata Bunyi
Adalah seni merancang bunyi-bunyian untuk keperluan pementasan drama.
i.    Tata Lampu
Adalah seni menata lampu/cahaya untuk keperluan pementasan drama.

G.    Pelaku Pementasan Drama
a.    Penulis naskah
b.    Sutradara
c.    Narator
d.    Pemain
e.    Penata Artistik
f.    Penata rias dan Kostum :

H.    Bentuk-bentuk Drama
a.    Tragedi
Adalah drama duka yang menampilkan pelaku utamanya menderita kesengsaraan lahir dan batin yang luar biasa atau sampai meninggal sehingga menimbulkan tumpuan rasa kasihan penonton.
b.    Melodrama
Adalah lakon yang sangat sentimental dengan pementasan yang mendebarkan dan mengharukan. Penggarapan alur dan lakon yang berlebihan sehingga sering penokohan kurang diperhatikan.
c.    Komedi
Adalah lakon ringan untuk menghibur namun berisikan sindiran halus. Para pelaku berusaha menciptakan situasi yang menggelikan.

d.    Farce (Pertunjukan Jenaka)
Adalah pertunjukan jenaka yang mengutamakan kelucuan namun di dalamnya tidak terdapat unsur sindiran. Para pelakunya berusaha berbuat kejenakaan tentang diri mereka masing-masing.
e.    Satire
Adalah kelucuan dalam hidup yang ditanggapi dengan kesungguhan, biasanya digunakan untuk melakukan kecaman/kritik terselubung.

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1.    “Katakanlah sekali lagi, kamu cinta padaku:" mendengar kalimat itu, orang yang mengantri di belakangnya merengut, sambil melihat arlojinya. Pengalaman menunjukkan, orang tidak bisa berbicara tentang cinta kurang dari 15 menit. Namun, sungguh terlalu kalau wanita ituu masih juga bertanya tentang cinta setelah 30 menit. Apalagi sudah ada beberapa orang berdatangan ke telepon umum itu, sambil sengaja menggerak-gerakkan koin di tangannya
Latar dalam kutipan novel tersebut adalah....
A.    Tempat umum
B.    Pasar swalayan
C.    Loket pembayaran
D.    Tempat penukaran koin
E.    Telepon umum

Pembahasan:
Latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra. Latar dalam kutipan novel tersebut adalah di telepon umum.
Jawaban: E

2.    "Saya tak tahu, saya hanya mencoba-coba. Saya tak punya ilmu apa-apa. Ini hanya nasib baik," kata Agung kepada seorang wartawan ketengan yang mencoba mewawancarai sekaligus hendak menggaet amplop. Agung sama sekali tidak berusaha untuk membanggakan dirinya.
Ia malah ketakutan, karena tak terbiasa dengan uang banyak. Kadang-kadang ia tersipu sambil tidak percaya bahwa ia sekarang tidak lagi makan tahu dan garam.
Watak tokoh Agung dalam kutipan cerpen tersebut adalah....
A.    Tinggi hati
B.    Rendah diri
C.    Rendah hati
D.    Makan hati
E.    Percaya diri

Pembahasan:
Watak adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.
Watak tokoh Agung dalam kutipan cerpen tersebut adalah rendah hati atau tidak sombong.
Jawaban: C

3.    Diah    :    Saya ucapkan selamat, Nyonya mendapatkan suami seperti Tuan Anton. Ia seorang yang kuat untuk negara dan rakyat.
Anti    :    Lebih kuat lagi kalau ia mendapatkan nona sebagai istri.
Diah    :    Saya, Nyonya?
Anti    :    Ya, mengapa nona heran amat? Saya tahu hubungan nona dan suamiku dulu.
Diah    :    Hubungan saya dengan Tuan Anton tidak lebih dari perkenalan biasa.
Anti    :    Perkenalan yang menimbulkan semangat yang berlebih-lebihan.
Diah    :    Ia amat mencintai pekerjaannya
Anti    :    Ia membanting tulang supaya lupa akan rumah tangganya.
Diah    :    Tak mungkin, Nyonya. Ia menceritakan bertapa kasih nyonya kepadanya.
Anti    :    Ya dan kasih itu tenggelam seperti batu dalam lubuk.
Konflik dalam penggalan drama di atas adalah …
A.    Seorang suami yang mempunyai kekasih lain
B.    Rasa cemburu seorang istri yang berlebihan
C.    Seorang suami yang sangat mencintai perkjaannya
D.    Seorang suami yang tidak mencintai istrinya
E.    Rasa seorang wanita terhadap istri temannya.

Pembahasan:
Konflik dalam penggalan drama di atas adalah rasa cemburu seorang istri yang berlebihan.
Jawaban : B

4.    Sandi menanti bus melintas di halte. Dia gemas melihat skuter melintasinya. Dia benci melihat kendaraan itu. Dia raba pisau belati di pinggangnya. Dia buka pintu pagar rumah Rini. Dia lihat skuter itu. Dia lihat Rini menerima pemuda pengendara skuter di ruang tamu. Dia melompat dibalik semak-semak bunga mawar. Dia dengarkan percakapan Rini dan pemuda pengendara skuter itu di ruang tamu.
Penggambaran karakter tokoh dalam kutipan cerpen tersebut dilakukan dengan cara ….
A.    Apa yang diperbuat tokoh
B.    Ucapan-ucapannya
C.    Pikiran-pikiran tokoh
D.    Penggambaran fisik tokoh
E.    Mendeskripsikan latar belakang tokoh.

Pembahasan:
Karakter atau watak adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku.
Penggambaran karakter tokoh dalam kutipan cerpen tersebut dilakukan dengan cara apa yang diperbuat tokohnya.
Jawaban : A


PARAGRAF KALIMAT

A.    Pengertian Paragraf
Paragraf adalah bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran.
B.    Unsur Paragraf
a.    Kalimat Utama
Sebuah paragraf hanya boleh memuat satu ide pokok.
Ide pokok tersebut termuat dalam sebuah kaiimat yang disebut kalimat utama atau kalimat topik. Kalimat utama dalam paragraf memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
•    Merupakan inti permasalahan/persoalan.
•    Biasanya masih bersifat umum sehingga secara potensial masih perlu diberi penjelasan lebih lanjut oleh kalimat-kalimat penjelas.
b.    Kalimat Penjelas
Jika sebuah paragraf memiliki lebih dari satu kalimat maka kalimat-kalimat di luar kalimat utama merupakan kalimat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat penunjang.
Di dalam kalimat-kalimat penjelas terdapat ide penjelas.

C.    Jenis-jenis Paragraf
a.    Berdasarkan Letak Gagasan Utamanya
1.    Paragraf deduktif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf.
Contoh:
Sekarang ini, kamera digital sudah bukan merupakan barang istimewa. Setiap lapisan masyarakat, sudah sangat akrab dengan kamera canggih tersebut.
Di mana pun dan dalam acara apa pun, masyarakat selalu menggunakan jasa kamera digital yang praktis dan ekonomis itu.
2.    Paragraf Induktif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf.
Contoh:
Setiap lapisan masyarakat sudah sangat akrab dengan kamera digital yang sangat canggih. Di mana pun dan dalam acara apa pun, masyarakat selalu menggunakan jasa kamera digital yang praktis dan ekonomis itu. Memang, sekarang ini kamera digita ' sudah bukan merupakan barang istimewa.
3.    Paragraf deduktif-induktif atau paragraf campuran
Paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal dan akhir paragraf.
Contoh:
Sekarang ini, kamera digital sudah bukan merupakan barang istimewa. Setiap lapisan masyarakat, sudah sangat akrab dengan kamera canggih tersebut. Di mana pun dan dalam acara apa pun, masyarakat selalu menggunakan jasa kamera digital yang praktis dan ekonomis itu. Kamera digital sudah sangat memasyarakat.
4.    Paragraf ineratif
Paragraf yang kalimat utamanya terletak pada tengah parag raf.
Contoh:
Setiap lapisan masyarakat, sudah sangat akrab dengan kamera digital yang sangat canggih. Sekarang ini, kamera digital sudah bukan merupakan barang istimewa.
Di mana pun dan dalam acara apa pun, masyarakat selalu menggunakan jasa kamera digital yang praktis dan ekonomis itu.
b.    Berdasarkan Tujuannya
1.    Paragraf deskripsi
Paragraf yang menggambarkan sesuatu menurut pengalaman panca indra manusia dengan tujuan agar pembaca seolah-olah melihat dan bisa merasakan sendiri objek yang digambarkan.
Contoh:
HP Blackberry Bold memang lebih ramping. Ukurannya memang pas untuk genggaman orang dewasa. Sudut-sudutnya yang tumpul dan warna¬-warna yang menarik, menambah kesan maskulin. Layarnya yang memakan tempat hampir setengah luas permukaan, memberi citra keleluasaan, dan kebebasan akses bagi penggunanya.
2.    Paragraf narast
Paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan.
Contoh:
HP Blackberry Bold yang dibelinya satu minggu lalu tidak pernah lepas dari genggamannya. Di mana pun dan kapan pun tangan mungilnya selalu menggenggam HP seharga 3,5 juta itu. Kemarin, HP kebanggaan Sella dijambret orang.
3.    Paragraf argumentasi
Paragraf yang menyajikan suatu permasalahan dengan mengemukakan bukti-bukti dan alasan yang kuat agar pembaca meyakini kebenaran yang diungkapkan oleh penulis atau menyatakan persetujuannya.
Contoh:
Kaki dan dadanya dapat menghentikan laju bola dengan sempurna. Sundulan kepalanya membuat kiper lawan tak berdaya. Tembakan kaki kiri kanannya akurat dan keras. Bola seolah-olah bisa menurut kehendaknya. Larinya cepat bagai kuda. Lawan tak mampu mengambil bola dari kakinya. Operan bolanya tepat dan terarah. Frank Lampard benar¬-benar pemain bola kelas dunia.
4.    Paragraf eksposisi
Paragraf yang memaparkan pengetahuan atau informasi dengan tujuan agar pembaca mendapat informasi dan pengetahuan sejelas-jelasnya.
Contoh:
Ada dua macam sarana pendidikan, yaitu pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal memiliki standar kurikulum yang sudah ditentukan
5.    Paragraf persuasi
Paragraf yang bertujuan memengaruhi pembaca dengan memberikan data sebagai penunjang sehingga pembaca mengikuti pendapat yang dikemukakan penulis.
Contoh:
Beras organik lebih menguntungkan daripada beras nonorganik. Mutu beras organik lebih sehat, awet, dan lebih enak. Selain itu, beras organik tidak mencemari lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia. Keuntungan yang didapat petani beras organik juga lebih tinggi. Petani beras organik mendapat keuntungan 34% dari biaya produksi, sedangkan petani beras nonorganik hanya mendapat keuntungan 16% dari biaya produksi. Oleh karena itu, marilah kita bertani dengan cara organik agar lebih menguntungkan dan dapat meningkatkan taraf hidup.

D.    Ciri-ciri Paragraf Efektif
•    Memiliki satu ide pokok.
•    Memiliki penjelasan tentang ide pokok yang relatif lengkap.
•    Menarik perhatian pembaca
•    Terorganisasi dengan baik.

E.    Pola Pengembangan Paragraf
a.    Definisi
•    Definisi dilakukan dengan cara mengidentifikasi atau mengemukakan ciri-ciri sebuah topik atau sesuatu secara detail.
•    Topik yang diidentifikasikan menjadi ide pokok dan hasil identifikasinya sebagai ide-ide penjelas.
b.    Sebab-Akibat
•    Pengembangan paragraf dengan metode ini menggunakan proses berpikif kausalitas.
•    Proses berpikir ini menyatakan bahwa suatu sebab akan menimbulkan akibat.
•    Sebab menjadi ide pokok dan akibat menjadi ide penjelas.
•    Hubungan sebab-akibat dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1.    Satu sebab menimbulkan satu akibat.
2.    Satu sebab menimbulkan banyak akibat.
3.    Sebab-akibat berantai:
Sebab 1 menimbulkan satu akibat 1, akibat 1 menjadi sebab 2 yang menimbulkan akibat 2 akibat 2 menjadi sebab 3 yang menimbulkar akibat 3, dan seterusnya.
c.    Perbandingan
•    Perbandingan dilakukan dengan mengemukakan persamaan dan perbedaan dua hal.
•    Dalam perbandingan, terkandung pengertian bahwa salah satu dan hal yang dibandingkan mempunyai kelebihan dari hal lain yang dijadikan dasar perbandingan.
•    Hal yang dijadikan dasar perbandingan merupakan ide pokok.
d.    Pertentangan
•    Metode ini menggunakan relasi dua hal.
•    Penulis menggunakan suatu hal atau pendapat, kemudian diberikan hal atau pendapat sebaliknya.
•    Pendapat yang dikemukakan sebagai dasar pertentangan menjadi ide pokok.
e.    Contoh
•    Metode ini dilakukan dengan cara mengemukakan suatu ide atau hal sebagai ide pokok, lalu diberi contoh sebagai argumen yang sekaligus merupakan ide penjelas.



F.    Kalimat
a.    Pola Kalimat
Kalimat dibentuk minimal dari unsur subjek, predikat, dan objek.
b.    Inti Kalimat/lnduk Kalimat
Inti kalimat adalah bagian kalimat yang menyampaikan ide pokok dan informsi yang dilontarkan.
c.    Jenis kalimat
Berdasarkan jenis predikat:
1.    Kalimat verbal (berpredikat kata kerja),
Contoh:
Saya akan belajar di Salemba besok pagi
2.    Kalimat nominal (predikatnya berupa kata benda)
Contoh:
Saya seorang wanita

Berdasarkan letak predikat:
1.    Kalimat normal (subjek mendahului predikat),
Contoh:
Ibunya sedang menangis tersedu-sedu.
2.    Kalimat inversi (predikat mendahului subjeknya),
Contoh:
Di bukanya pintu itu tanpa diketuk terlebth dahulu.

Berdasarkan kelengkapan unsur:
1.    Minor (terdiri atas satu unsur pusat)
Contoh: "Duduk!"
2.    Ellips (Salah satu unsur kalimat pusat dihilangkan karena sudah dimengerti)
Contoh:
Dia pergi ke Salemba, tapi saya ke Depok.
3.    Mayor (Minimal kalimat berunsur S - P)
Contoh:
Adik menangis.
 S          P

Berdasarkaa perluasan unsur:
1.    Kalimat inti
Ciri kalimat inti:
•    Terdiri atas dua kata,
•    Berorientasi normal, dan
•    Bersusun biasa.
Contoh:
Anak yang terlahir kembar mati setelah dirawat delapan hari dalam inkubator. (berinti kalimat: Anak mati)
2.    Kalimat Transformasi
Kalimat inti yant telah mendapat perluasan
Contoh:
Ayah pulang (kalimat inti) dapat dijadikan:
•    Ayah akan pulang;
•    Ayah akan pulang besok malam;
•    Ayah akan pulang besok malam dengan membawa oleh-oleh.

Berdasarkan Jumlah pola:
1.    Kalimat tunggal
Kalimat yang rnemiliki satu pola (klausa).
Kalimat yang memiliki satu subjek, satu predikat, satu objek, dan satu keterangan.
Contoh:
Mereka meng&utiPelatihan di Penerbit Wahyu Media S    P0
2.    Kalimat mejemuk
Kalimat yang terdiri atas satu atau lebih kalimat tunggal (klausa) yang sating berhubungan, balk koordinasi ataupun subordinasi.
Contoh:
Pada saat hari hujan, saya memilih untuk tinggal di dalam tenda.

Berdasarkan pelaku:
1.    Aktif transitif
Adalah jenis kalimat yang dapat diikuti oleh objek penderita.
Contoh:
Sava menyetir mobil.
   S        P           0
2.    Pasif
Adalah jenis kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan
Contoh:
Shinta menyapu lantai.
    S          P          0
Kalimat di atas merupakan kalimat aktif. Kalimat tersebut dapat dipasifkan menjadi:
Lantai disapu Shinta.
S          P          0

d.    Kalimat Efektif
Suatu kalimat disebut efektif apabila memenuhi syarat-¬syarat:
1.    baku,
2.    hemat,
3.    tidak ambigu,
4.    sistematis/tidak rancu dan
5.    logis

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1.    Kalimat yang berpelengkap adalah....
A.    Dia menjual barang-barang elektronik di pasar.
B.    Dia berdagang barang-barang elektronik di pasar.
C.    Perantau itu merindukan kampung halamannya.
D.    Kita membenci musuh-musuh reformasi.
E.    Kami selalu menyanyikan lagu-lagu perjuangan.

Pembahasan:
Kata kerja menjual, merindukan, membenci, dan menyanyikan termasuk kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang memerlukan objek dan dapat diubah ke dalam bentuk pasif. Kata kerja berdagang pada kalimat "Dia berdagang barang-barang elektronik di pasar" termasuk kata kerja intransitif sebab yang mengikuti kehadiran kata kerja itu barang-barang elektronik bukan objek, melainkan pelengkap. Semua kata kerja bentuk ber- tidak dapat dipasifkan.
Jawaban: B

2.    Lebih dari 80% perangkat komputer kita hanya berfungsi sebagai mesin tik. Bahkan, banyak kantor besar yang sistem penyimpanan data begitu acak¬-acakan. Perangkat ini pun kadang hanya sebagai pajangan semata. Dengan demikian, fungsi komputer belum sesuai dengan keperluan yang sebenamya. Paragraf tersebut dikembangkan dengan pola....
A.    Naratif    D.    Deduktif
B.    Persuasif    E.    Induktif
C.    Sebab Akibat
Pembahasan:
Paragraf tersebut memiliki gagasan utama di akhir paragraf. Paragraf yang gagasan utamanya terdapat di akhir paragraf disebut paragraf naratif.
Jawaban: A

3. Ayah pergi ke Surabaya ketika saya masih tidur. Anak kalimat dalam kalimat majemuk di atas adalah....
A.    Ayah pergi ke Surabaya.
B.    Ketika saya masih tidur.
C.    Ayah pergi, saya tidur.
D.    Saya masih tidur.
E.    Ayah pergi ketika saya tidur.
Pembahasan:
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat tunggal yang salah satu fungsinya diperluas, hasil perluasan itu membentuk pola kalimat baru yang disebut anak kalimat.
Ayah pergi ke Surabaya ketika saya masih tidur.
  S        P            0                      S          P
Anak kalimat dalam kalimat majemuk di atas adalah ketika saya masih tidur, sebab kalimat tersebut merupakan hasil perluasan dan tidak dapat berdiri sendiri.
Jawaban : B



KARYA TULIS

A.    Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah tulisan atau karangan yang disusun secara sistematis dan logis. Karya sastra ilmiah menyajikan masalah-masalah yang objektif dan faktual. Objektivitas dan kelengkapan data merupakan sesuatu yang sangat penting.

B.    Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
•    Mengungkapkan suatu permasalahan secara logis, fakta yang terpercaya, serta analisis yang objektif.
•    Pendapat-pendapat yang dikemukakan berdasarkan fakta dan tidak berdasarkan imajinasi, perasaan, atau pendapat yang bersifat subjektif.
•    Ragam bahasa yang digunakan bersifat lugas, yaitu:
1.    Menggunakan kalimat secara efektif
2.    Menghindari kalimat yang bermakna ambigu (bermakna ganda)
3.    Menghindari penggunaan kata konotatif
C.    Karakteristik Karya Tulis
•    Merupakan hasil kajian literatur dan laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan.
•    Menunjukkan pemahaman penulis tentang masalah yang dikaji secara teoritis dengan kemampuan penulis dalam menerapkan prosedur dan prinsip atau teon.
•    Menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dan berbagai sumber yang digunakan.
•    Menunjukkan kemampuan mengumpulkan berbagai sumber mformasi dalam suatu kegiatan secara utuh.
D.    Sistematika Karya Tulis
a.    Judul
b.    Halaman Pengesahan
c.    Kata Pengantar
d.    Abstrak
e.    Daftar Isi
f.    Daftar TabeVGambar
g.    Bab I Pendahuluan
1.    Latar Belakang Masalah
2.    Perumusan Masalah
3.    Tujuan Penulisan
h.    Bab II Landasan Teori
i.    Bab III Metodologi Penelitian
1.    Metode Penelitian
2.    Jenis Penelitian
3.    Populasi dan Sampel Penelitian
4.    Teknik Pengumpulan Data
5.    Teknik Analisis Data
j.    Bab IV Hasil Penelitian
k.    Bab V Kesimpulan dan Saran
1.    Kesimpulan
2.    Saran
l.    Daftar Pustaka
m.    Lampiran
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1.    Tema karya tulis:
Kirab Budaya sebagai Terapi Mental untuk Memulihkan Kepercayaan Masyarakat Yogyakarta. Latar belakang yang tepat untuk tema tersebut adalah....
A.    Kirab budaya adalah pawai dengan memberi persembahan ke Gunung Merapi dan laut selatan agar terhindar dari bencana yang lebih besar dan mengerikan.
B.    Kirab budaya merupakan acara yang dipercaya masyarakat dapat membebaskan mereka dari bencana gunung berapi dan gempa bumi serta tsunami di Indonesia.
C.    Masyarakat Yogyakarta ingin memulihkan kepercayaan pemerintah kepada mereka dengan mengadakan kirab budaya sehingga wisatawan akan datang kembali.
D.    Aktivitas gunung berapi dan terjadinya gempa bumi akhir-akhir ini telah mengganggu masyarakat Yogyakarta sehingga pemerintah perlu mengadakan kirab budaya untuk memohon keselamatan.
E.    Pemerintah memandang perlunya mengadakan kirab budaya di Indonesia untuk memulihkan mental masyarakat yang terkena bencana di Indonesia.
Pembahasan:
Latar belakang yang tepat untuk tema tersebut adalah pemerintah memandang perlunya mengadakan kirab budaya di Indonesia untuk memulihkan mental masyarakat yang terkena bencana di Indonesia.
Jawaban: E

2.    Perhatikan kesimpulan karya tulis berikut. Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat dan apresiasi sastra siswa SMA terhadap puisi cukup tinggi. Kalimat saran yang sesuai dengan kesimpulan isi karya tulis tersebut adalah....
A.    Hendaknya sekolah-sekolah mengundang para penyair untuk membacakan puisi-puisinya.
B.    Hendaknya pemerintah menyediakan gedung khusus pengembangan sastra.
C.    Hendaknya siswa SMA mengumpulkan bermacam-macam puisi dan membukukannya.
D.    Hendaknya lomba baca puisi dapat dijadikan kegiatan intrakurikuler dalam kurikulum sekolah.
E.    Hendaknya minat dan apresiasi puisi yang telah dimiliki siswa lebih dikembangkan lagi.
Pembahasan:
Saran, yaitu pendapat, usul, anjuran, dan cita-cita yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Kalimat saran yang sesuai dengan kesimpulan karya tulis tersebut adalah hendaknya minat dan apresiasi puisi yang telah dimiliki siswa lebih dikembangkan lagi.
Jawaban: E

3.    Latar belakang
Pemilihan umum adalah salah satu kewajiban dari seluruh rakyat Indonesia. Oleh sebab itu, kesadaran untuk menjadi warga negara yang baik sangatlah diharapkan karena warga negara itu sendin memiliki peranan penting dalam kegiatan tersebut.
Kutipan karya tulis ilmiah tersebut adalah bagian....
A.    Prakata
B.    Kata pengantar
C.    Isi pembahasan
D.    Pendahuluan
E.    Kesimpulan dan saran
Pembahasan:
Pembahasan dalam latar belakang masalah ini bermaksud menjelaskan alasan munculnya masalah yang ditelifi. Latar belakang terdapat pada bagian pendahuluan.
Jawaban: D

4.    Seorang siswa membuat karya tulis bertemakan "Pantun". Rumusan latar belakang berikut ini yang tidak tepat dengan tema karya tulis tersebut adalah....
A.    Banyak ditemukan bentuk-bentuk pantun yang tidak memenuhi aturan yang berlaku.
B.    Pantun sekarang tidak lagi dikenal masyarakat, terutama kaum muda.
C.    Acara "Berbalas Pantun" di televisi ternyata peminatnya sangat banyak.
D.    Banyak dijumpai pantun baru has ciptaan para remaja yang menarik.
E.    Banyak lagu-lagu yang syairnya ternyata berbentuk pantun.
Pembahasan:
Latar belakang adalah dasar atau alasan suatu tindakan. Kalimat Acara Berbalas Pantun di televisi temyata peminatnya sangat banyak, tidak sesuai dengan rumusan latar belakang karya tulis yang bertemakan "Pantun'.
Jawaban: C


RESENSI
A.    Pengertian Resensi
•    Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dart kata kerja Revidere atau Recensere. Artinya, melihat kembali, menimbang, atau menilai.
•    Resensi adalah ulasan yang memberikan pertimbangan atau penilaian terhadap buku.

B.    Prinsip-prinsip Resensi
Pembuatan resensi harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
1.    Objektif
2.    Singkat, lugas, jujur, dan jelas
3.    Langsung pada sasaran
4.    Sesuai dengan keadaan dan kemampuan pembaca

C.    Bagian-hagian Resensi
a.    Identitas Buku
Identitas buku meliputi:
1.    Judul buku
2.    Pengarang
3.    Penerbit dan tahun terbit
4.    Ukuran buku dan ketebalan buku (jumlah halaman)
b.    Sinopsis atau Ringkasan Isi Buku
•    Jika buku yang diresensi jenis buku nonfiksi, sinopsis buku hendaknya mencerminkan hal-hal pokok, bab, atau subbab yang penting.
•    Berbeda dengan buku fiksi, sinopsis buku fiksi tentu saja sesuai dengan alur yang dibangun oleh pengarang.
c.    Kelebihan dan Kekurangan Buku
•    Kelebihan dan kekurangan buku dinilai berdasarkan unsur-unsur intrinsiknya, seperti tema, alur, latar, penokohan, pusat pengisahan, dan gaya atau bahasa pengarang.
•    Mungkin seorang penulis resensi tidak mengulas kelebihan dan kekurangan buku berdasarkan unsur-unsur intrinsik secara lengkap, tetapi ia menilainya berdasarkan unsur intrinsik yang paling menonjol.
d.    Nilai Buku
•    Pada bagian ini Anda harus memberikan informasi kepada para pembaca tentang apa fungsinya membaca yang dimaksud dan hal-hal atau nilai-nilai apa yang diperoleh pembaca setelah membaca buku, serta siapa yang seharusnya membaca buku tersebut.

D.    Tujuan Meresensi Buku
•    Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.
•    Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
•    Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
•    Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang baru terbit.

CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1.    Dalam bukunya, Muiz menegaskan bahwa Indonesia juga mengalami kegoncangan yang dahsyat di berbagai bidang, antara lain bidang hukum, lembaga peradilan, ekonomi, sosial budaya, dan keutuhan wilayah. Makna berbangsa dan bemegara seakan¬-akan hanya sebuah mimpi indah. Intervensi asing terlalu sukar dielakkan. Karena situasi semacam ini maka Muiz sangat setuju. dengan pembentukkan Dewan Ketahanan Budaya Nasional, yang dilakukan oleh pemerintah.
Unsur yang menonjol dalam pembahasan resensi tersebut adalah....
A.    Isi pokok buku
B.    ldentitas buku
C.    Kelemahan buku
D.    Keunggulan buku
E.    Simpulan dan saran
Pembahasan:
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis resensi, antara lain identitas buku, uraian tentang isi buku, pembahasan keunggulan dan kelemahan buku. Unsur yang menonjol dalam pembahasan resensi tersebut adalah isi pokok buku.
Jawaban: A

2.    Berikut ini kalimat yang membahas kelemahan buku adalah....
A.    Novel ini menceritakan persahabatan empat remaja putri. Keempat remaja putri tersebut mempunyai karakter yang unik.
B.    Pak Amung yang lebih populer dipanggil "Abeh" hadir dengan jambul rambutnya yang mirip Gogon dan kacamatanya nyaris menutupi separuh mukanya.
C.    Sangat disayangkan penggunaan bahasa dalam buku cerita ini kurang ditata dengan baik. Bahkan ada beberapa bagian yang masih salah pengetikan dan membingungkan (ambigu).
D.    Dengan bahasa yang khas remaja dan cerita yang menarik, buku ini seolah ingin mengingatkan bahwa kehidupan remaja selalu dipenuhi masalah yang berwarna-warni.
E.    Pengarang mengalami proses kreatif yang panjang hingga akhimya mampu menghasilkan karya yang cukup fantastis untuk kalangan pembaca muda.
Pembahasan:
Kalimat yang mengungkapkan kelemahan buku adalah:
•    penggunaan bahasa dalam buku kurang ditata dengan baik.
•    ada beberapa bagian yang salah dalam pengetikan.
•    membingungkan (ambigu).
Jawaban : C

3.    Dengan penyajian yang apik, buku ini mengajak pembaca agar lebih mengenal karya sastra Indonesia. Sehingga mendorong untuk lebih kreatif dan lebih mencintai bahasa Indonesia.
Kutipan resensi tersebut membahas....
A.    Data buku
B.    Sinopsis buku
C.    Kepengarangan
D.    Kelemahan buku
E.    Keunggulan buku
Pembahasan:
Resensi adalah ulasan yang memberikan pertimbangan atau penilaian terhadap buku. Kutipan resensi tersebut mengemukakan keunggulan buku. Hal ini terlihat dari kata "Dengan penyajian yang apik ...... "
Jawaban: E

4.    Buku Pengkajian Puisi karya Rahmad Joko Pradopo ini pembahasannya sangat bagus karena dilengkapi dengan contoh-contoh analisis semiotiknya maupun hubungan intertekstualnya. Analisis yang cukup rinci akan menambah pengetahuan pembaca untuk memahami puisi.
Kalimat simpulan yang tepat dalam resensi seslu ilustrasi adalah....
A.    Buku tersebut wajib kita beli karena isinya sangat bermanfaat.
B.    Buku itu sangat bagus dan sudah dilengkapi dengan pembahasan.
C.    Karena kita bukan ahli dalam bidang sebaiknya kita membaca buku ini.
D.    Buku ini layak dimiliki pembaca yang ingin belajar memahami puisi.
E.    Kita perlu membaca buku ini meskipun kita tidak suka dengan puisi.
Pembahasan:
Kalimat simpulan adalah kalimat yang berisi rangkuman secara ringkas semua penjelasan yang diberikan sebelumnya.
Kalimat kesimpulan yang tepat dalam resensi tersebut adalah buku ini layak dimiliki pembaca yang ingin belajar memahami puisi.
Jawaban: D


PUISI

A.    Pengertian Puisi
Puisi adalah:
•    Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan lank dan bait.
•    Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi.

B.    Unsur-unsur Puisi
a.    Rima
Rima adalah persamaan bunyi yang berselang, baik di dalam baris maupun akhir baris yang berdekatan dalam sebuah puisi.
Contoh:
Rima menurut bunyinya
•    Rima mutlak: rima pada seluruh kata.
Misalnya:
temu - temu
menggunung -  menggunung
•    Rima serupa: rima berupa tulisan nyaris sama, tetapi lafal/bacaannya berbeda.
Misalnya:
lampau -  lampu
panti - pantsi

b.    Majas
Majas atau bahasa kias adalah:
•    Cara melukiskan sesuatu dengan menyamakan sesuatu yang lain.
•    Bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan arti tambahan (konotasi) tertentu dengan menggunakan persamaan atau menyamakan dengan sesuatu yang lain.
c.    Kata Berkonotasi
Kata berkonotasi adalah kata yang nilai rasa atau arti tambahan yang terdapat pada sebuah kata.
d.    Kata Bermakna Lambang atau Simbol
Pelambangan adalah penggantian suatu hal (benda) dengan hal (benda) yang lain.

C.    Jenis-jenis Puisi
a.    Puisi Lama
•    Puisi lama adalah puisi-puisi yang dibuat sebelum masa pujangga baru.
•    Puisi lama merupakan puisi rakyat yang dikenal nama pengarangnya dan sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
1.    Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang terdiri atas dua baris (dalam satu bait) yang keduanya merupakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar