“gak ada bosennya ya kamu yan,liat muka lo terus. Enggak waktu pelajaran,di kantin, di parkiran pakek kaca spion lo liatin terus muka lo yang tak ada perubahannya.” Kata Putri saat Bu Susi guru PKN menerangkan Sistem pemerintahan di indonesia. “Biarin.. Hobi aja, lagian gak ada undang-undangnya kok ngaca waktu pelajaran. Week,,,” jawab Yana enteng. Menengok ke sebelah kanan, Putri mendapati Tiwi yang asyik berolahraga tangan memencet-pencet tombol HPnya yang ditaruh di atas rok birunya. “Kenapa kamu Put? Liat kanan kiri gitu,,” Tanya Yana heran. “Aneh,... anak jaman sekarang susah2 dibiayai orangtua buat sekolah malah dipake main” kata Putri. “mumpung masih muda” jawab Yana singkat. Tak berbeda dengan teman lainnya, Putri sering ngobrol dengan teman sebangkunya saat pelajaran berlangsung.
Setelah jam pelajaran PKN berakhir, para siswa berteriak “Hooree,,,” karena jam pelajaran Bahasa Indonesia kosong. Ina yang tempat duduknya tak jauh dari Putri yang terkenal cerewet dan super modis itu memakai roll di atas poninya dan memakai headset menutup kupingnya. Tak berbeda dengan Dani yang mulai menyalakan komputer kelas dan menyetel lagu hip-hop lumayan keras dengan salon pengeras suara, dengan segera Reza menutup pintu kelas agar tak terdengar dari luar kelas. Suasana yang sudah menggila ini Bondan dan ke 3 temannya meninggalkan kelas dan nongkrong di kantin, sedangkan Nafis CS pergi ke kantin untuk membeli camilan yang akan dimakan bersama di kelas. Putri yang ikutan keluar kelas bersama gerombolan teman ceweknya pergi ke kopsis(koperasi siswa), sesampainya di kopsis Putri dan teman-temannya memilih jajanan dan es lalu mereka duduk dan ngobrol di depan TV yang ada di tempat itu tanpa ada rasa takut akan ketahuan oleh guru. “Balik kelas yuk, gak enak ni rasanya” ajak Putri pada teman-temannya. Para grombolan cewek itu pun beranjak dari kursi dan menuju ke kelas. Sesampainya di bangku, Putri CS menikmati lagu yang di operator`i Dani sejak satu jam yang lalu, ada yang menirukan menyanyi,ada yang memukul`i meja sesuai irama, kini suasana kelas tak terkontrol layaknya diskotik. Terbuka lah pintu kelas dan semua mata tertuju pada pintu yang tergambar dari mata anak-anak sekolah itu adalah pak Tofa. Kontan Dani segera mematikan lagu dan berlari ke tempat duduknya, semua murid tertuntuk bersalah. Ocehan dari Pak Mus tak membuat anak-anak SMA itu jera,bahkan diulang hampir setiap hari. Setelah berkicau bak burung yang lagi lapar Pak Tofa keluar dari kelas dan menendang seekor kucing kecil yang berdiri di depan pintu. Kucing yang tak berdosa itu pun tak berdaya. Putri yang melihat fenomena itu langsung memeluk Yana di sampingnya. Bobi dan wowo segera mengambil ikrak dan menaruhnya entah kemana yang jelas enggak membawa kucing itu ke Rumahsakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar