Scenario Drama di dalam bahasa Indonesia
(Sumber: Diciptakan oleh pemilik blog)
1) Tema : Kecurigaan.
2) Judul :Menunggu di ruang tunggu.
3) Topik : Kecurigaan terhadap barang orang lain.
4) Pelaku : Sudarmi, Sudarsih, Sumi, Suki.
5) Babak : satu babak.
6) Adegan :
a) Pertama : sudarmi menuduh Sudarsih membawa tas Sudarmi yang Sudarsih bawa di ruang tunggu di sebuah rumah sakit.
b) Kedua : Sumi yang kebingungan dan penuh kelelahan datang di ruang tunggu. Sumi menuduh Suarmi membawa payung biru yang menurut Sumi, payung biru itu milik Sumi.
c) Ketiga : Suki datang di ruang tunggu, Suki yang bingung karena kehilangan jaket merah. Suki melihat perdebatan antara Sudarmi dan Sudarsih. Suki lalu menjadi penengah untuk menyelesaikan masalah Sudarmi dengan Sudarsih mengenai tas. Ternyata Sudarsih memang membawa tasnya sendiri dengan bukti yang benar dan dapat dipercaya.
d) Keempat : Suki menuduh bahwa Sumi membawa jaket yang dibawa Sumi.
e) Kelima : Sudarsih menyelesaikan masalah Sumi dan Sudarmi mengenai payung biru. Ternyata, Sumi lupa bahwa payung birunya tertinggal di mobil sehingga payung yang di bawa Sumi memang payung milik Sumi.
f) Keenam : Sudarmi dan Sudarsih menyelesaikan masalah Suki dengan Sumi mengenai jaket. Ternyata Suki buta warna setelah di periksa Sudarsih. Suki mengira warna jaket yang dipakai oleh Sumi berwarna merah, ternyata jaket tersebut berwarna merah muda.
g) Ketujuh :setelah keempat orang tadi tahu akan kesalahannya dan mereka sadar bahwa mereka curiga terhadap sesuatu.
Pelaku:
1) Sudarmi : Perawat rumah Sakit, umur 24 tahun.
2) Sudarsih : keluarga pasien rawat inap ruang VIP, umur 21 tahun.
3) Sumi : pasien poli kulit, umur 19 tahun.
4) Suki : pasien poli mata, 20 tahun.
Di ruang tunggu di sebuah rumah sakit. Ruang tunggu berukuran besar. Ruangan tunggu terdapat kursi-kursi tunggu yang digunakan oleh pasien untuk mengantri masuk poli di rumah sakit. Kursi-kursi itu terbuat dari kayu.
Sore hari, semakin sepi ruangan di rumah sakit. Begitu juga dengan ruang tunggu. Ruang tunggu sepi tidak ada orang.
Tiba-tiba datanglah Sudarsih dengan baju putih dan tas putih. Lalu Sudarsih duduk di ruang tunggu. Sudarsih adalah perawat muda yang baru praktek beberapa bulan lalu di rumah sakit tersebut.
Ø Sudarsih ; (duduk di kursi ruang tunggu) “Sungguh lelah hari ini.” (Datang Sudarmi yang kebingungan yang seperti ada yang dicari. Sudarmi menatap tajam tas Sudarsih. Sudarmi langsung berdiri di depan Sudarsih dengan membawa payung yang di bawa Sudarsih).
Ø Sudarmi : ( beremosi marah) “Kamu telah mencuri tasku ya!” (Sudarsih berdiri dari tempat duduk dan menunjukkan ke Sudarsih dengan payung birunya).
Ø Sudarsih : (Dengan marah) “Siapa kamu? Enak saja langsung menuduh aku sebagai pencuri dan kau anggap tas ini milikmu.” (menggenggam tas erat-erat)
Ø Sumi : (Datang ke ruang tunggu dan Nampak wajah kebingungan pada Sumi seperti ada yang dicari. Sumi tidak memperdulikan perdebatan antara Sudarmi dan Sudarsih) “Aduh… ke mana ya payung biruku? (Lalu menatap tajam payung biru dan membentak dengan suara keras). “Kamu mencuri payungku ya!” (Menatap Sudarmi dengan mata melotot).
Ø Sudarmi : (Dengan marah mendekati Sumi) “Siapa kamu? Menuduh orang sembarangan!”
Ø Suki : (Datang dengan kebingungan ada sesuatu yang dicari. Melihat tiga orang bercecok mulut. Suki lalu menghampiri untuk mencoba menyelesaikan masalah tiga orang) “Ada apa sebenarnya?”
Ø Sudarsih : (Sambil menunjuk dengan jari telunjuk kepada Sudarmi) “Dia menuduh aku mencuri tasnya.”
Ø Sudarmi : (Dengan marah) “Bohong tuh! Dia memang pencuri dan Dia juga menuduh aku mencuri payungnya! Padahal payung ini milikku!” (Sambil menunjuk telunjuk kepada Sumi)
Ø Sumi : (dengan marah) “Bohong tuh! Pembual! Dia pencuri payungku!”
Ø Suki : (melerai dengan tenang) “Sudah! Kita rundingkan dahulu. Coba dari kamu.” (menunjuk Sudarsih dan Sudarmi)
Ø Sudarsih : “baik. Saya adalah perawat . saya baru selesai memeriksa dari poli mata. Lalu saya datang di ruang tunggu. Lalu tiba-tiba datang orang ini lalu menuduh saya mencuri tas dia.”
Ø Suki : “kalau anda.” (sambil menunjuk Sudarmi).
Ø Sudarmi : “saya adalah keluarga dari pasien ruang VIP. Saya kehilangan tas sejak tadi pagi di ruang tunggu. Bahkan, saya telah mencari di seluruh tempat di rumah sakit.
Ø Suki : (menatap Sudarmi) “Apa yang menyebabkan anda yakin sehingga Anda dengan tiba-tiba mengklaim tas ini menjadi milik anda.”
Ø Sudarmi : (menatap tas) “karena tas ini berwarna hitam dengan merek Apollo.”
Ø Sudarsih : (memotong pembicaraan dan menunjuk tas) “Anda salah, tas ini bermerek “Jupiter” dan terdapat identitas saya di dalam tas.”
Ø Suki : (Memeriksa tas) “Ya betul, ini tas milik Anda bermerek “Jupiter” dan terdapat nama Anda.”
Ø Sudarmi : (Sambil menunduk dan berjabat tangan dengan Sudarsih) “Maaf ya!”
Ø Sudarsih “ ya sama-sama” (Berjabta tangan dengan Sudarmi)
Ø Sudarmi : (Akan meninggalkan ruang tunggu) “Sampai jumpa!” (Ditarik pada bahu Sudarmi dengan tangan oleh Sumi)
Ø Sumi : (Dengan marah) “Masalah kamu dan aku belum selesai.”
Ø Sudarmi : (Dengan marah dan menggenggam tangan) “Kamu ingin berkelahi ya? Menuduh orang sembarang saja. “ (Sumi mendeti Sudarmi dan ingin memukul dengan payung yang dia bawa)
Ø Sudarsih : (Melerai) “Sudah semuanya!”
Ø Suki : (Menatap jaket Sumi) “Eh itu jaketku kan?” (Dengan rasa emosi).
Ø Sudarsih : (Melerai) “Sudah semuanya! Mari kita selesaikan. Mulai dari masalah Anda dan Anda! (Menunjuk Sudarmi dan Sumi. Suki diam sebentar)”Dan masalah Anda nanti setelah masalah mereka selesai” (Menatap Suki).
Ø Sudarmi : (Dengan tenang) “Payung ini merupakan payung milik adhik saya yang saya bawa ke rumah sakit.”
Ø Sumi : (Dengan emosi) “Bohong! Itu milikku!”
Ø Sudarsih : (Dengan sabar) “Tenang dulu! Silahkan anda menenangkan diri anda sendiri.”
Ø Sumi : (Dengan emosi) “Itu payung yang aku bawa dari rumahku. (Berdiri dengan marah)
Ø Sudarsih : (Dengan sabar) “Duduk dulu dan tenangkan pikiran Anda. Coba anda ingat-ingat dahulu.”
Ø Sumi : (Duduk dan berpikir dengan tenang) “Oh maaf ternyata payung saya ketinggalan di dalam mobil. Maafkan saya. (menunduk kepala seperti malu dan berjabat tangan dengan Sudarmi)
Ø Sudarmi : (dengan tenang) “Ya, memang kalau tidak tenang pikiran akan ke mana-mana.”
Ø Suki : (Membentak kepada Sumi) “Bagaimana dengan jaketku itu? Aku juga kehilangan jaketku di rumah sakit. Aku sudah mengingat-ingat bahwa jaketku benar-benar hilang.dan aku pikir kamu yang membawanya!”
Ø Sumi : (dengan marah) “Mana mungkin jaket ini milikmu!”
Ø Sudarmi+Sudarsih : “Tenang semuanya.” (Melerai Suki dan Sumi)
Ø Sudarmi : oke mari kita selesaikan masalah ini. Mulai dari Anda, mengapa Anda mengklaim atas jaket yang dia pakai itu milik Anda sehingga Anda menuduh dia mencuri?” (Menatap Suki)
Ø Suki : “ya memang patut di salahkan Dia. Jaket saya mahal karena jaket warna merah itu dibeli saat di Bali sehingga kalau hilang saya bingung.”
Ø Sudarsih : (Memotong pembicaraan) “Apa betul Anda menyebut jaket ini berwarna merah? (Sambil memegang jaket yang dipakai Sumi)
Ø Suki : “Benar, lalu?”
Ø Sumi : (Dengan tenang) “Coba tebak tas milik dia berwarna apa?” (Menunjuk tas Sudarsih dan duduk di kursi kayu sambil tersenyum)
Ø Suki : “tas milik dia berwarna abu-abu. Kenapa sih kamu? Apa menurutmu aku bodoh?”
Ø Sudarsih : (menengahi pembicaraan) “Tidak, sebenarnya Anda keliru, tas ini berwarna putih (menatap Suki sambil membawa tas)
Ø Sudarmi : (Dengan tenang) “Betul, tas itu berwarna putih.” (menunjuk tas Sudarsih dan duduk di kursih kayu)
Ø Suki : “lalu, apakah jaket itu berwarna merah?” (menunjuk jaket merah)
Ø Sudarmi : “maaf, jaket itu bukan berwarna merah tetapi merah muda.”
Ø Sudarsih : Maaf saya pernah melihat Anda. Apakah Anda pasien poli mata yang setiap bulan harus cek mata itu?”
Ø Suki : “ya, benar. Saya juga pernah melihat Anda di poli mata dan kerap Anda menjadi asisten dokter saya. Mata saya memang belum sembuh benar.”
Ø Sudarsih : “Maaf saya coba melihat mata anda (Mengambil peralatan medis dan senter medis) “Ternyata Anda masih terkena buta senja.” (Selesai memeriksa mata Suki)
Ø Suki : (Dengan menunduk malu dan kemudian meminta maaf) “Maafkan saya.”
Ø Sumi : “Ya ternyata kita terlalu berburuk sangka kepada orang lain.”
Ø Sudarsih+Sudarmi+Suki : “Betul itu!”
IN ENGLISH (with google translate Indonesian-english):
Scenario drama in Indonesian
(Source: Creation blog owner)
1) Theme: Suspicion.
2) Title: Waiting in the waiting room.
3) Topic: Suspicion of other people's stuff.
4) Actors: Sudarmi, Sudarsih, Sumi, Suki.
5) Round: round one.
6) The scene:
a) First: Sudarmi accused Sudarsih carry bag that Sudarsih Sudarmi bring in the waiting room at a hospital.
b) Second: Sumi full of confusion and exhaustion that comes in the waiting room.Sumi accused Suarmi carrying a blue umbrella by Sumi, Sumi blue umbrella belongs.
c) Third: Suki came in the waiting room, Suki are confused because of the loss of red jacket. Suki sees the debate between Sudarmi and Sudarsih. Suki then a mediator to resolve the problem with Sudarsih Sudarmi the bag. Apparently Sudarsih indeed bring their own bag with proof of a true and trustworthy.
d) Fourth: Suki alleges that brought Sumi Sumi bring a jacket.
e) Fifth: Sudarsih Sumi and Sudarmi resolve the blue umbrella. Apparently, Sumi forget that blue umbrella left in the car so that the umbrella was brought Sumi Sumi-owned umbrella.
f) Sixth: Sudarmi and Suki Sudarsih resolve problems with Sumi on jackets.Apparently Suki color blind after Sudarsih check. Suki thought color jacket worn by Sumi red turns pink jacket.
g) Seventh: after four men were aware of their mistakes and realize that they are suspicious of something.
Actors:
1) Sudarmi: Nurses Hospital, aged 24 years.
2) Sudarsih: family inpatients VIP lounge, age 21 years.
3) Sumi: leather poly patients, aged 19 years.
4) Suki: poly patient's eyes, 20 years old.
In the waiting room at a hospital. Large waiting room. Waiting room chairs are used by patients waiting to enter poly queuing at the hospital. The chairs were made of wood.
In the afternoon, the quiet room in the hospital. So is the lounge area. The waiting room was quiet no one.
Suddenly there came Sudarsih with a white shirt and white bag. Then Sudarsih sitting in the waiting room. Sudarsih is a new young nurse practice a few months ago at the hospital.
Sudarsih; (lounge chair) "Really tired today." (Coming Sudarmi that such confusion was sought. Sudarmi glared Sudarsih bag. Sudarmi stood in front Sudarsih carrying umbrellas brought Sudarsih).
Sudarmi: (emotionless angry) "You have stolen my bag ya!" (Sudarsih stood up from his seat and pointed to Sudarsih with blue umbrella).
Sudarsih: (angrily) "Who are you? No way directly accused me of stealing and you think this bag is yours. "(Holding the bag tightly)
Sumi: (Coming into the lounge and confusion in the face of Sumi seems like there are looking for. Sumi did not care about the debate between Sudarmi and Sudarsih) "Ouch ... where ya my blue umbrella? (And look sharp blue umbrella and yell out loud). "You stole my umbrella ya!" (Sudarmi Staring wide-eyed).
Sudarmi: (angrily approached Sumi) "Who are you? Accusing people at random! "
Suki: (Coming to the confusion there is something you are looking for. Seeing three bercecok mouth. Suki then went to try to solve the problem of three people) "What is truth?"
Sudarsih: (Pointing with the index finger to Sudarmi) "He accused me of stealing her purse."
Sudarmi: (angrily) "I've heard that! He was a thief, and he was also accused me of stealing his umbrella! And the umbrella is mine! "(Pointing finger to Sumi)
Sumi: (angrily) "I've heard that! Bucko! He umbrella thief! "
Suki: (breaking up quietly) "I! We negotiate first. Try from you. "(Pointing Sudarsih and Sudarmi)
Sudarsih: "Good. I am a nurse. I just finished checking out the eye of poly. Then I came in the waiting room. Then suddenly this man came and accused me of stealing her purse. "
Suki: "if you are." (Pointing Sudarmi).
Sudarmi: "I was the family of the patient's VIP room. I lost my bag since this morning in the lounge. In fact, I have been looking all over the place in the hospital.
Suki: (staring Sudarmi) "What makes you believe that you are suddenly claiming this bag belongs to you."
Sudarmi: (staring at the bag) "because this bag is black with the Apollo brand."
Sudarsih: (interrupting and pointing bags) "You are wrong, this bag is branded" Jupiter "and found my identity in the bag."
Suki: (Checking bags) "Yeah right, this bag yours branded" Jupiter "and there's your name."
Sudarmi: (Looking down and shook hands with Sudarsih) "Excuse me!"
Sudarsih "yes equally" (Berjabta hands Sudarmi)
Sudarmi: (Will leave the waiting room) "Good-bye!" (Drawn by hand on the shoulder Sudarmi by Sumi)
Sumi: (angrily) "The problem you and I have not finished."
Sudarmi: (In anger and holding hands) "You want to fight it? Accuse any course."(Sumi mendeti Sudarmi and want to hit the umbrella he was carrying)
Sudarsih: (breaking up) "It's everything!"
Suki: (Staring jacket Sumi) "Eh it's my jacket?" (The emotional sense).
Sudarsih: (breaking up) "It's everything! Let's finish. Starting from the problem and you! (Pointing Sudarmi and Sumi. Suki pause) "And the problem until after the completion of their problems" (Staring Suki).
Sudarmi: (Quietly) "Umbrella is an umbrella belonging adhik me that I bring to the hospital."
Sumi: (with emotion) "Liar! It's mine! "
Sudarsih: (patiently) "Calm down! Please you calm yourself. "
Sumi: (with emotion) "It's an umbrella that I brought from my house. (Standing angrily)
Sudarsih: (patiently) "Sit down and calm your mind first. Try to remember the past. "
Sumi: (Sit down and think calmly) "Oh sorry it turned out I missed my umbrella in the car. I'm sorry. (Bowed heads as embarrassed and shook hands with Sudarmi)
Sudarmi: (quietly) "Yes, indeed if not quiet the mind will go nowhere."
Suki: (yelling to Sumi) "What about that jacket? I also lost my jacket in the hospital. I have to remember that the jacket is really hilang.dan I thought you were him! "
Sumi: (angrily) "How could this jacket is yours!"
Sudarmi + Sudarsih: "Calm down everything." (Suki intervene and Sumi)
Sudarmi: okay let's finish this issue. Starting from you, why do you claim the jacket he wore it belongs to you so that you accused him of stealing? "(Staring Suki)
Suki: "yes indeed worthy blame him. My jacket is expensive because of the red jacket was bought while in Bali so that lost me confused. "
Sudarsih: (Cutting the conversation) "Did you really call this a red jacket?(While holding the jacket worn Sumi)
Suki: "Yes, so?"
Sumi: (Quietly) "Guess what color he's bag?" (Pointing Sudarsih bag and sat on a wooden chair with a smile)
Suki: "he's bag in gray. Why the hell are you? Do you think I'm stupid? "
Sudarsih: (mediate talks) "No, actually you are wrong, this bag is white (Suki stared carrying bag)
Sudarmi: (Quietly) "Yes, the bag is white." (Pointing Sudarsih bag and sitting on wooden kursih)
Suki: "then, if it's red jacket?" (Pointing to the red jacket)
Sudarmi: "sorry, the jacket was not red but pink."
Sudarsih: Sorry I've seen you. Are your patients every month poly eye should check those eyes? "
Suki: "yeah, right. I have seen you in the eye and often poly you be my doctor's assistant. My eyes are not yet fully healed. "
Sudarsih: "Sorry I'm trying to see your eyes (Take a flashlight medical equipment and medical)" Apparently you are still exposed to blind dusk. "(Complete eye check Suki)
Suki: (Subject to shame and then apologized) "I'm sorry."
Sumi: "Yes, it turns out we were too prejudice to others."
Sudarsih Sudarmi + + Suki: "Yes it is!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar