Partikel WA はberfungsi sebagai kata bantu subjek.
1. Menunjukkan subjek pembicaraan atau pokok kalimat.
Watashi wa gakusei desu.
1. Menunjukkan subjek pembicaraan atau pokok kalimat.
Watashi wa gakusei desu.
わたし は 学生です。
Saya adalah siswa.
Indoneshia wa kirei na kuni desu.
インドネシア は きれいな国です。
Indonesia adalah negara yang indah.
2. Menunjukkan penekanan/penegasan
Akai bōshi wa arimasu ga, kuroi bōshi wa arimasen
赤い帽子 は ありますが 、黒い帽子 は ありません。
Saya mempunyai topi merah, tetapi tidak mempunyai topi hitam.
Keimusho kara wa demashita.
刑務所から は 出ました。
Dia sudah keluar dari penjara.
3. Menunjukkan suatu hal yang kontras/bertentangan dengan yang diutarakan selanjutnya.
Kakaku wa takai desu ga, hinshitsu wa warui desu.
価格 は 高いですが、品質 は 悪いです。
Harganya mahal, tetapi kualitasnya jelek.
Kōhii wa kaimashita ga, satō wa kaimasen deshita.
コーヒー は 買いましたが 、砂糖 は 買いませんでした。
Saya telah membeli kopi, tetapi tidak membeli gula.
Saya adalah siswa.
Indoneshia wa kirei na kuni desu.
インドネシア は きれいな国です。
Indonesia adalah negara yang indah.
2. Menunjukkan penekanan/penegasan
Akai bōshi wa arimasu ga, kuroi bōshi wa arimasen
赤い帽子 は ありますが 、黒い帽子 は ありません。
Saya mempunyai topi merah, tetapi tidak mempunyai topi hitam.
Keimusho kara wa demashita.
刑務所から は 出ました。
Dia sudah keluar dari penjara.
3. Menunjukkan suatu hal yang kontras/bertentangan dengan yang diutarakan selanjutnya.
Kakaku wa takai desu ga, hinshitsu wa warui desu.
価格 は 高いですが、品質 は 悪いです。
Harganya mahal, tetapi kualitasnya jelek.
Kōhii wa kaimashita ga, satō wa kaimasen deshita.
コーヒー は 買いましたが 、砂糖 は 買いませんでした。
Saya telah membeli kopi, tetapi tidak membeli gula.
Diantara sekian banyak partikel yang ada di dalam bahasa jepang partikel wa adalah partikel yang sering muncul dalam percakapan. Sebelumnya telah dibahas bahwa partikel wa ketika digunakan sebagai partikel maka ditulis menggunkan huruf hiragana “ha” は, tetapi dilafalkan wa, jadi dalam hal ini perlu dibedakan antara wa (は) sebagai partikel dan wa (わ) sebagai suatu huruf (suku kata).
1. Penggunaan partikel wa dalam kalimat positif
S + は + P + です
Wa desu
Rumus diatas, merupakan pola kalimat yang paling sederhana dalam bahasa jepang. Subjek (S) dapat berupa kata benda, nama orang, kata ganti orang, kata tunjuk, dan sebagainya. Sementara, predikat (P) bisa saja nama orang, kata benda, kata sifat, nama profesi, dan sebagainya.
Partikel wa ini sebenarnya tidak bermakna, meski terkadang nuansa artinya mirip dengan kata “adalah”, atau “sebuah”. Fungsi wa dalam sebuah kalimat adalah sebagai sebagai penanda subjek, jadi kata sebelum wa merupakan subjek atau topic dari kalimat. Sedangkan kata desu, juga tidak mempunyai arti. Kata desu hanya berfungsi sebagai penutup sebuah kalimat positif yang predikatnya berupa kata benda atau kata sifat. Sementara, untuk kalimat yang predikatnya kata kerja, diakhiri dengan –masu
1. Penggunaan partikel wa dalam kalimat positif
S + は + P + です
Wa desu
Rumus diatas, merupakan pola kalimat yang paling sederhana dalam bahasa jepang. Subjek (S) dapat berupa kata benda, nama orang, kata ganti orang, kata tunjuk, dan sebagainya. Sementara, predikat (P) bisa saja nama orang, kata benda, kata sifat, nama profesi, dan sebagainya.
Partikel wa ini sebenarnya tidak bermakna, meski terkadang nuansa artinya mirip dengan kata “adalah”, atau “sebuah”. Fungsi wa dalam sebuah kalimat adalah sebagai sebagai penanda subjek, jadi kata sebelum wa merupakan subjek atau topic dari kalimat. Sedangkan kata desu, juga tidak mempunyai arti. Kata desu hanya berfungsi sebagai penutup sebuah kalimat positif yang predikatnya berupa kata benda atau kata sifat. Sementara, untuk kalimat yang predikatnya kata kerja, diakhiri dengan –masu
Ok itu dia ilmu yang gue share ke pembaca sekalian , buat kedepannya pantengin blog ini karena setiap minggunya gue akan menshare ilmu nihon go yang sebisa mungkin mudah buat dipelajarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar