KEHIDUPAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL
(Sumber:Ali, Nur. Modul Bahan Ajar Sosiologi Kelas XI IPS semester Genap.MGMP Gandini:Ponorogo.)- MASYARAKAT MULTIKULTURAL
- Arti Masyarakat Multikultural. Menurut Lenger Oxford Dictionary, Multikulturalisme: suatu kebudayaan yang menekankan pada penerimaan terhadap realitas keragaman, pluralitas atau multibudaya yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Menurut Taulor, Multikulturalisme merupakan suatu ide atau gagasan yang mengatur keberagaman dengan prinsip dasar akan keanekaragaman itu sendiri.
- Ciri-ciri masyarakat kultural: adanya pengakuan terhadap berbagai perbedaan dan kompleksitas kehidupan dalam masyarakat; adanya pengakuan yang sama terhadap berbagai komunitas dan budaya; adanya penghargaan yang tinggi terhadap hak asasi manusia dan saling menghormati dalam perbedaan; adanya unsur kebersamaan, kerjasama, dan hidup berdampingan secara damai dalam perbedaan
- MASYARAKAT MAJEMUK
- Arti Masyarakat Majemuk. Menurut J. S. Furnival, masyarakat majemuk: masyarakat yang memiliki sistem dan norma yang beraneka ragam sehingga para anggotanya kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai suatu keseluruhan, kurang memiliki homogenitas kebudayaan dan bahkan kurang memiliki dasar untuk memahami satu sama lainnya. Oleh J. S. Furnival atas dasar komunitas etnik, masyarakat Indonesia dibagi ke dalam 4 Jenis masyarakat majemuk antara lain: Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang; masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan; masyarakat majemuk dengan minoritas dominan; masyarakat majemuk dengan fragmentasi.
- Ciri-ciri masyarakat majemuk. Menurut Van den Berghe, ciri-ciri masyarakat majemuk antara lain: mengalami segmentasi ke dalam kelompok yang seringkali memiliki subkebudayaan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya; memiliki struktur sosial yang terbagi dalam lembaga-lembaga yang bersifat non kompelementer (tidak saling melengkapi); kurang mengembangkan konsensus diantaranya anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar; Sering terjadi konflik antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya; Biasanya integrasi sosial tumbuh di atas oaksaan dansaking ketergantungan dalam bidang ekonomi; adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lainnya.
KEANEKARAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA
- Faktor Penyebab:
- Keadaan geogradis wilayah Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau.
- Letak kepulauan Indonesia di antara dua Benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan dua Samudera (Samudera Pasifik dan Samudera Hindia)
- Keadaan iklim dan struktur tanah di Indonesia yang berbeda-beda.
- Faktor histori (penjajahan) dan sosiologi (perdagangan)
- Keanekaragaman Agama di Indonesia
- Kepercayaan Asli adalah kepercayaan bangsa Indonesia sebelum mendapat pengaruh dunia luar. Kepercayaan tersebut antara lain:
- Animisme: kepercayaan tentang adanya anima (roh) pada semua benda, baik benda hidup maupun benda mati.
- Dinamisme: kepercayaan tentang adanaya mana (kekuatan gaib) pada benda-benda istimewa atau benda pusaka. Dinamisme merupakan kekuatan gaib secara alamiah terhadap tubuh manusia, misalnya rambut; air ludah; gigi; dan darah.
- Feteisme : kepercayaan tentang adanya kekuatan gaib pada fetisy (jimat). Feteisme merupakan benda buatan manusia yang dapat menimbulkan sulap. Misal akik; keris.
- Toteisme: kepercayaan yang menggunakan lambang-lambang binatang atau tumbuhan tertentu Contoh Toteisme yakni tarian yang meniru binatang yang dianggap suci, misalnya cenderawasih bagi suku Papua. Selain itu lukisan yang menggambarkan tokoh suci pada badan (tato) dan berbagai lambang, misalnya tato pada suku Dayak, dimana laki-laki bertato gambar binatang; Di Jawa Timur, dijaman Kerajaan Singosari sampai Kerajaan Majapahit, banyak nama binatang menjadi nama pada diri sendiri, misalnya Gajah Mada dari kata "Gajah" dari hewan gajah, Banyak Widi dari kata "Banyak" dari hewan bebek, Hayam Wuruk dari kata "Hayam" dari hewan ayam, Singo Lodro dari kata "Singo" dari hewan Singa.
- Syamanisme: kepercayaan bahwa manusia bisa mengadakan hubungan dengan Hyang atau roh melalui perantara sebagai: orang yang sudah mati, misal mumi; orang yang hidup, misal dukun dan paranormal; benda-benda, misalnya mimituwo, jalangkung, wayang.
- Sihir: kepercayaan bahwa manusia menguasai kekuatan-kekuatan dalam alam semesta dengan cara menguasai alam ini atau guna-guna. Berdasarkan tujuan sihir dibagi dua yakni: Pertama, sihir Putih, yakni perbuatan sihir untuk menguntungkan semua pihak, misal kyai mengobati orang sakit dan rukhyah; Kedua, Sihir Hitam, yakni perbuatan untuk tujuan merugikan pihak lain, misal susuk, santet, tenung (dimasuki benda tajam), gendam.
(Gambar 1, Penari Bujang Ganong yang mengalami kesurupan. Kesenian Jaranteg dari Kediri, Jawa Timur, masih terdapat unsur mistik)
- Kepercayaan pendatang adalah kepercayaan atau agama yang dipeluk bangsa Indonesia setelah mendapat pengaruh dunia Luar.
Agama | Kedatangan | Di bawa oleh Bangsa: | Bukti Penyebaran Agama | Kitab Suci |
Islam | Abad 7-13 Masehi | Arab, Persia, Gujarat, India | Kesultanan Samudera Pasai | Al Qur’an |
Kristen Protestan | Abad 17 Masehi | Belanda | Koloni Belanda | Injil |
Kristen Katolik | Abad 16 Masehi | Portugis | Koloni Portugis | Injil |
Hindu | Abad 5 Masehi | India | Kerajaan Kutai | Weda |
Budha | Abad 7 Masehi | India | Kerajaan Sriwijaya | Tripitaka |
- Kerukunan Antar Umat Beragama. Dalam rangka melakukan dialog antar umat beragama, pemerintah memprogramkan "Proyek Kerukunan Hidup Beragama" yang melaksanakan musyawaarah diseluruh wilayah Indonesia yang diarahkan kepada tercapainya "Trilogi Kerukunan Umat Beragama"
- Keanekaragaman Ras di Indonesia
NAMA RAS | ASAL | WARNA KULIT | WARNA RAMBUT | BENTUK RAMBUT | TINGGI BADAN | HIDUNG | BENTUK BIBIR | CONTOH SUKU |
Proto Melayu | Yunan (China Daratan)- Dongson, Vietnam | Sawo matang | Hitam | Lurus | 1,60 meter- 1,65 meter | sedang | sedang | Suku Batak, suku Toraja, Suku Mentawai |
Deutro Melayu | Suku Jawa, suku Sunda, suku Madura, suku Bugis,suku Minangkabau, suku Melayu | |||||||
Negroid | hitam | hitam | keriting | 1,50 meter | Besar dan pesek | Suku Padekem, sukuTapiro, suku Timorini | ||
Melanosoid | hitam | hitam | keriting | 1,60 meter- 1,70 meter | Lebar dan atas bengkok | tebal | Suku di Papua Barat, suku Melanesia, Nusa Tenggara, Maluku | |
Weddoid | Sawo matang | hitam | berombak | 1,60 meter | pesek | Suku Kubu, Suku Tola, suku Tokeya, Suku Tomuna, Suku Sakai | ||
Asiatic Mongoloid | Keturunan orang Cina | |||||||
Indic | Keturunan orang India dan orang Pakistan | |||||||
Nordic | Keturunan orang Eropa | |||||||
Mediteranian | Keturunan orang Arab |
KEANEKARAGAMAN ETNIS
- Arti Etnis
- Menurut Willian Korublum, etnis merupakan suatu populasi yang mempunyaai identitas kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki leluhur yang sama.
- Menurut Koentjaraningrat, etnis merupakan golongan manusia yang terikat oleh kesatuan dan identitas terhadap kesatuan kebudayaan sedangkan kesadaran dan identitas tersebut diperkuat dengan kesatuan bahasa. Berdasarkan bukti: Pertama, adanya perbedaan bahasa daerah; Kedua, adanya perbedaan tata susunan kekerabatan seperti bilateral (garis keturunan ibu dan bapak), matrilineal (garis keturunan ibu), dan patrineal (garis keturunan bapak); Ketiga, adanya perbedaan kesenian daerah, pakaian adat, seni; Keempat, adanya perbedaan adat istiadat; Kelima, adanya perbedaan mata pencaharian; Keenam, adanya perbedaan teknologi misalnya arsitektur rumah, peralatan kerja. Namun bangsa Indonesia memiliki persamaan antara lain: Pertama, Bahasa, yakni termasuk rumpun bahasa Austronesia; Kedua, sifat religius, yakni Berketuhanan Yang Maha Esa; Ketiga, sifat gotong royong, yakni sifat kerjasama menghadapi tugas tertentu misalnya di Bali, gotong royong disebut Subak, di Jawa disebut, gotong royong disebut Sambatan; Keempat, sifat demokrasi, yakni musyawaraah untuk mencapai mufakat misalnya di Jawa dibuktikan dengan bale desa, di Minangkabau dibuktikan dengan balieu; Kelima, Adat Perkawinan yakni perkawinan di Indonesia bukan hanya masalah antara pemuda dan pemudi yang mau kawin tetapi menjadi masalah antara dua keluarga dan masyarakat; Keenam, Bangunan yakni bangunan asli bangsa Indonesia adaalah panggung untuk mencegah serangan hewan buas dan pertikaian antar suku; Ketujuh, sistem waris yakni memiliki persamaan dalam asas atas hak milik tanah yaitu diwariskan secara turun temurun kepada anak cucunya; Kedelapan, Persamaan dalam hukum adat.
- Jumlah Suku Bangsa di Indonesia
- Menurut C. C. Berg dan Sutan Takdir Ali Syahbana memperkirakan ada 200-250 suku bangsa di Indonesia
- Menurut Jaspan, memperkirakan ada 360 suku bangsa di Indonesia
- Menurut Hildred Geert, memperkirakan ada 300 suku bangsa di Indonesia
- Menurut Koentjaraningrat, memperkirakan ada 195 suku bangsa di Indonesia
- Menurut Skinner, memperkirakan ada 35 suku bangsa di Indonesia
- Menurut Data Statsitik Hindia Belanda Tahun 1940, Suku Jawa 47.02%, Suku Sunda 14,53 %, Suku Madura 7,28 %, Suku Minangkabau 3,36 %, suku Bugis 2,59 %, Suku Batak 2,04 %, suku Bali 1,18 %, suku Betawi 1,66 %, suku Melayu 1,61 %, Suku Banjar 1,52 %, Suku Aceh 1,41 %, Suku Dayak 1,10 %, suku Makasar 1,09 %,suku Toraja 0,94 %, lain-lainnya 0,54 %
- Oleh pemerintah Indonesia, suku dibagi atas tiga golongan antara lain: Pertama, Suku Bangsa; Kedua, Golongan keturunan Asing yang diharapkan dapat berasimilasi dengan penduduk di Indonesia; Ketiga, masyarakat terasing yakni golongan suku bangsa yang tertinggal baik disengaja karena mencegah kemajuan atau tidak disengaja karena keadaan geografis.
- Menurut Van Vollen Hoven menggolongkan berbagai suku bangsa di Indonesia menjadi 19 daerah sistem lingkaran hukum adat sebagai berikut: Pertama, Aceh; Kedua, Gayu-Alas-Batak-Nias- Batu; Ketiga, Minangkabau-Mentawai; Keempat, Sumatera Selatan dan Enggano; Kelima, Suku Melayu; Keenam, Bangka dan Biliton; Ketujuh, Kalimantan; Kedelapan, Minahasa-Sangir- Talaud; Kesembilan,Gorontalo; Kesepuluh,Toraja; Kesebelas, Sulawesi Selatan; Kedua belas, Ternate; Ketiga belas, Ambon-Maluku-Kepulauan Barat Daya; Keempat belas, Irian; Kelima belas:Timor; Keenam belas, Jawa Tengah-Jawa Timur; Kedelapan belas, Surakarta- Yogyakarta; Kesembilan belas, Jawa Barat.
NAMA SUKU TERASING | DAERAH |
LAUT | RIAU |
BADUY DALAM | BANTEN |
MENTAWAI | SUMATERA BARAT |
DAYAK PUNAN | KALIMANTAN |
DONGGO | SUMBAWA TIMUR |
ENGGANO | BENGKULU |
ANEUK JAME (ANAK DALAM) | JAMBI |
TOGUTIL | HALMAHERA UTARA |
AMMA TOA | SULAWESI TENGGARA |
TAIJO | SULAWESI TENGAH |
DANI | PAPUA |
TOBALO (ORANG BALANG) | SULAWESI SELATAN |
IN ENGLISH (with google translate: Indonesian- English)
LIFE multicultural society
(Source: Ali, Nur. Module Subjects Sociology Class XI half Genap.MGMP IPSGandini: Ponorogo.)
- multicultural society
- Meaning Multicultural Society. According to the Oxford Dictionary Lenger,Multiculturalism: a culture that emphasizes the acceptance of the reality ofdiversity, plurality, or contained in a multicultural society. According Taulor,multiculturalism is an idea or ideas that govern the diversity of the basic principle of diversity itself.
- The characteristics of cultural communities: the recognition of differences andcomplexities of life in society; the same recognition of the various communitiesand cultures; a high appreciation for human rights and respect the differences;there is an element of unity, cooperation, and coexistence peacefully in thedifference
- plural society
- Meaning Pluralistic Society. According to J. S. Furnival, pluralistic society: peoplewho have the systems and norms of diverse so that its members have less loyalty to the community as a whole, lack the cultural homogeneity and lack even basicunderstanding of each other. By J. S. Furnival on the basis of ethnic communities,the people of Indonesia is divided into 4 types pluralistic society such as: Societycompound with balanced competition; pluralistic society with a dominant majority;pluralistic society with a dominant minority; the fragmentation of a pluralistic society.
- The characteristics of a pluralistic society. According to Van den Berghe, the characteristics of a pluralistic society such as: experience segmentation into groups that often have a subculture that is different from one another, have asocial structure that is divided into institutions that are non kompelementer (nooverlap); not develop a consensus among its members to the values that arefundamental; Often there is a conflict between one group to another group; usuallygrow on the social integration oaksaan dansaking economic dependence; ofpolitical domination by one group over other groups.
DIVERSITY OF INDONESIA
- Causes:
- Indonesia geogradis state region consisting of thousands of islands.
- The location of the Indonesian archipelago between the two continents (Asia and Australia Continent) and two Ocean (Pacific Ocean and Indian Ocean)
- Climatic conditions and soil structure in Indonesia is different.
- Historical factors (colonization) and sociology (trade)
- Religious Diversity in Indonesia
- Genuine confidence is the belief of Indonesia prior to obtaining the outside world.Trust include:
- Animism: belief about the anima (soul) in all things, both animate and inanimate objects.
- Dynamism: beliefs about adanaya mana (magical power) to the special objects or heirlooms. Dynamism is a supernatural force in nature to the human body, such as hair; saliva; teeth, and blood.
- Feteisme: beliefs about the existence of supernatural powers on fetisy (amulet).Feteisme a man-made object that can lead to magic. Eg agate; dagger.
- Toteisme: belief that use of the symbols of certain animals or plants examples Toteisme dance that mimics the animals considered sacred, such as paradise for Papuan tribes. Besides paintings depicting holy figures in the body (tattoos) and the various symbols, such as tattoos on the Dayak tribe, where men with tattoos pictures of animals; In East Java, age of the kingdom until the kingdom of Majapahit Singosari, many names to name the animals themselves, Gajah Mada instance of the word "Gajah" of animals elephants, Banyak Widi of the word "Banyak" of animals ducks, Hayam Wuruk of the word "Hayam" from the animal chicken, Singo Lodro of the word "Singo" Lion of the animal.
- Syamanisme: the belief that humans can make contact with spirits Hyang or through an intermediary as: a dead person, eg a mummy; people living, such as shamans and psychics; objects, for example mimituwo, jalangkung, puppets.
- Magic: the belief that human beings control forces in the universe by way of mastering nature or witchcraft. Based on the purpose of magic were two: First, white magic, the magic act for the benefit of all parties, such as religious scholars treat the sick and rukhyah; Second, Black Magic, which acts for the purpose of harming others, such as implants, witchcraft, sorcery (accessible objects sharp), gendam.
(Figure 1, a dancer who had possessed bujangganong, Artsjaranteg of Kediri, East Java, it still contains the mystical)
- Trust is a trust or a newcomer who embraced the religion of Indonesia after obtaining a foreign world of effect.
Religions | Arrivals | Taken by the Nation: | Evidence of spread of Religion | Scripture |
Islamic | 7-13 century AD | Arabic, Persian, Gujarat, India | Samudera Pasai of Sultanate | Al Qur’an |
Protestant Christians | 17th century AD | Netherlands | Dutch Coloni | Gospel |
Catholic Christian | 16th century AD | Portuguese | Portuguese Colonies | Gospel |
Hindu | 5th century AD | India | Kutai kingdom | Weda |
Budha | 7th century AD | India | Sriwijaya | Tripitaka |
- Inter-Religious harmony. In order to perform inter-religious dialogue, the government program the "Religious Life Project Harmony" which carrymusyawaarah across Indonesia are directed to the achievement of "Trilogy ofReligious Harmony"
- Racial Diversity in Indonesia
NAME RAS | ORIGIN | SKIN COLOR | HAIR COLOR | FORMS OF HAIR | STATURE | NOSE | FORM LIPS | SAMPLE RATE |
Proto MALAY | Yunan (China Mainland)- Dong Son, Vietnam | BROWN | BLACK | STRAIGHT | 1,60 meters- 1,65 meters | Normal | Normal | Tribe Batak, Tribe Toraja, Tribe Mentawai |
Deutro Melayu | Tribe Jawa, Tribe Sunda, Tribe Madura, Tribe Tribe ,suku Minangkabau, Tribe Melayu | |||||||
Negroid | BLACK | BLACK | curly | 1,50 meters | Large and flat | Tribe Padekem, Tribe Tapiro, Tribe Timorini | ||
Melanosoid | BLACK | BLACK | curly | 1,60 meters- 1,70 meters | The width and the crooked | thick | Tribe di Papua Barat, Tribe Melanesia,Tribe in Nusa Tenggara, Tribe in Maluku | |
Weddoid | BROWN | BLACK | wave | 1,60 meters | FLAT | Tribe Kubu, Tribe Tola, Tribe Tokeya, Tribe Tomuna, Tribe Sakai | ||
Asiatic Mongoloid | Chinese descent | |||||||
Indic | Descendants of Indians and Pakistanis | |||||||
Nordic | Descendants of Europeans Mediterranean | |||||||
Mediterranean | Descendants of the Arabs |
ETHNIC DIVERSITY
- meaning of Ethnicity
- According to William Korublum, ethnicity is a population that mempunyaai group identity based on a specific culture and usually have a common ancestor.
- According Koentjaraningrat, ethnicity is a class of people who are bound by theunity and identity of the unity of culture and consciousness and identity is strengthened by the unity of language. Based on the evidence: First, the difference in the local language; Second, the different procedures such asbilateral arrangement of kinship (lineage mother and father), matrilineal (maternallineage), and patrineal (lineage of the father); Third, the difference in local arts,clothing customs, arts; Fourth, the differences in customs; Fifth, the difference intheir livelihoods; Sixth, the difference in architecture technologies such as home,work equipment. However, the Indonesian people have in common are: First, thelanguage, which includes the Austronesian language family; Second, the religiousnature, namely berketuhanan the Almighty; Third, the nature of mutual cooperation, the nature of the cooperation deal with specific tasks such as in Bali,called Subak mutual cooperation, in Java is called, mutual aid is called Splice;Fourth, the nature of democracy, namely musyawaraah to reach consensus on Java for example evidenced by the bale village, in the Minangkabau evidenced bybalieu; Fifth, the Customary marriage marriage in Indonesia is not just a problemamong young men and women who want mating but an issue between twofamilies and the community; Sixth, building the original building of Indonesiaadaalah stage to prevent attacks by wild beasts and inter-tribal disputes; Seventh,the system of inheritance which has the principle of equality in land rights arepassed on from generation to generation to the child grandchildren; Eighth,Equality in customary law.
- Number of Ethnic Groups in Indonesia
- According to C. C. Berg and Sutan Fate Ali Syahbana estimates there are tribes in Indonesia 200-250
- According to Jaspan, estimates there are 360 tribes in Indonesia
- According to Geert Hildred, estimates there are 300 ethnic groups in Indonesia
- According Koentjaraningrat, estimates there are 195 tribes in Indonesia
- According to Skinner, estimates there are 35 ethnic groups in Indonesia
- According to data Statsitik In 1940 the Dutch East Indies, Java Interest 47.02%,14.53% Interest Sundanese, Madurese 7.28% Interest, Interest 3.36%Minangkabau, Bugis 2.59%, 2.04% Batak tribe, the tribe Bali 1.18%, 1.66%ethnic Betawi, the Malays 1.61%, 1.52% Interest Banjar, Interest Aceh 1.41%,1.10% Dayak tribe, the tribe Makasar 1.09%, interest Toraja 0 , 94%, others0.54%
- By the Indonesian government, the tribe is divided into three groups, among others: First, Ethnic Groups; Second, the class of foreign descent are expected to be assimilated into the population in Indonesia; Third, isolated communities whichethnic group is left behind either because it prevents accidental or unintentionalprogress since geographical circumstances.
- According to Van Hoven Vollen classify various ethnic groups in Indonesia to 19area of the circle system of customary law as follows: First, Aceh; Second,Gayu-Alas-Batak, Nias-Stone; Third, the Minangkabau-Mentawai; Fourth, SouthSumatra and Enggano; Fifth , Malay; Sixth, Bangka and Billiton; Seventh, Borneo;Eighth, Minahasa-Sangir-Talaud; Ninth, Gorontalo; Tenth, Toraja; Eleventh, South Sulawesi, the twelve, Ternate; thirteenth, Ambon, Maluku Islands, Southwest-;fourteen, Irian; the fifteenth: East; sixteenth, Central Java, East Java; eighteen,Surakarta, Yogyakarta, nineteenth, West Java.
NAME tribes | REGIONAL |
LAUT | RIAU |
BADUY DALAM | BANTEN |
MENTAWAI | WEST OF SUMATERA |
DAYAK PUNAN | KALIMANTAN |
DONGGO | EST OF SUMBAWA |
ENGGANO | BENGKULU |
ANEUK JAME (ANAK DALAM) | JAMBI |
TOGUTIL | NORTH OF HALMAHERA |
AMMA TOA | SOUTH EAST OF SULAWESI |
TAIJO | CENTRAL OF SULAWESI |
DANI | PAPUA |
TOBALO (ORANG BALANG) | SOUTH OF SULAWESI |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar