Sejenak ku menengadah ke atas menatap biru langit kala terik mentari tak terlalu menyengatku, ku hirup udara yang merupakan anugerah setiap hari dari sang maha kuasa seraya berfikir untuk apa langit diciptakan?
Apakah ia tercipta hanya sebagai pelengkap dari tanah atau bumi yang berada dibawah pijakan manusia? Atau hanya sebagai hiasan napak tilas pesawat yang berlalu lalang? Mungkin sebagian jawab sementara ku itu benar atau mungkin juga keliru, namun bukan itu yang menjadi tanya utamaku, tidak lain tanya itu adalah mengapa langit harus berada di atas? Bukannya dibawah seperti tanah yang kita pijak?
Mungkin sebagian insan bisa menjawab tanya ini, namun bukanlah jawaban yang mungkin sebagian orang bisa lafalkan yang ku mau namun, jawab itu haruslah punya makna..
Menit berlalu seiring mataku yang terus berkedip menatap birunya langit yang terhampar di atas sana..
Jawab tanyaku seolah terjawab sudah kala mengingat sang Pencipta, ya... tiada tanya yang tak terjawab di kala dia yang menjawab.. ingatlah Dia, maka Dia pun akan memberimu jawaban..
Dia menciptakan langit berada diatas tentu memiliki pelajaran tersendiri untuk hambanya..
Langit begitu indah dipandang mata, mengkhiaskan bahwa jika iman kita selalu berada diatas rata-rata maka hidup ini akan terasa indah..
Langit berada di atas supaya kita bisa menengok ke atas yang mengkhiaskan cita-cita ataupun harapan haruslah setinggi langit agar kehidupan dunia kita terasa indah. Bayangkan jika cita-cita kita hanyalah setinggi tanah atau gunung, tentulah kita akan di injak ataupun di jangkau oleh orang lain. Artinya dengan mudahnya kita akan dikalahkan oleh orang lain.
Di atas langitpun masih ada langit, itupun mengajarkan kita jikalau kehidupan seseorang tengah tinggi dan indah seperti langit maka seseorang tersebut wajib percaya bahwa tetap masih ada kehidupan yang lebih indah daripada yang ia rasakan sehingga nantinya seseorang tersebut tidak lupa diri ataupun menjadi sombong..
Langit berada di atas, tentu sebaliknya ada yang berada di bawah yaitu tanah beserta isinya, ini mengkhiaskan bahwa jika kehidupan yang kita rasa seakan tinggi indah seperti langit, maka disisi lain kita wajib melihat ke bawah. Dalam arti bahwa di kala kehidupan kita telah membumbung tinggi dengan kemewahan yang berlimpah ruah, kita wajib menyadari orang disekeliling kita yang hidupnya terluntah-luntah tanpa harta..
Langit berada di atas, namun suatu hari nanti pasti akan jatuh dan berhimpit dengan tanah. Ini mengisyaratkan ataupun mengingatkan kepada manusia agar tidak lupa diri. kehidupan silih berganti. Setelah kita di atas tentu akan mendapat giliran berada di bawah. Dalam arti bahwa janganlah terlalu membannggakan dengan apa yang telah dimilki karena bisa saja apa yang kita rasakan ataupun miliki sekarang suatu hari nanti akan diambil kembali oleh Sang Maha Pemilik Segalanya yakni ALLAH SWT.
By Udhy Asbudi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar