Bocah itu masih tergolek di bangsal Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Mintoharjo, Jakarta Pusat. Tak ada seorang pun menjaganya. Sejak dibawa ke rumah sakit Senin malam, 21 November 2011, tak ada satu pun keluarganya yang menjenguk.
Ilham, bocah itu, usianya baru enam tahun. Ia punya nyali cukup besar untuk ukuran anak seusianya. Meski masih bocah, warga Bintaro itu nekat menyambangi stadion Gelora Bung Karno seorang diri tanpa mengantongi uang sepeser pun. “Dia ingin menonton timnas dari dekat,” kata suster Rumah Sakit Mintoharjo, Yohanna.
Sebelum tertidur lelap di bangsal itu, Ilham bercerita kepada Yohanna. Dari Bintaro, Ilham naik kereta api ke Senayan seorang diri pada sore kemarin. Ia turun di Stasiun Palmerah yang berjarak sekitar setengah kilometer dari stadion. Dari sana, ia berjalan kaki, bergabung dalam barisan ribuan suporter yang datang dari berbagai penjuru Jakarta.
Lantaran datang tanpa membawa uang, Ilham cuma bisa menonton melalui layar raksasa di luar stadion. Ketika ribuan suporter merobohkan pagar stadion dan memaksa masuk, ia ikut merangsek. “Kata Ilham, siapa tahu bisa masuk,” ujar Yohanna.
Tapi, niat menyaksikan laga Garuda Muda itu malah berbuah cilaka. Saat memasuki pintu stadion, tubuhnya terjepit di antara ribuan suporter dan jatuh pingsan. Salah seorang suporter yang melihat kejadian itu lekas mengevakuasi Ilham ke tempat lain dan meminta bantuan petugas.
Insiden itu tak hanya dialami Ilham. Belasan suporter lain juga jadi korban saat laga final sepak bola SEA Games tadi malam. Bahkan, dua di antaranya tewas setelah terinjak-injak. Para korban tersebut dievakuasi di dua rumah sakit, Rumah Sakit Mintoharjo dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Di Mintoharjo, korban yang sempat menjalani perawatan ada 12 orang. Mereka adalah Bustomi (36), Dewi (17), Fahrurozi (20), Ifan (22), Husein (24), Ilham Maulana (6), Ikman Suryaman (21), Rizki (15), Titik Suwarni (36), Dirga Santoni (37), Faldias Abi Bakri (20), dan Beni (19).
Delapan korban telah diizinkan pulang setelah dijemput anggota keluarganya. Tapi, empat yang lain terpaksa menjalani perawatan yang serius karena lukanya cukup parah. ”Bustomi, Rizki, Beni, dan Ilham masih kami rawat,” ujar Yohanna.
Ilham, bocah itu, usianya baru enam tahun. Ia punya nyali cukup besar untuk ukuran anak seusianya. Meski masih bocah, warga Bintaro itu nekat menyambangi stadion Gelora Bung Karno seorang diri tanpa mengantongi uang sepeser pun. “Dia ingin menonton timnas dari dekat,” kata suster Rumah Sakit Mintoharjo, Yohanna.
Sebelum tertidur lelap di bangsal itu, Ilham bercerita kepada Yohanna. Dari Bintaro, Ilham naik kereta api ke Senayan seorang diri pada sore kemarin. Ia turun di Stasiun Palmerah yang berjarak sekitar setengah kilometer dari stadion. Dari sana, ia berjalan kaki, bergabung dalam barisan ribuan suporter yang datang dari berbagai penjuru Jakarta.
Lantaran datang tanpa membawa uang, Ilham cuma bisa menonton melalui layar raksasa di luar stadion. Ketika ribuan suporter merobohkan pagar stadion dan memaksa masuk, ia ikut merangsek. “Kata Ilham, siapa tahu bisa masuk,” ujar Yohanna.
Tapi, niat menyaksikan laga Garuda Muda itu malah berbuah cilaka. Saat memasuki pintu stadion, tubuhnya terjepit di antara ribuan suporter dan jatuh pingsan. Salah seorang suporter yang melihat kejadian itu lekas mengevakuasi Ilham ke tempat lain dan meminta bantuan petugas.
Insiden itu tak hanya dialami Ilham. Belasan suporter lain juga jadi korban saat laga final sepak bola SEA Games tadi malam. Bahkan, dua di antaranya tewas setelah terinjak-injak. Para korban tersebut dievakuasi di dua rumah sakit, Rumah Sakit Mintoharjo dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Di Mintoharjo, korban yang sempat menjalani perawatan ada 12 orang. Mereka adalah Bustomi (36), Dewi (17), Fahrurozi (20), Ifan (22), Husein (24), Ilham Maulana (6), Ikman Suryaman (21), Rizki (15), Titik Suwarni (36), Dirga Santoni (37), Faldias Abi Bakri (20), dan Beni (19).
Delapan korban telah diizinkan pulang setelah dijemput anggota keluarganya. Tapi, empat yang lain terpaksa menjalani perawatan yang serius karena lukanya cukup parah. ”Bustomi, Rizki, Beni, dan Ilham masih kami rawat,” ujar Yohanna.
sumber:http://www.tempo.co/read/news/2011/11/22/083367821/Kisah-Bocah-yang-Terjepit-Ribuan-Suporter-di-GBK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar