The Great Women

Sejak malam pertama, ubay menemui isterinya dalam kamar dan melihatnya sangat cantik dan menarik. Ubay mengatakan pada dirinya sendiri
“ aku harus bersuci dan shalat 2 rakaat serta bersyukur pada Allah” .
Setelah selesai shalat dan salam, ubay melihat istrinya mengerjakan shalat sebagaimana shalatnya dan melakukan salam sebagaimana salamnya.
Ketika rumah sudah sepi dari tamu dan teman-temannya ,ubay mulai mendekati istrinya lalu mengulurkan kedua tangannya dan ia berkata “ jangan tergesa-gesa,lakukanlah seperti yang engkau kehendaki”.
Kemudian Salma(istri ubay) juga bertanya “sengguhnya aku belum mengenal perangaimu,maka jelaskan padaku sesuatu yang engkau sukai ,maka aku pun akan berusaha untuk melakukan dan memberikanya.Begitu juga sesuatu yang engkau benci ,aku akan berusaha untuk menjauhkan dan meninggalkan .Maka didiklah aku seperti yang engkau mau dan ajari aku seperti yang engkau kehendaki,”
Ubay pun tersenyum mendengar permintaan sang istri. “Aku mencintaimu karena kebaikanmu dan aku menyayangimu karena Allah. Aku memilihmu karena engkau tidak memiliki 6 macam sifat yaitu : Ananah, Mananah, Hananah, Hadaqah, Baraqah, Syadaqah.
Ananah: Wanita yang suka mengeluh,mengadu
Mananah: Wanita yang suka mengungkit-ungkit kebaikan “Aku ini karena ini dan itu”
Hananah: Wanita yang rindu pada kekasih yang dulu
Hadaqah: Wanita yang menginginkan sesuatu yang dilihatnya lalu memaksa suaminya untuk membelikannya
Baraqah: mempunyai 2 arti . Yang pertama adalah wanita yang suka bersolek supaya wajahnya tampak berkilau,kecuali bersolek hanya untuk suaminya. Yang Kedua: wanita yang suka marah-marah .” Kata Ubay.
“Sungguh, masih banyak wanita di luar sana yang pantas jadi pendanpingmu” ucap Salma.
“Aku teringat pada kecantikanmu dan sayangmu ini,aku bertanya pada dirimu. Kalau esok aku mati,apakah kamu akan menikah dengan laki-laki lain sal?” Tanya Ubay.
“Sebisa mungkin aku tidak akan menikah jika engkau mati,karena aku menganggap haram mereka untukku. Dan lebih baik aku mati bersamamu Ubay suamiku”. Jawab Salma sambil memegang pipi Ubay.
“Bismillah Allahumma jannibnassyaiton wa jannibisyaitona wa nasaluka ya ilahana aulaadan sholihan ma rozaqtana........”Untaian kata telah menari di bibir mereka berdua sebagai do`a pertama,kini lepaskan hasrat hati. Air liur Ubay yang dingin diberikan pada salma,maka telapak tangan ubay pun menyatu dengan telapak tangan salma.Merekapun tidur bersama di satu pembaringan . Sepanjang malam itu terasa bahwa Seolah tak tidur.
Setelah malam pertama mereka berdua telah mereka lewati,selang 4 bulan setelah pernikahannya Ubay mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya itu. Salma tak kuasa tuk memikul beban dalam hidupnya.Hari-hari yang dianggapnya berat harus ia lewati.Suatu hari Salma Kedatangan tamu laki-laki bernama Ghofur.”Asssalmu`alaikum Salma” Salam ghafur.
“Wa`alaikum salam...” Jawab Salma.
“Bagaimana keadaanmu Salma? “ Tanya Ghofur.
“ Intasalu `anchalatii fakaannanii,al-alifun falaisa bimumkinin tahrikuhaa” (Keadaanku bagai alif yang tak berharakat) Jawab Salma.
Setelah berbasa-basi ,Ghofur mengutarakan bahwa ia ingin melamar Salma, tapi Salma menolak dengan berkata “Wanita adalah milik suaminya yang terahir , dan akan bersama suaminya yang terahir kelak di surga.”
“Masuklah ke dalam surga ,kamu dan pasaanganmu akan digembirakan “ (az- Zuhruf 43:70)
Salma berkata” Aku enggak sanggup menghianati sumiku, aku mentaatinya ketika dia masih hidup”
“Kamu aku beri waktu 2 hari untuk memikirkan dan memberi jawaban lagi.Kuharap engkau tidak mengecewakanku lagi.Assalamualaikum...” Kata Ghofur. Kemudian Ghofur pergi.
Malam semakin larut saat dimana Salma melakukan sholat istikhoro`, teringat oleh Ghofur dan bayngan Ubay,ia meminta petunjuk pada Allah
“Ya Allah engkau adalah tuhanku,tiada tuhan selain engkau engkau telah menciptakan aku dan aku adalah tuhanmu,aku mohon perlindunganmu dari buruknya perbuatanku.Aku kembali kepadamu dengan nikmat yang engkau limpahkan
Ya Allah Rahmatilah aku jika seseorang telah mengisi kekasihnya yang telah pergi ,jika kekasihku telah meninggalkan ku. Jangan biarkan benih kemunafikan tumbuh dalam alam batin.Aku kembali kepadamu dengan segala dosa-dosaku .Maka ampunilah aku”
Pada malam itu Salma pun teridur dalam keadaan masih memakai mukena,ia bermimpi bertemu dengan Ubay.
“Salma istriku,apakah engkau masih ingat janjimu dulu saat malam pertama kita?” Tanya ubay.
“ Tentu,aku sungguh takkan melupakan hal itu tapi...” jawab Salma.
Dari kejauhan tercium bau yang sangat wangi,aroma wangi semerbak di hidung Selma.Selma bertanya “Aroma wangi apa ini?”
“lihatlah aku sudah berada di tempat itu” kata Ubay sambil menunjukkan tempat yang begitu indah dan megah yang tak pernah ada di dunia.
“Apakah engkau berada didalamnya wahai suamiku?” tanya Salma .
”ya,aku berada di dalamnya bersama bidadari cantik yang sinarnya dapat membakar seluruh isi bumi jika bidadari itu turun ke Bumi.Apakah engkau mau menemaniku berada di dalamnya juga wahai Salma?” tanya Ubay.
“Sungguh,aku sangat ingin bersamamu di dalam sana suamiku” jawab Selma.
Lalu,Ubay pun menunjukkan tempat lain.
“Suamiku,sungguh aku tidak tahan menghirup bau busuk ini dan Panas apa ini suamiku?” tanya Selma lagi.
“Lihatlah dari kejauhan sini Selma,di tempat itu bahan bakarnya adalah manusia dan batu,penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras,yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan “
Tiba-tiba Selma terbangun dari tidurnya.Ia melihat sekelilingnya,betapa singkatnya ia hidup di dunia ini. Saat matahari sedang naik Salma melakukan sholat dluha dengan kepastian dalam hatinya ingin bertemu dengan suaminya.
Siang harinya Ghofur mengetuk pintu rumah Salma dengan tujuan menanyakan kembali apakah pinangannya diterima oleh Salma atau tidak.Beberapa kali Ghofur mengetuk pintu dengan iringan ucapan salam tak ada sepatah kata pun jawaban salam dari Ghofur yang terdengar.Tak sengaja Ghofur melihat pintu rumah Salma terbuka sedikit, Ghofur mencoba sedikit membuka dan melirik sudut ruangan yang sepi itu dengan pandangan kosong.Hati Ghofur terasa ada yang aneh dengan keadaan rumah Salma yang kosong. Langkah Ghofur memasuki rumah Salma dengan agak ragu dengan memanggil-manggil nama Salma. Ghofur melihat salma dalam suatu ruang yang tak ada pintunyadengan keadaan sujud diatas sajadah yang setia menemaninya beribadah menghadap Sang Maha Kuasa setiap hari.Ghofur lebih terkejut setelah mengetahui bahwa Salma benar-benar sudah menghadap Sang Kholiq.Kini Salma sudah bahagia selamanya bersama suaminya di surga...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar