Kata tidak baku dan kata baku
(Sumber: Eti, Nunung Yuli. 2005.Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.Klaten: PT. Intan Pariwara.)
Pada waktu membaca bacaan atau artikel pada surat kabar ataupun majalah. Anda kadang-kadang menemukan kata yang tidak mengikuti kaidah atau ketatabahasaan yang telah ditentukan atau berlaku. Kata yang tidak digunakan sesuai dengan kaidah atau ketatabahasaan disebut kata tidak baku. Sebaliknya, kata yang digunakan sesuai dengan kaidah atau ketatabahasaan disebut kata baku.
Perhatikan kata tidak baku di dalam kalimat berikut ini!
1. Hasil sulaman Yuke sangat indah dan rapih.
2. Pada awalnya Yuke tertarik pada batik tradisional.
3. Pada akhirnya Yuke tertarik pada seni menyulam yang diajarkan oleh neneknya.
Ada beberapa hal yang menyebabkan kata menjadi tidak baku.
1. Dari segi fonologi (menurut penggunaan vocal atau konsonan). Contohnya:
TIDAK BAKU | BAKU |
Senen | Senin |
Pilem | Film |
Males | Malas |
Makroni | Macaroni |
Primari | Primer |
2. Dari segi pembentukan kata. Contohnya:
TIDAK BAKU | BAKU |
Maha guru | Mahaguru |
Purna bakti | Purnabakti |
Non aktif | Nonaktif |
Supra natural | Supranatural |
mahapengasih | Maha pengasih |
3. Dari segi ejaan. Contohnya
TIDAK BAKU | BAKU |
organisir | Organisasi |
pipanisasi | Pemimpaan |
mawas | Mewaswas |
mengfitnah | Memfitnah |
menteledorkan | Meneledorkan |
IN ENGLISH(with google translate Indonesian-english)
(Source: Eti, Nunung Yuli. 2005.Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.Klaten: PT. Intan Pariwara.)
At the time of reading the story or article in the newspaper ormagazine. You sometimes find words that do not followgrammatical rules or predetermined or applicable. The word is notused in accordance with grammatical rules or so-called non-standard words. Instead, the word used in accordance withgrammatical rules or so-called standard words.
Notice the word is not standard in the following sentences!
1. The results are very beautiful embroidery Yuke and tidy.
2. Yuke initially interested in traditional batik.
3. Yuke ultimately interested in the art of embroidery was taught byhis grandmother.
There are several things that cause a non-standard words.
A. In terms of phonology (by use of the vocal or consonant). For example:
TIDAK BAKU (NO RAW) | BAKU (RAW) |
Senen | Senin (MONDAY) |
Pilem | Film |
Males | Malas (LAZY) |
Makroni | Macaroni |
Primari | Primer |
2. In terms of word formation. For example:
TIDAK BAKU (NO RAW) | BAKU (RAW) |
Maha guru | Mahaguru (The Supreme Grand Master teacher) |
Purna bakti | Purnabakti (Full service) |
Non aktif | Nonaktif (off) |
Supra natural | Supranatural (supernatural) |
mahapengasih | Maha pengasih (Most gracious) |
3. In terms of spelling. Examples:
TIDAK BAKU (NO RAW) | BAKU |
organisir | Organisasi (organized) |
pipanisasi | Pemimpaan (pipeline) |
mawas | Mewaswas (introspect) |
mengfitnah | Memfitnah (defamatory) |
menteledorkan | Meneledorkan (careless) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar