Guru ku kekasihku,guruku sainganku

Rani berlari tergopoh-gopoh menuju ke sekolah dan tak sengaja ia hampir tertabrak sebuah Mobil merah.Pengendara mobil itu segera turun.“kamu tidak apa-apa?kamu terluka?” tanya pengemudi motor itu dengan khawatir. “aku tidak apa-apa” jawab Rani. “ayo aku antar ke rumahsakit dulu” tawar pengendara mobil itu. “tidak,terimakasih.” Jawab Rani segera bangkit berdiri dan berlari meninggalkan tempat itu.

“Anak-anak kalian kedatangan guru seni baru” begitu kata bu Teti saat memberi tahu di depan kelas anak SMA kelas XI. “Silahkan masuk pak” Satu langkah memasuki kelas anak-anak cewek pada teriak histeris melihat guru baru itu. “Selamat pagi” salam dari Guru baru itu membuat cewek pada melongo,serentak semua murid “Selamat pagi juga pak,,,”. “Perkenalkan Nama saya KIM,saya dari Serang dan saya mengajar kesenian di sekolah ini,sekian dari perkenalan saya.Ada yang mau bertanya?” Salah satu murid cewek berambut panjang lurus ada yang mengacungkan tangan “Saya mau tanya pak?”. “ya?” tanya pak Kim lagi. “Apa bapak sudah punya pacar?” Pak Kim memandangi satu persatu murid yang ada di kelas itu dan pandangannya terhenti pada salah satu cewek berambut ikal. “saya sudah punya..... yaitu kalian semua” Semua cewek berteriak histeris.
Saat segerombolan anak cewek sedang mengintip dari jendela ruang kesenian dan juga memfoto pak Kim dari jendela,Rani datang dengan satai memasuki ruang kesenian dan tak menghiraukan gerombolan yang sibuk mengambil gambar wajah Pak Kim. Melihat Rani yang santai berbicara dengan pak Kim para cewek itu hanya melingo dan heran.
Untaian kata dan salam perkenalan telah mengalir begitu saja seperti obrolan dengan teman sebaya dan tak canggung Rani meminta nomor ponsel Pak Kim saat Rani berada di ruang kesenian.
Malam hari Pak Kim dan Rani pergi makan malam berdua.Setelah makan, mobil berjalan melewati sebuah pantai dan berhenti,namun mereka tak turun dari mobil karena hujan. “Sudah larut malam,apa kamu tak apa?” tanya pak Kim. “aku tak apa. Boleh kah aku bertanya kepadamu?” tanya Rani. “Silahkan” “Apa kamu pernah ciuman?kata orang-orang, ciuman seperti makan gurita mentah yang sangat lengket dan menempel di mulut.”. Pak Kim hanya memandang wajah Rani dan.........

Rani berjalan ke ruang seni dengan langkah pelan dan menengok kanan kiri,ia memasuki ruang seni dan menaruh sebotol minuman di meja Pak Kim setelah itu ia kembali menuju ke kelas,dan tepat di depan pintu saat membuka pintu akan keluar dari ruang seni,Bu Teti juga sedang masuk di ruang seni membuka pintu,betapa terkejutnya Bu Tety melihat Rani berada di tempat itu. “Sedang apa kamu disini?” tanya Bu Teti.“aku sedang mengambil barang ku yang tertinggal di ruang ini” jawab Rani.
Beberapa jam setelah itu... Para murid di kelas XII terdengar sangat gaduh dari luar, “Diam,,, apa yang kau lakukan..?” teriak buTeti dengan wajah memerah padam saat melihat anak-anaknya bertengkar dan saling menjambak rambut antara Rani dengan Sinta. “Rani Pacaran dengan pak Kim bu” kata Sinta pada gurunya itu. “sudah ku bilang,aku tidak pacaran dengan Pak Kim” Kata Rani sambil menonjokn pipi Sinta. Melihat perlakuan muridnya Bu Tety menghukum mereka membersihkan jendela.

“Pak kim, saya harap ada bisa bertindak lebih dewasa.Anda sekarang harus dapat memilih diantara aku dan ....Dia” kata Bu Teti di depan pak Kim juga Rani saat mengatakan “Dia” dengan tangan menunjuk ke muka Rani. “Pak Kim pasti lebih memilih aku” kata Rani percaya diri. “Baiklah, saya memutuskan memilih Rani” jawab Pak Kim. “kenapa kamu pilih dia?di kan gadis yang baru berkembang dan sedangkan aku gadis yang sudah dewasa” kata Bu Tety tak menyetujui pilihan Pak Kim. “aku lebih memilih gadis yang sedang berkembang dari pada kamu yang sudah tua,Rani dengan masa mendatang ia bisa menjadi gadis yang ... wouw... aduhai...” kata Pak Kim dengan senyuman. Rani pun tertawa sedangkan Bu Tety menangis sedih. Lalu ... Bu Tety terbangun dari tidurnya. “Huh, ternyata hanya mimpi,ku kira aku tak bisa mendapatkan pak Kim selamanya”..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar