BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua kegiatan dalam masyarakat tidak terlepas dari bahasa. Semua orang menyadari bahwa interaksi sesama manusia memerlukan bahasa untuk berkomunikasi. Dengan bahasa, manusia dapat berekspresi, menyampaikan pesan, ide, gagasan, atau pendapat. Tidak berlebihan apabila kita mengatakan bahwa bagian dari kehidupan.
Dalam kehidupan berbahasa kita mengenal empat kemampuan berbahasa, yakni : menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan satu kesatuan yang saling menunjang. Dalam hal ini seorang ahli mengemukakan : "Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan ketiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita melalui hubungan urutan teratur mula-mula pada waktu kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum masuk sekolah. Keempat keterampilan itu pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan catur tunggal" (Tarigan, 1985 : 1).
Setiap keterampilan berbahasa erat pula hubungannya dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa mencerminkan pikiran seseorang. Semakin terampil berbahasa akan semakin cerah dan jelas jalan pikirannya. Untuk memperoleh keterampilan itu, kita perlu memperbanyak latihan, karena hanya melalui latihan, keterampilan itu dapat dimiliki. Melatih keterampilan berbahasa sama dengan melatih keterampilan berfikir.
Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui suatu hubungan tahapan yang teratur pada masa pra sekolah biasanya anak sudah mulai belajar menyimak dan berbicara, sesudah memasuki usia sekolah barulah anak belajar membaca dan menulis (Tarigan, 1981 : 1).
Bahasa tulis memiliki kelebihan terutama untuk hal-hal yang bersifat ilmiah. Pembuatan makalah, skripsi, dan karya ilmiah lainnya tidak akan terlepas dari penggunaan bahasa tulis. Untuk itu, keterampilan menulis sering dijadikan objek penelitian. Hal ini tidak berarti mengabaikan keterampilan berbahasa yang lainnya. Melalui tulisan dapat diperoleh gambaran keleluasaan wawasan dan kemampuan seseorang dalam disiplin ilmu tertentu, baik dalam bidang ilmu bahasa maupun ilmu lainnya.
Mengingat pentingnya keterampilan menulis dalam kehidupan masyarakat, maka tidak heran jika pakar-pakar bahasa melalui kurikulum yang mereka susun menggiring siswa agar menguasai bidang tersebut. Hal ini terlihat dalam rumusan tujuan pengajaran Bahasa Indonesia yang berhubungan dengan pengajaran menulis, yakni siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang dapat digunakan untuk menulis. Tujuan ini dijabarkan untuk setiap jenjang pendidikan. Jelaslah bahwa dalam tujuan tersebut diharapkan siswa dapat menyampaikan ide atau pesan secara tertulis melalui tulisan.
Kemampuan keterampilan menulis untuk kelas III Sekolah Dasar, seperti tuntutan kurikulum; tidak hanya mereka terampil membuat kalimat yang runtut dan mudah dipahami tapi siswa kelas III SD juga dituntut dapat menyusun beberapa kalimat sehingga membentuk satu paragraf.
Meskipun berbagai teori menulis diajarkan disetiap jenjang pendidikan, pada umumnya siswa belum mampu menulis dengan baik sesuai jenjang, terutama dalam menulis paragraf. Ini semua penulis temukan di lapangan ketika mengajar di kelas III SDN X. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian, dimana dalam observasi awal menunjukkan keterampilan menulis paragraf sederhana di kelas III SDN X masih sangat kurang dan belum memuaskan dengan rata-rata nilai dibawah nilai ketuntasan yang ditetapkan yaitu 65.
Dalam hal ini, peran guru sangat penting. Seorang guru bukan hanya harus menguasai materi ajar tetapi juga harus memilki dan menguasai teknik-teknik pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Untuk menciptakan proses pembelajaran yang baik, seorang guru harus memperhatikan karakteristik anak dan berbagai teori belajar yang dikemukakan oleh para ahli, serta penggunaan alat peraga yang sesuai dengan materi ajar sehingga dapat tercipta proses pembelajaran yang tepat, efektif, dan efisien. Menurut Wijaya dan Rusyan (1994 : 37) "media berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraihtujuan-tujuan belajar".
Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan media gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf sederhana di kelas III SDN X, Kabupaten X.
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih memfokuskan kajian studi ini, permasalahan penelitian yang akan diungkapkan melalui studi ini, maka permasalahan tersebut dijabarkan dengan pertanyaan penelitian diarahkan pada aspek-aspek sebagai berikut :
1. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis paragraf sederhana melalui media gambar pada siswa kelas III SDN X?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam menulis paragraf sederhana setelah menggunakan media gambar pada siswa kelas III SDN X?
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang masalah dan uji literatur yang telah ditemukan maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Sederhana di Kelas III SDN X, Kabupaten X.
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan fokus studi, peneliti merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui aktivitas pembelajaran menulis paragraf sederhana melalui media gambar pada siswa kelas III SDN X
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis paragraf sederhana dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas III SDN X
2. Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini dapat memberikan manfaat secara :
1. Teoritis, untuk mengkaji ilmu pendidikan khususnya mengenai media pembelajaran efektif yang dapat digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menulis paragraf yang dapat meningkatkan mutu pendidikan.
2. Praktis, bermanfaat bagi :
a. Guru
Penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan serta sebagai bahan masukan guru dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pembelajaran menulis paragraf sederhana dapat menggunakan media gambar.
b. Sekolah
Dengan hasil penelitian ini diharapkan SDN X, Kabupaten X dapat lebih meningkatkan pemberdayaan alat peraga yang menarik agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dan pelajaran lain.
c. Siswa
Penelitian ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali pengetahuan, meningkatkan kreatifitas serta melatih keterampilan menulis paragraf dengan menggunakan alat peraga berupa gambar.
E. Penjelasan Istilah
Agar mudah memahami istilah yang digunakan serta tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda. Penulis akan menjelaskan istilah yang digunakan sebagai berikut :
1. Media gambar adalah media yang mengkombinasikan pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar.
2. Meningkatkan adalah proses upaya-upaya kegiatan yang dilakukan supaya terjadi suatu perubahan ke arah yang lebih baik dan atau bertambahnya sesuatu perubahan dari segi jumlah/kuantitas.
3. Menulis dalam penelitian ini adalah menulis paragraf sederhana adalah proses belajar mengajar dengan materi pembelajaran berupa menulis paragraf sederhana.
4. Kemampuan menulis adalam keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
5. Paragraf sederhana adalah deretan dua kalimat atau lebih yang memiliki satu ide pokok atau gagasan pokok, diikuti beberapa kalimat penjelas.
F. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) yang diadaptasi dari model Kemmis dan Taggart, 1998. Penelitian Tindakan Kelas yaitu penelitian yang diarahkan pada pemecahan masalah atau perbaikan. guru-guru mengadakan pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam kelas. Penelitian tindakan kelas difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil kegiatan pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas mengacu pada apa yang dilakukan guru di dalam kelas untuk melihat kembali, mengkaji secara seksama dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan serta memperbaiki proses pembelajaran yang kurang atau diarasakan kekurangan agar menjadi lebih berhasil atau lebih efektif, efisien dan menarik. Tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah (a) meningkatkan kualitas praktik belajar di Sekolah Dasar, (b) relevansi pendidikan, (c) mutu hasil pendidikan, dan (d) efisiensi pengolahan pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar