Hadits etika makan.
حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ قَالَ الْوَلِيدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنِي أَنَّهُ سَمِعَ وَهْبَ بْنَ كَيْسَانَ أَنَّهُ سَمِعَ عُمَرَ بْنَ أَبِي سَلَمَةَ يَقُولُ كُنْتُ غُلَامًا فِي حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِي بَعْدُ
(البخاري)
Telah menceritakan kepada kami Ali bin Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Sufyan ia berkata; Al Walid bin Katsir Telah mengabarkan kepadaku, bahwa ia mendengar Wahb bin Kaisan bahwa ia mendengar Umar bin Abu Salamah berkata; Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai Ghulam, bacalah Bismilillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu." Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (Sahih Bukhari)
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِينِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِينِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
(مسلم)
Dari Ibnu Umar RA bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda, 'Apabila seseorang di antaramu makan, maka hendaklah ia makan dengan menggunakan tangan kanannya; dan apabila ia minum, maka hendaklah ia minum dengan tangan kanannya, karena sesungguhnya syetan itu makan dan minum dengan tangan kirinya.” (Shahih Muslim)
Hadits tentang perlakuan terhadap anak
جَاءَرَجُلٌ اِلَى النَّبِيِّ صلعم فَقَالَ: يَارَسُوْلُ اللهِ:مَاحَقُّ ابْنِى هٰذَاقَالَ:تُحْسِنُ اِسْمُهُ وَأَدَبَهُ وَضَعهُ مَوْضِعًاحَسَنًا
((الطوسي
Rasulullah SAW berasbda : Seorang datang kepada Nabi SAW dan bertanya : “Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?” Nabi SAW menjawab, “Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik,dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatimu).” (HR. Aththusi)
قَالَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحِبُّوْاالصِّبْيَانَ وَارْحَمُوْهُمْ،وَاِذَاوَعَدْتُمُوْهُمْ فَفُوْالَهُمْ فَأِنَّهُمْ لاَيَرَوْنَاأِلَّااَنَّكُمْ تَرْزُقُوْهُمْ
((الطحاوي
Rasulullah SAW berasbda : “Cintailah anak-anak dan kasih-sayangilah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi rezeki.” (HR. Aththahawi)
Hadits tentang perlakuan terhadap tetangga
قَالَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقُّ الْجَارِأِنْ مَرِضَ عُدْتَهُ،وَاِنْ مَاتَ شَيَّعْتُهُ وَاِنِ فْتَقَرَاَقْرَضْتَهُ وَاِنْ أَعْوَزَسَتَرْتَهُ،وَاِنْ اَصَبَهُ خَيْرٌهَنَّأْتَهُ،وَاِنْ اَصَبَتْهُ مُصِيْبَةٌعَزَّيْتَهُ،فَلَاتَرْفَعْ بِنَاءَكَ فَوْقَ بِنَائِهِ،فَتَسُدَّعَلَيْهِ الرِّيْحَ فَلَاتُؤْذِهِ بِرِيْحِ قِدْرِكَ اِلَّااَنْ تَعْرِفَ لَهُ مِنْهَاحَقُّ الْجَارِأِنْ مَرِضَ عُدْتَهُ،وَاِنْ مَاتَ شَيَّعْتُهُ وَاِنِ فْتَقَرَاَقْرَضْتَهُ وَاِنْ أَعْوَزَسَتَرْتَهُ،وَاِنْ اَصَبَهُ خَيْرٌهَنَّأْتَهُ،وَاِنْ اَصَبَتْهُ مُصِيْبَةٌعَزَّيْتَهُ،فَلَاتَرْفَعْ بِنَاءَكَ فَوْقَ بِنَائِهِ،فَتَسُدَّعَلَيْهِ الرِّيْحَ فَلَاتُؤْذِهِ بِرِيْحِ قِدْرِكَ اِلَّااَنْ تَعْرِفَ لَهُ مِنْهَا
((الطبراني
Rasulullah SAW berasbda : “Hak tetangga ialah bila ia sakit kamu kunjungi dan bila wafat kamu menghantarkan jenazahnya. Bila dia membutuhkan uang kamu pinjami dan bila dia mengalami kemiskinan (kesukaran) kamu tutup-tutupi (rahasiakan). Bila dia memperoleh kebaikan kamu mengucapkanselamat kepadanya dan bila dia mengalami musibah kamu datangi untuk menyampaikan rasa duka. Janganlah meninggikan rumahmu melebihi bangunan rumahnya yang dapat menutupi kelancaran angin baginya dan jangan kamu mengganggunya dengan bau periuk masakan kecuali kamu menciduk sebagian untuk diberika kepadanya.” (HR. Athabrani)
Hadis tentang anak yatimo
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَافِلُ الْيَتِيمِ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ أَنَا وَهُوَ كَهَاتَيْنِ فِي الْجَنَّةِ وَأَشَارَ مَالِكٌ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW telah bersabda, 'Pengasuh anak yatim, anaknya sendiri ataupun anak orang lain, aku dan dia seperti dua jari ini di surga kelak.' Malik RA memperagakan jari telunjuk dan jari tengahnya."
قَالَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي بَعَثَنِي بِالْحَقِّ، لَايُعَذِّبُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِمَنْ رَحِمَ الْيَتِيْمَ وَلَانَ مَعَهُ فِى الْكَلَامِ،وَرَحِمَ يُتْمَهُ وَضَعْفَهُ،وَلَمْ يَتَطَاوَلْ عَلَى جَارِهِ بِفَضْلِ مَاآتَاهُ اللهُ.وَالَّذِي بَعَثَنِي بِالْحَقِّ لَايُقْبَلُ اللهُ صَدَقَةًمِنْ رَجُلٍ وَلَهُ قَرَابَةٌمُحْتَاجُوْنَ أِلَى صِلَتِهِ وَهُوَيَصْرِفُهَاأِلَى غَيْرِهِمْ وَالَّذِي نَفْسِ بِيَدِهِ. لَايَنْظُرُاللهُ أِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
((الطبراني
Rasulullah SAW bersabda : “Demi yang mengutus aku dengan hak. Allah tidak akan menyiksa orang yang mengasihi dan menyayangi anak yatim, berbicara kepadanya dengan lembut dan mengasihi keyatiman serta kelemahannya, dan tidak bersikap angkuh dengan apa yang Allah anugerahkan kepadanya terhadap tetangganya. Demi yang mengutus aku dengan hak. Allah tidak akan menerima sedekah seorang yang mempunyai kerabat keluarga yang membutuhkan santunannya sedang sedekah itu diberikan kepada orang lain. Demi yang jiwaku dalam genggamannya. Ketahuilah, Allah tidak akan memandangnya (memperhatikannya) kelak pada hari kiamat.” (HR Athabrani)
Hadits tentang perlakuan terhadap pembantu
قَالَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِخْوَانُكُمْ خَوَلُكُمْ جَعَلَهُمُ اللهُ تَحْتَ اَيْدِيْكُمْ.فَمَنْ كَانَ أَخُوْهُ تَحْتَ يَدِهِ فَلْيُطْعِمْهُ مِمَّايَطْعَمُ وَلْيُلْبِسْهُ مِمَّايَلْبَسُ.وَلَانُكَلِّفُوْهُمْ مَايَغْلِبُهُمْ،فَأِنْ كَلَّفْتُمُهُمْ فَأَعِيْنُوْهُمْ
(البخاري)
Rasulullah SAW bersabda : “Pelayan-pelayanmu (pembantu) adalah saudara-saudaramu. Allah menjadikan mereka bernaung di bawah kekuasaanmu. Barang siapa saudaranya yang berada di bawah naungan kekuasaannya hendaklah mereka diberi makan serupa dengan yang dia makan dan diberi pakaian serupa dengan yang dia pakai. Janganlah membebani mereka dengan pekerjaan yang tidak dapat mereka tunaikan. Jika kamu memaksakan suatu pekerjaan hendaklah kamu ikut membantu mereka. (HR. Al-Bukhari)
By : Asyhari Amri & Taufiqurrahman
By : Asyhari Amri & Taufiqurrahman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar