Musium, siapa yang tidak tahu tempat ini. Tempat dimana biasanya menyimpan benda-benda yang berbau sejarah maupun sesuatu yang dikira penting dan butuh untuk dilindungi karena nilai sejarah ataupun jumlahnya yang kian sedikit. Banyak sekali jenis-jenis musium yang ada, mulai dari musium sejarah, musium kesehatan, musium dinosaurus dan lain-lain, namun dari sekian banyak yang ada tersebut yang cukup unik adalah adanya musium wayang. Tentu saja dari namanya sudah terbayang jika didalamnya pasti berisi berbagai macam bentuk wayang, yang pada dasarnya adalah kebudayaan asli dari bangsa Indonesia.
Musium wayang ini berada disebuah kota yang juga terkenal dengan kota budaya, ya benar sekali mana lagi kalau bukan kota Yogyakarta. Seharusnya dengan adanya musium ini dapat menjadikan banyak pembelajaran bagi kaum muda untuk lebih mengenal lebih jauh kebudayaan mereka sendiri. Tapi dapat dilihat jika kondisi musium ini kini tampak tidak cukup terurus, ini terlihat dari berbagai macam fasilitas maupun ruang yang ada menunjukkan hal jika musium ini kurang diperhatikan. Pertanyaan yang muncul adalah siapakah yang tidak memperhatikan musium ini? Apakah pengelola? Ataukah masyarakat luas yang kurang memberi apresiasi dan support terhadap musium? Entahlah, namun yang pasti memang benar jika musium ini sepi pengunjung, hanya sesekali atau bahkan tidak ada sama sekali pengunjung dalam satu waktu. Mungkin ini salah satu penyebab apa yang membuat musium ini terlihat kurang terawat, karena pengunjung yang sepi membuat pendapatan yang minim hingga dana yang ada tidak cukup untuk membayar atau menggaji banyak karyawan untuk merawat tempat ini. ya mungkin seperti itu kondisinya, tapi untuk sebenarnya penulispun kurang tahu.
Sebenarnya apa yang membuat musium yang terletak di jl. Wonosari Yogaykarta ini sepi dari peminat? Bukankah informasi yang ada dan koleksi didalamnya sudah cukup lengkap? Apakah memang masyarakat tidak suka pada hal-hal yang berbau wayang dkk? Penulis memperkirakan jika banyak masyarakat khususnya kalangan akademisi yang tertarik bahkan membutuhkan hal-hal tersebut. Dan jika ditelisik lebih lanjut terlihat jika tatanan berbagai macam benda-benda mulai dari wayang kulit hingga wayang golek bahkan ada replika patung hanoman yang ukurannya benar-benar menyerupai aslinya, tidak tertata dengan cukup baik. Tapi dari segi aspek tampilan tidak terlalu bermasalah, hanya saja suasana yang agak seram mungkin saja membuat pengunjung enggan untuk datang ketempat bersejarah ini.
Mungkinkah promosi yang kurang dari pihak management sehingga banyak orang yanag tidak mengetahui tempat semacam ini, semua faktor-faktor mungkin saja benar. Akan tetapi yang paling penting adalah kita sebagai generasi bangsa sudah sepatutnya untuk mengapresiasi dan memberikan perhatian lebih terhadap suatu yang berharga. Wayang adalah budaya Indonesia yang saat ini sudah mulai rapuh dan mulai banyak ditinggalkan akibat dirasa sudah kuno atau ketinggalan zaman. Beruntungnya ada sebuah tempat yang mau membuat kita ingat bahwa negeri tercinta ini punya peninggalan luar biasa. Tapi apa yang terjadi? Banyak orang hanya menyepelekan dan tidak mengapresiasi apa yang sudah ada, entahla siapa yang salah. Yang penting jika kita mau kebudayaan tetap ada dan lestari hingga kapanpun mulailahh dengan mencintai dai merawa (menjaga) kebudayaan tersebut. Jangan disepelekan !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar