Dasar Dan Pengembangan Kurikulum

BAB I
PENDAHULUAN
Menurut UU No. 1989 Kurikulum yaitu seperangkat rencana dan peraturan, mengenai isi dan bahan pengajaran, serta cara yang digunakannya dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.
Banyak pendapat mengenai arti kurikulum,
 Namun inti kurikulum sebenarnya adalah pengalaman belajar yang banyak kaitannya dengan melakukan bebagai kegiatan, interaksi sosial, di lingkungan sekolah, proses kerja sama dengan kelompok, bahkan interaksi dengan lingkungan fisik seperti gedung dan ruang sekolah. Dengan demikian pengalaman itu bukan sekedar mempelajari mata pelajaran, tetapi yang terpenting adalah pengalaman kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
DASAR DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh pakar-pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dahulu sampai dewasa.
Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni “curriculae”, artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada waktu itu, pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh Ijazah. Dalam hal ini Ijasah merupakan suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa rencana pelajaran, sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu jarak antara satu tempat ketempat lainnya dan akhirnya mencapai finish.
Kurikulum menurut isi dan materi pelajaran, kurikulum ialah sejumlah mata pelajaran yang ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa, dengan ini para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sistem terjadi perubahan dan perkembangan, tingkah laku siswa, esuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.  
Kurikulum sebagai pengalaman ajar. Perumusan atau pengertian kurikulum lainnya yang agak berbeda dengan pengertian-pengertian sebelumnya lebih menekankan bahwa kurikulum merupakan serangkaian pengalaman belajar.
B. Landasan Pengembangan Kurikulum
Ada tiga landasan pengembangan kurikulum, yaitu :
1.      Landasan Filosofis Dalam Pengembangan Kurikulum
ilsafat berasal dari Bahasa yunani kuno, yaitu dari kata “Philos” dan “Shopia”. Philos artinya cinta yang mendalam, dan Shopia artinya kearifan atau kebijaksanaan. Dengan demikian, filsafat secara harfiah dapat di artikan sebagai cinta yang mendalam akan kearifan.
Sebagai suatu landasan Filsafat memegang peranan penting dalam proses pengembangan kurikulum. Ada empat fungsi filsafat dalam proses pengembangan kurikulum. pertama, filsafat dapat menemukan arah dan tujuan pendidikan, dengan filsafat sebagai pandangan hidup atau value sistem, maka dapat ditentukan mau dibawa kemana siswa yang kita didik itu. Kedua, filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Ketiga, filsafat dapat menentukan strategi atau cara pencapaian tujuan. Keempat, melalui filsafat dapat ditentukan bagaimana menentukan tolak ukur keberhasilan proses pendidikan.
 2.      Landasan Psikologi Dalam Pengembangan Kurikulum
Kurikulum merupakan pedoman bagi guru dalam mengantar anak didik sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan. Secara psikologis anak didik memiliki keunikan dan perbedaan-perbedaan baik perbedaan bakat, minat maupun potensi yang dimilikinya sesuai dengan tahapan perkembangannya. Dengan alasan itulah kurikulum harus memperhatikan kondisi psikologi perkembangan dan psikologi balajar anak.
Pemahaman tentang anak bagi seorang pengembang kurikulum sangatlah penting. Kesalahan persepsi atau kedangkalan pemahaman tentang anak, dapat menyebabkan kesalahan arah dan kesalahan praktik pendidikan.
3.      Landasan Sosiologis Teknologis Dalam Pengembangan Kurikulum
Tiap kurikulum mencerminkan keinginan, cita-cita, tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Sekolah memang didirikan oleh dan untuk masyarakat. Sudah wajarnya pendidikan harus memperhatikan dan merespons terhadap suara-suara dalam masyarakat. Menyerap berbagai informasi yang dibutuhkan. Masyarakat merupakan salah satu langkah penting dalam proses menyusun suatu kurikulum.
 Pengembangan didukug oleh pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mempercepat terwujudnya ketangguhan dan keunggulan bangsa. Dukungan iptek terhadap pembangunan dimaksudkan untuk memacu pembangunan menuju terwujudnya masyarakat yang mandiri, maju dan sejahtera.
Perlu ditambahkan bahwa Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan Nasional, dan Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 berdasarkan ketentuan dan konsep-konsep tersebut, Pengembangan kurikulum agar berdasarkan foktor-faktor sebagai berikut :
1)      Tujuan filsafat dan Pendidikan Nasional
2)      Sosial budaya dan agama
3)      Perkembangan peserta didik
4)      Keadaan lingkungan
5)      Kebutuhan pembangunan
6)      Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
C.    Komponen-komponen pengembangan kurikulum  
Kurikulum sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu :
1.      Tujuan Kurikulm
Tujuan kurikulum tiap satuan pendidikan harus mengacu kearah pencapaian tujuan pendidikan Nasional. Dalam Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional. Kurikulum merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka sumber daya manusia yang berkualitas.
2.      Materi Kurikulum
Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam Undang-undang pendidikan tentang sistem pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa isi kurikuum merupakan bahan kajar dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan suatu pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan Pendidikan Nasional.
3.      Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaiakan meteri pelajaran, dalam upaya pencapaian kurikulum, metode atau srategi pembelajaran menempati fungsi yang penting dalam kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh siswa dan guru.
4.      Organisasi Kurikulum 
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-masing memiliki ciri-cirinya sendiri, yaitu :
Ø  Mata pelajaran, terpisah-pisah
Ø  Mata ajaran, Mata ajaran berkolerasi
Ø  Bidang studi
Ø  Program yang berpusat pada anak
Ø  Core program
Ø  Electic program
5.      Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa.
D.    Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
 Pengembangan kurikulum berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1.      Perinsip Berorientasi pada tujuan
2.      Perinsip Relevansi (kesesuaian)
3.      Perinsip Efesiensi dan Efektivitas 
4.      perinsip Fleksibilitas (keluwesan)
5.      Perinsip Keseimbangan
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
v  Beberapa pengertian kurikulum :
Ø  Kurikulum adalah pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa dalam jangka waktu tertentu untuk memperoleh ijasah
Ø  Kurikulum adalah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk memperoleh pengetahuan
Ø  Kurikulum adalah serangkaian pengalaman
Ø  Kurikulum adalah rancangan pembelajaran
v  Kurikulum juga mempunyai komponen, yaitu :
Ø  Tujuan kurikulum
Ø  Materi kurikulum
Ø  Metode 
Ø  Organisasi kurikulum
Ø  Evaluasi 

B.     Penutup
Alhamdulilah, Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, karena pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga keberadaan makalah yang telah dibuat ini, dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para bembaca umumnya. Amin.  
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik Demar, 2010 : Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : PT Bumi Akasa


Sanjaya Wina, 2008 ; Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Kencana Penanda Media Group


Nasution S, 2006 ; Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi  Aksa 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar