Echinodermata

Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma artinya kulit.

Jadi Echinodermata = hewan berkulit duri.


Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda jangan khawatir hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya sedikit.

Keistimewaan Echinodermata adalah memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping itu hewan ini memiliki saluran air yang sering disebut sistem ambulakral. Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang memiliki cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.

1. Sistem Ambulakral


Coba Anda perhatikan gambar di atas! Mungkin Anda bisa membayangkan bahwa posisi tubuh hewan ini terbalik. Mulutnya ada di permukaan bawah tubuh dan anusnya ada di permukaan atas tubuh. Coba Anda diskusikan dengan temanmu, kenapa posisinya bisa seperti itu dan bagaimana pengaruhnya dalam kebiasaan hidupnya sehari-hari?

Hewan ini memiliki kerangka dalam yang terdiri dari lempeng-lempeng kapur. Lempeng-lempeng kapur ini bersendi satu dengan yang lainnya dan terdapat di dalam kulit. Hewan ini juga umumnya mempunyai duri-duri kecil. Duri-durinya berbentuk tumpul dan pendek.

Kemudian apa yang disebut sistem ambulakral? Sistem ambulakral sebenarnya merupakan sistem saluran air.
Sistem saluran air ini terdiri atas:
a. Madreporit, merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh.
b. Saluran batu
c. Saluran cincin
d. saluran radial, meluas ke seluruh tubuh.
e. Saluran lateral
f. Ampula
g. Kaki tabung

Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini!

Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.

Pernahkan Anda membuka kerang yang masih hidup? Jika Anda pernah melakukannya, hal ini jelas tidak mudah, keras. Tetapi bagi hewan ini seperti jenis binatang laut, membuka mangsa kerang merupakan pekerjaan sehari-hari. Caranya ternyata menggunakan sistem ambulakral tadi. Tubuhnya menindih dari atas, kemudian tubuh kerang yang rapat dan keras itu dikelilingi oleh kaki ambulakral. Dengan ketangkasan dan kekuatannya ini cangkang kerang yang keras itu bisa dibuka dan akhirnya ia bisa memakan dagingnya.

Sampai di sini bagaimana? Untuk menyegarkan tubuh, silahkan Anda menggerakan tubuh sejenak atau minum air dulu. Jika sudah segar kembali, mari kita lanjutkan!


2. Sistem Reproduksi


Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa.






3. Sistem Pencernaan Makanan



Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.


4. Sistem Pernafasan dan Ekskresi



Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.


5. Sistem Pencernaan Makanan



Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.


6. Sistem Saraf



Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya. Perhatikan gambar berikut ini!

Tampaknya materi ini makin menarik saja. Jangan lupa, catat materi yang Anda anggap penting dalam buku catatan. Ayo kita lanjutkan pada materi selanjutnya!

Klasifikasi Echinodermata
Hewan Echinodermata berdasarkan bentuk tubuhnya dapat dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas Asteroidea, Echinoidea, Ophiuroidea, Crinoidea, dan Holoturoidea. Penjelasan masing-masing kelas dapat Anda ikuti dalam uraian berikut ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar