Biaya Peluang Tenaga Kerja
(Sumber: Feryanto, Agung. April. Ekonomi X. Klaten:PT IntanPariwara.)
Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk social sekaligus makhluk ekonomi. Manusia sebagai makhluk social harus mempertimbangkan kepentingan orang lain dalam setiap tindakannya. Manusia sebagai makhluk ekonomi perlu bersikap rasional dalam melakukan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk membuat alternative pilihan yang paling efisien untuk memperoleh kepuasan maksimum.
1) Pengertian Biaya Peluang. Biaya peluang (Opportunity cost) adalah nilai barang/ manfaat dari suatu tidanakn yang kita abaikan karena memilih barang/ tindakan lain. Biaya peluang merupakan pengorbanan yang dilakukan seseorang karena menentukan suatu pilihan. Biaya peluang tidak harus berkaita dengan uang dan memiliki beberapa kemungkinan alternative. Perhitungan biaya peluang akan berbeda-beda tergantung kondisi yang dihadapi tiap orang. Oleh karena itu, seseorang harus menentukan alternative pilihan terbaik dalam mengalokasikan sumber daya. Seseorang yang telah memiliki satu alternative harus mengabaikan alternative lainnya. Agar memperoleh keuntungan maksimum, seseorang mengeluarkan pengorbanan tertentu dan minimum resiko rugi. Tidak semua sumber daya dapat dimanfaatkan dari satu alternative ke alternative lainnya. Akibatnya, sumber daya yang tidak memberikan kontribusi maksiumum dapat diperhitungkan sebagai biaya bagi produk substitusi.
2) Biaya Peluang pada Tenaga Kerja. Biaya peluang tenaga kerja merupakan nilai kesempatan tenaga kerja dalam memproduksi barang dan jasa yang harus dikorbankan karena memilih alternative memproduksi barang lain. Kondisi ini disebabkan tenaga kerja memiliki keterbatasan waktu, kesempatan, dan keahlian. Konsep biaya peluang tenaga kerja memiliki beberapa alternative pilihan yang didasarkan pada tujuan dan kondisi individu. Alternative pilihan yang ditetapkan harus memberikan keuntungan maksimum dan memiliki biaya peluang yang terendah. Dengan demikian, kosnep dasar peluang tenaga kerja adalah keterbatasan sumber daya manusia dalam proses produksi secara bersamaan.
Konsep dasar peluang tenaga kerja dapat dilihat dari contoh berikut. Sebuah perusahaan memiliki empat tenaga kerja untuk memproduksi barang “X” dan “Y”. Untuk memproduksi barang “X” dibutuhkan banyak tenaga kerja. Sebaliknya, untuk memproduksi barang “Y” dibutuhkan sedikit tenaga kerja. Agar lebih jelas tentang peluang kesempatan tenaga dalam memproduksi barang “X” dan “Y” perhatikan table berikut.
Tabel Kesempatan Tenaga Kerja dalam Memproduksi Barang “X” dan “Y’
Titik (Point) | Jumlah Tenaga Kerja (Total labour) | Barang X (unit X) | Jumlah Tenaga Kerja (Total Labour) | Barang Y (Unit Y) |
A | 0 | 0 | 4 | 60 |
B | 1 | 10 | 3 | 55 |
C | 2 | 20 | 2 | 45 |
D | 3 | 30 | 1 | 15 |
E | 4 | 40 | 0 | 0 |
Tabel di atas menunjukkan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi barang “X” dan barang “Y”. Pada titik “A” seluruh tenaga kerja digunakna dalam proses produksi barang “Y” sebanyak 60 unit sehingga kesempatan untuk memproduksi barang “X” tidak ada. Titik “E” menunjukkan seluruh tenaga kerja digunakan dalam proses produksi barang “X” sebanyak 55 unit sehingga kesempatan untuk memproduksi barang “Y tidak ada. Titik B, C, dan D merupakan titik antara barang “X” dan barang “Y”. misalnya titik “B” menunjukkan jumlah tenaga kerja 1 orang memproduksi 10 unit barang “X”. untuk memproduksi barang “Y” sebanyak 55 unit dibutuhkan 3 orang. Titik “C” menujukkan jumlah tenaga kerja 2 orang memproduksi 25 unit barang “X” dan 45 unit barang “Y”. Titik “D” menunjukkan jumlah tenaga kerja 3 orang mampu memproduksi 49 unit barang “X”, sementara 1 orang tenaga kerja mampu memproduksi barang “Y” sebanyak 15 unit.
Perusahaan melakukan pengurangan tenaga kerja yang memproduksi barang “Y”. Perusahaan juga melakukan pengurangan tenaga kerja yang memproduksi barang “X”, untuk menambah produksi barang “X” jika perusahaan akan menambah produksi barang “Y”. misalnya pada titik “B” perusahaan membutuhkan 1 orang tenaga kerja untuk memproduksi barang “X” dan 3 orang tenaga kerja untuk memproduksi barang “Y”. Jika ingin menambah produksi barang “X”, perusahaan dapat bergeser ke titik “C”. Perusahaan melakukan pengalihan tenaga kerja yang memproduksi barang “Y” untuk memproduksi barang “X” (3-1=2). Pengalihan tenaga kerja akan mengurangi produksi barang “Y” dari 55 unit menjadi 45 unit. Pada sisi lain, pengalihan ini dapat menambah produksi barang “X” dari 10 unit menjadi 25 unit.
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
Opportunity Cost of Labor
(Source: Feryanto, Agung. April. Economics X. Klaten: PT IntanPariwara.)
In essence, human beings are social beings as well as economic. Humans as social beings must consider the interests of others in every action. Human beings need to be economically rational in economic activity. Therefore, people are required to make the most efficient alternative option to obtain maximum satisfaction.
1) Definition of Opportunity Cost. Opportunity cost (opportunity cost) is the value of the goods / benefits of a tidanakn which we ignore as selecting items / other action. Opportunity cost is the sacrifice one for determining an option. Opportunity cost does not have to berkaita with money and have some alternative possibilities. Calculation of opportunity costs will vary depending on the conditions faced by each person. Therefore, one has to determine the best alternative choice in allocating resources. Someone who has had one alternative should ignore other alternatives. In order to obtain the maximum benefit, a person issuing certain sacrifices and minimum risk of loss. Not all of the resources can be utilized from one alternative to another alternative. Consequently, resources that do not contribute maksiumum can be calculated as the cost for substitute products.
2) Cost Opportunity in Employment. Labor opportunity cost is the value of labor opportunities in producing goods and services that must be sacrificed for choosing alternatives produce other goods. This condition is caused workers have limited time, chance, and expertise. The concept of opportunity cost of labor has several alternative options based on individual goals and conditions. Alternative options are set should provide maximum benefit and has the lowest opportunity cost. Thus, the basic kosnep employment opportunities are limited human resources in the production process simultaneously.
Basic concepts of employment opportunities can be seen from the following example. A company has four labor to produce goods "X" and "Y". To produce "X" takes a lot of manpower. In contrast, for the manufacture of goods "Y" required less labor. To be more clear about the chances of labor opportunities in producing goods "X" and "Y" note the following table.
Employment Opportunities table in the Goods Producing "X" and "Y"
Point (Point) Workforce (Total labor) Goods X (unit X) Workforce (Total Labour) Item Y (Unit Y)
Titik (Point) | Jumlah Tenaga Kerja (Total labour) | Barang X (unit X) | Jumlah Tenaga Kerja (Total Labour) | Barang Y (Unit Y) |
A | 0 | 0 | 4 | 60 |
B | 1 | 10 | 3 | 55 |
C | 2 | 20 | 2 | 45 |
D | 3 | 30 | 1 | 15 |
E | 4 | 40 | 0 | 0 |
The above table shows the amount of labor used in the production process of goods "X" and stuff "Y". At point "A" all labor used directly in the production process of goods "Y" as many as 60 units so the opportunity to produce "X" does not exist. Point "E" shows the whole process of labor used in the production of "X" as many as 55 units so the opportunity to produce the goods "Y does not exist. Points B, C, and D is a point between the goods "X" and stuff "Y". for example, point "B" shows the number of workers producing 10 units of 1 item "X". to produce goods "Y" 55 units required 3 people. Point "C" shows the number of workers 2 people produce 25 units of "X" and 45 units of "Y". Point "D" indicates the number of workers capable of producing 3 units of 49 "X", while 1 person workforce capable of producing the goods "Y" as many as 15 units.
Companies downsized their workforce to produce goods "Y". The company also undertake workforce reductions that produce "X", to increase the production of goods "X" if the company will increase the production of "Y". for example at point "B" company requires 1 labor to produce goods "X" and 3 labor to produce goods "Y". If you want to increase the production of "X", the company can shift to point "C". Company to transfer the labor that produces goods "Y" to produce goods "X" (3-1 = 2). The transfer of labor will reduce the production of "Y" from 55 units to 45 units. On the other hand, this transfer can increase the production of goods "X" from 10 units to 25 units.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar